Tata Guna Lahan GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

VI. SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Kebutuhan air baku akan terus meningkat hingga tahun 2022 dengan total 2.854 m 3 detik sedangkan proyeksi rata-rata debit tahunan adalah 5.282 m 3 s dan debit minimum hanya 0.5–1 m 3 s. Kecenderungan ketersediaan air Sungai Cidanau hasil proyeksi untuk debit rata-rata masih dapat memenuhi kebutuhan air di kota Cilegon pada saat ini. 2. Nilai correlation coefficient hasil kalibrasi MWSWAT adalah 0.681 dan nilai Nash NSI sebesar 0.534. Dengan demikian hasil simulasi SWAT untuk DAS Cidanau pada tahun 2008 dapat dikatakan memuaskan. Terdapat 16 parameter DAS yang harus dirubah dalam menganalisis debit Sungai Cidanau. 3. Hubungan antara curah hujan bulanan dengan limpasan membentuk garis linier dengan nilai R 2 sebesar 0.841. Hasil SWAT menunjukkan nilai hasil simulasi pada saat terjadinya hujan memiliki respon yang tinggi terhadap debit sungai. Saat kondisi curah hujan rendah debit sungai mencapai 0.473 m 3 s. 4. Musim kering pada DAS Cidanau terjadi pada bulan Mei sampai Oktober dengan lama hari kering 171 hari. Pada rentang waktu Mei hingga Oktober debit Sungai Cidanau rata-rata berada pada kondisi minimum dan hasil proyeksinya ketersediaan air Sungai Cidanau masih belum dapat memenuhi kebutuhan air, karena debit minimum kurang dari jumlah yang dibutuhkan. 5. Hasil rating curve untuk Sungai Cidanau memiliki nilai korelasi R 2 sebesar 0.81, maka hubungan antar kedalaman dan debit untuk DAS Cidanau dapat dihitung setiap 30 menit berdasarkan data logger kedalaman. Hasil pembuatan HRU diperoleh 460 jenis HRU yang menggambarkan kondisi wilayah secara spasial.

6.2 Saran

Adapun saran pada penelitian ini adalah: 1. Perlu dilakukan skenario konservasi lahan yang lain guna mengoptimalkan debit Sungai Cidanau seperti konservasi lahan dan pembuatan bendungan di Sungai Cidanau. 2. Mercu bendung rumah pompa hendaknya diperbaiki agar tidak mengganggu pencatatan ketinggian permukaan air outlet. 3. Perlu dilakukan simulasi dengan menggunakan data stasiun iklim yang lebih banyak, agar hasil SWAT lebih baik.