58 model persamaan struktural  ditentukan berdasarkan pada kriteria  order condition
adalah K – M ≥
G – 1 Koutsyiannis,1977 dimana : K
=  total peubah dalam model peubah endogen dan peubah eksogen. M
=  jumlah peubah endogen dan eksogen dalam persamaan yang diidentifikasi.
G =  total  persamaan dalam model jumlah peubah endogen dalam
model Jika K -  M = G - 1;    berarti persamaan dalam model teridentifikasi
secara  tepat atau exactly identified Jika K – M
≤ G - 1;   berarti persamaan dalam model tidak  teridentifikasi
atau unidentified Jika K – M
≥ G - 1;   berarti persamaan dalam model merupakan identifikasi
berlebih atau overidentified Model persamaan struktural yang telah dirumuskan terdiri dari 24 peubah
endogen G, 48 peubah predetermined , yang terdiri dari 35 peubah eksogen dan 13 peubah bedakala  endogen.  Dengan demikian jumlah seluruh peubah yang tercakup
dalam  model K adalah sebanyak 72 peubah. Berdasarkan kriteria identifikasi model dengan cara  order condition  di atas, maka dapat diketahui hasil identifikasi
model adalah  overidentified.  Dengan kata lain, maka setiap persamaan struktural dalam model teridentifikasi berlebih  atau overidentified.
4.3.2.  Metode Pendugaan Model
Untuk model persamaan simultan dengan kondisi setiap persamaan teridentifikasi berlebih, maka pendugaan parameter dapat menggunakan beberapa
metode seperti:  Two Stage Least Squares  2SLS atau  Three Stage Least Squares 3SLS. Model diduga dengan menggunakan metode 2SLS dan pengolahan data
dilakukan dengan program komputer SASETS  Statistical Analysis System Econometric Time Series.
59 Metode 2SLS ini dipilih  karena : 1 dapat diterapkan bagi setiap persamaan
dalam model  tanpa  memberikan pengaruh  yang jelek pada  persamaan lain dalam model, 2  2SLS hanya memberikan satu dugaan bagi satu parameter, dan 3
penerapannya relatif mudah  Supranto, 1984. Disamping itu,  ketelitian  dan kecepatan proses pengolahan cukup tinggi, menyebabkan metode 2SLS cukup
efisien dalam penggunaan waktu. Pada studi ini pendugaan model kesempatan kerja dan transformasi tenaga kerja di Indonesia dilakukan periode tahun 1980 – 2000.
4.3.3.  Validasi Model
Untuk mengetahui apakah model valid digunakan untuk simulasi, maka terlebih dahulu dilakukan validasi model.  Validasi model bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar perbedaan nilai prediksi  predicted dari peubah endogen dengan nilai aktualnya. Kriteria statistik yang digunakan untuk validasi nilai model
ekonometrika, adalah  Root Mean Squares Percent Error RSMPE  dan    U-Theil’s Inequality Coefficient
Pyndick and Rubinfeld, 1991. Kriteria-kriteria tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
T
0.5
RMSPE  =   1  T ∑
{  Y
t s
-  Y
t a
Y
t a
}
2
…………...……… 25
t=1
T
0.5
1  T ∑
Y
t s
-  Y
t a
Y
t a
2 t =1
U = ..………...…..26
T
0.5
T
0.5
1  T ∑
Y
t s
2
+      1  T ∑
Y
t a
2 t=1
t=1
60 dimana :
RMSPE  = Root Mean Squares Percent Error U
=  Theil’s Inequality Coefficient Y
t s
=  nilai simulasi  peubah endogen Y
t a
=  nilai  aktual peubah endogen T
=  jumlah pengamatan dalam simulasi Nilai RMSPE adalah merupakan suatu ukuran simpangan dari nilai simulasi
suatu peubah endogen terhadap nilai aktualnya dalam persen. Nilai dari ketidaksamaan  Theil’s  U bernilai  antara 0 dan 1.  Jika U = 0  maka pendugaan
model adalah sempurna,  jika U = 1  maka  pendugaan model naïf atau tidak baik. Semakin kecil nilai RSMPE dan  U-Theil’s  maka model valid untuk disimulasi.
Dalam penelitian ini, kriteria statistik validasi model yang digunakan adalah RMSPE, U
M
, U
R
, U
D
dan U-Theil’s. Pada dasarnya, kesalahan rataan kuadrat terkecil atau proporsi
ketidaksamaan “Theil’s”  lainnya dapat juga memberi informasi penting yaitu nilai U
M
, U
R
dan U
D
sebagai berikut : U
M
= Y
t s
- Y
t a
2
1T S
s
Y
t s
– Y
t a
2
……………………...................27 U
R
= 1T S
s
Y
t s
– Y
t a
2
Y
t s
– Y
t a
2
……..........................................28 U
D
= T 1- r
sa2
S
a 2
Y
t s
– Y
t a
2
..........................................................29 dimana :
Y
t s
=   nilai simulasi peubah edogen Y
t a
=  nilai  aktual peubah endogen S
a
=  standar deviasi nilai aktual S
s
=  standar deviasi nilai simulasi r
s a
=  koefisien korelasi nilai simulasi dengan nilai  aktual T
=  jumlah pengamatan dalam simulasi
61 U
M
adalah proporsi bias yang menunjukkan kesalahan sistematis untuk mengukur penyimpangan    nilai    simulasi    peubah    edogen  dengan nilai  aktual
peubah endogen.  U
D
adalah komponen regresi yang menunjukkan   deviasi kemiringan  slope  regresi aktual dengan nilai simulasi. Suatu model dikatakan baik
jika  nilai U
M
dan  U
R
sangat    kecil    sedangkan   nilai U
D
mendekati  satu. Simulasi model   kesempatan  kerja   dan transformasi   tenaga  kerja  di Indonesia   dilakukan
pada periode   sebelum  krisis  ekonomi tahun 1992-1996 dan periode krisis ekonomi tahun 1997-2000.
4.3.4.  Simulasi Model