Pada   metode   penetapan   sulfat     ini   terdiri   dari   penambahan   larutan   barium klorida encer dengan perlahan-lahan kepada suatu larutan sulfat itu yang panas, yang
sedikit diasamkan dengan asam klorida. Barium sulfat memperlihatkan kecenderungan untuk   meyeret   turun   garam-garam   lain.   Barium   klorida   dan   barium   nitrat   mudah
berkopresipitasi. Garam-garam ini akan menambah bobot sebenarnya dari barium sulfat, maka hasil-hasil yang diperoleh akan tinggi, karena barium klorida itu tak berubah pada
pemijaran dan barium nitrat itu akan menghasilkan barium oksida.
[34]
7.3. Tinjauan Bahan
A. Aquadest Rumus molekul
: H
2
O Berat molekul
: 18 grmol Bentuk
: cairan Warna
: tak berwarna Bau
: tak berbau Densitas
: 1 grcm
3
pH : 7
B. Asam klorida Rumus molekul
: HCl Berat molekul
: 36,46 grmol Bentuk
: cairan Warna
: tak berwarna Bau
: menyengat Densitas
: 1,18 grcm
3
pH : 3
C. Kalium sulfat Rumus molekul
: K
2
SO
4
Berat molekul : 174,26 grmol
Bentuk : padat
Warna : tak berwarna
Bau : tak diketahui
Densitas : 2,66 gcm
3
pH : 5,5-8,5
D. Barium klorida Rumus molekul
: BaCl
2
.2H
2
O Berat molekul
: 208,31 grmol Bentuk
: padat Warna
: putih Bau
: tak berbau Densitas
: 3,9 gcm
3
pH : tak diketahui
7.4. Alat dan Bahan
A. Alat-alat yang digunakan:
- batang pengaduk - beakerglass
- botol aquadest - corong kaca
- cuvet - Erlenmeyer
- gelas arloji - karet penghisap
- neraca analitik - labu ukur
- pipet volume - pipet tetes
- spektrofotometer sinar tampak
B. Bahan-bahan yang digunakan:
- aquadest H
2
O
- asam klorida encer HCl - barium klorida BaCl
2
.2H
2
O
- kalium sulfat K
2
SO
4
- sampel air kran
7.5. Prosedur Percobaan
A. Preparasi Larutan
- membuat larutan kalium sulfat 100 ppm sebanyak 250 ml - membuat larutan asam klorida 2 M sebanyak 50 mL.
B. Menentukan panjang gelombang maksimum
- memipet larutan kalium sulfat 100 ppm sebanyak 50 mL, lalu tambahkan asam
klorida untuk mengukur pH hingga 1. Kemudian tambahkan 0,2 gram padatan barium klorida
- mengocok   selama   kurang   lebih   1   menit   sampai   terbentuk   endapan   barium
sulfat dan diamkan selama 5 menit
- mengukur nilai T dan A dari larutan 100 ppm dengan spektrofotometer sinar
tampak pada panjang gelombang 410 nm sampai 520 nm
- menggunakan   larutan   blangko   untuk   mengenolkan   harga   T   sebelum
pengukuran   serapan   larutan   standart   pada   setiap   penggantian   panjang gelombang
- membuat kurva hubungan antara panjang gelombang dengan absorbansi T
dan menentukan panjang gelombang maksimum. C. Membuat kurva kalibrasi
- melakukan pengenceran pada larutan kalium sulfat 100 ppm dengan aquadest
menjadi 5, 20, 35, 50, 65, dan 80 ppm sebanyak 50 mL
- menambahkan  asam  klorida   pada  masing-masing   larutan   serta  ditambahkan
0,2 gram padatan barium klorida
- mengocok   selama   kurang   lebih   1   menit   sampai   terbentuk   endapan   barium
sulfat, mendiamkan selama 5 menit
- mengukur besarnya transmitan pada panjang gelombang maksimum - membuat kurva kalibrasi antara panjang gelombang dan konsentrasi.
D. Mengukur sampel larutan
- memipet 10 mL sampel  ke dalam labu ukur 50 mL, menambahkan aquadest
sampai tanda batas
- menambahkan   asam   klorida   2   M   untuk   mengukur   pH   hingga   1   dan
menambahkan 0,2 gram padatan barium klorida
- mengocok   selama   kurang   lebih   1   menit   sampai   terbentuk   endapan   barium
sulfat, mendiamkan selama 5 menit
- mengukur besarnya transmitan pada panjang gelombang maksimum - membuat kurva kalibrasi antara panjang gelombang dan konsentrasi.
7.6. Data Pengamatan