35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Semua data penelitian diambil dari data sekunder, yaitu data rekam medis pasien yang menderita penyakit intususepsi dalam periode 01 Januari 2010
sampai 31 Desember 2012 di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin dan Rumah
Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh dengan melihat hubungan lama timbul gejala klinis awal hingga tindakan pembedahan onset dengan outcome intususepsi dan
melihat variabel jenis kelamin, usia, manifestasi klinis, penyakit penyerta, letak kelainan, terapi bedah dan outcome penderita.
Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebanyak
32 sampel. Karakteristik responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 4.1
dibawah ini.
4.1.2 Distribusi frekuensi penderita penyakit intususepsi berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 32 sampel, maka distribusi jenis kelamin penderita penyakit intususepsi dapat dilihat pada Tabel 4.2
sebagai berikut: Tabel 4.2 Distribusi frekuensi penderita penyakit intususepsi berdasarkan jenis
kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi n
Persentase
Laki-laki 23
71,09 Perempuan
9 28,01
Total 32
100
Sumber: Data Sekunder Diolah, Februari 2013
Berdasarkan Tabel 4.2 tersebut, didapatkan bahwa penyakit intususepsi lebih banyak terjadi pada laki–laki dengan frekuensi 23 sampel 71,09 daripada
pada perempuan dengan jumlah 9 sampel 28,01 dengan perbandingan jumlah laki-laki : perempuan adalah 2,5 : 1.
36
4.1.3 Distribusi frekuensi penderita penyakit intususepsi berdasarkan usia
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 32 sampel, maka distribusi usia pada penderita penyakit intususepsi dapat dilihat pada Tabel 4.3
sebagai berikut:
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi penderita penyakit intususepsi berdasarkan usia
Usia Frekuensi n
Persentase
0 – 28 hari 1
3,1 1 – 12 bulan
24 75
2 – 6 tahun 3
9,4 6 – 12 tahun
2 6,3
13 – 18 tahun 2
6,3
Total 32
100
Sumber: Data Sekunder Diolah, Februari 2013 Berdasarkan Tabel 4.3, didapatkan bahwa penyakit intususepsi ditemukan
paling banyak terjadi pada usia 1 – 12 bulan sebanyak 24 sampel 75,00 dan paling sedikit pada kelompok usia 0 – 28 hari 3,1.
data demografi digabung jadi 1 tabel
4.1.4 Distribusi frekuensi penderita penyakit intususepsi berdasarkan manifestasi klinis
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 32 sampel, maka distribusi manifestasi klinis penderita penyakit intususepsi dapat dilihat pada
Tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi penderita penyakit intususepsi berdasarkan
manifestasi klinis
Manifestasi Klinis Frekuensi n
Persentase
Muntah 13
40,6
37
Bab berlendir bercampur darah 1
3,1 nyeri kolik abdomen
2 6,3
muntah+nyeri kolik abdomen 3
9,4 bab berlendir bercampur darah+
nyeri kolik abdomen 1
3,1 Muntah+Bab berlendir
bercampur darah 9
28,1 tidak diketahui
3 9,4
Total 32
100
Sumber: Data Sekunder Diolah, Februari 2013 Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, didapatkan hasil bahwa manifestasi klinis
penyakit intususepsi yang ditemukan paling banyak terjadi adalah muntah sebanyak 13 sampel 40,06.
4.1.5 Distribusi frekuensi penderita penyakit intususepsi berdasarkan penyakit penyerta