8
harus dikeluarkan. Gammu mendukung berbagai macam model telepon selular dengan
berbagai jenis koneksi dan tipe Luthfi 2008.
METODE PENELITIAN
Sistem informasi geografis JELITA merupakan hasil penelitian berkelanjutan.
Dengan mengacu pada tujuan awal pengembangan sebelumnya, maka perlu
dilakukan beberapa tahapan yang terarah guna menjaga konsistensi tujuan pengembangan
sistem. Tahapan pengembangan sistem ini mengikuti standar metode pengembangan
System
Development Life Cycle SDLC. Adapun fase-fase yang ada pada SDLC
meliputi fase perencanaan planning, fase analisis analysis, fase rancangan sistem
design, fase implementasi sistem implementation, dan fase penggunaan
McLeod 2004, seperti yang terlihat pada Gambar 9.
Gambar 9 SDLC McLeod 2004.
Perencanaan
Pada tahapan ini dilakukan proses pendefinisian ide pengembangan yang akan
diterapkan pada sistem. Ide tersebut mencakup fungsi-fungsi yang ingin ditambahkan,
dipertahankan, atau dihilangkan.
Tahap perencanaan ini dilakukan untuk menentukan bentuk sistem yang dinilai lebih
ideal. Serta dapat menghasilkan beberapa fungsi baru yang menjadi kelebihan dibandingkan
versi sebelumnya.
a. Analisis
Untuk mencapai rencana pengembangan yang telah dibuat, maka tahapan selanjutnya
ialah proses analisis sistem versi sebelumnya. Tahapan ini bertujuan mengetahui gambaran
umum guna mengetahui kebutuhan sistem yang hendak dikembangkan.
Selain itu, pada tahapan ini juga dilakukan pengkajian ulang fungsi-fungsi yang telah
dibuat sebelumnya. Langkah tersebut berguna untuk mengetahui kelemahan-kelemahan sistem
yang memungkinkan untuk diperbaiki atau disempurnakan.
Adapun JELITA v1.2 adalah JELITA versi terdahulu yang dikembangkan oleh Setiadi
2007. Sistem tersebut merupakan prototype sistem keamanan perumahan berbasis teknologi
komputer dengan memanfaatkan komputer, Mikrokontroler, jaringan nirkabel standar IEEE
802.11, layanan SMS dan PSTN. Untuk lebih memperjelas gambaran sistem, berikut beberapa
rincian mengenai JELITA v1.2:
1. Deskripsi Sistem
JELITA v1.2 telah mampu melakukan fungsi-fungsi pendeteksian, pengiriman
SMS, serta dial-up. Penambahan fungsi sms pada JELITA v1.2 ini dimaksudkan agar
dapat memberitahukan kejadian kepada pemilik rumah dan tetangga mengingat
tetangga merupakan pihak terdekat yang paling memungkinkan untuk segera
mengambil tindakan ketika terjadi tindak kriminal. Di sisi lain, penambahan proses
dial-up
bertindak sebagai alarm yang memberitahukan petugas penjaga keamanan
saat terjadi pencurian, serta menyampaikan informasi lokasi tersebut melalui
komunikasi client-server
. Fungsi-fungsi tersebut telah berhasil diujikan dan mampu
memberitahukan posisi pintu atau jendela yang terbuka.
Dengan sistem keamanan yang selalu terpantau oleh petugas penjaga, pemilik
akan merasa tenang ketika meninggalkan rumahnya meski dalam keadaan kosong. Hal
itu dikarenakan adanya sistem yang secara otomatis memberitahukan kepada petugas
keamanan, tetangga, maupun pemilik rumah mengenai keberadaan penyusup pada saat
terjadi tindak pencurian.
2. Arsitektur Jaringan
JELITA v1.2 menggunakan jaringan client-server
untuk menghubungkan antara rumah penduduk client dan pos penjaga
server, dengan lebih menitikberatkan kerja sistem di sisi client client base. Pada
sistem tersebut, beberapa fungsi seperti SMS gateway, modul detektor, dan dial-up
diproses di sisi client seperti yang terlihat pada Gambar 10.
Dengan membebankan fungsi-fungsi sistem di sisi client, telah menjadikan
JELITA v1.2 sebagai sistem yang cukup mahal. Hal ini dikarenakan setiap client
harus memiliki telepon selular atau modem
9
untuk menjalankan fungsi SMS gateway serta telepon PSTN dan modul de-kits
untuk melakukan fungsi dial-up. Beban biaya tersebut akan terus bertambah
berbanding lurus dengan jumlah client yang menggunakan.
Selain itu, fungsi dial-up yang ada juga hanya bisa melakukan call progress tanpa
memberikan pesan kata-kata yang bisa didengarkan. Apabila panggilan ini di
lakukan ke sebuah pesawat telepon PSTN, penerima tidak akan bisa mengetahui
pesawat telepon mana yang telah melakukan panggilan. Hal tersebut telah menjadikan
fungsi sistem tersebut tidak efektif.
Rancangan Sistem
Rancangan sistem yang dilakukan pada penelitian ini terdiri atas beberapa sub-
pekerjaan, yaitu: 1.
Rancangan Arsitektur Jaringan. Langkah ini bertujuan untuk menentukan
bentuk rancangan jaringan komputer baik secara fisik maupun logic yang akan
diterapkan dalam sebuah sistem yang akan dibangun.
2. Rancangan Diagram Alir Sistem
Perancangan diagram alir sistem dilakukan untuk memberikan gambaran
tentang skenario alur proses kerja sistem dari mulai pendeteksian hingga
menghasilkan informasi yang dikirimkan melalui jaringan client-server dan SMS
gateway.
Rancangan ini berguna untuk dijadikan sebagai acuan proses kerja sistem yang
dibuat. 3.
Rancangan Modul Detektor Langkah ini dilakukan untuk membuat
sebuah rancangan alat detektor yang mampu mendeteksi objek secara spesifik, yaitu
manusia. Sehingga diupayakan agar tidak terjadi kesalahan pendeteksian objek yang
bisa saja mengacaukan sistem.
4. Rancangan Proses
Tahap ini dilakukan untuk menentukan rancangan proses kerja sistem yang akan
dibuat serta keterkaitannya dengan entitas- entitas lainnya. Langkah ini berguna untuk
memberikan gambaran tentang cara kerja sistem yang dibuat.
5. Rancangan Basis Data
Perancangan basis data dilakukan untuk mengatur penyimpanan beberapa informasi
penting mengenai client, petugas, lokasi rumah, jalan serta beberapa data penting
yang dibutuhkan dalam SMS gateway dan keperluan dokumentasi kejadian.
6. Rancangan Antarmuka.
Tahapan ini dilakukan untuk menentukan rancangan antarmuka yang
dapat mempermudah manajemen sistem dan pengawasan rumah penduduk. Perancangan
antarmuka lebih difokuskan pada sisi server.
Selain itu, perancangan antarmuka dilakukan untuk mempermudah
penyampaian informasi sehingga mudah dimengerti oleh pengguna.
Antarmuka ini dibuat dalam bentuk web- base
, dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, HTML, Javascript, dan
mapscript. Gambar 10 Arsitektur jaringan Sistem Informasi JELITA v1.2.
a 1 1
a 2 2
3 a 3
4 a 4
b 1 b 2
b 3 b 4
5 6
7 8
V c c 1 G N D
M ik r o k o n tr o lle r 8 9 C 5 1
R S 2 3 2
T ra n c e iv e r T r a n s m itte r + R e c e iv e r
R e e d S w itc h D e te c to r
A c c e s s P o in t R o u te r
C li e n t S e r v e r
C lie n t S e r v e r
10
Implementasi
Tahapan ini merupakan tahapan pengimplementasian rancangan sistem yang
telah dibuat ke dalam bentuk-bentuk fungsi sistem.
Pada tahap ini dilakukan proses penerjemahan setiap bentuk desain sistem ke
dalam bentuk modul rangkaian elektronik dan bahasa pemrograman.
Penggunaan dan Pengujian
Tahapan ini merupakan langkah penggunaan sekaligus pengujian sistem melalui sebuah alur
skenario proses
.
Tahap ini dilakukan untuk memastikan kerja sistem sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan. Adapun pengujian yang dilakukan terdiri
atas pengujian modul detektor, pengujian komunikasi client-server, pengujian SMS-
gateway, dan pengujian perhitungan shortest
path.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sistem Informasi Geografis JELITA merupakan sistem pengamanan yang
memanfaatkan jaringan nirkabel IEEE 802.11bg untuk menghubungkan setiap rumah
dalam sebuah pengawasan terpusat pada pos penjaga keamanan.
Sistem ini merupakan hasil pengembangan dari Sistem Informasi Jaminan kEamanan
meLaluI Teknologi nirkAbel atau biasa dikenal sebagai Sistem Informasi JELITA. Sistem ini
sebelumnya telah mengalami dua kali pengembangan v1.1 dan v1.2 dan dirancang
untuk bisa bekerja secara automatis dalam mendeteksi, menghidupkan bunyi alarm, serta
menyampaikan informasi mengenai keberadaan penyusup di salah satu rumah penduduk.
Deskripsi Sistem
JELITA v1.3 merupakan hasil dari penelitian berkelanjutan dari JELITA versi-
versi sebelumnya. JELITA v1.3 ini didukung oleh beberapa fungsi baru yang merupakan
pelengkap JELITA versi sebelumnya, serta beberapa koreksi fungsi sistem sebelumnya
sebagai upaya peningkatan nilai-nilai efektifitas, efisiensi, dan ekonomis.
Fungsi-fungsi tersebut ialah perhitungan jarak terpendek dan antarmuka peta berbasis
web . SIJELITA v1.3 ini berupaya
memvisualisasikan informasi ke dalam sebuah tampilan peta perumahan. Di lain pihak, koreksi
fungsi sistem yang dimaksud ialah pengalihan fungsi SMS gateway dari semula berada di sisi
client
diubah menjadi bagian dari fungsi sistem yang berada di server, serta mengganti fungsi
dial-up dengan bunyi alarm.
Rancangan Sistem
Pengembangan sistem ini dimaksudkan untuk menghasilkan sebuah sistem informasi
jaminan keamanan yang lebih murah dan efisien, serta dengan menerapkan beberapa
fungsi baru guna menambah nilai kegunaan sistem.
Pengembangan sistem ini, berupaya mengalihkan beban kerja sistem di sisi server.
Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi requirement sistem, sehingga
dapat menekan biaya pengembangan dan menjadikan sistem ini sebagai sistem informasi
jaminan keamanan yang lebih terjangkau.
1. Rancangan arsitektur jaringan
JELITA v1.3 lebih memfokuskan fungsi sistem di server. Hal itu menyebabkan
perubahan arsitektur jaringan dari client based
menjadi server based. Adapun bentuk arsitektur jaringannya terdiri atas beberapa
client yang dikelompokkan berdasarkan
blok perumahan dan terpusat pada satu server
yang terletak di pos penjaga, seperti terlihat pada Gambar 11.
Pada rancangan arsitektur jaringan terdapat
eliminasi fungsi-fungsi SMS
gateway dan dial-up di sisi client. Fungsi
SMS gateway di client tersebut selanjutnya dialihkan ke server. Sedangkan fungsi bunyi
penanda dial-up dgantikan dengan alarm di sisi client dan server. Dengan demikian,
terjadi perubahan sistem dari client based menjadi server based.
Dengan adanya perubahan sistem dari client base
menjadi server base, maka dapat terlihat adanya perubahan yang cukup
signifikan antara JELITA v.1.2 dan JELITA v.1.3 seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 1.
11
Gambar 11 Ilustrasi pengalihan fungsi SMS gateway dan dial-up menjadi alarm. Tabel 1 Perbandingan JELITA v.1.2 dan JELITA v.1.3 asumsi dengan seratus client
No Item
JELITA v.1.2
JELITA v.1.3
Keterangan
Hardware
Modul detektor DT-51, sensor
redswitch PIR
1 buah 1 buah
Pendeteksi keberadaan manusia, dengan jumlah
sensor yang disesuaikan Modul dialup
100 buah -
Pemanggilan telepon DTIO I2C
ADDA 100 buah
- Converter
dari digital ke analog
dan sebaliknya Telepon selular
100 buah 1 buah
Untuk SMS gateway PC
101 buah 101 buah
100 client dan 1 server
Software Developer
Socket programming
Visual Studio 2005
C++ Microcontroller
programming ASM 51
ASM 51 SMS gateway
Visual Studio 2005
Gammu PHP
Untuk SMS gateway GIS developer
- Quantum GIS,
MapServer, P.mapper
Fungsi Dijkstra -
PHP Pencarian rute terpendek
2. Rancangan diagram alir sistem
Diagram alir merupakan gambaran alur proses sistem yang berupa gabungan dari
dua sub-proses yang terjadi di sisi client dan server
. Seperti ditunjukkan pada Gambar 12,
alur kerja sistem dimulai dengan proses pendeteksian gerak oleh modul detektor.
Hasil pendeteksian gerak tersebut akan membangkitkan pesan yang selanjutnya
akan dikirimkan ke server penjaga melalui komunikasi client-server.
Pesan yang berupa informasi ID rumah, IP address client, dan posisi sensor yang
aktif tersebut selanjutnya akan diproses oleh server
sehingga menghasilkan jalur terpendek antara pos penjaga dan lokasi
kejadian. Adapun keberadaan pesan peringatan
tersebut ditandai dengan munculnya alert dan bunyi alarm serta highlight pada peta
sebagai tampilan jalur terdekat yang dapat dilalui dari pos penjaga menuju lokasi
kejadian.
12
Gambar 12 Diagram alir sistem. Selanjutnya sistem secara automatis akan
men-genrate SMS dan mengirimkannya ke pemilik rumah dan tetangga-tetangga
terdekat. 3.
Rancangan modul detektor Modul detektor terdiri dari sensor PIR
KC7783R sebagai penangkap gelombang infra merah, sebuah lampu indikator sebagai
indikasi berfungsi atau tidaknya modul detektor, dan sebuah indikator pendeteksi
gerak, serta sebuah modul DT-51 sebagai prosesor, seperti pada Gambar 13. Modul
DT-51 tersebut akan diprogram dengan menggunakan bahasa assembler ASEM-51
agar dapat memproses sinyal inputan yang dikirim oleh sensor. Selanjutnya modul
tersebut dihubungkan langsung ke komputer client melalui kabel serial RS-232.
4. Rancangan proses
Secara garis besar, rancangan proses sistem telah tergambar melalui diagram alir
sistem pada Gambar 13. Selanjutnya, untuk menggambarkan arus dari data sistem, maka
dibuatlah diagram konteks seperti yang terlihat pada Gambar 14 berikut.
Gambar 13 Skema rangkaian detektor.
220
ohm Indikator
Sensor 1 Sensor 2
Sensor 3 Sensor 4
GND
GND
Indikator pendeteksian
gerak
200
ohm
NPN VCC
RS232 1K2
ohm
13
Gambar 14 Diagram konteks. Secara umum, diagram konteks tersebut
menjelaskan bahwa sistem dikendalikan oleh admin yang bertugas untuk
meregistrasikan semua data peta perumahan dan pengguna baik petugas maupun client
agar dikenal oleh sistem. Selajutnya, petugas maupun client memiliki hak akses untuk
mengubah data keterangan pribadinya. Setelah semua data tersimpan dalam
database
, sistem akan mengenali dan memproses setiap aktifitas maupun pesan
yang dikirimkan ke sistem JELITA. Kemudian JELITA akan mengembalikan
informasi tersebut dalam bentuk pesan peringatan. Untuk memperjelasnya dapat
dilihat melalui gambar data flow diagram level
1, seperti yang terlihat pada Gambar 15.
Sesuai alur proses, aliran data dimulai dengan input-an sinyal dari PIR KC7783R
yang akan diterjemahkan ke dalam bentuk ID sensor yang menggambarkan posisi pintu
atau jendela rumah. Selanjutnya, pesan yang disampaikan
melalui komunikasi client-server, akan diubah menjadi bentuk SMS dan highlight
pada peta. Sistem juga akan menyimpan history
kejadian ke dalam sebuah tabel report
. Di sisi lain, manajemen data pengguna
pertama kali dilakukan oleh admin dan selanjutnya dapat di-update oleh pengguna.
Sedangkan data rumah dan jalan hanya bisa dimasukan oleh admin.
Adapun data sms di-generate secara automatis oleh sistem pada saat diterimanya
pesan pemberitahuan dari client. Pesan itu disimpan pada tabel outbox dan selanjutnya
dipindahkan ke tabel sentitems sebagai status laporan telah terkirimnya SMS.
14
5. Rancangan Basis Data
Rancangan basis data mencakup pembuatan Entity Relationship Diagram,
dan perancangan spesifikasi tabel. Entity Relationship Diagram ERD
ERD membantu mengorganisasikan data ke dalam entitas-entitas serta untuk
mengetahui keterkaitan antar entitas tersebut, seperti yang terlihat pada Gambar
16.
Gambar 16 Entity Relationship Diagram.
J a la n M e n g o la h
S M S
P e tu g a s B e rta n g g u n g
ja w a b M e n a m b a h
O to m a tis la p o ra n
R e p o r t C lie n t
1 O u tb o x
S e n tite m s M e n g -u p d a te
m m
m
m m
m 1
1 1
Gambar 15 Data flow diagram level 1.
Informasi pencurian, lokasi kejadian, nama
pemilik, dan sisi rumah yg terbongkar
RUMAH CLIENT
Manipulasi Data
PETUGAS ADMIN
CLIENT OUTBOX
PETUGAS REPORT
Olah SMS
Buat laporan
Update biodata
Informasi Petugas
Informasi client Update
biodata Informasi client
Biodata Client
Biodata Petugas
Waktu, pemilik rumah, alamat,
posisi sensor
Biodata klien dan petugas, data
rumah dan jalan SMS
pemberitahuan Status SMS
Memberi peringatan
Informasi lokasi kejadian, nama pemilik,
dan sisi rumah yang terbongkar rute
terpendek Kirim pesan
pemberitahuan
Pendokumentasian kejadian
Data History
Nama pemilik rumah, alamat,
posisi sensor Catatan
kejadian
Laporan Informasi
petugas ID rumah, IP client,
dan posisi sensor Informasi lokasi
kejadian, nama pemilik, dan sisi rumah yang
terbongkar alert
Rumah Jalan
Peta Jalan Peta
rumah SENTITEMS
Pemilik dan Tetangga
15
Spesifikasi Tabel Spesifikasi tabel merupakan struktur
tabel dari basis data yang terdapat pada aplikasi sistem informasi JELITA v1.3.
Spesifikasi dari tabel-tabel yang terdapat pada JELITA v1.3 dapat dilihat pada Tabel
2 sampai dengan Tabel 6 berikut:
Tabel 2 Struktur tabel outbox
Field Type
Keterangan
UpdatedInDB Timestamp
Waktu input SMS ke dalam tabel inbox ReceivingDateTime
Timestamp Waktu input SMS ke dalam tabel outbox
Text Text
Isi SMS yang berupa format PDU SenderNumber
Varchar 25 Nomor pengirim SMS
SMSCNumber Varchar 7
Nomor SMS Service dari operator TextDecoded
Varchar 160 Isi SMS
ID Int 11
Nomor urut dalam table Tabel 3 Struktur tabel sentitems
Field Type
Keterangan
UpdatedInDB Timestamp
Waktu input ke tabel outbox
InsertIntoDB Timestamp
Waktu input SMS ke tabel sentitems
SendingDateTime Timestamp
Waktu pengiriman DeliveryDateTime
Timestamp Waktu terkirim
Text Text
Isi SMS berupa PDU DestinationNumber
Varchar 25 Nomor tujuan
SMSCNumber Varchar 7
Nomor SMS Service TextDecoded
Varchar 160 Isi SMS
ID Int 11
Nomor urut Status
enumSendingOK,SendingOKNoReport, SendingError,DeliveryOK,DeliveryFailed,
DeliveryPending,DeliveryUnknown,Error Status pengiriman
SMS Tabel 4 Struktur tabel petugas
Field Type
Keterangan
userID Varchar 9
Nomor Pegawai Email
Varchar 30 Untuk konfirmasi
Password Varchar 33
Sandi login NamaDepan
Varchar 25 Nama depan petugas
NamaBelakang Varchar 25
Nama belakang petugas NoKTP
Int 17 Nomor KTP
Telepon Int 13
Telepon yang bisa dihubungi Alamat
Text Alamat rumah petugas
Otoritas Int 1
Tingkat otorisasi dalam manajemen sistem Foto
Mediumblob Foto profil petugas
Tabel 5 Struktur tabel client
Field Type
Keterangan
ClientID Varchar 10
ID unik rumah Nama
Varchar 50 Nama Pemilik
Username Varchar 15
User access Password
Varchar 33 Password access
Alamat Text
Alamat jalan rumah Telepon
Int 13 Telepon rumah
IP Varchar 17
IP address Regional
Varcha 8 Blok rumah
Foto Mediumblob
Foto pemilik
16
Tabel 6 Struktur tabel report
Field Type
Keterangan
ReportID Int 5
Nomor urut laporan Tanggal
Date Tanggal kejadian
Rumah Varchar 10
Rumah korban Posisi
Varchar 25 Sisi rumah yang disusupi
Petugas Varchar 100
Petugas yang sedang berjaga saat kejadian berlangsung
6. Rancangan Antarmuka
Antarmuka ini dimaksudkan untuk mempermudah
monitoring keamanan
melalui tampilan peta perumahan. Pada sistem JELITA ini antarmuka
dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu antarmuka tampilan peta, antarmuka
manajemen pengguna dan antarmuka output sistem seperti terlihat pada Gambar 17.
Antarmuka tampilan peta Antarmuka tampilan peta ini terdiri atas
beberapa bagian, yaitu: tampilan peta utama, peta referensi, kolom tool box, daftar lapisan
peta, slider, dan skala peta. Antarmuka ini mengikuti tampilan
default dari framework P.mapper yang di-
customize untuk menyesuaikan kebutuhan
sistem. Untuk dapat menampilkan denah lokasi
perumahan, dibutuhkan peta vektor yang dihasilkan dari proses digitasi citra satelit
yang diambil dari situs http:maps.google.com.
Proses persiapan peta tersebut diawali dari proses pengambilan citra satelit dan
dilanjutkan dengan proses georeferencing untuk mendapatkan posisi koordinat yang
benar. Citra tersebut kemudian diubah menjadi peta vektor melalui proses digitasi.
Peta vektor tersebut terdiri atas peta rumah berbetuk polygon, dan peta jalan
yang berbentuk garis, serta peta raster dari citra satelit.
Dari data vektor tersebut selanjutnya digunakan sebagai acuan data input
perhitungan jalur terpendek.
Antarmuka manajemen pengguna Antarmuka manajemen pengguna
dimaksudkan untuk mempermudah manajemen pengguna, seperti penambahan
dan pengeditan pengguna. Pengguna terbagi atas petugas keamanan dan para pemilik
rumah penduduk.
Antarmuka output sistem Antarmuka ini berfungsi sebagai
keluaran proses sistem yang dapat berupa pesan alert dan highlight pada peta seperti
terlihat pada Gambar 18 dan Gambar 19. Melalui antarmuka ini, sistem akan
memberitahukan lokasi kejadian serta jalur terpendek dari pos penjaga kepada petugas
yang sedang berjaga saat itu. Gambar 17 Desain antarmuka tampilan peta JELITA.
17
Gambar 18 Interface alert peringatan.
Gambar 19 Tampilan highlight jalur
terpendek. Implementasi Sistem
Tahap implementasi sistem dilakukan dengan menggunakan perangkat keras dan
perangkat lunak sebagai berikut:
Perangkat keras
- PIR sensor tipe KC7783R + Fresnel
Lens -
Modul DT-51 MinSys Ver 3.3 -
Processor Genuine Intel Pentium Dual CPU T2400 1,83 GHz.
- Memory DDR2 1024 MB
- Hardisk dengan kapasitas 60 GB
- DVD ROM 52X Max
- VGA IntelR 945GM Express Chipset
- Monitor dengan resolusi 1280 x 800
- Wireless adapter 52 GHz
- Telepon selular Huawei U9130
- Kabel usb to serial DB9 BAFO BF-810
v1.7
Perangkat lunak
- Windows XP Profesional service pack 3
sebagai sistem operasi. -
Quantum GIS 1.0 -
Devcpp version 4.9.9.1 -
ASM51 -
MapServer version 1.57 -
MySQL 5.1.30 -
PHP MyAdmin 3.1.1 -
Notepade ++ 5.5 Pada tahap ini dilakukan beberapa
implementasi sistem yang meliputi pembuatan antarmuka, pembuatan modul pendeteksi gerak,
komunikasi client-server, perhitungan rute terpendek dengan algoritme Dijkstra,
1. Pembuatan Antarmuka Sistem