17
Gambar 18 Interface alert peringatan.
Gambar 19 Tampilan highlight jalur
terpendek. Implementasi Sistem
Tahap implementasi sistem dilakukan dengan menggunakan perangkat keras dan
perangkat lunak sebagai berikut:
Perangkat keras
- PIR sensor tipe KC7783R + Fresnel
Lens -
Modul DT-51 MinSys Ver 3.3 -
Processor Genuine Intel Pentium Dual CPU T2400 1,83 GHz.
- Memory DDR2 1024 MB
- Hardisk dengan kapasitas 60 GB
- DVD ROM 52X Max
- VGA IntelR 945GM Express Chipset
- Monitor dengan resolusi 1280 x 800
- Wireless adapter 52 GHz
- Telepon selular Huawei U9130
- Kabel usb to serial DB9 BAFO BF-810
v1.7
Perangkat lunak
- Windows XP Profesional service pack 3
sebagai sistem operasi. -
Quantum GIS 1.0 -
Devcpp version 4.9.9.1 -
ASM51 -
MapServer version 1.57 -
MySQL 5.1.30 -
PHP MyAdmin 3.1.1 -
Notepade ++ 5.5 Pada tahap ini dilakukan beberapa
implementasi sistem yang meliputi pembuatan antarmuka, pembuatan modul pendeteksi gerak,
komunikasi client-server, perhitungan rute terpendek dengan algoritme Dijkstra,
1. Pembuatan Antarmuka Sistem
Pembuatan antarmuka JELITA ini
menggunakan framework
P.mapper yang berjalan di Mapserver. Adapun tahapan-tahapan
pembuatan interface peta tersebut adalah: Instalasi P.mapper
Instalasi ini mencakup beberapa langkah berikut:
- Pengaturan alamat alias
Konfigurasi alamat alias pada file httpd_namafile.conf dilakukan sebagai alias
alamat url agar lebih mudah diakses dan menyembunyikan path lokasi file yang
sebenarnya agar lebih aman. Berikut contoh potongan script alias:
Alias alamat ms4wappsnamafolder Directory ms4wappsnamafolder
AllowOverride None Options Indexes FollowSymLinks Multiviews
Order allow,deny Allow from all
Directory
- Konfigurasi P.mapper
Konfigurasi ini dilakukan untuk mendefinisikan letak map
file dan
mendaftarkan layer-layer peta yang hendak ditampilkan. Berikut bagian-bagian penting
pada file config.ini yang di-costumize untuk menyesuaikan direktori dan file konfigurasi
peta, serta untuk mendaftarkan lapisan peta yang hendak ditampilkan :
pm_config_location = default; mapFile = P.mapper_demo.map;
allGroups = provinsi,indo_kab; defGroups = provinsi,pelabuhan;
- Pendefinisian layer peta
Layer -layer peta yang hendak
didaftarkan untuk ditampilkan, harus didefinisikan terlebih dahulu. Pendefinisian
itu di antaranya mencakup lokasi peta, jenis peta, atribut-atribut yang hendak
ditampilkan, serta batas extent tampilan peta.
Koneksi Database MySQL Beberapa data yang sifatnya dinamis dan
berkaitan dengan peta, disimpan dalam sebuah database MySQL agar mudah untuk
di-update. Data tersebut selanjutnya akan di- join
dengan attribute
peta sebagai keterangan pendukung. Untuk melakukan
join table
tersebut perlu dilakukan
18
Senssor PIR
Apakah terdeteksi
gerakan? Mulai
Perangkat lunak aktif
Kirim pesan ke
server penjaga
Selesai Apakah
jaringan terputus?
Nyalakan alarm
pengintegrasian data peta dengan basis data di mysql.
Antarmuka peta terdiri atas tampilan peta utama, peta referensi, tool box, dan daftar
lapisan peta. -
Tampilan peta utama Tampilan peta utama merupakan bagian
yang akan menampilkan informasi keruangan sebuah lokasi dalam sekala tertentu yang dapat
diubah-ubah. Bagian ini akan menampilakan peta sesuai dengan lapisan peta yang dipilih,
seperti yang tampak pada Gambar 20.
Gambar 20 Tampilan peta utama. -
Tampilan peta referensi Bagian ini merupakan tampilan seluruh peta
dalam ukuran yang lebih kecil. Bagian ini berfungsi untuk menunjukkan kedudukan relatif
dari view yang sedang nampak di peta utama saat itu terhadap tampilan peta secara
keseluruhan, seperti yang tampak pada Gambar 21.
Gambar 21 Tampilan peta referensi. -
Tool box Bagian ini terdiri atas beberapa tools yang
dapat digunakan untuk mengatur tampilan peta. Bentuk tampilan tools tersebut Nampak seperti
pada Gambar 22.
Gambar 22 Tampilan daftar tool box. -
Daftar lapisan peta Daftar lapisan peta atau biasa disebut table
of content TOC berisi daftar lapisan peta yang
ada. Bagian ini yang akan menentukan lapisan peta mana saja yang akan dimunculkan. Bentuk
tampilannya seperti yang pada Gambar 23.
Gambar 23 Daftar lapisan peta.
2. Pembuatan Modul Detektor