2.6.4. Sistem Transmisi Puli dan Sabuk
Puli berfungsi untuk mentransmisikan daya ke poros mesin pengiris kerupuk, bahan puli terebutdari besi cor atau baja, untuk konstruksi ringan diterapkan puli
dari paduan aluminium. Puli baja sangat cocok untuk kecepatan yang tinggi di atas 3,5 ms. Bentuk alur dan tempat dudukan sabuk pada puli disesuaikan
dengan bentuk penampang sabuk yang digunakan, hal yang terpenting dari perencanaan puli adalah menentukan diameter puli penggerak maupun yang
digerakkan. Untuk menentukan diameternya digunakan rumus : Sularso, 1997, hal, 164
2 2
1 1
.n Dp
n Dp
= 2.11
Dimana : Dp
1
= Diameter puli penggerak mm Dp
2
= Diameter puli yang digerakkan mm
1
n = Putaran puli penggerak rpm
2
n = Putaran puli yang digerakkan rpm
Sebagian besar transmisi sabuk menggunakan sabuk-V karena mudah penggunaannya dan harganya murah, tetapi sabuk ini sering terjadi slip sehingga tidak
dapat meneruskan putaran dengan perbandingan yang tepat. Sabuk terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Dalam gambar
2.8 diberikan berbagai proposi penampang sabuk-V yang umum dipakai.
Universitas Sumatera Utara
m m
r1 R2
n1 n2
C Penggerak
Yang Digerakan
Gambar. 2.8. Ukuran penampang sabuk-V
Jika putaran puli penggerak dan yang digerakan berturut-turut adalah n
1
rpm dan n
2
rpm, dan diameter nominal masing-masing adalah d
1
mm dan D
2
Sularso, 1997, hal, 164 mm. Karena
sabuk-V biasanya dipakai untuk menurunkan putaran, maka perbandingan yang umum dipakai ialah :
1 2
2 1
d D
n n =
2.12 Kecepatan linier v sabuk-V ms adalah :
1000 60
× =
dn v
π 2.13
Jarak suatu poros rencana C adalah 1,5 - 2 kali diameter puli besar.
Gambar. 2.9. Panjang keliling sabuk
Universitas Sumatera Utara
Panjang sabuk rencana L adalah : Sularso, 1997, hal, 170
2 1
2 2
1
4 1
2 2
d D
C D
d C
L −
+ +
+ =
π 2.14
Dalam perdagangan terdapat bermacam-macam ukuran sabuk. Namun mendapatkan ukuran sabuk yang panjangnya sama dengan hasil perhitungan umumnya sukar.
Didalam perdagangan nomor nominal sabuk-V dinyatakan dalam panjang kelilingnya dalam inchi.
Jarak sumbu poros C dapat dinyatakan sebagai :
8 8
2 1
2 2
d D
b b
C −
+ +
=
Dimana : 14
. 3
2
1 2
d D
L b
+ −
= 2.15
Sedangkan untuk besarnya daya yang dapat ditransmisikan oleh sabuk, digunakan rumus
Sularso, 1997, hal 171 v
F F
Po
2 1
− =
2.16
µθ
e F
F =
2 1
t b
F
izin
× ×
= σ
izin
σ = 2,5 – 3,3 Nmm Dimana :
F
2 1
F = gaya tarik pada sisi kencang N
2
b = Lebar sabuk spesifik mm
= gaya tarik pada sisi kendor N
t = Tebal sabuk spesifik mm
e = 2,7182
Universitas Sumatera Utara
μ = Koefesien antar sabuk dan puli 0,3 – 0,6
θ = Sudut kontak antara sabuk dan puli º
Besarnya sudut kontak adalah :
C d
D 57
180
1 2
− −
° =
θ 2.17
C = Jarak sumbu poros mm
2.6.5. Baut