Gambar c dan d di atas menunjukkan contoh hubungan aksi – deformasi untuk material yang bersifat inelastic tidak unik.
1.4 Kekangan konstraint
Struktur dapat stabil karena adanya perletakan, atau secara umum karena adanya kondisi batas yang dikenakan pada struktur.
Ada 2 tipe kondisi batas pada struktur, yaitu: • Kondisi batas perpindahan = berhubungan dengan pembatasan gerakan pada
titik-titik perletakan • Kondisi batas gaya
= berhubungan dengan pembatasan besarnya gaya yang bisa timbul pada titik-titik join
Baik gaya ataupun displacement disetiap join pada struktur harus didefinisikan. Jika gaya didefinisikan pada suatu join, maka si join dikatakan mengalami static constraint.
Bila displacement yang didefinisikan, maka si join mengalami kinematic constraint.
1.5 Statis tertentu
Definisi : − Jika titik2 kumpul pada struktur hanya diberi kondisi batas kekangan gaya saja
dan − Jika gaya2 pada struktur dapat ditentukan hanya dengan prinsip keseimbangan
gaya saja. Langkah-langkah analisis :
1. Gunakan statika : hitung reaksi-reaksi perletakan
2. deformasi dapat dihitung dari hubungan aksi deformasi
3. perpindahan pada titik-titik join dapat dihitung dengan prinsip kinematis
1.6 Kinematis tertentu
Definisi : − Jika hanya perpindahan saja yang didefinisikan pada titik-titik kumpul
− Jika deformasi pada elemen-elemen struktur dapat ditentukan hanya dengan menerapkan prinsip-prinsip kinematis
Jika r
1
dan r
2
didefinisikan maka deformasi batang elemen struktur diatas dapat ditentukan dengan langkah-langkah analisis :
1. Tentukan deformasi setiap elemen struktur dengan menerapkan prinsip-prinsip
kinematis 2.
Gaya-gaya batang dapat ditentukan dari hubungan aksi vs def. 3.
Dengan penerapan prinsip-prinsip statika, gaya-gaya pada titik-titk kumpul dapat ditentukan
1.7 Statik tak tentu
Jika sejumlah kekangan deformasi dikenakan terhadap joint-joint struktur statis tertentu, maka struktur tersebut akan menjadi statis tak tentu tingkat S. Gaya-gaya
yang timbul akibat adanya kekangan kinematis tidak dapat dihitung hanya dengan menggunakan prinsip keseimbangan. Gaya-gaya tersebut adalah gaya redundan
Langkah pemecahan struktur stats tak tentu 1.
potong struktur sehingga menjadi statis tertentu dan stabil 2.
Hitung gaya-gaya batang sebagai fungsi dari gaya luar dan gaya redundan menggunakan prinsip keseimbangan
3. hitung deformasi batang, sebagai fungsi gaya redundan, dengan menggunakan
hubungan aksi-deformasi 4.
untuk masing2 gaya redundan, ada pasangan kekangan kinematis yang diketahui. Dengan menggunakan prinsip-prinsip kinematis bisa didapat
persamaan-persamaan simultan yang jumlahnya sama dengan jumlah gaya redundan
1.8 Kinematis tak Tentu