21
D. Menyelaraskan visi kepala sekolah dengan visi pengembangan lembaga pendidikan
Menurut Muhaimin, sedikitnya ada 2 tugas penting yang harus diemban kepala madrasah. Pertama, tugas di bidang manajerial. Yaitu, seorang kepala
madrasah dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas-tugas administrasi dan supervisi. Tugas administrasi ini meliputi kegiatan menyediakan, mengatur,
memelihara dan melengkapi fasilitas material dan tenaga-tenaga personal madrasah. Sedangkan tugas supervisi meliputi kegiatan untuk memberikan bimbingan, bantuan,
pengawasan dan penilaian, pada masalah-masalah yang berhubungan dengan teknis penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan serta pengajaran.
Kedua, tugas di bidang spiritual. Yaitu seorang kepala madrasah dituntut untuk mampu menjadikan madrasah sebagai bi ah islamiyyah suasana relijius
islam yang mampu mengantarkan para anak didiknya menjadi ulu al albab, suatu pribadi yang memiliki kekokohan spiritual, moral dan intelektual serta profesional
Kunci keberhasilan suatu madrasah pada hakikatnya terletak pada efisiensi dan efektivitas penampilan seorang kepala madrasah. Kepala madrasah bertanggung
jawab atas tercapainya tujuan pendidikan melalui upaya menggerakkan bawahan ke arah pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini kepala
madrasah bertanggung jawab melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan, baik fungsi yang berhubungan dengan pencapaian tujuan pendidikan maupun penciptaan
iklim madrasah yang kondusif bagi terlaksananya proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tanggung jawab ini tidak serta merta tanggung jawab kepala
madrasah saja, akan tetapi juga tangung jawab para stakeholder, yakni para pengguna pendidikan secara langsung maupun tidak langsung.
E. Problem kompetensi kepala sekolah dan solusinya
Setelah diberlakukan otonomi daerah, kompetensi dan kinerja kepala sekolah di jenjang TK, SD, SMP, dan SMASMK masih tetap rendah. Hal ini, antara
lain, disebabkan campur tangan politik lokal dalam pengangkatan kepala sekolah.
Kepemimpinan Visioner
21
”Dalam banyak kasus, pengangkatan kepala sekolah tidak berdasarkan kompetensi dan profesionalisme, tetapi terkait dukungan politik pada pemilihan
kepala daerah,” kata Syawal Gultom, Ketua Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, di Jakarta. Banyak kepala sekolah yang sudah dilatih hingga memenuhi standar
nasional tidak dipilih bupati wali kota. Menurut SiswandariKepala Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah Kemendikbud Pengangkatan
kepala sekolah mengabaikan kompetensi. Padahal, jika sekolah dipimpin kepala sekolah yang tak kompeten, sekolah sulit untuk maju.
10
Berdasarkan hasil penelitian yang disampaikan direktur tenaga kependidikan dalam ToT Fasilitator calon kepala sekolah dan pengawas tanggal 6
Februari 2009 menunjukkan bahwa dari lima kompetensi kepala sekolah kompetensi kepribadian, manajerial, supervisi, sosial, dan kewirausahaan ternyata kompetensi
manajerial dan supervisi kepala sekolah masih lemah. Secara rinci paparan hasil penelitian tersebut sebagai berikut.
11
Hasil di atas bukan tanpa sebab, karena permasalahan manajerial menyangkut banyak aspek yang kompleks. Aspek tersebut meliputi:
1. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai 2. Kemampuan memetakan permasalahan pendidikan
10 harian kompas. Edisi selasa, 24 juli 2012. Diakses pada 23 april 2014 11 Nurtanio Agus P. Strategi Mengembangkan Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah. jurnal
pendidikan.
Kepemimpinan Visioner
21
3. Strategi kepemimpinan kepala sekolah 4. Kedewasaan lembaga
5. Kerjasama internal dan eksternal, 6. Faktor lain yang bersifat situasional sesuai karakteristik sekolah dan kebijakan
daerah. Pembinaan terhadap penguasaan kompetensi perlu dilakukan secara terus
menerus, meskipun barangkali terdapat korelasi di mana pengawas sekolah yang bertugas antara lain membina guru, ternyata penguasaan pada pada kompetensi
tersebut juga masih lemah. Kepala sekolah yang mengalami kesulitan pada penguasaan kompetensi
manajerial seyogyanya mau senantiasa berubah dan berpikir maju. Orientasi yang diharapkan adalah kepekaan kepala sekolah dimulai dari dirinya sendiri. Seorang
kepala sekolah paling tidak perlu melakukan hal-hal berikut: 1. Memahami tugas dan kewajibannya
2. Memahami kebutuhan organsasisekolah 3. Memahami iklim organisasi sekolahnya
4. Memahami kondisi sumber daya manusia yang dipimpinnya 5. Memahami permasalahan organisasi
6. Mampu memetakan prioritas pengembangan organisasi 7. Menjadi teladan, serta aspek lain yang krusial bagi organisasi
Kepemimpinan Visioner
21
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Definisi Visi