4
2.3. Pelaksanaan Penelitian
Tahap persiapan wadah meliputi pencucian akuarium, disinfeksi akuarium dengan menggunakan Kalium Permanganat, pengeringan akuarium, dan
pengisian air. Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan adalah akuarium berukuran 60x29x33 cm sebanyak 9 unit yang diisi air masing-masing sebanyak
20 liter dilengkapi dua titik aerasi untuk suplai oksigen. Benih ikan yang digunakan berukuran panjang rata-rata 2,54+0,11 cm
dengan bobot rata-rata 2,97+0,43 g yang berasal dari daerah Pagelaran, Bogor, Jawa Barat. Ikan diadaptasikan dahulu dalam akuarium untuk kemudian
dipelihara dengan padat tebar sesuai dengan rancangan percobaan. Sebelum ditebar dilakukan pengambilan contoh sebanyak 30 ekor untuk diukur panjang
dan bobot awalnya sehingga diperoleh data panjang dan bobot rata-rata awal benih.
Pakan yang diberikan berupa cacing sutera Limnodrilus
sp. yang dikumpulkan dari alam di desa Cibeureum, Kecamatan Dramaga, Bogor. Cacing
dibersihkan terlebih dahulu dan diletakkan pada wadah dengan air mengalir. Pakan diberikan 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore hari secara
at satiation sekenyangnya. Sebelum diberikan, pakan ditimbang, dan setelah 1 jam
pemberian, pakan yang tersisa kemudian ditimbang kembali. Setiap hari dilakukan penyifonan kotoran di dasar akuarium dan dilakukan
pergantian air. Pergantian air dilakukan pada saat pagi dan sore hari sebanyak 30 dari volume air per hari. Air yang digunakan untuk pergantian air adalah air
yang telah diendapkan dan diaerasi pada tandon yang dilengkapi dengan termostat sehingga suhu pada tandon sama dengan suhu air pada akuarium
pemeliharaan. Kotoran pada dasar akuarium dibersihkan dengan cara disifon menggunakan selang berdiameter ¾ inch. Untuk mengetahui parameter kualitas
air dilakukan pengukuran parameter kualitas air sepuluh hari sekali yang meliputi parameter suhu, kandungan oksigen terlarut DO, pH, amonia, nitrit, dan
alkalinitas.
2.4. Parameter Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 40 hari. Sampling pengambilan contoh ikan dilakukan setiap 10 hari sekali dengan pengambilan contoh ikan
sebanyak 30 ekor per akuarium. Bobot ikan diukur dengan menggunakan timbangan digital dan panjang ikan diukur dengan menggunakan jangka sorong.
5
Jumlah ikan dihitung setiap hari dengan melakukan pencatatan ikan yang mati. Data yang dikumpulkan selama sampling, kemudian digunakan untuk
menghitung parameter kinerja produksi yang meliputi derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan bobot harian, pertumbuhan panjang mutlak, koefisien
keragaman panjang, efisiensi pakan serta efisiensi usaha. Tingkat kelangsungan hidup
survival rate yaitu perbandingan ikan yang
hidup hingga akhir pemeliharaan dengan jumlah ikan pada awal pemeliharaan. Dihitung dengan menggunakan rumus Goddard, 1996:
x 100
Keterangan: SR = Derajat kelangsungan hidup
Nt = Jumlah ikan pada akhir pemeliharaan ekor No = Jumlah ikan pada awal pemeliharaan ekor
Laju pertumbuhan harian α dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus Huisman, 1987:
1 x 100
Keterangan: α = Laju pertumbuhan harian
= Bobot rata-rata ikan pada akhir pemeliharaan g = Bobot rata-rata ikan pada awal pemeliharaan g
t = Lama pemeliharaan hari Pada penelitian ini, efisiensi pakan dihitung menggunakan rumus
Zonneveld et al.,
1991:
x 100
Keterangan: EP = Efisiensi pakan
Wt = Biomassa ikan akhir g Wd = Biomassa ikan mati g
Wo = Biomassa ikan awal g F = Jumlah pakan yang diberikan g
6
Pertambahan panjang mutlak adalah perubahan panjang rata-rata individu pada tiap perlakuan dari awal hingga akhir pemeliharaan, dihitung
menggunakan rumus Effendie, 1979:
0 1 1
Keterangan: Pm = Pertambahan panjang mutlak cm
Lt = Panjang rata-rata akhir cm Lo = Panjang rata-rata awal cm
Variasi ukuran dalam penelitian ini berupa variasi panjang ikan, yang
dinyatakan dalam koefisien keragaman, dihitung menggunakan rumus menurut Steel dan Torrie 1981:
44 5 x 100
Keterangan: KK
= Koefisien keragaman S
= Simpangan baku γ
= Rata-rata contoh Penerimaan adalah hasil kali antara produk yang dihasilkan dengan
harga jual dari produk tersebut. Penerimaan bergantung pada harga ikan dan jumlah ikan yang terjual. Penerimaan dapat dihitung dengan rumus Nurmalina
et al
, 2009:
8 9 x
Keterangan: TR =
Total Revenue total penerimaan
Q = Quantity
jumlah ikan yang dijual P =
Price harga
Keuntungan diperoleh pada saat penerimaan dikurangi dengan biaya pengeluaran
yang dilakukan
selama pemeliharaan,
dihitung dengan
menggunakan rumus Nurmalina et al
, 2009:
8 8=
Keterangan: π = Laba
TR = Total Revenue
total penerimaan TC =
Total Cost total pengeluaran
7
RC ratio merupakan salah satu kriteria kelayakan yang biasa digunakan
dalam analisis bisnis. Baik manfaat maupun biaya adalah nilai kotor. Dengan menggunakan kriteria ini akan lebih menggambarkan pengaruh dari adanya
tambahan biaya terhadap tambahan manfaat yang diterima. Secara matematis RC ratio
dapat dirumuskan sebagai berikut Nurmalina et al
, 2009:
= AB ∑ 8
∑ 8=
Keterangan: RC ratio
= Perbandingan penerimaan dan pengeluaran ∑
TR = Jumlah dari
Total Revenue total penerimaan
∑ TC
= Jumlah dari Total Cost
total pengeluaran Biaya Produksi per unit, dihitung dengan rumus menurut Martin
et al 1991:
G BHB A IJK LMA IN G BHB BO LA IJK
PI0OBQ LA IJ
Data yang telah diperoleh kemudian ditabulasi dan dianalisis menggunakan program Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS 16.0, yang
meliputi : 1.
Analisis Ragam ANOVA dengan uji F pada selang kepercayaan 95 . Analisis ini digunakan untuk menentukan apakah perlakuan berpengaruh
nyata terhadap derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan bobot harian, laju pertumbuhan panjang mutlak efisiensi pakan dan koefisien
keragaman panjang. 2.
Analisis deskripsi kuantitatif digunakan untuk menjelaskan parameter kerja dan kelayakan media pemeliharaan bagi kehidupan benih ikan
sinodontis selama penelitian.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN