Tahapan menghitung VaR TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Lembaga Keuangan

P 12 adalah peluang kredit dengan peringkat 1 menjadi berada pada peringkat 2 Kolektibilitas dalam perhatian khusus, dan seterusnya. L, DPK, KL, D, M adalah kolektibilats lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet.

d. Tahapan menghitung VaR

Tahap dalam menghitung VaR dengan credit metrics adalah sebagai berikut: 1. Menentukan matriks transisi bulanan Matriks transisi bulanan atau rating migration merupakan perubahan rating debitur baik meningkat, menurun, ataupun tetap perubahan dari migrasi kualitas kredit pada suatu periode waktu tertentu. Matriks transisi ini berukuran 5 x 5 karena jumlah kelas grade dalam credit rating system ada lima yaitu L, DPK, KL, D, M. data historis pergeseran kolekbilitas per debitur per bulan selama periode pengamatan merupakan dasar untuk penyusunan peluang transisi dari setiap kolektibilitas. 2. Menentukan matriks migrasi unconditional Matriks migrasi unconditional adalah proporsi perpindahan kolektibilitas dari satu bulan ke bulan lainnya. Matriks ini merupakan rata-rata dari matriks transisi bulanan. Bentuk matriks ini sama dengan matriks transisi. Baris ke satu pada matriks di atas merupakan peluang untuk menghitung VaR pada kolektibilitas lancar, baris ke dua merupakan peluang untuk menghitung VaR pada kolektibilitas dalam perhatian khusus, dan seterusnya. Elemen-elemen yang ada pada matriks migrasi unconditional ini merupakan peluang migrasi ke peringkat tertentu, yang akan digunakan untuk menghitung rata-rata nilai baki debet dalam perhitungan VaR. 3. Menghitung rata-rata nilai baki debet Merupakan jumlah dari hasil perkalian antara peluang migrasi ke peringkat tertentu dengan hasil kali antara nilai baki debet total peringkat tertentu pada akhir L DPK KL D M L DPK KL D M periode pengamatan dengan peluang peringkat tertentu. Peringkat yang dimaksud adalah kolektibilitas. Secara sistematis adalah sebagai berikut: .............................................................. 2 Keterangan: µ : rata-rata nilai baki debet p i : peluang suatu kondisi peluang migrasi ke peringkat tertentu µ i : nilai baki debet yang merupakan hasil kali antara baki debet total peringkat tertentu pada akhir periode pengamatan dengan peluang peringkat tertentu. s : banyaknya peringkat 4. Menghitung selisih nilai baki debet dengan nilai rata-rata baki debet 5. Menghitung ragam Digunakan untuk mengetahui tingkat keragaman dalam data. Semakin tinggi nilai ragam berarti semakin bervariasi dan beragam suatu data. Secara sistematis rumus ragam adalah sebagai berikut: .............................................................. 3 6. Menghitung simpangan baku Merupakan akar dari ragam. Simpangan baku ini disebut volatilitas s. Nilai volatilitas ini digunakan untuk menghitung VaR kredit. Formula yang digunakan untuk menghitung VaR kredit dengan asumsi nilai pinjaman terdistribusi normal untuk tingkat keyakinan tertentu adalah sebagai berikut: ......................................................... 4 Keterangan: Z a : titik kritis pada tabel Z Z a pada tingkat keyakinan tertentu s : penduga volatilitas Semakin besar tingkat kepercayaan yang digunakan maka nilai VaR akan semakin besar, begitu juga dengan volatilitas, semakin besar volatilitas yang dihasilkan maka nilai VaR akan semakin besar pula. Besarnya risiko kredit dalam penelitian ini adalah penjumlahan dari VaR kredit setiap peringkat kolektibilitas.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT ABC Finance nama perusahaan disamarkan didirikan pada tanggal 29 Maret 1993, dan baru beroperasi pada tanggal 3 Mei 1994, setelah mendapatkan izin dari Departemen Keuangan pada tanggal 14 April 1994. Izin yang diberikan khususnya bergerak dalam bidang usaha lembaga pembiayaan konsumen selain dari izin lainnya untuk usaha sewa guna usaha dan credit card. Sejak awal berdiri, PT ABC Finance langsung berkembang menjadi perusahaan yang baik dan terpercaya. Dalam waktu 3 tahun telah mempunyai 13 cabang yang tersebar luas di Pulau Jawa. Namun krisis moneter pada tahun 1998 ikut mempengaruhi perkembangan usaha, sehingga pada tahun 2000 PT ABC Finance baru dapat lagi memulai kembali mengembangkan usahanya dengan me- rekstruktur pemegang saham dan manajemen baru. Struktur organisasi PT ABC Finance dapat dilihat pada Gambar 6. PT ABCFinance tumbuh pesat tahun demi tahun dan pada akhir tahun 2008 aset PT ABC Finance telah mencapai 1,2 Triliun Rupiah. Tahun 2010, PT ABC Finance telah mempunyai 43 cabang yang tersebar di Pulau Jawa, Bali, Sumatera, dan Lombok yang diantaranya 3 cabang adalah cabang PT ABC divisi pembiayaan syariah. Pada tahun 2011 ini, PT ABC Finance akan menambah cabang sebanyak 14 kantor cabang PT ABC Finance konvensional maupun syariah yang tersebar hingga ke Pulau Kalimantan.