Dimensi Risiko Kredit Manajemen Risiko Kredit 1. Definisi Risiko Kredit

2.4.2. Dimensi Risiko Kredit

Ukuran nilai suatu risiko kredit terdiri dari faktor kuantitas exposure kredit dan kualitas exposure kredit. Kuantitas exposure kredit tercermin dalambesarnya pinjaman. Semaikn besar pinjaman maka semakin besar juga tingkat exposure kredit. Kualitas exposure kredit tercermin oleh kemungkinan gagal bayar dari debitur atau pembeli secara kredit dan kualitas dari jaminan yang diberikan oleh debitur atau pembeli kredit. Semakin rendah kualitas jaminan maka semakin rendah kualitas kredit dan semakin tinggi risiko kredit yang dihadapi Djohanputro, 2008. Ukuran nilai suatu risiko kredit tercermin dalam dimensi risikoyang dapat dilihat pada Gambar 4. Terdapat tiga jenis risiko yang membantu risiko kredit, yaitu: 1. Risiko gagal bayar, adalah probabilitas terjadinya gagal bayar pada periode tertentu. Untuk mengukur probalibilitas gagal bayar perusahaan dapat melakukan peningkatan rating. Setiap perusahaan memiliki model pemeringkatan sendiri-sendri. Namun secara umum, ada lima faktor yang sering digunakan dan dikenal dengan 5C yaitu character, capital, capacity, collateral, dan condition. 2. Risiko eksposur, merupakan risiko yang melekat pada besarnya kredit yang menghadapi risiko gagal bayar. 3. Risiko recovery, merupakan risiko yang melekat pada besarnya kredit yang menghadapi risiko gagal bayar. Tingkat recovery adalah sejauh mana perusahan dapat tetap mengupayakan supaya nilai kredit yang gagal bayar Esposure Kredit Kualitas risiko kredit Probabilitas likuidasi jaminan Kuantitas jaminan Probabilitas gagal bayar Kuantitas risiko kredit Dimensi risiko Gambar 4.Dimensi Risiko Djohanputro, 2008 tersebut dapat diupayakan berapa pun nilai nominal yang bisa diperoleh. Semakin kecil nilai perolehan dari kredit macet, semakin besar risiko recovery. Risiko recovery dinyatakan dalam bentuk persentase kemungkinan recovery dari kredit macet. 2.5.Analisis Tren Tren adalah suatu gerakan kecenderungan naik atau turun dalam jangka panjang yang diperoleh dari rata-rata perubahan dari waktu ke waktu dan nilainya cukup rata atau mulus Suharyadi dan Purwanto, 2008. Tren data berkala bisa berbentuk tren yang meningkat dan menurun secara mulus. Untuk melakukan peramalan dengan analisis tren terdapat beberapa cara yaitu: a. Metode semi rata-rata semi average method Metode semi rata-rata membuat tren dengan cara mencari rata-rata kelompok data. b. Metode kuadrat terkecil least square method Tren dengan metode kuadrat terkecil diperoleh dengan menentukan garis tren yang mempunyai jumlah terkecil darikuadrat selisih data asli dengan data pada garis tren. c. Metode tren quadratis quadratic trend method Untuk tren yang sifatnya jangka pendek dan menengah, kemungkinan tren akan mengikuti pola linear. Namun, dalam jangka panjang pola bisa berubah tidak linear. Salah satu metode yang tidak linear adalah metode kuadratis. d. Metode tren eksponensial exponential trend method Tren eksponensial adalah suatu tren yang mempunyai pangkat atau eksponen dari waktunya.

2.6. Peramalan Forecasting