kehilangan. Risiko dan ketidakpastian dibedakan dengan adanya informasi yang digunakan untuk menghitung tingkat ketidakpastian.
2.3.2. Klasifikasi Risiko
Djohanputro 2008, risiko diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: 1.
Klasifikasi risiko secara umum a.
Risiko murni, yaitu risiko yang dapat mengakibatkan kerugian pada perusahaan, tapi tidak ada kemungkinan menguntungkan.
b. Risiko spekulatif, yaitu risiko yang dapat mengakibatkan dua
kemungkinan, merugikan atau menguntungkan perusahaan. c.
Risiko spesifik, yaitu risiko yang dapat didiversifikasi atau dapat dihilangkan melalui proses penggabungan.
2. Klasifikasi risiko perusahaan
a. Risiko keuangan, yaitu fluktuasi target keuangan atau ukuran moneter
perusahaan karena gejolak berbagai variabel makro. Risiko keuangan terdiri dari empat jenis risiko, yaitu risiko likuiditas, risiko kredit, risiko
permodalan, dan risiko pasar. b.
Risiko operasional, yaitu potensi penyimpangan dari hasil yang diharapkan karena tidak berfungsinya suatu sistem, SDM, teknologi atau
faktor lain. Risiko operasional terdiri dari risiko SDM, risiko produktivitas, risiko teknlogi, risiko inovasi, risiko sistem, dan risiko
proses. c.
Risiko strategis, yaitu risiko yang dapat mempengaruhi eksposur korporat dan eksposur strategis terutama eksposur keuangan sebagai akibat
keputusan strategis yang tidak sesuai dengan lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Risiko strategis terdiri dari risiko bisnis, risiko
leverage operasi, dan risiko transaksi strategis. d.
Risiko eksternalitas, yaitu potensi penyimpangan hasil pada potensi eksposur korporat dan strategis, dan dapat memberikan dampak pada
potensi penutupan usaha. Risiko eksternalitas terdiri dari risiko lingkungan, risiko reputasi, dan risiko hukum.
2.3.3. Definisi Manajemen Risiko
Manajemen risiko korporat terintegrasi merupakan proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan
alternatif penanganan risiko, dan dalam memonitor dan mengendalikan implementasi penanganan risiko Djohanputro, 2008. Siklus manajemen risiko
korporat terdiri dari lima tahap seperti pada Gambar 3.
Tahap 1: Identifikasi Risiko
Pada tahap ini, dilakukan identifikasi risiko-risiko yang dihadapi oleh perusahaan. Langkah pertama dan utama adalah dengan melakukan analisis pihak
berkepentingan stakeholders. Langkah kedua, analisis dapat menggunakan 7S dari McKenzie yang mencakup shared value, structure, staff, skills, system, dan
style. Sistem termasuk proses dan prosedur, merupakan sumber informasi yang sangat penting untuk dapat mengidentifikasi berbagai risiko yang dapat muncul.
Termasuk dalam proses adalah asset perusahaan.
Tahap 2: Pengukuran Risiko
Pada dasarnya, pengukuran risiko mengacu pada dua faktor yaitu kuantitas risiko dan kualitas risiko. Kuantitas risiko terkait dengan berapa banyak nilai, atau
eksposur, yang rentan terhadap risiko. Kualitas risiko terkait dengan kemungkinan suatu risiko muncul. Semakin tinggi kemungkinan risiko terjadi, semakin tinggi
pula risikonya. Data historis merupakan salah satu sumber identifikasi risiko sekaligus sumber untuk mengukur besarnya risiko.
Identifikasi risiko
Pengukuran Risiko
Pemetaan Risiko Model Pengelolaan
Risiko Pengawasan
Pengendalian Risiko Evaluasi Pihak
Berkepentingan
Gambar 3. Siklus Manajemen Risiko Djohanputro, 2008
Tahap 3: Pemetaan Risiko
Tujuan pemetaan risiko adalah untuk menetapkan prioritas risiko berdasarkan kepentingannya bagi perusahaan. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan sumber daya yang ada untuk menghadapi semua risiko.
Tahap 4: Model Pengukuran Risiko
Beberapa model pengelolaan risiko yang dapat digunakan diantaranya pengelolaan risiko secara konvensional, penetapan modal risiko, dan struktur
organisasi pengelolaan.
Tahap 5: Monitor dan Pengendalian
Monitor dan pengendalian penting dilakukan karena beberapa alasan. Pertama, manajemen perlu memastikan bahwa pelaksanaan pengelolaan risiko
berjalan sesuai dengan rencana. Kedua, manajemen juga perlu memastikan bahwa model pengelolaan risiko cukup efektif. Ketiga, risiko itu sendiri
berkembang, monitor dan pengendalian bertujuan untuk memantau perkembangan terhadap kecenderungan-kecenderungan berubahnya profil risiko. Perubahan ini
berdampak pada pergeseran peta risiko yang otomatis pada perubahan prioritas risiko.
2.4. Manajemen Risiko Kredit 2.4.1. Definisi Risiko Kredit