"STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI SUPORTER SEPAKBOLA” (Studi Pada Anggota Komunitas Suporter Curva Boys 1967 Ultras Persela)

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI
SUPORTER SEPAKBOLA
(Studi Pada Anggota Komunitas Suporter Curva Boys 1967 Ultras Persela)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan Untuk Mendapat Gelar Sarjana (S-1)

Oleh:
Muhammad Andri Kurniawan
09220344

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik
serta hidayah-Nya kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul “strategi

komunikasi dalam pembentukan konsep diri supporter sepakbola” ( studi pada
anggota komunitas supporter curva boys 1967 ultras persela ) bisa terselesaikan.
Penelitian skripsi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pola
komunikasi yang terjadi pada komunitas sehingga dapat membenuk sebuah
konsep diri ultras dalam diri setiap anggota curva boys 1967 ultras persela.
Semoga penelitian ini bisa memberi banyak manfaat pada dunia sepakbola dan
khusus nya untuk komunitas supporter di Indonesia.
Skripsi ini akhirnya bias terselesaikan setelah sekian lama terbengkalai,
suksesnya penyelesaian skripsi ini tak lepas dari peran banyak pihak. Oleh karena
itu dengan segala kerendahan hati, penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberi kemudahan dan kelancaran.
2. Kedua orang tua penulis yang memberi semangat dan Doa tiada henti
demi lancarnya segala aktifitas yang berhubungan dengan penyelesaian
skripsi ini.
3. DR.

H.

Muhajir


Effendi,

M.Ap,

selaku

Rektor

Univeritas

Muhammadiyah Malang.
4. Drs. Abdullah Masmuh M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan banyak masukan dan pengarahan.

5. Dra. Juli Astutik M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah member
banyak petunjuk dalam penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh dosen Jurusan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan suatu
dasar ilmu pengetahuan dan pemikiran yang baik sehingga banyak
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
7. Seluruh anggota komunitas Curva Boys 1967 Ultras Persela yang telah

memberi banyak pengalaman yang berharga berharga bagi penulis.
8. Prisca hemillis S yang telah memberi dukungan tanpa batas dalam
setiap hal yang menunjang penyelesaian skripsi ini.
9. Cak Datok Zainul Arifin yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan

pekerjaan

sehingga

penulis

bisa

fokus

untuk

menyelesaikan skripsi ini.
Semoga semua bantuan yang diberikan mendapatkan balasan yang

berlimpah dari Allah SWT. Penulis mengharap banyak kritik dan saran karena
penulis menyadari masih banyak kekurangan pada penulisan skripsi ini. Akhirnya,
dengan segala kerendahan hati yang tulus, penulis berharap skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca dan siapa saja yang membutuhkan.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Malang, 20 Januari 2016
penulis

Muhammad Andri Kurniawan

DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS................................................................ iii
BERITA ACARA BIMBINGAN................................................................. iv
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
DAFTAR ISI.................................................................................................. vii

ABSTRAKSI.................................................................................................. ix
ABSTRACT.................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xiii
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................6
C. Tujuan Penelitian........................................................................................6
D. Manfaat Penelitian......................................................................................7
1. Manfaat Akademis.................................................................................7
2. Manfaat Praktis......................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemahaman Tentang Komunikasi..............................................................
B. Strategi Komunikasi....................................................................................
C. Komunikasi intrapersonal dan interpersonal..............................................
1. Pengertian komunikasi intrapersonal.....................................................
2. Sistem komunikasi intrapersonal...........................................................
3. Contoh komunikasi intrapersonal..........................................................
4. Pengertian komunikasi interpersonal.....................................................
5. Komunikasi efektif antarpersonal..........................................................

D. Konsep Diri Pada Komunikasi Interpersonal.............................................
E. Kerangka Pikir Penelitian...........................................................................

8
9
13
13
14
15
15
17
18
34

BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian........................................................................................ 35
B. Jenis Penelitian........................................................................................... 35
C. Subyek Penelitian...................................................................................... 35
D. Data dan Sumber Data................................................................................ 36
E. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................... 37

F. Teknik Analisis Data.................................................................................. 38
G. Keabsahan Data.......................................................................................... 40
1. Triangulasi sumber................................................................................. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Dan Sejarah Singkat Komunitas
Suporter Curva Boys 1967 UltrasPersela.................................................. 43
B. Profile Responden...................................................................................... 48
C. Hasil Penelitian........................................................................................... 49
1. Pembentukan Konsep Diri Melalui Komunikasi Interpersonal
Pada Suporter Curva Boys 1967 Ultras Persela..................................... 49
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan................................................................................................. 61
B. Saran........................................................................................................... 63
1. Secara Praktis......................................................................................... 63
2. Secara Akademis.................................................................................... 63

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Wawancara dengan Pendiri Komunitas
Lampiran 2. Wawancara dengan Anggota Komunitas


Daftar Pustaka

Fairush, Elicia. 2013. Persepsi Aremania terhadap paham Ultras: Studi Deskriptif
Kualitatif pada Anggota Komunitas GATE 4 Suporter Arema Indonesia.
Jurnal Malang:Universitas Brawijaya.
Handoko, Anung, 2008. Sepakbola tanpa batas. Yogyakarta: PT. Kanisius
Junaedi, Fajar. 2012. Bonek Komunitas Suporter Pertama dan Terbesar di
Indonesia. Yogyakarta : Buku Litera.
Morissan & Andy Cory. 2009. Teori Komunikasi . Jakarta: Penerbit Ghali
Indonesia.
Mulyana, Deddy, 2007.Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT. Rosda
Karya
Pace, R. Wayne dan Faules, F. Don.2005. Komunikasi Organisasi: Strategi
Meningkatkan Kerja Perusahaan. Bandung: PT.Rosda Karya.
Prof. Dr. Lexy J. Moleong, M.A, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rosda 2013
Rakhmat, Jalaluddin. 2007.
RemajaRosdakarya.

Psikologi


Komunikasi.

Bandung:

PT

Soejanto, Agoes, 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Rosda Karya
Effendy, Onong, 2003, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Bogdan dan Biklen, (1982), Qualitative Research For An Introduction The Teory And
Method, London
Cangara, Hafied H, 2006, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta
Liliweri, Alo, 2003. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antar budaya, Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Lincoln and Guba, 1985, Naturalistic Inquiry. Sage Publication, Inc, U.S.A

Effendy, Onong, 2004, Dinamika Komuniksasi, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.


Roslan, Rosady, 1998. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi
Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta : Raja Grafindo Persada
Arni, Muhammad, 2004. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara
Arifin, Anwar. 1984. Strategi Komunikasi. Bandung: Armico.
Sumber internet :
http://ultrasin-indonesia.tumblr.com/sejarah-ultras
(di akses 15 November 2014)
http://www.scribd.com/doc/22318053/konsepdiri
(di akses 7 Desember 2014)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sepakbola dan suporter adalah dua hal yang tidak bisa di pisahkan.
Suporter merupakan bagian yang penting dalam sepakbola.Keberadaan
suporter dalam sebuah pertandingan sepakbola akan menambah motivasi
bertanding bagi tim yang di dukung dan akan menjadi sebuah teror bagi tim
lawan. Hal ini membuat suporter di anggap sebagai pemain ke 12 dalam

sebuah pertandingan sepakbola. Kehadiran suporter membuat pertandingan
sepkabola menjadi lebih berkesan dan dinamis.
Suporter di Indonesia dikenal memiliki fanatisme yang kental. Hal ini
ditunjukkan dengan jumlah kehadiran suporter pada suatu pertandingan
sepakbola dalam kompetisi liga. Fanatisme tergambar dari totalitas dalam
memberikan dukungan pada tim. Fanatisme ini yang kemudian mendorong
suporter sepak bola untuk mengorganisir dirinya serta melakukan berbagai
aksi yang mencolok sebagai manifestasi dari fanatisme tersebut. Fanastisme
membuat sebuah identitas diri dan kelompok menjadi lebih mahal dari pada
apapun. Fanatisme melambangkan sebuah kebanggan dan rasa cinta terhadap
tim.
Fanatisme melambangkan sebuah kebanggan dan rasa cinta terhadap
tim. Fanatisme terhadap sepakbola di negeri ini juga di sebut sebagai alat
pemicu kebangkitan rasa nasionalisme, hal ini dibuktikan ketika para suporter

1

2

berkumpul dan bernyanyi lagu kebangsaan tanpa memandang ras, suku dan
agama, mereka bersatu untuk mendukung tim nasional indonesia.
http://ultrasin-indonesia.blogspot.co.id/p/blog-page_9228.html
Suporter di Indonesia menunjukan perkembangan yang sangat
dinamis. Dahulu dukungan suporter terhadap tim masih bersifat tradisional.
Mereka datang ke stadion hanya sekedar mendukung kesebelasannya. Belum
ada atribut seperti kaos, syal dan spanduk yang dibawa oleh supoter secara
massif ke tribun stadion. Pada tahun 1988 Suporter Persebaya Surabaya yang
sekarang dikenal dengan sebutan Bonek mania mengawali evolusi identitas
suporter indonesia, Bonek mania secara berbondong bondong datang ke
jakarta melalui gerakan tret..tet..tet yang di koordinasi oleh Jawa Pos. Bonek
mania ke jakarta dalam rangka mendukung Persebaya Surabaya dalam final
divisi utama liga perserikatan. Mereka datang dengan seragam, syal dan
sepanduk besar. Hal inilah yang mengawali perubahan identitas suporter
indonesia dari yang masih bersifat tradisional hingga seperti saat ini.Sekarang
setiap suporter datang ke stadion dengan seragam, syal dan sepanduk besar.
(Junaedi 2012:52).
Suporter Indonesia sedang mengalami era baru, Fanatisme suporter
dalam mendukung tim telah menemukan cara baru yang tergolong inovatif.
Bentuk dukungan suporter saat ini Tidak hanya melalui yel-yel saja,
tetapimenghadirkan kreatifitas – kreatifitasbaru yang belum pernah ada di
Indonesia seperti adanya kreatifitas sepertipaper rain, flow banner, parade
flag dan masih banyak yang lain. Cara – cara baru tersebut tidak lepas dari

3

masuk nya sebuah ideology baru. ideology tersebut dikenal dengan istilah
Ultras.
Ideology Ultras berkembang di Italia sebelum jauh berkembang di
seluruh dunia seperti saat ini. Fenomena ultras di ilhami dari demonstrasi –
demontrasi anak muda di italia karena ketidak pastian politik pada akhir tahun
1960an. Ultras adalah kelompok yang terorganisir, mereka menempati tribun
tersendiri di dalam stadion yaitu tribun belakang gawang atau yang di sebut
Curva. Banyak kelompok Ultras yang memakai nama Curva sebagai bagian
dari identitas mereka karena basis mereka di stadion berada di tribun
belakang gawang. (http://ultrasin-indonesia.tumblr.com/sejarah-ultras)
Ultras berasal dari kata Ultra, artinya adalah teramat sangat. Ultras
dalam konteks sepakbola dimaknai sebagai kelompok suporter garis keras
yang fanatik membela timnya. Kehadiran Ultras dapat dilihat dari cara
berpakaian mereka, pernak-pernik yang digunakan, yel-yel yang tiada henti
mereka nyanyikan dan aksi choreography. (Begawan, dalam Elicia Dhaniar
Fairush, 2013)
Curva Boys 1967 merupakan suporter dari kesebelasan Persela
Lamongan yang merupakan komunitas suporter ber ideologi Ultras di kota
Lamongan. Curva Boys 1967 bukanlah satu-satunya komunitas suporter di
Lamongan, masih ada L.A mania sebagai suporter yang lebih dulu eksis
dalam memberi dukungan pada tim Persela Lamongan. Tetapi L.A mania
sebagai wadah suporter yang sudah lebih dulu berdiri tidak menunjukan
perkembangan dan visi yang jelas. Tidak ada kreatifitas yang di ciptakan, yel-

4

yel yang tidak berkembang dari tahun ke tahun dan tidak ada pergantian ketua
umum selama tiga periode menjadikan komunitas ini semakin tidak sehat.
Melihat iklim buruk ini sekelompok pemuda mendirikan Curva Boys 1967
pada tahun 2011 sebagai bentuk perlawanan terhadap iklim buruk suporter
sepakbola di Lamongan.
Awal kehadiran Curva Boys 1967 dalam pertandingan Persela banyak
mendapat kecaman dari sebagian besar suporter di stadion surajaya
Lamongan karena di anggap akan menimbulkan perpecahan dan kericuhan
antar suporter. Bahkan banyak yang menganggap Curva boys 1967 adalah
perusuh dan kaki tangan politik yang ingin menjaring dukungan dari
komunitas suporter. Gaya ultras dianggap tidak sesuai dengan ciri khas L.A
mania dan tim Persela. Anggapan seperti ini muncul karena cara berpakaian
anggota komunitas Curva Boys 1967 yang serba hitam sedangkan tim yang di
dukung adalah Persela Lamongan yang dominan dengan warna biru muda.
Situasi seperti ini membuat komunitas ini di kucilkan dan banyak mengalami
intimidasi yang berimbas pada susahnya menjaring masa untuk bergabung.
Meskipun pada akhirnya anggota dalam komunitas Curva Boys 1967
semakin bertambah, tetapi tidak mudah untuk menanamkan kesadaran pada
anggota baru yang di dominasi dari kalangan remaja tentang karakteristik/ciri
khas ultras seperti yang dikatakan Handoko (2008:45), karakteristik ultras
diantaranya : Tidak pernah berhenti bernyanyi sepanjang pertandingan, tidak
peduli apa hasilnya, Tidak pernah duduk selam pertandingan, Hadir dalam
setiap pertandingan tidak terpengaruh jarak dan biaya. Kesetiaan pada

5

kelompok dalam stadion, seperti curva baik curvasud maupun curva nord,
gate, stand, kop, dan beberapa istilah lain. Mungkin saja hal ini disebabkan
oleh kebiasaan lama mereka saat masih bergabung dengan L.A mania yang
cinderung pasif dalam stadion.
Perbedaan yang menarik dari kelompok suporter Curva Boys 1967 di
bandingkan dengan komunitas suporter yang sudah berdiri sebelum mereka
yaitu L.A mania adalah dari cara berpakaian, aksi mereka dalam mendukung
tim dan yel-yel yang berbeda. Aksi unik dari kelompok ini seperti Giant flag
yang terus berkibar, yel-yel yang berbahasa italia danchoregraphy. Curva
Boys 1967 memberikan dukungan penuh selama pertandingan berjalan
dengan yel-yel dan aksi menarik berbeda halnya dengan komunitas L.A
mania yang lebih sering duduk diam dan hanya menikmati pertandingan
layaknya menonton televisi.
Komunikasi merupakan kunci berkembangnya ideologi Ultras di
Lamongan. Perkembangan Curva Boys 1967 tidak lepas dari proses
komunikasi yang mampu menciptakan sebuah konsep diri. Pola Komunikasi
membentuk sebuah konsep diri di dalam dirianggota Curva Boys 1967,
seseorang yang awal mulanya biasa saja dan pasif dalam mendukung tim
sepakbola hingga menjadi seorang suporter yang memiliki ideologi ultras
dengan totalitas dan loyalitas dalam mendukung tim sepakbola.
Fenomena Ultras menarik untuk diteliti dalam pembentukan
identitas suporter saat ini, dimana konsep ultras telah menciptakan sebuah
komunitas supporter baru di kota Lamongan dan membuat cara baru yang

6

lebih fanatic dalam mendukung tim. Konsep Ultras merubah kebiasaan lama
supporter Lamongan yang dulunya hanya duduk dan cenderung diam dalam
member dukungan pada kesebelasan Persela Lamongan. Berdasarkan hal
tersebut peneliti

tertarik

untuk

meneliti

“Strategi Komunikasi Dalam

Pembentukan Konsep Diri Suporter Sepakbola”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian dalam latar belakang tersebut, maka dapat
dibuat rumusan masalah penelitian yakni : Bagaimana Strategi Komunikasi
Dalam Pembentukan Konsep Diri Anggota Komunitas Suporter Curva Boys
1967 Ultras Persela ?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui dan
mendeskripsikan Strategi Komunikasi Dalam Pembentukan Konsep Diri
Anggota Komunitas Suporter Curva Boys 1967 Ultras Persela.

7

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapakan dapat menambah pengetahuan bagi peneliti
dan sumbangan pikiran dalam ilmu komunikasi. Penelitian ini diharapkan
menjadi salah satu sumber referensi bagi penelitian lebih lanjut di masa
yang akan datang dan menambah pemahaman tentang strategi
komunikasi dalam pembentukan konsep diri.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapakan memberikan gambaran bagaimana konsep diri
dalam sebuah ideologi Ultras Khususnya pada komunitas Curva Boys
1967. Menjadi masukan bagi Curva Boys 1967 dan Komunitas suporter
lain agar bisa lebih berkembang.