Diskretisasi Pengertian Computation Fluid Dynamic CFD

b. Persamaan momentum u, v, dan w dipecahkan dengan menggunakan nilai- nilai tekanan dan fluks massa permukaan, supaya medan kecepatan diperbaharui. c. Karena kecepatan yang diperoleh dalam tahap yang pertama tidak mungkin memenuhi persamaan kontinuitas secara lokal, persamaan “Poisson-type” untuk koreksi tekanan diturunkan dari persamaan kontinuitas dan persamaan momentum linear. Persamaan koreksi tekanan ini kemudian dipecahkan untuk memperoleh koreksi yang dibutuhkan untuk medan tekanan dan kecepatan serta fluks massa permukaan sampai kontinuitas dipenuhi. d. Menyelesaikan persamaan-persamaan untuk besaran skalar seperti turbulensi, energi, radiasi dengan menggunakan nilai-nilai variabel lain yang telah diperbaharui. e. Mengecek konvergensi persamaan. 2 Metode Solusi Coupled Metode ini menyelesaikan persamaan kekekalan massa, momentum, dan energi secara serempak atau bersamaan simultaneously. Karena persamaan kekekalan massa, momentum, dan energi merupakan persamaan non-linear, beberapa iterasi harus dilakukan secara berulang-ulang sebelum solusi yang konvergen diperoleh. Dalam iterasi terdiri dari beberapa langkah, yaitu: a. Sifat-sifat fluida diperbaharui berdasarkan solusi yang telah dilakukan. Untuk perhitungan awal, sifat-sifat fluida diperbaharui berdasarkan solusi awal initialized solution. b. Persamaan kontinuitas, momentum, dan energi jika ada serta besaran-besaran tertentu lainnya dipecahkan secara serempak. c. Jika ada, persamaan-persamaan skalar seperti turbulensi dan radiasi dipecahkan dengan menggunakan nilai yang diperbaharui sebelumnya berdasarkan variable yang lain. d. Mengecek konvergensi persamaan.

2.5.6 Diskretisasi

Universitas Sumatera Utara FLUENT menggunakan suatu teknik berbasis volume kendali untuk mengubah bentuk persamaan diferensial umum ke bentuk persamaan aljabar agar dapat dipecahkan secara numerik. Teknik volume kendali ini intinya adalah pengintegralan persamaan differensial umum untuk setiap volume kendali, sehingga menghasilkan suatu persamaan diskrit yang mengekalkan setiap besaran pada suatu basis volume kendali. Diskretisasi persamaan umum dapat diilustrasikan dengan menyatakan persamaan kekekalan kondisi steady untuk transport suatu besaran scalar. Hal ini ditunjukkan dengan persaman yang ditulis dalam bentuk integral untuk volume kendali sembarang sebagai berikut: .............................................................. 2.32 dimana ρ = kerapatan fluida v = vector kecepatan dalam 3D A = vektor area permukaan = gradient dalam 3D = sumber ɸ tiap satuan volume Persamaan 2.9 diterapkan untuk tiap volume kendali atau sel dalam daerah asal komputasi domain. Diskretisasi persamaan 2.9 pada sel tertentu diberikan : .............................................. 2.33 dimana = Jumlah sisi = nilai ɸ yang dikonveksikan melalui sisi f Universitas Sumatera Utara = fluks massa yang melalui sisi = luas sisi f, dalam 2D = jumlah ∇ɸ yang tegak lurus terhadap sisi f V = Volume sel FLUENT menyimpan nilai-nilai diskrit skalar ɸ pada pusat -pusat sel. Meskipun demikian, nilai-nilai sisi diperlukan untuk suku konveksi dalam persamaan a dan harus diinterpolasi dari nilai-nilai pusat sel. Hal ini diselesaikan dengan menggunakan upwind. Upwinding berarti bahwa nilai sisi diturunkan dari besaran-besaran hulu atau “upwind”, relatif terhadap arah kecepatan tegak lurus dalam persamaan 2.10. FLUENT menyimpan nilai-nilai diskrit scalar ɸ pada pusat -pusat sel. Meskipun demikian, nilai-nilai sisi diperlukan untuk suku konveksi dalam persamaan 2.9 dan harus diinterpolasi dari nilai-nilai pusat sel. Hal ini diselesaikan dengan menggunakan upwind. Upwinding berarti bahwa nilai sisi diturunkan dari besaran-besaran hulu atau “upwind”, relatif terhadap arah kecepatan tegak lurus dalam persamaan 2.10. 1 First-Order Upwind Ketika menginginkan keakuratan accuracy orde-pertama, besaran-besaran sisi sel ditentukan dengan cara mengasumsikan bahwa nilai-nilai pusat-sel pada beberapa variabel medan menggambarkan nilai rata-rata-sel dan berlaku untuk seluruh sel; besaran-besaran sisi identik dengan besaran-besaran sel. Oleh karena itu, ketika first-order upwind dipilih, nilai sisi diatur sama dengan nilai-pusat pada sel upstream. 2 Second-Order Upwind Scheme Ketika menginginkan keakuratan accuracy orde-kedua, besaran-besaran pada sisi sel ditentukan dengan menggunakan suatu pendekatan rekontruksi linear multidimensi. Dalam pendekatan ini, keakuratan orde yang lebih tinggi diperoleh pada sisi-sisi sel melalui ekspansi deret Taylor berdasarkan solusi pusat sel di Universitas Sumatera Utara sekitar sentroid sel. Oleh karena itu, saat second-order upwinding dipilih, nilai sisi dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : ............................................... 2.34 ......................................................................................... 2.35 Dimana dan merupakan nilai pusat-sel dan gradiennya dalam sel upstream dan adalah vektor perpindahan dari sentroid sel upstream ke sentroid sisi. Formulasi ini membutuhkan penentuan gradient di setiap sel. Gradien ini dihitung dengan menggunakan teorima divergensi,dan dalam bentuk diskret ditulis sebagai: ......................................................................... 2.36 Oleh karena itu nilai face dihitung dengan merata-ratakan dari dua sel yang berdekatan dengan sisi face.

2.5.7 Model Volume Of Fluid VOF