Pemampatan citra atau kompresi bertujuan untuk meminimalkan kebutuhan memori dalam merepresentasikan citra digital dengan mengurangi duplikasi data di
dalam citra sehingga memori yang dibutuhkan menjadi lebih sedikit daripada representasi citra semula.
2.5.1 Teknik Kompresi Citra
Ada dua teknik yang dapat dilakukan dalam melakukan kompresi citra yaitu: 1. Lossless Compression
Metode Lossless merupakan kompresi citra dimana hasil dekompresi dari citra yang terkompresi sama dengan citra aslinya, tidak ada informasi yang hilang. Sayangnya,
untuk ratio kompresi citra metode ini sangat rendah. secara umum teknik lossless digunakan untuk penerapan aplikasi yang memerlukan kompresi tanpa cacat, seperti
pada aplikasi radiografi, kompresi citra hasil diagnose medis atau gambar satelit, di mana kehilangan gambar sekeil apa pun akan menyebabkan hasil yang tidak
diharapkan. Contoh metode ini adalah Shannon-Fano Coding, Huffman Coding, Arithmetic Coding, Run-Length Encodingdan lain sebagainyaSutoyo, 2009
2. Lossy Compression Metode Lossy merupakan kompresi citra dimana hasil dekompresi dari citra yang
terkompresi tidak sama dengan citra aslinya, artinya bahwa ada informasi yang hilang, tetapi masih bisa ditolerir oleh persepsi mata. Metode ini menghasilkan ratio kompresi
yang lebih tinggi dari pada metode lossless. Contohnya adalah color reduction, chroma subsampling, dan transform coding, seperti transformasi Fourier, Wavelet dll.
Sutoyo, 2009
2.5.2 Kriteria Kompresi Citra
Dalam kompresi citra biasanya kriteria yang digunakan untuk mengukur pemampatan citra adalah:
1. Waktu kompresi dan waktu dekompresi
Proses kompresi merupakan proses mengkodekan citra encode sehingga diperoleh citra dengan representasi kebutuhan memori yang minimum. Citra terkompresi
disimpan dalam file dengan format tertentu. Sedangkan proses dekompresi adalah
Universitas Sumatera Utara
proses untuk menguraikan citra yang dimampatkan untuk dikembalikan lagi decoding menjadi citra yang tidak mampat mengembalikan ke bentuk semula.
Algoritma pemampatan yang baik adalah algoritma yang membutuhkan waktu untuk kompresi dan dekompresi paling sedikit paling cepat. Gambar 2 merupakan gambar
mengenai proses kompresi dan dekompresi citra Sutoyo, et al. 2009.
2. Kebutuhan memori
Suatu metode kompresi yang mampu mengompresi file citra menjadi file yang berukuran paling minimal adalah metode kompresi yang baik. Dimana memori yang
dibutuhkan untuk menyimpan hasil kompresi berkurang secara berarti. Akan tetapi biasanya semakin besar persentase pemampatan, semakin kecil memori yang
diperlukan sehingga kualitas citra makin berkurang. Sebaliknya semakin kecil persentase yang dimampatkan, semakin bagus kualitas hasil pemampatan tersebut
Sutoyo, et al. 2009.
3. Kualitas pemampatan Metode kompresi yang baik adalah metode yang dapat mengembalikan citra hasil
kompresi menjadi citra semula tanpa kehilangan informasi apapun. Walaupun ada informasi yang hilang akibat pemampatan, sebaiknya hal tersebut ditekan seminimal
mungkin. Semakin berkualitas hasil pemampatan, semakin besar memori yang dibutuhkan, sebaliknya semakin jelek kualitas pemampatan, semakin kecil kebutuhan
memori yang harus disediakan Sutoyo, et al. 2009.
2.5.3 Parameter Perbandingan