fungsi tn dikatakan bagian dari θ gn, dilambangkan dengan tn Є θ gn, jika
tn batas atas dan bawahnya adalah beberapa konstanta positif gn untuk semua n yang besar, yaitu jika ada beberapa konstanta positif c
1
dan c
2
serta beberapa bilangan bulat non-negatif n
seperti c
2
gn ≤ tn ≤ c
1
gn untuk semua n ≥ n
. Levitin A, 2011
2.7 Dekompresi Citra
Sebuah citra yang sudah terkompresi tentunya harus dapat dikembalikan lagi kebentuk aslinya, prinsip ini dinamakan dekompresi. Untuk dapat merubah citra yang
terkompresi diperlukan cara yang berbeda seperti pada waktu proses kompresi dilaksanakan. Jadi pada saat dekompresi catatan header yang berupa byte-byte
tersebut terdapat catatan isi mengenai isi dari file tersebut. Alkhudri, 2015 Catatan header akan menuliskan kembali mengenai isi dari file tersebut, jadi
isi dari file sudah tertulis oleh catatan header sehingga hanya tinggal menuliskan kembali pada saat proses dekompresi. Proses dekompresi sempurna dan kembali ke
bentuk aslinya. Parameter perbandingan dalam dekompresi adalah waktu dekompresi. Waktu
dekompresi adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah sistem untuk melakukan proses dekompresi dari mulai pembacaan data hingga proses decoding pada data
tersebut. Semakin kecil waktu yang diperoleh maka semakin efisien metode yang digunakan dalam proses kompresi dan dekompresi itu. Alur proses kompresi dan
dekompresi pada citra dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut.
Gambar 2.3Alur kompresi-dekompresi citra Alkhudri, 2015
2.8 Algoritma Alternate Reverse Unary Code
Metode ini sudah umum digunakan dalam kompresi data dan banyak digunakan dengan gabungan beberapa teknik modifikasi. Unary Coding direpresentasikan
Citra Asli Citra
Hasil Kompresi
Kompresi Dekompresi
Universitas Sumatera Utara
dalamsebuah string dari n bit 1 diikuti dengan satu bit 0 yang mengakhiri yang didefenisikan sebagai n-1 bit 1diikuti satu bit 0. Atau sebaliknya sebagai alternatif
dapat juga secara ekuivalen dimulai dari n bit 0 diikuti dengan bit 1 yang mengakhiriyang didefenisikan sebagai n-1 bit 0 diikuti dengan satu bit 1.
Pada metode UnaryCoding tidak terdapat pembagian frekuensi simbol-simbol yang ada pada sebuah string. Salomon, 2008. Data sebelum dikompresi Algoritma
Alternate Reverse Unary Code dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Data Sebelum Dikompresi ARUC Simbol
Frekuensi 8 bit
Bit Bit x Frek
2 3
00000010 8
24 3
5 00000011
8 40
8 1
00001000 8
8 50
1 00110010
8 8
51 2
00110011 8
16 Bit x Frekuensi
96
Pada Tabel 2.2 berikut ini akan ditunjukkan data setelah dikompresi menggunakan algoritma Alternate Reverse Unary Code sesuai dengan data pada tabel 2.1.
Tabel 2.2 Data Sesudah DikompresiARUC Simbol
Frekuensi ARUC
Bit Bit x Frek 3
5 1
1 5
2 3
01 2
6 51
2 001
3 6
8 2
0001 4
4 50
1 00001
5 5
Bit x Frekuensi 26
2.9 Algoritma Run-Length Encoding RLE
Algoritma Run Length Encoding adalah melakukan kompresi dengan memindahkan pengulangan byte yang sama berturut-turut atau secara terus menerus. Algoritma ini
Universitas Sumatera Utara
digunakan untuk mengompresi citra yang memiliki kelompok-kelompok pixel yang berderajat keabuan yang sama. Pada metode ini dilakukan pembuatan rangkaian
pasangan nilai P,Q untuk setiap baris pixel, dimana nilai P menyatakan nilai derajat keabuan, sedangkan nilai Q menyatakan jumlah pixel berurutan yang memiliki derajat
keabuan tersebut. Lubis, 2014 Berbeda dengan teknik-teknik sebelumnya yang bekerja berdasarkan karakter
per karakter, teknik run length ini bekerja berdasarkan sederetan karakter yang berurutan. Run Length Encoding adalah suatu algoritma kompresi data yang bersifat
Lossless. Algoritma ini mungkin merupakan algoritma yang paling mudah untuk dipahami dan diterapkan.
Algoritma RLE ini cocok digunakan untuk mengkompres citra yang memiliki kelompok-kelompok pixel berderajat keabuan yang sama. Kompresi citra dengan
algoritma RLE dilakukan dengan membuat rangkaian pasangan nilai p,q untuk setiap baris pixel, nilai pertama p menyatakan derajat keabuan, sedangkan nilai
kedua q menyatakan jumlah pixel berurutan yang memiliki derajat keabuan tersebut dinamakan Run-Length Encoding.
Langkah-langkah yang dibutuhkan untuk melakukan kompresi Run-Length Encoding adalah sebagai berikut:
1. Periksa nilai saat ini dengan nilai tetangga, apabila nilai saat ini sama dengan nilai tetangga maka gabungkan nilai tersebut menjadi satu dan tambahkan nilai counter
untuk nilai tersebut. 2. Apabila nilai saat ini dengan nilai tetangganya tidak sama maka simpan nilai saat
ini dan lanjut pemeriksaan seperti pada nomor 1. 3. Setelah proses 1 dan 2 telah dilakukan kemudian simpan hasil proses kompresi
tersebut. Untuk melakukan proses dekompresi terhadap file yang telah mengalami
proses kompresi Run Length Encoding RLE dapat dilihat pada langkah-langkah berikut ini.
1. Baca nilai yang terdapat pada citra kemudian periksa apakah nilai saat ini berulang atau tidak, apabila nilai saat ini berulang maka ulang nilai sebanyak perulangan
yang ada .
Universitas Sumatera Utara
2. Apabila nilai tidak berulang maka nilai saat ini simpan dan lanjutkan ke nilai selanjutnya.
2.10 Penelitian Terkait