A - 2
4.2.2. Pengujian Proses Dekompresi
Untuk melakukan proses dompresi tahap awal yang dilakukan adalah memilih Menu Dekompresi. Setelah tampilan Form Dekompresi muncul maka lakukan
langkah – langkah berikut ini untuk melakukan proses dekompresi.
1. Menekan tombol pada Open File untuk membuka Open File Dialog
OpenFile, dan pilih file hasil kompresi .jpg sebagai Input File. 2.
Menekan tombol DEKOMPRESI untuk melakukan proses dekompresi. Setelah proses dekompresi berhasil sistem akan menampilkan informasi hasil
dekompresi dan waktu dekompresi pada label seperti pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Informasi Hasil Dekompresi
4.3 Analisis Hasil Pengujian Kompresi Sistem
Pada pengujian ini, akan terlihat secara terperinci mengenai citra uji yang akan dilakukan pada aplikasi untuk kompresi file citra .jpg menggunakan metode
Alternate Reverse Unary Code dengan Run Length Encoding. Setelah proses kompresi selesai dilakukan akan dilihat hasilnya kemudian dilakukan pengujian
apakah file citra .jpg tersebut bisa dikembalikan seperti semula. Pengujian dilakukan pada beberapa file citra .jpg dengan ekstensi yang sama, yaitu
Universitas Sumatera Utara
A - 2
ekstensi-ekstensi file yang didukung oleh aplikasi ini kemudian akan dilihat perubahan dari setiap ekstensi serta hasil kompresi dari masing-masing file citra
.jpg. Pengujian dilakukan pada ukuran file yang berbeda dan membandingkan
ukuran file kompresi, parameter rasio R
c
, C
R
, Redudancy DataR
d
, waktu kompresi, dan waktu dekompresi dalam menggunakan metode Alternate Reverse
Unary Code dengan Run Length Encoding, untuk masing-masing proses kompresi. Hasil pengujian pada beberapa file di atas dapat dirangkum dalam tabel
berikut yang menunjukkan parameter rasio R
c
, C
R
, Redudancy DataR
d
, waktu kompresi, dan waktu dekompresi untuk masing-masing file pada tiap proses
kompresi. Hasil proses kompresi beberapa file yang berekstensi .jpg berbeda menggunakan metode Alternate Reverse Unary Code dengan Run Length
Encoding, dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Perbandingan Kompresi File Citra Menggunakan Algoritma Alternate Reverse Unary Code denganRun Length Encoding
Hasil Pengujiaan Kompresi File Citra Dengan Alternate Reverse Unary Code dan Run Length EncodingRLE
Nama File Citra
Ukuran File
Asli bytes
Alternate Reverse Unary Code Run Length Encoding
Size Kompres
i bytes
CR RC
RD Time
ms Size
Kompres i
bytes CR
RC RD
Time ms
Square .jpg
733by tes
57 bytes
7,78 12,86
92,22 0,10
ms 71
bytes 9,69
10,32 90,31
0,01 ms
Liris.jp g
696 bytes
45 bytes
6,47 15,47
93,53 0,09
ms 99
bytes 14,2
2 7,03
85,78 0,05
ms bendera
.jpg 691
bytes 78
bytes 11,2
9 8,86
88,71 0,04
ms 136
bytes 19,6
8 5,08
80,32 0,02
ms Rata-
Rata 706,7
bytes 60
bytes 8,51
12,39 91,48
0,05 ms
102 bytes
14,5 3
7,48 85,47
0,03 ms
Universitas Sumatera Utara
A - 2
Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa besarnya ukuran file mempengaruhi waktu atau lamanya proses kompresi. Dari ketiga file citra .jpg yang dapat diproses oleh
aplikasi ini dan dilakukan percobaan pada sebuah file citra .jpg yang mewakili masing-masing ekstensi, terlihat bahwa semakin besar ukuran file citra.jpg,
maka semakin banyak waktu yang diperlukan untuk proses tersebut. Untuk rasio kompresi yang dihasilkan pada setiap citra tergantung dari metode yang
digunakan dan banyaknya variasi warna yang berdekatan yang terdapat dalam sebuah citra, contohnya saja pada citra square.jpg dan liris.jpg menggunakan
warna yang bervariasi dan berdekatan sehingga rasio kompresi yang dihasilkan lebih kecil dengan menggunakan metode RLE. Sedangkan pada citra bendera.jpg,
menggunakan warna yang tidak terlalu variasi dan renggang sehingga citra ini dapat dikompresi lebih baik menggunakan metode ARUC.
Dari Tabel 4.1 dapat dibuat grafik perbandingan hasil pengujian String antara Alternate Reverse Unary Code dengan Run Length Encoding berdasarkanvariable
Compression Ratio CR seperti yg terlihat pada gambar 4.8 berikut.
Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Compression Ratio Algoritma Alternate Reverse Unary CodedenganRun Length Encoding
2 4
6
8
10 12
14 16
18 20
Square Liris
Bendera
Compression Ratio
ARUC
RLE
Universitas Sumatera Utara
A - 2
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan pada tiga citra uji seperti diperoleh pada tabel 4.1 maka dapat disimpulkan pada nilai rata-rata Compression Ratio
terhadap tiga citra uji, maka dapat dilihat bahwa algoritma Alternate Reverse Unary Code lebih baik daripada algoritma Run Length Encoding, di mana file
citra dengan menggunakan algoritma Alternate Reverse Unary Code dapat dikompresi sebesar 8,51 dari file citra aslinya, sedangkan nilai rata-rata untuk
rasio kompresi citra dengan algoritma Run Length Encodinghanya dapat mengkompresi citra sebesar 14,53 dari file aslinya.
Dari Tabel 4.1juga dapat dibuat grafik perbandingan hasil pengujian String antara Alternate Reverse Unary Code dengan Run Length Encoding berdasarkan variable
Ratio of Compression RC seperti yg terlihat pada gambar 4.9 berikut.
Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Ratio of Compression Algoritma Alternate Reverse Unary CodedenganRun Length Encoding
2 4
6 8
10 12
14 16
Square Liris
Bendera
Ratio of Compression
ARUC RLE
Universitas Sumatera Utara
A - 2
Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Waktu Kompresi AlgoritmaAlternate Reverse Unary Code dengan Run Length Encoding
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan pada tiga citra seperti dapat dilihat pada tabel 4.1 kecepatan rata rata proses kompresi dengan metode Run Length
Encodinglebih baik 0,03ms daripada kecepatan Alternate Reverse Unary Code 0.05ms. Dengan demikian Run Length Encoding lebih baik dibanding metode
Alternate Reverse Unary Code dari segi kecepatan waktu kompresi.
4.4 Analisis Hasil Pengujian Dekompresi Sistem