lxvi
BAB V PENUTUP
1.8. KESIMPULAN
Penelitian ini menguji secara empiris pengaruh mekanisme corporate governance terhadap penerimaan opini going concern. Dalam penelitian ini
terdapat empat variabel independen dan tiga variabel kontrol yang diuji pengaruhnya dengan opini going concern. Keempat variabel independen tersebut
adalah kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi komisaris independen, dan keberadaan Komite Kebijakan Corporate Governance.
Sedangkan tiga variabel kontrolnya, yaitu resiko perusahaan, kinerja perusahaan, dan profitabilitas.
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini adalah : 1.
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan regresi logistik diperoleh bukti empiris bahwa variabel kepemilikan institusional memiliki hubungan
negatif dan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini going concern pada tingkat signifikansi 5.
2. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan regresi logistik diperoleh
bukti empiris bahwa variabel proporsi komisaris independen memiliki hubungan positif dan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini
going concern pada tingkat signifikansi 5.
lxvii 3.
Proporsi pemegang saham manajerial dan keberadaan Komite Kebijakan Corporate Governance memiliki hubungan negatif namun tidak
berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini going concern pada tingkat signifikansi 5.
3.6. KETERBATASAN
Berikut ini beberapa keterbatasan penelitian yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian selanjutnya :
1. Perusahaan yang dijadikan sampel penelitian terbatas pada perusahaan yang
bergerak di sektor riil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2.
Periode penelitian hanya lima tahun, sehingga belum dapat melihat kecenderungan tren penerbitan opini going concern dalam jangka panjang.
3. Proksi penerapan corporate governance hanya terbatas pada kepemilikan
institusional, kepemilikan manajerial, komisaris independen dan Komite Kebijakan Corporate Governance.
3.7. SARAN