Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Opini Audit Going Concern.

(1)

ABSTRACT

This study aims to examine how the effect of implementation of Good Corporate Governance (GCG), as seen from the proportion of independent directors, managerial ownership, and institutional ownership of the Going Concern audit opinion. This research was conducted using secondary data obtained in Capital Market Information Center (PIPM) Indonesia Stock Exchange (BEI) form of audit reports and company annual financial statements derived from the Indonesian Capital Market Directory (ICMD) in the period 2008-2010. This study uses the companies listed in Indonesia Stock Exchange 2008-2010 as the sample period. Based on the results obtained by purposive sampling 14 manufacturing companies that meet the criteria of the sample. Analysis of descriptive statistics and logistic regression was used to identify the implementation of Good Corporate Governance (GCG) which allegedly positive and significant effect on the going concern audit opinion. The results of the study showed statistically that good corporate governance (GCG) has been adequately implemented in the company and good corporate governance (GCG) affect the going concern audit opinion significantly.

Keywords : corporate governance, the proportion of independent directors, managerial ownership, institutional ownership, going concern audit opinion .


(2)

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh penerapan Good

Corporate Governance (GCG), yang dilihat dari proporsi komisaris independen,

kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional terhadap opini audit Going

Concern. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang

diperoleh di Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Bursa Efek Indonesia (BEI) berupa laporan audit dan laporan keuangan tahunan perusahaan yang berasal dari Indonesian

Capital Market Directory (ICMD) periode tahun 2008-2010. Penelitian ini

menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010 sebagai sampel penelitian. Berdasarkan hasil purposive sampling diperoleh 14 perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria sampel. Analisis statistik deskriptif dan Regresi logistik digunakan untuk mengidentifikasikan penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap opini audit going concern. Hasil penelitian secara statistik menunjukkan bahwa Good Corporate Governance (GCG) telah diterapkan secara memadai di perusahaan dan Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh terhadap opini audit going concern secara signifikan.

Kata kunci: GCG, proporsi komisaris independen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, opini audit going concern.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Manfaat dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori ... 7


(4)

ix

2.1.2 Good Corporate Governance ... 8

2.1.2.1 Pengertian Good Corporate Governance ... 8

2.1.2.2 Tujuan dan Manfaat GCG ... 11

2.1.2.3 Prinsip-prinsip Good Corporate Governance ... 12

2.1.3 Auditing ... 17

2.1.3.1 Pengertian Auditing ... 17

2.1.3.2 Jenis Auditing ... 20

2.1.3.3 Standar Audit ... 22

2.1.3.4 Opini Audit ... 24

2.1.4 Going Concern ... 28

2.1.5 Opini Audit Going Concern ... 30

2.2 Rerangka Pemikiran ... 33

2.3 Hipotesis ... 35

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 36

3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 36

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 43

3.2.1 Jenis Data ... 43

3.2.1 Sumber Data ... 43

3.3 Populasi dan Sampel ... 44

3.3.1 Populasi ... 44

3.3.2 Sampel ... 44


(5)

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 47

3.6 Definisi Operasional Variabel ... 48

3.6.1 Variabel Independen (X) ... 48

3.6.1.1 Komisaris Independen ... 48

3.6.1.2 Kepemilikan Manajerial ... 49

3.6.1.3 Kepemilikan Institusional ... 50

3.6.1 Variabel Dependen (Y) ... 50

3.7 Analisis Data... 51

3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 51

3.7.2 Uji Hipotesis ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penerapan Good Corporate Governance secara memadai ... 56

4.2 Pengaruh GCG terhadap Opini audit Going Concern ... 59

4.2.1 Hasil Penelitian ... 59

4.2.1.1 Statistik Deskriptif ... 59

4.2.1.2 Pengujian Hipotesis ... 61

4.2.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Keterbatasan ... 70


(6)

xi

DAFTAR PUSTAKA ... 72 LAMPIRAN ... 74 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE) ... 86


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Pedoman Pernyataan Pendapat Going Concern ... 32


(8)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Proses Pemilihan Sampel ... 45

Tabel 3.2 Distribusi Perusahaan Sampel per Kelompok Industri ... 46

Tabel 3.3 Distribusi Perusahaan Berdasarkan Opini Audit ... 51

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ... 59

Tabel 4.2 Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test ... 61

Tabel 4.3 Overall Model Fit Block 0 : Beginning Block ... 62

Tabel 4.4 Overall Model Fit Block 1 : Method = Enter ... 63

Tabel 4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 64

Tabel 4.6 Hasil Uji Matriks Korelasi ... 65


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Uji Statistik Deskriptif ... 74

Lampiran B Uji Regresi Logistik ... 77

Lampiran C Overall Model Fit ... 78

Lampiran D Uji Koefisien Determinasi ... 81

Lampiran E Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test ... 82

Lampiran F Uji Model Regresi Logistik ... 83


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Opini going concern merupakan opini yang dikeluarkan auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya (SPAP,2001). Opini audit atas laporan keuangan akan menjadi tolak ukur bagi investor dalam mengambil keputusan ekonomi. SPAP seksi 341 menyatakan bahwa auditor bertanggung jawab untuk menilai apakah terdapat kesangsian yang besar terhadap kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern) dalam periode waktu tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan audit (periode pantas).

Terkadang opini audit bisa saja tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya atas laporan keuangan perusahaan. Hal ini bisa dilihat pada skandal akuntansi yang terjadi pada perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat seperti Enron, Worldcom, Xerox, perusahaan farmasi Merck pada awal Juli 2002, dan kasus manipulasi laporan keuangan yang banyak terungkap yang mengakibatkan turunnya kepercayaan publik terutama investor di pasar modal terhadap pelaporan keuangan yang dilakukan perusahaan. Kasus-kasus tersebut pula yang memicu munculnya penerapan Good Corporate


(11)

Pendahuluan | 2

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di perusahaan bukan lagi sebagai kewajiban melainkan sebagai kebutuhan. Mekanisme Good Corporate Governance (GCG) yang baik akan memberikan perlindungan kepada para pemegang saham dan direktur untuk memperoleh kembali atas investasi dengan wajar, tepat dan seefisien mungkin serta memastikan bahwa manajemen bertindak dengan baik yang dilakukannya untuk kepentingan perusahaan (Hapsari, 2011 dalam Bukhori 2012).

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) saat ini sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan dan tangguh dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, meningkatkan nilai perusahaan, serta dapat menerapkan etika bisnis secara konsisten sehingga dapat terwujud iklim usaha yang sehat, efisien dan transparan. Good

Corporate Governance (GCG) diharapkan menjadi sarana untuk membuat perusahaan

lebih baik dengan menghambat praktik-praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), serta meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber daya perusahaan.

Pentingnya opini audit going concern yang wajar dengan atau tanpa kalimat penjelas akan memberikan pengaruh yang positif bagi semua pihak yang berkepentingan. Ketidakwajaran pendapat atau tidak memberikan pendapat oleh auditor akan menimbulkan reaksi negatif dari pelaku pasar modal. Artinya, informasi yang dibuat oleh manajemen perusahaan berupa laporan audit beserta pendapatnya atas laporan keuangan yang dipublikasikan akan menyebabkan kenaikan atau penurunan harga saham. Ketidakwajaran pelaporan secara tidak langsung diartikan sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan. Peran komisaris independen, kepemilikan manajerial, dan


(12)

Pendahuluan | 3

kepemilikan institusional dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dan dalam penerapan

Good Corporate Governance (GCG).

Pada penelitian sebelumnya yaitu penelitian Ardianingsih (2012) yang meneliti tentang analisis mekanisme Corporate Governance pada pemberian opini audit dengan penjelasan Going Concern menunjukkan bahwa variabel mekanisme corporate

governance yang meliputi dewan komisaris dan komite audit tidak berpengaruh terhadap

opini audit dengan paragraf penjelas going concern sedangkan dewan direksi dan kualitas KAP mempengaruhi opini audit dengan paragraf penjelas going concern.

Penelitian Andika (2007) yang meneliti tentang pengaruh struktur Corporate

Governance dan faktor kelangsungan hidup perusahaan terhadap pemberian opini audit Going Concern. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan eksternal dan

frekuensi pertemuan komite audit berpengaruh terhadap pemberian opini audit going

concern, sedangkan pergantian pimpinan, kepemilikan saham internal (manajerial) dan

ada tidaknya komite audit berpengaruh negatif terhadap pemberian opini audit going

concern. Faktor-faktor kelangsungan hidup perusahaan signifikan berpengaruh terhadap

opini audit Going Concern.

Penelitian Adjani (2013) yang meneliti tentang analisis pengaruh Corporate

Governance terhadap kemungkinan pemberian opini audit Going Concern oleh auditor

independen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel proporsi komisaris independen dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kemungkinan


(13)

Pendahuluan | 4

pemberian opini going concern, sedangkan variabel kepemilikan manajerial berpengaruh secara signifikan terhadap kemungkinan pemberian opini going concern.

Penelitian Fithriani (2013) yang meneliti tentang pengaruh Corporate Governance dan rencana manajemen terhadap kemungkinan penerimaan opini audit dengan paragraf penjelas Going Concern. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa corporate governance dalam penelitian ini yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan keluarga, ukuran dewan komisaris, ukuran dewan direksi berpengaruh negatif terhadap opini audit dengan paragraf penjelas going concern.

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya yang menunjukkan adanya perbedaan variabel penelitian Corporate Governance tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan variabel komisaris independen, kepemilikan manjerial, dan kepemilikan institusional terhadap opini audit going concern yang mana hasil penelitian tersebut akan tertuang dalam skripsi berjudul : “PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian sebelumnya maka masalah yang akan diteliti dapat diidentifikasi sebagai berikut :


(14)

Pendahuluan | 5

2. Apakah Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh terhadap opini audit

going concern secara signifikan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi mengenai Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) terhadap opini audit going concern sebagai bahan penulisan skripsi.

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah Good Corporate Governance (GCG) diterapkan secara memadai di perusahaan.

2. Untuk mengetahui apakah Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh terhadap opini audit going concern secara signifikan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Setelah mengetahui masalah-masalah dari uraian sebelumnya maka kegunaan yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pemahaman mengenai pengaruh Good Corporate Governance (GCG) terhadap opini audit


(15)

Pendahuluan | 6

Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Universitas Kristen Maranatha.

2. Bagi perusahaan, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan yang bermanfaat bagi pihak perusahaan untuk memperhatikan penerapan Good Corporate

Governance (GCG) yang akan digunakan oleh perusahaan untuk menghadapi

dampak krisis ekonomi yang dialami perusahaan yang dapat berpengaruh pada opini audit going concern.

3. Bagi auditor, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi agar dapat lebih memahami tentang Audit going concern dan bagaimana melakukan auditnya sesuai dengan prosedur pada SPAP.

4. Bagi pembaca, diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pemahaman sehingga dapat menjadi sumber referensi bagi penelitian selanjutnya.


(16)

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh penerapan Good Corporate

Governance (GCG), yang dilihat dari proporsi komisaris independen, kepemilikan

manajerial, dan kepemilikan institusional terhadap opini audit Going Concern pada 14 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah dipilih menggunakan metode purposive sampling dengan berbagai kriteria yang telah ditentukan dan dijelaskan dalam bab sebelumnya.

Berdasarkan pengujian dan analisis data yang telah dilakukan pada penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Good Corporate Governance (GCG) telah diterapkan secara memadai di

perusahaan. Hal ini terlihat dari diterapkannya prinsip-prinsip Good Corporate

Governance (GCG) yaitu transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran dalam setiap perusahaan secara memadai. 2. Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh terhadap opini audit going

concern secara signifikan. Hal ini terlihat dari terpenuhinya unsur GCG seperti

kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional yang keduanya memiliki nilai signifikansi sebesar 0,964 yang mengindikasikan bahwa semakin besar


(17)

Kesimpulan dan Saran | 70

kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk menerima opini audit Going Concern.

5.2Keterbatasan

Berikut ini terdapat beberapa keterbatasan dari penelitian ini yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian selanjutnya yaitu :

1. Periode penelitian ini hanya dilakukan tiga tahun saja sehingga belum dapat melihat kecenderungan penerimaan opini audit going concern dalam jangka panjang.

2. Perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini hanya perusahaan manufaktur saja sehingga tidak dapat mengeneralisasi hasil temuan untuk seluruh perusahaan

go public yang terdaftar di BEI.

3. Good Corporate Governance (GCG) dalam penelitian ini hanya diukur dengan

menggunakan variabel proporsi komisaris independen, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional.

4. Dalam penelitian ini, banyak perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia yang tidak menyediakan beberapa informasi yang dibutuhkan terkait dengan variabel-variabel penelitian sehingga banyak sampel yang tidak dapat dimasukkan ke dalam penelitian ini.


(18)

Kesimpulan dan Saran | 71

5.3Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan di atas, saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan periode waktu yang lebih panjang sehingga dapat melihat pengaruh yang lebih jelas antara variabel independen dan variabel dependen, dapat menggunakan objek yang berbeda misalnya sektor keuangan, serta dapat menggunakan variabel lain yang secara teoritis dapat mempengaruhi opini audit going concern misalnya kualitas audit,

audit lag, pertumbuhan perusahaan, audit tahun sebelumnya, ukuran perusahaan.

2. Bagi perusahaan, sebaiknya lebih memahami tanda-tanda awal dari adanya kebangkrutan usaha, sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan sesegera mungkin untuk mengatasi masalah kebangkrutan tersebut dan dapat menerima opini audit going concern dari auditor.

3. Bagi para investor dan calon investor yang akan melakukan investasi, sebaiknya lebih teliti dan cermat dalam memilih perusahaan yang dapat dilihat dari keterbukaan atas informasi perusahaan tersebut dan sebaiknya investor berinvestasi pada perusahaan yang menerima opini audit going concern.

4. Bagi auditor diharapkan lebih teliti dalam mengamati sumber pendapatan dan pengeluaran perusahaan sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam pemberian opini audit yang menyangkut kelangsungan usaha perusahaan tersebut.


(19)

Daftar Pustaka | 72

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. (2000). Auditing (Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik). Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta.

Andika, Arditya Dian. (2007). Pengaruh Struktur Corporate Governance dan Faktor

Kelangsungan Hidup Perusahaan Terhadap Pemberian Opini Audit Going-Concern. Tesis Magister Sains Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas

Diponegoro, Semarang.

Andjani, Ema D. (2013). Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kemungkinan Pemberian Opini Audit Going Concern Oleh Auditor Independen.

Diponegoro Journal of Accounting, Vol 2 No 2: p1-11.

Ardianingsih, Arum. (2012). Analisis Mekanisme Corporate Governance pada Pemberian Opini Audit dengan Penjelasan Going Concern. Jurnal Ekonomi dan

Bisnis, Vol.11, No. 1: hal. 62-74.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. (2008). Auditing dan Jasa

Assurance. Edisi keduabelas, Jilid satu, Penerbit Erlangga: Jakarta.

Belkaoui, Ahmed Riahi. (2004). Accounting Theory. Thomson Learning: USA.

Bukhori, Iqbal. (2012). Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran

Perusahaan. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang

Carcello, Joseph V. dan Neal, T. L. (2000). Audit Committee Composition and Auditor Reporting. The Accounting Review, Vol. 75, No.4 October 2000 hal. 453-467. Frediawan, Ridwan. (2008). Pengaruh Penerapan Prinsip Good Corporate Governance

terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Fakultas Ekonomi Universitas

Widyatama, Bandung.

Fithriani, Nur Rahmi. (2013). Pengaruh Corporate Governance dan Rencana

Manajemen terhadap Kemungkinan Penerimaan Opini Audit dengan Paragraf Penjelas Going Concern. Tesis Magister Akuntansi, Program Pascasarjana

Universitas Indonesia, Jakarta.

Intan. (2010). Good Corporate Governance.

http://diaryintan.wordpress.com/2010/11/15/good-corporate-governance-gcg-2/. Diakses pada tanggal 29 September 2013.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat: Jakarta.


(20)

Daftar Pustaka | 73

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2004). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat: Jakarta.

IICG. (2001). Corporate Governance : Tata Kelola Perusahaan. Edisi Ketiga, Jakarta. Linoputri, Ferima Purmateti. (2010). Pengaruh Corporate Governance terhadap

Penerimaan Opini Audit Going Concern. Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro, Semarang.

Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Andi: Yogyakarta. Maulana, Rizky. (2010). Kepemilikan Perusahaan.

http://frozenblood666.blogspot.com/2010/10/kepemilikan-perusahaan.html. Diakses pada 11 Oktober 2013.

Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi Keenam. Salemba Empat : Jakarta. Nugrahvianti, Eriza. (2013). Good Corporate Governance.

http://erizanugrahvianti.wordpress.com/2013/05/27/good-corporate-governance/. Diakses pada 28 September 2013.

Robertson, Jack C. dan Timothy J. Louwers. (2002). Auditing and Assurance Service. Edisi Kesepuluh. McGraw-Hill Com, Inc. : New York.

Sari, Anna Indrakila. (2012). Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya,

Ukuran Perusahaan, dan Kepemilikan Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.

Savitry, Hevy Aprilia. (2013). Pengaruh Disclosure Level dan Audit Lag terhadap Opini

Audit Going Concern. Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan, Bandung.

Shela, Rya. (2011). Kepemilikan. http://lamriayoyoy.blogspot.com/. Diakses pada 10 Oktober 2013

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kesepuluh. Alfabeta : Bandung. Susanto, Yulius K. (2009). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit

Going Concern Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan

Akuntansi, Vol. 11, No. 3: hal.155-173.

Widyantari, A. A. Ayu Putri. (2011). Opini Audit Going Concern dan Faktor-faktor

yang Memengaruhi: Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Tesis Magister Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar. www.wikipedia.com, diakses tanggal 9 Oktober 2013


(1)

Pendahuluan | 6

Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Universitas Kristen Maranatha.

2. Bagi perusahaan, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan yang bermanfaat bagi pihak perusahaan untuk memperhatikan penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang akan digunakan oleh perusahaan untuk menghadapi dampak krisis ekonomi yang dialami perusahaan yang dapat berpengaruh pada opini audit going concern.

3. Bagi auditor, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi agar dapat lebih memahami tentang Audit going concern dan bagaimana melakukan auditnya sesuai dengan prosedur pada SPAP.

4. Bagi pembaca, diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pemahaman sehingga dapat menjadi sumber referensi bagi penelitian selanjutnya.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh penerapan Good Corporate Governance (GCG), yang dilihat dari proporsi komisaris independen, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional terhadap opini audit Going Concern pada 14 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah dipilih menggunakan metode purposive sampling dengan berbagai kriteria yang telah ditentukan dan dijelaskan dalam bab sebelumnya.

Berdasarkan pengujian dan analisis data yang telah dilakukan pada penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Good Corporate Governance (GCG) telah diterapkan secara memadai di

perusahaan. Hal ini terlihat dari diterapkannya prinsip-prinsip Good Corporate

Governance (GCG) yaitu transparansi, kemandirian, akuntabilitas,

pertanggungjawaban, dan kewajaran dalam setiap perusahaan secara memadai.

2. Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh terhadap opini audit going

concern secara signifikan. Hal ini terlihat dari terpenuhinya unsur GCG seperti kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional yang keduanya memiliki


(3)

Kesimpulan dan Saran | 70

kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk menerima opini audit Going Concern.

5.2Keterbatasan

Berikut ini terdapat beberapa keterbatasan dari penelitian ini yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian selanjutnya yaitu :

1. Periode penelitian ini hanya dilakukan tiga tahun saja sehingga belum dapat melihat kecenderungan penerimaan opini audit going concern dalam jangka panjang.

2. Perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini hanya perusahaan manufaktur saja sehingga tidak dapat mengeneralisasi hasil temuan untuk seluruh perusahaan go public yang terdaftar di BEI.

3. Good Corporate Governance (GCG) dalam penelitian ini hanya diukur dengan

menggunakan variabel proporsi komisaris independen, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional.

4. Dalam penelitian ini, banyak perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia yang tidak menyediakan beberapa informasi yang dibutuhkan terkait dengan variabel-variabel penelitian sehingga banyak sampel yang tidak dapat dimasukkan ke dalam penelitian ini.


(4)

Kesimpulan dan Saran | 71

5.3Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan di atas, saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan periode waktu yang lebih panjang sehingga dapat melihat pengaruh yang lebih jelas antara variabel independen dan variabel dependen, dapat menggunakan objek yang berbeda misalnya sektor keuangan, serta dapat menggunakan variabel lain yang secara teoritis dapat mempengaruhi opini audit going concern misalnya kualitas audit, audit lag, pertumbuhan perusahaan, audit tahun sebelumnya, ukuran perusahaan. 2. Bagi perusahaan, sebaiknya lebih memahami tanda-tanda awal dari adanya

kebangkrutan usaha, sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan sesegera mungkin untuk mengatasi masalah kebangkrutan tersebut dan dapat menerima opini audit going concern dari auditor.

3. Bagi para investor dan calon investor yang akan melakukan investasi, sebaiknya lebih teliti dan cermat dalam memilih perusahaan yang dapat dilihat dari keterbukaan atas informasi perusahaan tersebut dan sebaiknya investor berinvestasi pada perusahaan yang menerima opini audit going concern.

4. Bagi auditor diharapkan lebih teliti dalam mengamati sumber pendapatan dan pengeluaran perusahaan sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam pemberian opini audit yang menyangkut kelangsungan usaha perusahaan tersebut.


(5)

Daftar Pustaka | 72

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. (2000). Auditing (Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik). Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta.

Andika, Arditya Dian. (2007). Pengaruh Struktur Corporate Governance dan Faktor Kelangsungan Hidup Perusahaan Terhadap Pemberian Opini Audit Going-Concern. Tesis Magister Sains Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

Andjani, Ema D. (2013). Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kemungkinan Pemberian Opini Audit Going Concern Oleh Auditor Independen. Diponegoro Journal of Accounting, Vol 2 No 2: p1-11.

Ardianingsih, Arum. (2012). Analisis Mekanisme Corporate Governance pada Pemberian Opini Audit dengan Penjelasan Going Concern. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.11, No. 1: hal. 62-74.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Edisi keduabelas, Jilid satu, Penerbit Erlangga: Jakarta.

Belkaoui, Ahmed Riahi. (2004). Accounting Theory. Thomson Learning: USA.

Bukhori, Iqbal. (2012). Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang Carcello, Joseph V. dan Neal, T. L. (2000). Audit Committee Composition and Auditor

Reporting. The Accounting Review, Vol. 75, No.4 October 2000 hal. 453-467. Frediawan, Ridwan. (2008). Pengaruh Penerapan Prinsip Good Corporate Governance

terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, Bandung.

Fithriani, Nur Rahmi. (2013). Pengaruh Corporate Governance dan Rencana Manajemen terhadap Kemungkinan Penerimaan Opini Audit dengan Paragraf Penjelas Going Concern. Tesis Magister Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Jakarta.

Intan. (2010). Good Corporate Governance.

http://diaryintan.wordpress.com/2010/11/15/good-corporate-governance-gcg-2/. Diakses pada tanggal 29 September 2013.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat: Jakarta.


(6)

Daftar Pustaka | 73

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2004). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat: Jakarta.

IICG. (2001). Corporate Governance : Tata Kelola Perusahaan. Edisi Ketiga, Jakarta. Linoputri, Ferima Purmateti. (2010). Pengaruh Corporate Governance terhadap

Penerimaan Opini Audit Going Concern. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Andi: Yogyakarta. Maulana, Rizky. (2010). Kepemilikan Perusahaan.

http://frozenblood666.blogspot.com/2010/10/kepemilikan-perusahaan.html. Diakses pada 11 Oktober 2013.

Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi Keenam. Salemba Empat : Jakarta. Nugrahvianti, Eriza. (2013). Good Corporate Governance.

http://erizanugrahvianti.wordpress.com/2013/05/27/good-corporate-governance/. Diakses pada 28 September 2013.

Robertson, Jack C. dan Timothy J. Louwers. (2002). Auditing and Assurance Service. Edisi Kesepuluh. McGraw-Hill Com, Inc. : New York.

Sari, Anna Indrakila. (2012). Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Ukuran Perusahaan, dan Kepemilikan Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang. Savitry, Hevy Aprilia. (2013). Pengaruh Disclosure Level dan Audit Lag terhadap Opini

Audit Going Concern. Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan, Bandung.

Shela, Rya. (2011). Kepemilikan. http://lamriayoyoy.blogspot.com/. Diakses pada 10 Oktober 2013

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kesepuluh. Alfabeta : Bandung. Susanto, Yulius K. (2009). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit

Going Concern Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 11, No. 3: hal.155-173.

Widyantari, A. A. Ayu Putri. (2011). Opini Audit Going Concern dan Faktor-faktor yang Memengaruhi: Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Tesis Magister Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar. www.wikipedia.com, diakses tanggal 9 Oktober 2013


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 103 81

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012

8 121 93

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Audit, Dan Opini Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 60 99

Pengaruh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 43 85

Pengaruh Proxi Going Concern dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Tahun Berjalan pada Bank Umum yang Go Public di Indonesia

0 43 70

Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 74 78

The Effect Of Good Corporate Governance, Leverage, and Previous Year Audit Opinion Towards Going Concern Audit Opinion

0 4 124

PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN.

2 6 14

PENDAHULUAN PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN.

1 3 8

PENUTUP PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 7 23