GAMBARAN KLINIS RADIOLOGIS PENANGANAN

Tipe 1 : pergeseran minimal antar ligamen. Tipe 2: pergeseran sekunder garis fraktur medial sampai ligamen coracoclavicular. A : Ligamen conoid dan trapezoid tetap utuh. B : Ligamen conoid robek, trapezoid tetap utuh. Tipe 3: Fraktur Intra artikular. Tipe 4: Ligamen-ligamen menempel pada periosteum dengan pergeseran pada fragmen proximal. Tipe 5: Fraktur komunitif dengan ligamen-ligamen tetap menempel dengan fragmen komunitif bagian inferior. Grup III Fraktur sepertiga proksimal. Tipe1: Pergeseran minimal. Tipe 2: Pergeseran yang signifikan ligament-ligamen ruptur. Tipe 3: Fraktur intraartikular. Tipe 4: Separasi dari epifisis. 6

II.1.5. GAMBARAN KLINIS

Gambaran klinis pada fraktur klavikula biasanya penderita datang dengan keluhan jatuh atau trauma. Pasien merasakan sakit bahu dan diperparah dengan setiap gerakan lengan. Fraktur klavikula sangat mudah didiagnosa dengan pemeriksaan fisik karena jaringan subkutis yang sangat tipis. Pada pemeriksaan fisik pasien akan terasa nyeri tekan pada daerah fraktur dan kadang-kadang terdengar krepitasi pada setiap gerakan. Dapat juga terlihat kulit yang menonjol akibat desakan dari fragmen fraktur. Pembengkakan lokal akan terlihat disertai perubahan warna lokal pada kulit sebagai akibat trauma dan gangguan sirkulasi yang mengikuti fraktur. Trauma pada pleksus brakhial yang berhubungan dengan fraktur klavikula dapat terjadi. Kerusakan vaskular walaupun jarang tetapi dapat terjadi terutama pada arteri subklavia. 4,5,6,8,11 Universitas Sumatera Utara

II.1.6. RADIOLOGIS

Diagnosis fraktur klavikula biasanya terlihat dari radiografi proyeksi AP. Pada keadaan emergensi, ahli bedah dapat hanya menggunakan foto dada dengan proyeksi AP untuk mendiagnosis fraktur klavikula. Untuk visualisasi yang lebih baik, radiografi dengan proyeksi oblik dapat membantu. Untuk mendapatkan visualisasi tersebut, arah sinar datang dari sudut 20 derajat dari arah cephalad, dengan posisi lengan abduksi 135 derajat. Gambar 7. Gambaran radiologis fraktur klavikula A. Proyeksi AP. B. Proyeksi oblik. 2,7,9

II.1.7. PENANGANAN

Pada prinsipnya penangan patah tulang klavikula adalah untuk mencapai penyembuhantulang dengan minimum tingkat morbiditas, hilangnya fungsi, dan sisa kelainan bentuk.Kebanyakan patah tulang klavikula telah berhasil ditangani dengan metode tanpa operasi.Perawatan nonoperative dengan cara mengurangi gerakan di daerah patah tulang. Tujuan penanganan adalah menjaga bahu tetap dalam posisi normalnya dengan cara reduksi tertutup dan imobilisasi. Modifikasi spika bahu gips klavikula atau balutan berbentuk angka delapan atau strap klavikula dapat digunakan untuk mereduksi fraktur ini, menarik bahu ke belakang, dan mempertahankan dalam posisi ini. Bila dipergunakan strap klavikula, ketiak harus diberi bantalan yang memadai untuk mencegah cedera kompresi terhadap pleksus brakhialis dan arteri aksilaris. Peredaran darah dan saraf kedua lengan harus dipantau. Fraktur Universitas Sumatera Utara 13 distal klavikula tanpa pergeseran dan terpotongnya ligamentcoracoclavicular atau acromioclavicular dapat ditangani dengan sling dan pembatasan gerakan lengan. Bila fraktur 13 distal disertai dengan terputusnya ligamen coracoclavicular, akan terjadi pergeseran, yang harus ditangani dengan reduksi terbuka dan fiksasi interna. 6 Selama imobilisasi pasien diperkenankan melakukan latihan gerakan tapi harus menghindari aktivitas yang berat.Tindak lanjut perawatan dilakukan dengan pemantauan yang dijadwalkan 1 hingga 2 minggu setelah cedera untuk menilai gejala klinis dan kemudian setiap 2 hingga 3 minggu sampai pasien tanpa gejala klinis. Pemeriksaan foto rontgen tidak perlu selama proses perawatan, tetapi akan lebih baik dilakukan pada saat proses penyatuan tulang yang biasanya dapat dilihat pada minggu ke 4 sampai minggu ke 6 pada saat fase remodeling pada proses penyembuhan tulang. Tanda klinis penyatuan tulang adalah berkurangnya rasa sakit atau rasa sakit hilang, dapat melakukan gerakan bahu secara penuh, dan kekuatan kembali normal. Tidakan pembedahan dapat dilakukan apabila terjadi hal-hal berikut : Fraktur terbuka. - Terdapat cedera neurovaskuler. - Fraktur komunitif. - Tulang memendek karena fragmen fraktur tumpang tindih. - Rasa sakit karena gagal penyambungan nonunion. -Masalah kosmetik, karena posisi penyatuan tulang tidak semestinya malunion. 6,7 Pemberian obat pada kasus patah tulang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri. 2 Obatobat yang dapat digunakan adalah obat kategori analgesik antiinflamasi sepertiacetaminophen dan codeine dapat juga obat golongan NSAIDs seperti ibuprofen. Gambar 8. Reduksi terbuka dengan fiksasi internal pada fraktur klavikula. 5

II.1.8. KOMPLIKASI