klavikula sampai platysma. Jupiter dan Ring merekomendasikan lokasi dan preservasi saraf supraclavicular selama pendekatan bedah pada pertengahan klavikula.
Tulang klavikula mempunyai fungsi yang penting sebagai tulang pelindung pleksus brakhialis, vena jugular dan subclavia. Secara spesifik, permukaan superior dari pertengahan
klavikula membentuk batas inferior dari segitiga posterior leher. Isi dari sgitiga tersebut yang penting adalah pleksus brachialis dan arteri subclavia.
1
Gambar 5. Pleksus brachialis.
10
II.1.3. Mekanisme trauma. Trauma tidak langsung
Pada penjelesan awal dari klasifikasi fraktur, Allmanmenjelaskan bahwa mekanisme trauma fraktur klavikula yaitu jatuh dengan tangan terulur atau jatuh dengan bahu sebagai
tumpuan. Berdasarkan data-data terbaru, trauma langsung merupakan penyebab utama fraktur klavikula. Stanley et al meneliti 122 pasien yang terkena fraktur klavikula, 87 terjadi
dengan bahu sebagai tumpuan, dan hanya 6 yang jatuh dengan tangan terulur. Tidak ditemukan hubungan antara lokasi fraktur dan mekanisme trauma. Mekanisme utama
penyebab fraktur klavikula adalah kompresi. Untuk sebagian besar fraktur klavikula, diperlukan ruda paksa secara langsung pada bagian lateral bahu. Kecuali bila lengan atas
secara signifikan terulur ke bahu, akan menyebabkan ketegangan dan bukan kompresi yang menyebabkan fraktur klavikula.
1,8
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6. Mekanisme trauma paling sering terjadi pada fraktur klavikula adalah trauma pada superolateral bahu.
1
Trauma langsung
Oleh karena jaringan subcutan klavikula yang tipis, membuat klavikula rentan terhadap trauma. Dengan posisi langsung, sama seperti tibia atau ulna. Mekanisme tersebut
dapat terjadi baik karena trauma tumpul maupun trauma tajam. Karena trauma langsung tidak tergantung dari kekuatan otot atau posisi lengan atas, semua regio klavikula mudah terkena.
Aktivitas olahraga dapat menyebabkan trauma langsung terhadap klavikula termasuk bersepeda maupun bermain ski. Berdasarkan studi terbaru dari swedia didapat bahwa
bersepeda merupakan penyebab utama terjadinya fraktur klavikula baik pada laki-laki maupun perempuan.
Beberapa grup peneliti dari Jepang memeriksa 3103 kasus fraktur ekstremitas atas atau dislokasi pada pemain ski salju dan ski. Fraktur klavikula banyak terjadi pada pemain ski
32 sedangkan pemain ski salju paling banyak terkena fraktur pada pergelangan tangan 62 dari jumlah seluruhnya.
1
2,8
Universitas Sumatera Utara
II.1.4. Klasifikasi
Fraktur klavikula dapat diklasifikasikan berdasarkan anatomi, termasuk lokasi fraktur, pergeseran, angulasi, pola fraktur greenstick, oblik, transverse dan kominutif.
Klasifikasi berdasarkan Allman: • Grup I : Fraktur pada pertengahan klavikula 80. Merupakan tipe yang paling
sering terjadi baik pada anak-anak maupun orang dewasa. • Grup II : Fraktur pada sepertiga distal 15.
• Grup III : Fraktur pada sepertiga proximal 5. Pergeseran minimal terjadi jika ligamen-ligamen costoclavicular tetap utuh.
Walaupun membantu dalam pembagian tempat trauma, sistem tersebut tidak membagi berdasarkan pergeseran, kominutif, atau pemendekan, dimana semua variabel tersebut sangat
potensial dalam menentukan prognosa dan penanganan.
1
Neer membagi klasifikasi berdasarkan Allman tipe 2 menjadi tiga tipe
2,6
•
Tipe I : Ligamen coracoclavicular utuh. :
•
Tipe II : Ligamencoracoclavicular lepas dari segmen medial tetapi ligamen trapezoid utuh sampai ke segmen distal.
•
Tipe IIA :Conoid dan trapezoid menempel sampai ke segmen distal.
•
Tipe IIB : Ligamen Conoid sobek, trapezoid menempel sampai ke segmen distal.
•
Tipe III : Intra-articular meluas sampai ke sendi acromioclavicular. Subgrup tipe III yaitu:
Type I: Pergeseran minimal. Type II: Bergeser .
Type III: Intraarticular. Type IV: Terpisah pada epifisis.
Type V: Komunitif.
9
Klasifikasi menurut Craig Grup I : Fraktur pertengahan klavikula.
:
Grup II: Fraktur sepertiga distal klavikula.
Universitas Sumatera Utara
Tipe 1 : pergeseran minimal antar ligamen. Tipe 2: pergeseran sekunder garis fraktur medial sampai ligamen coracoclavicular.
A : Ligamen conoid dan trapezoid tetap utuh. B : Ligamen conoid robek, trapezoid tetap utuh.
Tipe 3: Fraktur Intra artikular. Tipe 4: Ligamen-ligamen menempel pada periosteum dengan pergeseran pada
fragmen proximal. Tipe 5: Fraktur komunitif dengan ligamen-ligamen tetap menempel dengan fragmen
komunitif bagian inferior. Grup III Fraktur sepertiga proksimal.
Tipe1: Pergeseran minimal. Tipe 2: Pergeseran yang signifikan ligament-ligamen ruptur.
Tipe 3: Fraktur intraartikular. Tipe 4: Separasi dari epifisis.
6
II.1.5. GAMBARAN KLINIS