78
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil perhitungan dan analisis data yang didapatkan berdasarkan hasil percobaan laboratorium, dimana hasilnya akan
berkaitan dengan perkuatan kolom menggunakan CFRP dan analisis terhadap parameter-parameter yang mempengaruhi efek kekangan yang diberikan oleh
CFRP tersebut. Selain itu, dalam tugas akhir ini penulis juga bermaksud untuk
menampilkan perbandingan kuat tekan antara kolom tanpa perkuatan dengan kolom yang diberi perkuatan baik pada kolom pendek berpenampang bulat
circuar maupun kolom pendek berpenampang persegi rectangular.
4.2 Hasil Pengujian Kuat Tekan Benda Uji Silinder
Pengujian kuat tekan silinder dilakukan dengan menggunakan alat kompressor Compressor machine dengan kapasitas 50 ton. Pengujian kuat tekan
pada silinder dilakukan pada umur beton telah mencapai 28 hari. Berikut adalah hasil pengujian kuat tekan terhadap 3 buah beton.
Universitas Sumatera Utara
79
Tabel 4.1 Pengujian Kuat Tekan Beton Nama Silinder
Uji Tekan kN Fc Mpa
Beton Normal 1 540
19,76 Beton Normal 2
452 Beton Normal 3
401
4.2.1 Perhitungan Kuat Tekan Beton Normal Benda Uji Silinder
Beton Normal 1 F‟c 1 =
30,545454 Nmm
2
30,545 Nmm
2
Beton Normal 2 F‟c 2 =
25,585082 Nmm
2
25,585 Nmm
2
Beton Normal 3
F‟c 3 = 22,713287 Nmm
2
22,713 Nmm
2
F‟c rata-rata = 14,475333 Nmm
2
26,281 Nmm
2
Standard Deviasi
Sd = √
= 3,962 Nmm
2
Universitas Sumatera Utara
80
Maka, F‟c = f‟c rata-rata – 1,645 Sd
= 26,281 – 1,6453,962 = 19,763 Nmm
2
= 19,76 Mpa Dengan demikian,diperoleh kuat tekan beton normal sebesar
19,76 Mpa.
4.3 Hasil Perhitungan Kapasitas Beban Aksial Ultimate Kolom Beton Bertulang
4.3.1 Perhitungan Kapasitas Beban Aksial Ultimate Kolom Beton Bertulang Tanpa Tulangan dan Carbon Fiber
4.3.1.1 Kolom Berpenampang Bulat
Kolom pendek berpenampang bulat memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut :
- Diameter kolom : 150 mm
- Tinggi kolom : 500 mm
- Kuat Tekan f‟c
: 19,76 Mpa - Diameter tulangan longitudinal
: - - Diameter tulangan sengkang
: - - Luas Penampang Ag
: 17689 mm
2
- Luas tulangan longitudinal : -
Beban aksial yang bekerja pada kolom dapat ditentukan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
81
Faktor reduksi yang digunakan untuk aksial tekan dengan atau tanpa tulangan adalah sebesar 0,7 yang mengacu pada SNI 03-2847-2002.
Pu = Ø
{ 0,8f‟cAg – Ast + Fy Ast }
= 0,7 {0,819,7617689 – 0 + Fy 0 }
= 0,56 {349534,64} = 195.740 N
= 195,74 KN = 19,574 Ton
4.3.1.2 Kolom Berpenampang Persegi
Kolom pendek berpenampang persegi memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut :
- Dimensi kolom : 133 x 133 mm
- Tinggi kolom : 500 mm
- Kuat Tekan f‟c
: 19,76 Mpa - Diameter tulangan longitudinal
: - - Diameter tulangan sengkang
: - - Luas Penampang Ag
: 17689 mm
2
- Luas tulangan longitudinal : -
Beban aksial yang bekerja pada kolom dapat ditentukan sebagai berikut : Faktor reduksi yang digunakan untuk aksial tekan dengan atau tanpa
tulangan adalah sebesar 0,7 yang mengacu pada SNI 03-2847-2002. Pu = Ø
{ 0,8f‟cAg – Ast + Fy Ast }
= 0,7 {0,819,7617689 – 0 + Fy 0 }
= 0,56 {349534,64}
Universitas Sumatera Utara
82
= 195.740 N = 195,74 KN
= 19,574 Ton
4.3.2 Perhitungan Kapasitasb Beban Aksial Ultimate Kolom Beton Bertulang Dengan Menggunakan Tulangan
4.3.2.1 Kolom Berpenampang Bulat
Kolom pendek berpenampang bulat memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut :
- Diameter kolom : 150 mm
- Tinggi kolom : 500 mm
- Kuat Tekan f‟c
: 19,76 Mpa - Diameter tulangan longitudinal
: 7 mm - Diameter tulangan sengkang
: 5 mm - Jumlah tulangan longitudinal
: 4 buah - Fy tulangan longitudinal
: 240 Mpa - Fyh tulangan sengkang
: 240 Mpa - Luas Penampang Ag
: 17689 mm
2
- Es : 2x10
5
Mpa - Tebal selimut
: 25 mm
Beban aksial yang bekerja pada kolom dapat ditentukan sebagai berikut : Pn = 0,8
{ 0,85f‟cAg – Ast + Fy Ast }
=
0,8
{0,8519,7617689 – 153,86 + 240 153,86 }
Universitas Sumatera Utara
83
=
0,8
{294.520,21 + 36.926,4 } = 265.157,3 N
= 265,1573 KN = 26,51 Ton
Nilai kekuatan nominal harus dikalikan lagi dengan faktor reduksi untuk elemen struktur tekan, sehingga kekuatan ultimate nya menjadi :
Pu = 0,8 x Pn Untuk kolom dengan sengkang pengikat
= 0,8 x 26,51 = 21,21 Ton
4.3.2.2 Kolom Berpenampang Persegi
Kolom pendek berpenampang bulat memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut :
- Dimensi kolom : 133 x 133 mm
- Tinggi kolom : 500 mm
- Kuat Tekan f‟c
: 19,76 Mpa - Diameter tulangan longitudinal
: 7 mm - Diameter tulangan sengkang
: 5 mm - Jumlah tulangan longitudinal
: 4 buah - Fy tulangan longitudinal
: 240 Mpa - Fyh tulangan sengkang
: 240 Mpa - Luas Penampang Ag
: 17689 mm
2
- Es : 2x10
5
Mpa - Tebal selimut
: 25 mm
Universitas Sumatera Utara
84
Beban aksial yang bekerja pada kolom dapat ditentukan sebagai berikut : Pu = 0,8
{ 0,85f‟cAg – Ast + Fy Ast }
=
0,8
{0,8519,7617689 – 153,86 + 240 153,86 }
=
0,8
{294.520,21 + 36.926,4 } = 265.157,3 N
= 265,1573 KN = 26,51 Ton
Nilai kekuatan nominal harus dikalikan lagi dengan faktor reduksi untuk elemen struktur tekan, sehingga kekuatan ultimate nya menjadi :
Pu = 0,8 x Pn Untuk kolom dengan sengkang pengikat
= 0,8 x 26,51 = 21,21 Ton
4.3.3 Perhitungan Kapasitas Beban Aksial Ultimate Kolom Beton Bertulang Dengan Menggunakan Tulangan dan Carbon Fiber
4.3.3.1 Kolom Berpenampang Bulat
Kolom pendek berpenampang bulat memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut :
- Diameter kolom : 150 mm
- Tinggi kolom : 500 mm
- Kuat Tekan f‟c
: 19,76 Mpa - Jumlah lapisan fiber nf
: 1 lapis - Tebal Fiber tf
: 0,127 mm - Mutu tulangan baja Fy
: 240 Mpa
Universitas Sumatera Utara
85
- Luas Penampang Ast : 153,86 mm
2
- Luas Penampang Ag : 17689 mm
2
- Es : 2,3x10
5
Mpa - Elongasi hingga putus
fu
: 0,021
Rasio perkuatan kekangan fiber :
f
= =
= 0,0034
Regangan efektif dari kekangan fiber :
fc
= 0,004 0,7 x 0,021 = 0,0147
Tegangan Kekang : f
cp
=
= = 1,564 Mpa
Jadi kuat tekan kekangan beton : F‟
cc
= f‟c
[
2,25 √
-
2
-
1,25
]
Universitas Sumatera Utara
86
= 19,76
[
2,25
√ –
-
1,25
]
= 28,864 Mpa Dengan demikian, kapasitas yang dapat dipikul kolom adalah :
Pn = 0,85
[
0,85 f‟cc Ψf Ag - Ast + Ast Fy
]
= 0,85
[
0,85 x 28,864 x 0,95 17689 – 153,86 + 153,86 x 240
]
= 0,85 408.703 + 36.926,4 = 0,85 445.629,4
= 378.785 N = 378,785 KN
= 37,8785 Ton
4.3.3.2 Kolom Berpenampang Persegi
Kolom pendek berpenampang persegi memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut :
- Dimensi kolom : 133 x 133 mm
- Tinggi kolom : 500 mm
- Kuat Tekan f‟c
: 19,76 Mpa - Jumlah lapisan fiber nf
: 1 lapis - Tebal Fiber tf
: 0,127 mm - Mutu tulangan baja Fy
: 240 Mpa - Luas Penampang Ast
: 153,86 mm
2
- Luas Penampang Ag : 17689 mm
2
Universitas Sumatera Utara
87
- Es : 2,3x10
5
Mpa - Elongasi hingga putus
fu
: 0,021
Rasio perkuatan kekangan fiber :
f
= =
= 0,0034
Regangan efektif dari kekangan fiber :
fc
= 0,004 0,7 x 0,021 = 0,0147
Tegangan Kekang : f
cp
=
= = 1,564 Mpa
Jadi kuat tekan kekangan beton : F‟
cc
= f‟c
[
2,25 √
-
2
-
1,25
]
= 19,76
[
2,25
√ –
-
1,25
]
Universitas Sumatera Utara
88
= 28,864 Mpa Dengan demikian, kapasitas yang dapat dipikul kolom adalah :
Pn = 0,85
[
0,85 f‟cc Ψf Ag - Ast + Ast Fy
]
= 0,85
[
0,85 x 28,864 x 0,95 17689 – 153,86 + 153,86 x 240
]
= 0,85 408.703 + 36.926,4 = 0,85 445.629,4
= 378.785 N = 378,785 KN
= 37,8785 Ton
4.4 Analisis Pengaruh Kekangan Terhadap Kuat Tekan Kolom 4.4.1 Kekangan Terhadap Kolom Berpenampang Bulat
Spesifikasi kolom yang digunakan sebagai benda uji adalah sebagai berikut :
- Diameter kolom : 150 mm
- Tinggi kolom : 500 mm
- Kuat Tekan f‟c
: 19,76 Mpa - Diameter tulangan longitudinal
: 7 mm - Diameter tulangan sengkang
: 5 mm - Jumlah tulangan longitudinal
: 4 buah - Fy tulangan longitudinal
: 240 Mpa - Fyh tulangan sengkang
: 240 Mpa - Luas Penampang Ag
: 17689 mm
2
- Es : 2x10
5
Mpa
Universitas Sumatera Utara
89
- Regangan Beton Tak Terkekang : 0,003
- Tebal selimut : 25 mm
- Jarak tulangan transversal : 55 mm
Sedangkan spesifikasi fiber yang digunakan adalah : - Tebal lapisan fiber tf
: 0,127 mm - Modulus elastisitas fiber Ef
: 2,3 x 10
5
- Regangan Fiber : 0,004
- Kuat tarik lentur : 3800 Mpa
Perhitungan kuat tekan beton akibat kekangan tulangan f’cc
F‟cc = f‟c + 8,2 Dimana :
Asp =
=
19,625 mm
2
Sehingga : F‟cc =19,76 + 8,2
=
22,686 Mpa
Perhitungan kuat tekan beton akibat kekangan fiber F’cc :
Menurut Mander dkk 1988 F‟
cc
= f‟c
[
2,25 √
-
2
-
1,25
]
Universitas Sumatera Utara
90
Dimana : Fcp =
= 1,564
Sehingga :
F‟cc = 19,76
[
2,25
√ –
-
1,25
]
= 28,864 Mpa
Beton Tak Terkekang
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan penampang kolom segi empat ekivalen yang didapatkan dari transformasi kolom bulat.
Berikut adalah spesifikasi penampang yang digunakan dalam perhitungan : - Diameter kolom D
: 150 mm - Luas penampang Ag
: 17689 mm
2
- Luas tul longitudinal Ast : 153,86 mm
2
Dengan demikian penampang ekuivalennya menjadi : - Tebal penampang segi empat h
: 0,8 x D = 120 mm - Lebar penampang segi empat b
:
=
147,41 mm Dalam penggambaran diagram interaksi kolom dibutuhkan empat titik
acuan yaitu : titik aksial tekan maksimum, titik aksial tarik maksimum, titik balanced, dan titik lentur murni.
Universitas Sumatera Utara
91
Titik Po aksial tekan maksimum, dimana Mn = 0 Untuk diagram interaksi yang memperhitungkan kekuatan tekan dari
CFRP, maka beton, baja tulangan, dan CFRP ikut menyumbangkan kekuatan tekan.
Po = 0,85 x f‟c Ag - Ast + Fyt x Ast
Po = 0,85 x 19,76 17689
– 153,86 + 240 153,86 Po
= 331.446,61 N Pn max = 281729,62 N
Titik Po aksial tarik maksimum, dimana Mn = 0 Kekuatan tarik beton dapat diabaikan karena kuat tariknya hanya sekitar
110 dari kuat tekannya. Ts
= Fyt x Ast Ts
= 240 x 153,86 Ts
= 36.924,6 N Titik Balanced Mn
balanced
; Pn
balanced
Regangan maksimum serat terluar dari beton tak terkekang
beton
adalah 0,003, sementara baja tulangan luar telah mengalami leleh sehingga
regangannya menjadi 0,002, sedangkan beton tak terkekang tulangan transversal regangan ditentukan dengan cara sebagai berikut :
Tinggi efektif d = h
– c – 0,5 x d
1
= 120 – 25 – 0,5 x 7
= 91,5 mm d‟
= 150-120 = 30 mm Dengan menggunakan persamaan segitiga didapatkan :
Universitas Sumatera Utara
92
=
Cb = 54,9 mm
Penetuan regangan baja :
=
=
0,003 = 0,0014
=
Tidak ada
=
0,002 Penentuan tegangan baja
= Es x
=
280 Mpa
= Es x
=
Tidak ada
= Es x
=
400 Mpa Perhitungan gaya-gaya pada kolom
Cc = 0,85fc.b. β1c
b
= 0,85 x 19,76 x 91,5 x 0,85 x 54,9 = 71.716,36 N
Cs
1
= As
1
fs
1
– 0,85fc = 76,93 280
– 0,85 x 19,76 = 20.248,283 N
Ts = As.fs = 30.772 N
Sehingga :
Universitas Sumatera Utara
93
Pnb = Cc + Cs
1
– Ts = 71.716,36 + 20.248,283
– 30.772 = 61.192,643 N
M = Cc
+
Cs
1
+
Ts
=71.716,36
+
20.248,28
+
30.772 150
= 2,63 x 10
6
+ 1,073 x 10
6
+ 2,77 x 10
6
= 6,473 x 10
6
Nmm Penambahan titik dengan variasi garis netral c akan membuat diagram
interaksi menjadi lebih lengkap, maka seluruh titik yang diperlukan dalam pembuatan diagram interaksi dapat dilihat dalam tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
94
Tabel 4.2 Diagram Interaksi Kolom Bulat Beton Tak terkekang
Titik c mm
Pn N MnNmm
Keterangan
1 -
281729.62 Beton leleh
2 91.5
118487.3776 6868801.37
3 75
93603.85122 6924317.573
4 60
69393.41772 6628244.26
5 54.9
60587.29151 6440215.023
balanced 6
45 42105.78422
5919247.77 7
30 7125.15072
4552690.703 8
27.6076 4229697.058
9 15
-58627.48278 1305386.059
10 12.190538
-83572.89049 Baja leleh
Grafik 4.1 Diagram Interaksi Kolom Bulat Beton Tak Terkekang
-150000 -100000
-50000 50000
100000 150000
200000 250000
300000
2000000 4000000
6000000 8000000
P n
N
Mn Nmm
Diagram Interaksi Kolom Bulat Beton Tak terkekang
Diagram Interaksi
Universitas Sumatera Utara
95 Beton Terkekang Tulangan Transversal
Dari perhitungan sebelumnya dapat dilihat bahwa dengan adanya kekangan transversal kuat tekan beton mengalami peningkatan sebesar 14,8
dari 19,763 Mpa menjadi 22,686 Mpa. Pada kolom yang mengalami kekangan akibat tulangan transversal regangan beton maksimum pada daerah serat terluar
ditentukan sebagai berikut :
= 0,004 +
= 0,004 + = 0,00435
Dimana :
s
=
=
0,012 Perhitungan dilakukan dengan menggunakan penampang kolom segi empat
ekivalen yang didapatkan dari transformasi kolom bulat. Berikut adalah spesifikasi penampang yang digunakan dalam perhitungan :
- Diameter kolom D : 150 mm
- Luas penampang Ag : 17689 mm
2
- Luas tul longitudinal Ast : 153,86 mm
2
Dengan demikian penampang ekuivalennya menjadi : - Tebal penampang segi empat h
: 0,8 x D = 120 mm - Lebar penampang segi empat b
:
=
147,41 mm
Universitas Sumatera Utara
96
Dalam penggambaran diagram interaksi kolom dibutuhkan empat titik acuan yaitu : titik aksial tekan maksimum, titik aksial tarik maksimum, titik
balanced, dan titik lentur murni. Titik Po aksial tekan maksimum, dimana Mn = 0
Untuk diagram interaksi yang memperhitungkan kekuatan tekan dari CFRP, maka beton, baja tulangan, dan CFRP ikut menyumbangkan
kekuatan tekan. Po
= 0,85 x f‟c Ag - Ast + Fyt x Ast Po
= 0,85 x 22,686 17689 – 153,86 + 240 153,86
Po = 375.058,26 N
Pn max = 318.799,52 N
Titik Po aksial tarik maksimum, dimana = 0 Kekuatan tarik beton dapat diabaikan karena kuat tariknya hanya sekitar
110 dari kuat tekannya. Namun, nilai kuat tarik sengkang ikut diperhitungkan.
Ts = Fyt x Ast
Ts = 240 x 153,86 + 240 x 157
Ts = 74.640,6 N
Titik Balanced Mn
balanced
; Pn
balanced
Regangan maksimum serat terluar dari beton terkekang tulangan transversal
beton
adalah 0,00435, sementara baja tulangan luar telah mengalami leleh sehingga regangannya menjadi 0,002, sedangkan beton
Universitas Sumatera Utara
97
terkekang tulangan transversal regangan ditentukan dengan cara sebagai berikut :
Tinggi efektif d = h
– c – 0,5 x d
1
= 120 – 25 – 0,5 x 7
= 91,5 mm d‟
= 150-120 = 30 mm Dengan menggunakan persamaan segitiga didapatkan :
=
Cb = 62,7 mm
Penetuan regangan baja :
=
=
0,00435 = 0,00227
=
Tidak ada
=
0,002 Penentuan tegangan baja
= Es x
=
453,73 Mpa
= Es x
=
Tidak ada
= Es x
=
400 Mpa
Perhitungan gaya-gaya pada kolom Cc = 0,85fc.b.
β1c
b
Universitas Sumatera Utara
98
= 0,85 x 22,686 x 91,5 x 0,85 x 62,7 = 94.034 N
Cs
1
= As
1
fs
1
– 0,85fc = 76,93 453,73
– 0,85 x 22,686 = 33.422 N
Ts = As.fs = 30.772 N
Sehingga : Pnb
= Cc + Cs
1
– Ts = 94.034 + 33.422
– 30.772 = 96.684N
M = Cc
+
Cs
1
+
Ts
=94.034
+
33.422
+
30.772 150
= 3,136x 10
6
+ 1,771 x 10
6
+ 2,77 x 10
6
= 7,677 x 10
6
Nmm
Penambahan titik dengan variasi garis netral c akan membuat diagram interaksi menjadi lebih lengkap, maka seluruh titik yang diperlukan dalam
pembuatan diagram interaksi dapat dilihat dalam tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
99
Tabel 4.3 Diagram Interaksi Kolom Bulat Beton Terkekang Tul. Transversal
Titik c mm
Pn N MnNmm
Keterangan
1 -
318799.52 Beton leleh
2 91.5
149956.1778 7972263.599
3 75
120382.7438 7982723.196
4 62.7
96684.05082 7677119.79
balanced 5
60 91193.68727
7568946.581 6
45 57542.69073
6631861.278 7
30 12736.84419
4816743.057 8
26.81255 4223652.25
9 15
-76688.40235 349970.7673
10 14.380155
-83387.86052 Baja leleh
Grafik 4.2 Diagram Interaksi Kolom Bulat Beton Terkekang Tul.Transversal
-150000 -100000
-50000 50000
100000 150000
200000 250000
300000 350000
-2000000 2000000 4000000 6000000 8000000 10000000
P n
N
Mn Nmm
Diagram Interaksi Kolom Bulat Beton Terkekang Tul. Transversal
Diagram Interaksi Kolom Bulat Beton
Terkekang Tul. Transversal
Universitas Sumatera Utara
100 Beton Terkekang Tulangan Transversal dan CFRP tarik
Dari perhitungan sebelumnya yang diusulkan oleh Mander dkk 1998 akibat pengaruh kekangan CFRP dapat dilihat bahwa adanya peningkaran kuat
tekan sebesar 46 dari 19,763 Mpa menjadi 28,864 Mpa. Pada kolom yang mengalami kekangan akibat tulangan transversal dan CFRP regangan beton
maksimum pada daerah serat terluar ditentukan sebagai berikut :
= 0,004 +
= 0,004 + = 0,00847
Dimana :
ss
=
=
0,0034 = Tegangan tarik ultimate jacket dari CFRP
= Regangan ultimate jacke dari CFRP
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan penampang kolom segi empat ekivalen yang didapatkan dari transformasi kolom bulat.
Berikut adalah spesifikasi penampang yang digunakan dalam perhitungan : - Diameter kolom D
: 150 mm - Luas penampang Ag
: 17689 mm
2
- Luas tul longitudinal Ast : 153,86 mm
2
Dengan demikian penampang ekuivalennya menjadi :
Universitas Sumatera Utara
101
- Tebal penampang segi empat h : 0,8 x D = 120 mm
- Lebar penampang segi empat b :
=
147,41 mm Dalam penggambaran diagram interaksi kolom dibutuhkan empat titik
acuan yaitu : titik aksial tekan maksimum, titik aksial tarik maksimum, titik balanced, dan titik lentur murni.
Titik Po aksial tekan maksimum, dimana Mn = 0 Untuk diagram interaksi yang memperhitungkan kekuatan tekan dari
CFRP, maka beton, baja tulangan, dan CFRP ikut menyumbangkan kekuatan tekan.
Po = 0,85 x f‟c Ag - Ast + Fyt x Ast
Po = 0,85 x 28,864 17689
– 153,86 + 240 153,86 Po
= 467.140,54 N Pn max = 397.069,46N
Titik Po aksial tarik maksimum, dimana Mn = 0 Kekuatan tarik beton dapat diabaikan karena kuat tariknya hanya sekitar
110 dari kuat tekannya. Namun, nilai kuat tarik CFRP harus diperhitungkan pada kolom terkekang CFRP, karena kemampuannya
menahan tarik yang sangat tinggi.
Ts = Fyt x Ast
Ts = 240 x 153,86 + 240 x 157 + 2 x3,14x7,5x 0,127 x 3800
Ts = 36.924,6 N + 37680 + 22.730,46 = 97.335,06
Universitas Sumatera Utara
102
Titik Balanced Mn
balanced
; Pn
balanced
Regangan maksimum serat terluar dari beton terkekang tulangan transversal dan CFRP adalah 0,00847, sementara baja tulangan luar telah
mengalami leleh sehingga regangannya menjadi 0,004, sedangkan beton terkekang tulangan transversal dan CFRP regangan ditentukan dengan cara
sebagai berikut : Tinggi efektif d
= h – c – 0,5 x d
1
= 120 – 25 – 0,5 x 7
= 91,5 mm d‟
= 150-120 = 30 mm Dengan menggunakan persamaan segitiga didapatkan :
=
Cb = 62,15 mm
Penetuan regangan baja tarik oleh CFRP :
=
=
0,00847 = 0,00438
=
Tidak ada
=
0,004 Penentuan tegangan baja tarik oleh CFRP
= Es x
=
1007,4 Mpa
= Es x
=
Tidak ada
Universitas Sumatera Utara
103
= Es x
=
920 Mpa Perhitungan gaya-gaya pada kolom
Cc = 0,85fc.b. β1c
b
= 0,85 x 28,864x 91,5 x 0,85 x 62,15 = 118.592,33N
Cs
1
= As
1
fs
1
– 0,85fc = 76,93 1007,4
– 0,85 x 28,864 = 75.611,85 N
Ts = As.fs + 2 x 3,14 x 7,5 x 4900 = 70.775,6 + 29.910,33= 100.085,93 N
Sehingga : Pnb
= Cc + Cs
1
– Ts = 118.592,33N + 75.611,85
– 70.775,6 =123.455,197 N
M = Cc
+
Cs
1
+
Ts
=118.592,33 + 75.611,85
+
70.775,6 150
= 3,985x 10
6
+ 4,007 x 10
6
+ 6,368 x 10
6
= 1,436 x 10
7
Nmm
Penambahan titik dengan variasi garis netral c akan membuat diagram interaksi menjadi lebih lengkap, maka seluruh titik yang diperlukan dalam
pembuatan diagram interaksi dapat dilihat dalam tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
104
Tabel 4.4 Diagram Interaksi Kolom Bulat Tarik Beton Terkekang Tul.Transversal CFRP
Titik c mm
Pn N MnNmm
Keterangan
1 -
397069,46 Beton leleh
2 91.5
202664.382 15294664.05
3 75
160369.5904 15060582.57
4 62.15
123455.1977 14361714.47
balanced 5
60 116760.4127
14191151.79 6
45 63160.07947
12427253.6 7
32.3576 9704019.069
8 30
-15418.14259 8974591.132
9 15.121266
-191272.7826 Baja leleh
-300000 -200000
-100000 100000
200000 300000
400000
5000000 10000000
15000000 20000000
Pn N
Nmm
Diagram Interaksi Kolom Bulat Tarik Beton Terkekang Tul.Transversal CFRP
Diagram Interaksi Kolom Bulat Tarik Beton
Terkekang Tul.Transversal CFRP
Grafik 4.3 Diagram Interksi Kolom Bulat Tarik Beton Terkekang Tul.Transversal dan CFRP
Universitas Sumatera Utara
105 Beton Terkekang Tulangan Transversal dan CFRP tarik dan tekan
Beton yang terkekang oleh CFRP pada area tarik dan tekan ditentukan sebagai berikut :
= 0,004 +
= 0,004 + = 0,00847
Dimana :
ss
=
=
0,0034 = Tegangan tarik ultimate jacket dari CFRP
= Regangan ultimate jacket dari CFRP
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan penampang kolom segi empat ekivalen yang didapatkan dari transformasi kolom bulat.
Berikut adalah spesifikasi penampang yang digunakan dalam perhitungan : - Diameter kolom D
: 150 mm - Luas penampang Ag
: 17689 mm
2
- Luas tul longitudinal Ast : 153,86 mm
2
Dengan demikian penampang ekuivalennya menjadi : - Tebal penampang segi empat h
: 0,8 x D = 120 mm - Lebar penampang segi empat b
:
=
147,41 mm
Universitas Sumatera Utara
106
Dalam penggambaran diagram interaksi kolom dibutuhkan empat titik acuan yaitu : titik aksial tekan maksimum, titik aksial tarik maksimum, titik
balanced, dan titik lentur murni. Titik Po aksial tekan maksimum dari beton dan CFRP, dimana Mn = 0
Untuk diagram interaksi yang memperhitungkan kekuatan tekan dari CFRP, maka beton, baja tulangan, dan CFRP ikut menyumbangkan
kekuatan tekan. Po
= 0,85 x f‟c Ag - Ast + Fyt x Ast Po
= 0,85 x 28,864+4 17689 – 153,86 + 240 153,86
Po = 526.760,015 N
Pn max = 447.746,012 N
Titik Po aksial tarik maksimum, dimana = 0 Kekuatan tarik beton dapat diabaikan karena kuat tariknya hanya sekitar
110 dari kuat tekannya. Namun, nilai kuat tarik CFRP harus diperhitungkan pada kolom terkekang CFRP, karena kemampuannya
menahan tarik yang sangat tinggi.
Ts = Fyt x Ast
Ts = 240+30 x 153,86+ 240 x 157 + 2 x3,14x7,5x 0,127 x
3800 Ts
= 41.542,2 + 37680 + 22.730,46 = 101.952,66 N
Universitas Sumatera Utara
107
Titik Balanced Mn
balanced
; Pn
balanced
Regangan maksimum serat terluar dari beton terkekang tulangan transversal dan CFRP adalah 0,00847, sementara baja tulangan luar telah
mengalami leleh sehingga regangannya menjadi 0,004, sedangkan beton terkekang tulangan transversal dan CFRP regangan ditentukan dengan cara
sebagai berikut : Tinggi efektif d
= h – c – 0,5 x d
1
= 120 – 25 – 0,5 x 7
= 91,5 mm d‟
= 150-120 = 30 mm Dengan menggunakan persamaan segitiga didapatkan :
=
Cb = 62,15 mm
Penetuan regangan baja tarik oleh CFRP :
=
=
0,00847 = 0,00438
=
Tidak ada
=
0,004 Penentuan tegangan baja tarik oleh CFRP
= Es x
=
1007,4 Mpa
= Es x
=
Tidak ada
Universitas Sumatera Utara
108
= Es x
=
920 Mpa Perhitungan gaya-gaya pada kolom
Cc = 0,85fc.b. β1c
b
= 0,85 x 28,864+4x 91,5 x 0,85 x 62,15 = 135.026,963N
Cs
1
= As
1
fs
1
– 0,85fc = 76,93 1007,4
– 0,85 x 28,864+4 = 75.350,288 N
Ts = As.fs = 70.775,6
Sehingga : Pnb
= Cc + Cs
1
– Ts = 135.026,963+ 75.350,288
– 70.775,6 =139.601,651 N
M = Cc
+
Cs
1
+
Ts
=135.026,963 + 75.350,29
+
70.775,6 150
= 4,537 x 10
6
+ 3,993 x 10
6
+ 6,368 x 10
6
= 1,49 x 10
7
Nmm Penambahan titik dengan variasi garis netral c akan membuat diagram
interaksi menjadi lebih lengkap, maka seluruh titik yang diperlukan dalam pembuatan diagram interaksi dapat dilihat dalam tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
109
Tabel 4.5 Diagram Interaksi Kolom Bulat Tarik dan Tekan Beton Terkekang Tul.Transversal CFRP
Titik c mm
Pn N MnNmm
Keterangan
1 -
447.746,012 Beton leleh
2 91.5
226598.6225 15791635.14
3 75
179940.6534 15604512.36
4 62.15
139628.271 14899829.45
balanced 5
60 132364.9507
14724669.45 6
45 74798.09247
12899785.94 7
31.10822 0.035855292
9700462.778 8
30 -7746.654592
9335564.959 9
15 -190202.957
60522.1853 10
14.94807 -191357.0664
0.631554603 Baja leleh
-300000 -200000
-100000 100000
200000 300000
400000 500000
-5000000 5000000
10000000 15000000
20000000
Pn N
Mn Nmm
Diagram Interaksi Kolom Bulat Tarik dan Tekan Beton Terkekang Tul.Transversal CFRP
Diagram Interaksi Kolom Bulat Tarik dan Tekan
Beton Terkekang Tul.Transversal CFRP
Grafik 4.4 Diagram Interaksi Kolom Bulat Tariktekan Beton Terkekang Tul.Transversal dan CFRP
Universitas Sumatera Utara
110 Tegangan dan Regangan Kolom Bulat Terkekang CFRP
Dari perhitungan sebelumnya didapatkan bahwa nilai tegangan dan regangan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6 Tegangan dan Regangan Kolom Keterangan
Tegangan Mpa Regangan Mpa
F‟cc 28,864
- F‟cp
22,686 -
F‟cu 19,763
-
‟
cc
- 0,00847
‟
cp
- 0,003
‟
cu
- 0,00435
4.4.2 Kekangan Terhadap Kolom Berpenampang Persegi
Spesifikasi kolom yang digunakan mempunyai dimensi 133 x 133 x 500 mm, dengan data sebagai berikut :
- Kuat Tekan f‟c
: 19,76 Mpa - Diameter tulangan longitudinal d
1
: 7 mm - Diameter tulangan sengkang d
t
: 5 mm - Jumlah tulangan longitudinal
: 4 buah - Fy tulangan longitudinal
: 240 Mpa - Fyh tulangan sengkang
: 240 Mpa
Universitas Sumatera Utara
111
- Luas Penampang Ag : 17689 mm
2
- Es : 2x10
5
Mpa - Regangan Beton Tak Terkekang
: 0,003 - Tebal selimut c
: 25 mm - Jarak tulangan transversal
: 55 mm
Sedangkan spesifikasi fiber yang digunakan adalah : - Tebal lapisan fiber tf
: 0,127 mm - Modulus elastisitas fiber Ef
: 2,3 x 10
5
- Regangan Fiber : 0,004
- Kuat tarik : 4900 Mpa
- Elongasi hingga putus : 2,1
- Berat jenis fiber : 1,31 gcm
3
Perhitungan kuat tekan pada kolom berpenampang persegi akibat kekangan dilakukan pada arah X dan Y. Karena kolom memiliki dimensi sisi yang
sama maka perhitungan arah X = Perhitungan arah Y, yaitu sebagai berikut : Ukuran yang ditinjau :
b = 133 mm
h = 133 mm
Perhitungan kuat tekan beton akibat kekangan tulangan
Perhitungan kuat tekan beton akibat kekangan tulangan f‟cc Menurut Mander dkk, 1988 adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
112
f‟cc = kc f‟c
k
e
=
=
∑
k
e
=
∑
√
k
e
= = 0,351
Kemudian tentukan kekangan lateral maksimum dan minimum, F
lsx
=
sx.
k
e
.f
yh
F
lsy
=
sy
.k
e
.f
yh
Dimana :
sx
=
= =
0,00355
sy
=
= =
0,00355 Jadi :
F
lsx
= 0,351 x 0,00355 x 240 = 0,3 F
lsy
= 0,351 x 0,00355 x 240 = 0,3 Karena :
kc =
1 .
2
1
= 1,25 1,8
√ - 1,6
-1
= 1,25 1,905 – 0,0243 – 1
= 1,1
Universitas Sumatera Utara
113
2
= [ 1,4 - 0,6
2
– 0,8 ] √ + 1
2
= 1 Jadi :
kc = 1,1 x 1 = 1,1
Sehingga : F‟cc = kc f‟c
= 1,1 x 19,76 = 21,736 Mpa
F‟cu =
= = 26,188 Mpa
Perhitungan kuat tekan beton akibat kekangan CFRP
Perhitungan kuat tekan beton akibat kekangan CFRP Menurut Retrespol
dan Ben De Vino, 1988 adalah sebagai berikut :
f‟cc = k
ci
. k
ce
. f‟c Nilai k
ci
merupakan kekangan internal tulangan yang didapatkan dari perhitungan sebelumnya, yaitu k
ci
= 1,1 k
ce
=
1e .
2e
Kekangan internal dari tulangan dan kekangan eksternal dari CFRp dapat dirumuskan sebagai berikut :
f
iy
= f
isy
+ f
ijy
Universitas Sumatera Utara
114
f
ix
= f
isx
+ f
ijx
Dimana : f
ijx
=
jx
. k
cj
. f
j
f
ijy
=
jy
. k
cj
. f
j
Dengan,
jx
= 2 = 0,00191
jy
= 2 = 0,00191
k
cj
= Dimana :
Acj =
tx.ty – ∑
– As
= 133x133 – 2 x 2296,3+4 x 1148,167 – 153,86
= 8349,872 Accj = tx.ty
– As = 133x133
– 153,86 = 17535,14
Jadi k
cj
= = 0,476
f
ijx
= 0,00191 x 0,476 x 3800 = 3,45 f
ijy
= 0,00191 x 0,476 x 3800 = 3,45
Universitas Sumatera Utara
115
Kemudian tentukan kekangan eksternal CFRP k
ce
K
ce
=
1e .
2e
1
= 1,25 1,8
√ - 1,6
-1
= 1,25 2,78 – 0,28 – 1
= 1,875
2
= [ 1,4 - 0,6
2
– 0,8 ] √ + 1
= 1 Jadi :
K
ce
= 1,875
Sehingga : F‟cc = 1,1 x 1,875 x 19,76 = 40,755Mpa
F‟cu = = 49,1 Mpa
Beton Tak Terkekang
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan penampang kolom segi empat ekivalen yang didapatkan dari transformasi kolom bulat.
Berikut adalah spesifikasi penampang yang digunakan dalam perhitungan : - Dimensi kolom D
: 133 x 133 mm - Luas penampang Ag
: 17689 mm
2
- Luas tul longitudinal Ast : 153,86 mm
2
Universitas Sumatera Utara
116
Dengan demikian penampang ekuivalennya menjadi : - Tebal penampang segi empat h
: 0,8 x 133 = 106,4 mm - Lebar penampang segi empat b
:
=
166,25 mm Dalam penggambaran diagram interaksi kolom dibutuhkan empat titik
acuan yaitu : titik aksial tekan maksimum, titik aksial tarik maksimum, titik balanced, dan titik lentur murni.
Titik Po aksial tekan maksimum, dimana Mn = 0 Untuk diagram interaksi yang memperhitungkan kekuatan tekan dari
CFRP, maka beton, baja tulangan, dan CFRP ikut menyumbangkan kekuatan tekan.
Po = 0,85 x f‟c Ag - Ast + Fyt x Ast
Po = 0,85 x 19,76 17689
– 153,86 + 240 153,86 Po
= 331.446,61 N Pn max = 281729,62 N
Titik Po aksial tarik maksimum, dimana = 0 Kekuatan tarik beton dapat diabaikan karena kuat tariknya hanya sekitar
110 dari kuat tekannya.
Ts = Fyt x Ast
Ts = 240 x 153,86
Ts = 36.924,6 N
Universitas Sumatera Utara
117
Titik Balanced Mn
balanced
; Pn
balanced
Regangan maksimum serat terluar dari beton tak terkekang
beton
adalah 0,003, sementara baja tulangan luar telah mengalami leleh sehingga
regangannya menjadi 0,002, sedangkan beton tak terkekang tulangan transversal regangan ditentukan dengan cara sebagai berikut :
Tinggi efektif d = h
– c – 0,5 x d
1
= 106,4 – 25 – 0,5 x 7
= 77,9 mm d‟
= 133-106,4 = 26,6 mm Dengan menggunakan persamaan segitiga didapatkan :
=
Cb = 46,74 mm
Penetuan regangan baja :
=
=
0,003 = 0,0013
=
Tidak ada
=
0,002 Penentuan tegangan baja
= Es x
=
260 Mpa
= Es x
=
Tidak ada
= Es x
=
400 Mpa
Universitas Sumatera Utara
118
Perhitungan gaya-gaya pada kolom Cc = 0,85fc.b.
β1c
b
= 0,85 x 19,76 x 77,9 x 0,85 x 46,74 = 51.981,76 N
Cs
1
= As
1
fs
1
– 0,85fc = 76,93 260
– 0,85 x 19,76 = 18.709,7 N
Ts = As.fs = 30.772 N
Sehingga : Pnb
= Cc + Cs
1
– Ts = 51.981,76+ 18.709,7
– 30.772 = 39.919,443 N
M = Cc
+
Cs
1
+
Ts
=51.981,76
+
18.709,7
+
30.772 133
= 1,733 x 10
6
+ 0,864 x 10
6
+ 2,455 x 10
6
= 5,052 x 10
6
Nmm Penambahan titik dengan variasi garis netral c akan membuat diagram
interaksi menjadi lebih lengkap, maka seluruh titik yang diperlukan dalam pembuatan diagram interaksi dapat dilihat dalam tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
119
-150000 -100000
-50000 50000
100000 150000
200000 250000
300000 350000
2000000 4000000
6000000 8000000
P n
N
Mn Nmm
Diagram Interaksi Kolom Persegi Beton Tak terkekang
Diagram Interaksi
Tabel 4.7 Diagram Interaksi Kolom Persegi Beton Tak terkekang
Titik c mm
Pn N MnNmm
Keterangan
1 -
281729.62 Beton leleh
2
77.9
84968.87763 5540977.931
3
75
81134.21522 5550823.235
4
60
60359.33212 5431389.819
5
46.74
39806.86056 5047629.641
balanced 6
45
36855.99835 4973203.841
7
30
6531.53792 3987183.67
8
27.489
3734130.609 9
15
-51077.42918 1527921.151
10
11.0675
-84535.11021 Baja leleh
Grafik 4.5 Diagram Interaksi Kolom Persegi Beton Tak Terkekang
Universitas Sumatera Utara
120 Beton Terkekang Tulangan Transversal
Dari perhitungan sebelumnya dapat dilihat bahwa dengan adanya kekangan transversal kuat tekan beton mengalami peningkatan sebesar 10 dari
19,763 Mpa menjadi 21,736 Mpa. Pada kolom yang mengalami kekangan akibat tulangan transversal regangan beton maksimum pada daerah serat terluar
ditentukan sebagai berikut :
= 0,004 +
= 0,004 + = 0,00441
Dimana :
s
=
=
0,0134 Perhitungan dilakukan dengan menggunakan penampang kolom segi empat
ekivalen yang didapatkan dari transformasi kolom bulat. Berikut adalah spesifikasi penampang yang digunakan dalam perhitungan :
- Dimensi kolom D : 133 x 133 mm
- Luas penampang Ag : 17689 mm
2
- Luas tul longitudinal Ast : 153,86 mm
2
Dengan demikian penampang ekuivalennya menjadi : - Tebal penampang segi empat h
: 0,8 x D = 106,4 mm - Lebar penampang segi empat b
:
=
166,25 mm
Universitas Sumatera Utara
121
Dalam penggambaran diagram interaksi kolom dibutuhkan empat titik acuan yaitu : titik aksial tekan maksimum, titik aksial tarik maksimum, titik
balanced, dan titik lentur murni. Titik Po aksial tekan maksimum, dimana Mn = 0
Untuk diagram interaksi yang memperhitungkan kekuatan tekan dari CFRP, maka beton, baja tulangan, dan CFRP ikut menyumbangkan
kekuatan tekan. Po
= 0,85 x f‟c Ag - Ast + Fyt x Ast Po
= 0,85 x 21,736 17689 – 153,86 + 240 153,86
Po = 360.898,63 N
Pn max = 306.763,8 N
Titik Po aksial tarik maksimum, dimana = 0 Kekuatan tarik beton dapat diabaikan karena kuat tariknya hanya sekitar
110 dari kuat tekannya. Namun, nilai kuat tarik akibat sengkang, ikut diperhitungkan.
Ts = Fyt x Ast
Ts = 240 x 153,86 + 240 x 157
Ts = 74.640,6 N
Titik Balanced Mn
balanced
; Pn
balanced
Regangan maksimum serat terluar dari beton terkekang tulangan transversal
beton
adalah 0,00441, sementara baja tulangan luar telah
Universitas Sumatera Utara
122
mengalami leleh sehingga regangannya menjadi 0,002, sedangkan beton terkekang tulangan transversal regangan ditentukan dengan cara sebagai
berikut : Tinggi efektif d
= h – c – 0,5 x d
1
= 106,4 – 25 – 0,5 x 7
= 77,9 mm d‟
= 133-106,4 = 26,6 mm Dengan menggunakan persamaan segitiga didapatkan :
=
Cb = 53,39 mm
Penetuan regangan baja :
=
=
0,00441 = 0,00213
=
Tidak ada
=
0,002 Penentuan tegangan baja
= Es x
=
426 Mpa
= Es x
=
Tidak ada
= Es x
=
400 Mpa Perhitungan gaya-gaya pada kolom
Cc = 0,85fc.b. β1c
b
Universitas Sumatera Utara
123
= 0,85 x 21,736 x 77.9 x 0,85 x 53.39 = 65.315,29 N
Cs
1
= As
1
fs
1
– 0,85fc = 76,93 426
– 0,85 x 21,736 = 31.350,85 N
Ts = As.fs = 30.772 N
Sehingga : Pnb
= Cc + Cs
1
– Ts = 65.315,29 + 31.350,85
– 30.772 = 65.894,14N
M = Cc
+
Cs
1
+
Ts
=65.315,29
+
31.350,85
+
30.772 133
= 1,992x 10
6
+ 1,448 x 10
6
+ 2,455 x 10
6
= 5,896 x 10
6
Nmm Penambahan titik dengan variasi garis netral c akan membuat diagram interaksi
menjadi lebih lengkap, maka seluruh titik yang diperlukan dalam pembuatan diagram interaksi dapat dilihat dalam tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
124
-150000 -100000
-50000 50000
100000 150000
200000 250000
300000 350000
2000000 4000000
6000000 8000000
P n
N
Mn Nmm
Diagram Interaksi Kolom Persegi Beton Terkekang Tul. Transversal
Diagram Interaksi Kolom Bulat Beton Terkekang
Tul. Transversal
Tabel 4.8 Diagram Interaksi Kolom Persegi Beton Terkekang Tul. Transversal
Titik c mm
Pn N MnNmm
Keterangan
1 -
306763.8 Beton leleh
2
77.9
107789.7561 6369116.896
3
75
103346.1363 6369529.036
4
60
78979.47473 6168192.075
5
53.39
67168.82504 5955625.84
balanced 6
45
50601.99072 5547587.16
7
30
12197.45051 4229764.294
8
26.508
3738936.275 9
15
-66315.3145 824973.4876
10
13.2451
-84404.52343 Baja leleh
Grafik 4.6 Diagram Interaksi Kolom Persegi Beton Terkekang Tul.Transversal
Universitas Sumatera Utara
125 Beton Terkekang Tulangan Transversal dan CFRP tarik
Dari perhitungan sebelumnya yang diusulkan oleh Mander dkk 1998 akibat pengaruh kekangan CFRP dapat dilihat bahwa adanya peningkaran kuat
tekan dari 19,763 Mpa menjadi 40,755 Mpa. Pada kolom yang mengalami kekangan akibat tulangan transversal dan CFRP regangan beton maksimum pada
daerah serat terluar ditentukan sebagai berikut :
= 0,004 +
= 0,004 + = 0,00754
Dimana :
ss
=
=
0,0038 = Tegangan tarik ultimate jacket dari CFRP
= Regangan ultimate jacke dari CFRP
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan penampang kolom segi empat ekivalen yang didapatkan dari transformasi kolom bulat.
Berikut adalah spesifikasi penampang yang digunakan dalam perhitungan : - Dimensi kolom D
: 133 x 133 mm - Luas penampang Ag
: 17689 mm
2
- Luas tul longitudinal Ast : 153,86 mm
2
Dengan demikian penampang ekuivalennya menjadi : - Tebal penampang segi empat h
: 0,8 x D = 106,4 mm
Universitas Sumatera Utara
126
- Lebar penampang segi empat b :
=
166,25 mm Dalam penggambaran diagram interaksi kolom dibutuhkan empat titik
acuan yaitu : titik aksial tekan maksimum, titik aksial tarik maksimum, titik balanced, dan titik lentur murni.
Titik Po aksial tekan maksimum, dimana Mn = 0 Untuk diagram interaksi yang memperhitungkan kekuatan tekan dari
CFRP, maka beton, baja tulangan, dan CFRP ikut menyumbangkan kekuatan tekan.
Po = 0,85 x f‟c Ag - Ast + Fyt x Ast
Po = 0,85 x 40,755 17689
– 153,86 + 240 153,86 Po
= 644.374,33 N Pn max = 547.718,18 N
Titik Po aksial tarik maksimum, dimana = 0 Kekuatan tarik beton dapat diabaikan karena kuat tariknya hanya sekitar
110 dari kuat tekannya. Namun, nilai kuat tarik CFRP harus diperhitungkan pada kolom terkekang CFRP, karena kemampuannya
menahan tarik yang sangat tinggi.
Ts = Fyt x Ast
Ts = 240 x 153,86 + 240 x 157 + 2 x3,14x7,5x 0,127 x 3800
Ts = 36.924,6 N + 37680 + 22.730,46 = 97.335,06
Universitas Sumatera Utara
127
Titik Balanced Mn
balanced
; Pn
balanced
Regangan maksimum serat terluar dari beton terkekang tulangan transversal dan CFRP adalah 0,00754, sementara baja tulangan luar telah
mengalami leleh sehingga regangannya menjadi 0,004, sedangkan beton terkekang tulangan transversal dan CFRP regangan ditentukan dengan cara
sebagai berikut : Tinggi efektif d
= h – c – 0,5 x d
1
= 106,4 – 25 – 0,5 x 7
= 77,9 mm d‟
= 133-106,4 = 26,6 mm Dengan menggunakan persamaan segitiga didapatkan :
=
Cb = 50,9 mm
Penetuan regangan baja tarik oleh CFRP :
=
=
0,00754 = 0,0036
=
Tidak ada
=
0,004 Penentuan tegangan baja tarik oleh CFRP
= Es x
=
828 Mpa
= Es x
=
Tidak ada
Universitas Sumatera Utara
128
= Es x
=
920 Mpa Perhitungan gaya-gaya pada kolom
Cc = 0,85fc.b. β1c
b
= 0,85 x 40,755x 77,9 x 0,85 x 50,9 = 116.754,6 N
Cs
1
= As
1
fs
1
– 0,85fc = 76,93 828
– 0,85 x 40,755 = 61.026,8 N
Ts = As.fs = 70.775,6
Sehingga : Pnb
= Cc + Cs
1
– Ts = 116.754,6 N + 61.026,8
– 70.775,6 =107.006 N
M = Cc
+
Cs
1
+
Ts
=116.754,6 +61.026,8
+
70.775,6 133
= 3,686x 10
6
+ 2,82 x 10
6
+ 6,368 x 10
6
= 1,215 x 10
7
Nmm Penambahan titik dengan variasi garis netral c akan membuat diagram
interaksi menjadi lebih lengkap, maka seluruh titik yang diperlukan dalam pembuatan diagram interaksi dapat dilihat dalam tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
129
-300000 -200000
-100000 100000
200000 300000
400000 500000
600000
5000000 10000000
15000000
P n
N
Mn Nmm
Diagram Interaksi Kolom Bulat Tarik Beton Terkekang Tul.Transversal CFRP
Diagram Interaksi Kolom Bulat Tarik
Beton Terkekang Tul.Transversal
CFRP
Tabel 4.9 Diagram Interaksi Kolom Persegi Tarik Beton Terkekang Tul.Transversal CFRP
Titik c mm
Pn N MnNmm
Keterangan
1 -
547718.18 Beton leleh
2 77.9
193103.3879 13174023.67
3 75
184689.8854 13171021.2
4 60
138453.6354 12768161.7
5 50.9
107005.7899 12152981.46
balanced 6
45 84331.2535
11562272.99 7
30 10493.54181
9006846.132 8
28.3762 8588367.752
9 15
-142205.489 2369336.416
10 12.547907
-194062.9874 Baja leleh
Grafik 4.7 Diagram Interksi Kolom Persegi Tarik Beton Terkekang Tul.Transversal dan CFRP
Universitas Sumatera Utara
130 Beton Terkekang Tulangan Transversal dan CFRP tarik dan tekan
Dari perhitungan sebelumnya yang diusulkan oleh Mander dkk 1998 akibat pengaruh kekangan CFRP dapat dilihat bahwa adanya peningkaran kuat
tekan dari 19,763 Mpa menjadi 40,755 Mpa. Pada kolom yang mengalami kekangan akibat tulangan transversal dan CFRP regangan beton maksimum pada
daerah serat terluar ditentukan sebagai berikut :
= 0,004 +
= 0,004 + = 0,00754
Dimana :
ss
=
=
0,0038 = Tegangan tarik ultimate jacket dari CFRP
= Regangan ultimate jacke dari CFRP
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan penampang kolom segi empat ekivalen yang didapatkan dari transformasi kolom bulat.
Berikut adalah spesifikasi penampang yang digunakan dalam perhitungan : - Dimensi kolom D
: 133 x 133 mm - Luas penampang Ag
: 17689 mm
2
- Luas tul longitudinal Ast : 153,86 mm
2
Dengan demikian penampang ekuivalennya menjadi : - Tebal penampang segi empat h
: 0,8 x D = 106,4 mm
Universitas Sumatera Utara
131
- Lebar penampang segi empat b :
=
166,25 mm Dalam penggambaran diagram interaksi kolom dibutuhkan empat titik
acuan yaitu : titik aksial tekan maksimum, titik aksial tarik maksimum, titik balanced, dan titik lentur murni.
Titik Po aksial tekan maksimum, dimana Mn = 0 Untuk diagram interaksi yang memperhitungkan kekuatan tekan dari
CFRP, maka beton, baja tulangan, dan CFRP ikut menyumbangkan kekuatan tekan.
Po = 0,85 x f‟c Ag - Ast + Fyt x Ast
Po = 0,85 x 40,755 + 4 17689
– 153,86 + 240 153,86 Po
= 703.993,81 N Pn max = 598.394,74 N
Titik Po aksial tarik maksimum, dimana = 0 Kekuatan tarik beton dapat diabaikan karena kuat tariknya hanya sekitar
110 dari kuat tekannya. Namun, nilai kuat tarik CFRP harus diperhitungkan pada kolom terkekang CFRP, karena kemampuannya
menahan tarik yang sangat tinggi.
Ts = Fyt x Ast
Ts = 240+30 x 153,86+ 240 x 157 + 2 x3,14x7,5x 0,127 x
3800 Ts
= 41.542,2 + 37680 + 22.730,46 = 101.952,66 N
Universitas Sumatera Utara
132
Titik Balanced Mn
balanced
; Pn
balanced
Regangan maksimum serat terluar dari beton terkekang tulangan transversal dan CFRP adalah 0,00754, sementara baja tulangan luar telah
mengalami leleh sehingga regangannya menjadi 0,004, sedangkan beton terkekang tulangan transversal dan CFRP regangan ditentukan dengan cara
sebagai berikut : Tinggi efektif d
= h – c – 0,5 x d
1
= 106,4 – 25 – 0,5 x 7
= 77,9 mm d‟
= 133-106,4 = 26,6 mm Dengan menggunakan persamaan segitiga didapatkan :
=
Cb = 50,9 mm
Penetuan regangan baja tarik oleh CFRP :
=
=
0,00754 = 0,0036
=
Tidak ada
=
0,004 Penentuan tegangan baja tarik oleh CFRP
= Es x
=
828 Mpa
= Es x
=
Tidak ada
Universitas Sumatera Utara
133
= Es x
=
920 Mpa Perhitungan gaya-gaya pada kolom
Cc = 0,85fc.b. β1c
b
= 0,85 x 44,755x 77,9 x 0,85 x 50,9 = 128.213,1 N
Cs
1
= As
1
fs
1
– 0,85fc = 76,93 828
– 0,85 x 44,755 = 60.771,49 N
Ts = As.fs = 70.775,6
Sehingga : Pnb
= Cc + Cs
1
– Ts = 128.213,1N + 60.771,49
– 70.775,6 =118.209 N
M = Cc
+
Cs
1
+
Ts
=128.213,1 +60.771,49
+
70.775,6 133
= 4,047x 10
6
+ 2,807 x 10
6
+ 6,368 x 10
6
= 1,322 x 10
7
Nmm Penambahan titik dengan variasi garis netral c akan membuat diagram
interaksi menjadi lebih lengkap, maka seluruh titik yang diperlukan dalam pembuatan diagram interaksi dapat dilihat dalam tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
134
-300000 -200000
-100000 100000
200000 300000
400000 500000
600000 700000
10000000 20000000
P n
N
Mn Nmm
Diagram Interaksi Kolom Bulat Tarik dan Tekan Beton Terkekang Tul.Transversal CFRP
Diagram Interaksi Kolom Bulat Tarik dan Tekan
Beton Terkekang Tul.Transversal
CFRP
Tabel 4.10 Diagram Interaksi Kolom Persegi Tarik dan Tekan Beton Terkekang Tul.Transversal CFRP
Titik c mm
Pn N MnNmm
Keterangan
1 -
598394.74 Beton leleh
2 77.9
210379.5308 13514315.85
3 75
201313.1484 13519005.93
4 60
151699.9334 13130245.26
5 50.9
118203.3958 12502634.57
balanced 6
45 94200.5865
11895399.07 7
30 16985.90981
9267958.436 8
27.509 8592631.586
9 15
-139090.086 2515378.638
10 12.44152
-194185.9653 Baja leleh
Grafik 4.8 Diagram Interaksi Kolom Bulat Tariktekan Beton Terkekang Tul.Transversal dan CFRP
Universitas Sumatera Utara
135 Tegangan dan Regangan Kolom Persegi Terkekang CFRP
Dari perhitungan sebelumnya didapatkan bahwa nilai tegangan dan regangan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.11 Tegangan Regangan Kolom Persegi Keterangan
Tegangan Mpa Regangan Mpa
F‟cc 64,15
- F‟cp
53,246 -
F‟cu 19,763
-
‟
cc
- 0,00335
‟
cp
- 0,00191
‟
cu
- 0,003
4.5 Faktor Tekuk Buckling pada Kolom 4.5.1 Tekuk pada Kolom Pendek Berpenampang Persegi
Kolom yang digunakan mempunyai dimensi penampang 133 x 133 mm dengan panjang 500 mm.
I =
= = 26,075 x 10
6
mm
4
r =
√
Universitas Sumatera Utara
136
= √
= 38,4 mm Jadi, rasio kelangsingan kolom menjadi
= = 13,02
Karena kedua tumpuan yang digunakan adalah sendi-sendi maka, k = 1 Dengan demikian,
= = 13,02
13,02 22
Maka, kolom tersebut termasuk kedalam kolom pendek kolom yang tidak diberi bresing.
4.5.2 Tekuk pada Kolom Pendek Berpenampang Bulat
Kolom yang digunakan memiliki diameter penampang 150 mm dengan panjang 500 mm.
I =
= = 24,84 x 10
6
mm
4
r =
√ =
√ = 37,5 mm
Universitas Sumatera Utara
137
Jadi, rasio kelangsingan kolom menjadi =
= 13,3 Karena kedua tumpuan yang digunakan adalah sendi-sendi maka, k = 1
Dengan demikian, =
= 13,3 13,3
22.........OK Maka, kolom tersebut termasuk kedalam kolom pendek tidak diberi bresing
4.6 Perbandingan Beban Aksial Ultimit Hasil Perhitungan dan Hasil Percobaan
Dari hasil perhitugan didapat :
Tabel 4.12 Perbandingan Beban Aksial Ultimate Kolom Bulat dan Persegi Hasil Perhitungan
No
Jenis Sampel Beban aksial ultimit
ton
Tanpa Tulangan Dengan
Tulangan Dengan Tulangan
CFRP
1 Kolom Circular
D =15cm,t =50cm 19,574
21,21 37,878
2 Kolom Rectangular
D=13,3x13,3cm, t=50cm 19,574
21,21 37,878
Universitas Sumatera Utara
138
Dari hasil percobaan laboratorium didapat : Tabel 4.13 Perbandingan Beban Aksial Ultimate Kolom Bulat dan Persegi
Hasil Percobaan
No
Jenis Sampel Beban aksial ultimit
ton
Tanpa Tulangan
Dengan Tulangan
Dengan Tulangan CFRP
1 Kolom Circular KC1
D =15cm,t =50cm 19
26 45
2 Kolom Circular KC2
D =15cm,t =50cm 21,5
24,5 42,5
KC rata-rata
20,25 25,25
43,75
3 Kolom Rectangular KR1
D=13,3x13,3cm, t=50cm 17,5
21 36,5
4 Kolom Rectangular KR2
D=13,3x13,3cm, t=50cm 16
23,5 38
KR rata-rata
16,75 22,25
37,25
Universitas Sumatera Utara
139
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari pengujian yang dilakukan terhadap uji beban aksial ultimate dan kekangan pada kolom oleh CFRP selama mengerjakan Tugas Akhir ini, dapat disimpulkan
sebagai berikut : 1. Penggunaan CFRP sebagai perkuatan pada kolom memiliki keunggulan
baik dari segi pemasangan maupun penerapannya dilapangan. 2. Pada perkuatan kolom menggunakan CFRP peningkatan kuat tekan kolom
pada kolom bulat sebesar 46,05 dari 19,763 Mpa menjadi 28,864 Mpa sementara pada kolom persegi kuat tekan kolom meningkat secara
signifikan yaitu sebesar 106 dari 19,763 Mpa menjadi 40,775 Mpa. 3. Dari hasil analisis perhitungan diperoleh peningkatan kapasitas beban
aksial ultimate pada kolom bulat dan persegi meningkat sebesar 8,4 dari 19,574 Ton menjadi 21,21 Ton, sementara dengan perkuatan CFRP
meningkat sebesar 78 dari 21,21 Ton menjadi 37,878 Ton. 4. Dari hasil eksperimen diperoleh peningkatan kapasitas beban aksial
ultimate pada kolom bulat adalah sebesar 24,7 dari 20,25 Ton menjadi 25,25 Ton. Sedangkan kapasitas beban aksial ultimate dengan perkuatan
CFRP meningkat sebesar 73,26 dari 25,25 Ton menjadi 43,75 Ton.
Universitas Sumatera Utara