110 Tegangan dan Regangan Kolom Bulat Terkekang CFRP
Dari perhitungan sebelumnya didapatkan bahwa nilai tegangan dan regangan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6 Tegangan dan Regangan Kolom Keterangan
Tegangan Mpa Regangan Mpa
F‟cc 28,864
- F‟cp
22,686 -
F‟cu 19,763
-
‟
cc
- 0,00847
‟
cp
- 0,003
‟
cu
- 0,00435
4.4.2 Kekangan Terhadap Kolom Berpenampang Persegi
Spesifikasi kolom yang digunakan mempunyai dimensi 133 x 133 x 500 mm, dengan data sebagai berikut :
- Kuat Tekan f‟c
: 19,76 Mpa - Diameter tulangan longitudinal d
1
: 7 mm - Diameter tulangan sengkang d
t
: 5 mm - Jumlah tulangan longitudinal
: 4 buah - Fy tulangan longitudinal
: 240 Mpa - Fyh tulangan sengkang
: 240 Mpa
Universitas Sumatera Utara
111
- Luas Penampang Ag : 17689 mm
2
- Es : 2x10
5
Mpa - Regangan Beton Tak Terkekang
: 0,003 - Tebal selimut c
: 25 mm - Jarak tulangan transversal
: 55 mm
Sedangkan spesifikasi fiber yang digunakan adalah : - Tebal lapisan fiber tf
: 0,127 mm - Modulus elastisitas fiber Ef
: 2,3 x 10
5
- Regangan Fiber : 0,004
- Kuat tarik : 4900 Mpa
- Elongasi hingga putus : 2,1
- Berat jenis fiber : 1,31 gcm
3
Perhitungan kuat tekan pada kolom berpenampang persegi akibat kekangan dilakukan pada arah X dan Y. Karena kolom memiliki dimensi sisi yang
sama maka perhitungan arah X = Perhitungan arah Y, yaitu sebagai berikut : Ukuran yang ditinjau :
b = 133 mm
h = 133 mm
Perhitungan kuat tekan beton akibat kekangan tulangan
Perhitungan kuat tekan beton akibat kekangan tulangan f‟cc Menurut Mander dkk, 1988 adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
112
f‟cc = kc f‟c
k
e
=
=
∑
k
e
=
∑
√
k
e
= = 0,351
Kemudian tentukan kekangan lateral maksimum dan minimum, F
lsx
=
sx.
k
e
.f
yh
F
lsy
=
sy
.k
e
.f
yh
Dimana :
sx
=
= =
0,00355
sy
=
= =
0,00355 Jadi :
F
lsx
= 0,351 x 0,00355 x 240 = 0,3 F
lsy
= 0,351 x 0,00355 x 240 = 0,3 Karena :
kc =
1 .
2
1
= 1,25 1,8
√ - 1,6
-1
= 1,25 1,905 – 0,0243 – 1
= 1,1
Universitas Sumatera Utara
113
2
= [ 1,4 - 0,6
2
– 0,8 ] √ + 1
2
= 1 Jadi :
kc = 1,1 x 1 = 1,1
Sehingga : F‟cc = kc f‟c
= 1,1 x 19,76 = 21,736 Mpa
F‟cu =
= = 26,188 Mpa
Perhitungan kuat tekan beton akibat kekangan CFRP
Perhitungan kuat tekan beton akibat kekangan CFRP Menurut Retrespol
dan Ben De Vino, 1988 adalah sebagai berikut :
f‟cc = k
ci
. k
ce
. f‟c Nilai k
ci
merupakan kekangan internal tulangan yang didapatkan dari perhitungan sebelumnya, yaitu k
ci
= 1,1 k
ce
=
1e .
2e
Kekangan internal dari tulangan dan kekangan eksternal dari CFRp dapat dirumuskan sebagai berikut :
f
iy
= f
isy
+ f
ijy
Universitas Sumatera Utara
114
f
ix
= f
isx
+ f
ijx
Dimana : f
ijx
=
jx
. k
cj
. f
j
f
ijy
=
jy
. k
cj
. f
j
Dengan,
jx
= 2 = 0,00191
jy
= 2 = 0,00191
k
cj
= Dimana :
Acj =
tx.ty – ∑
– As
= 133x133 – 2 x 2296,3+4 x 1148,167 – 153,86
= 8349,872 Accj = tx.ty
– As = 133x133
– 153,86 = 17535,14
Jadi k
cj
= = 0,476
f
ijx
= 0,00191 x 0,476 x 3800 = 3,45 f
ijy
= 0,00191 x 0,476 x 3800 = 3,45
Universitas Sumatera Utara
115
Kemudian tentukan kekangan eksternal CFRP k
ce
K
ce
=
1e .
2e
1
= 1,25 1,8
√ - 1,6
-1
= 1,25 2,78 – 0,28 – 1
= 1,875
2
= [ 1,4 - 0,6
2
– 0,8 ] √ + 1
= 1 Jadi :
K
ce
= 1,875
Sehingga : F‟cc = 1,1 x 1,875 x 19,76 = 40,755Mpa
F‟cu = = 49,1 Mpa
Beton Tak Terkekang
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan penampang kolom segi empat ekivalen yang didapatkan dari transformasi kolom bulat.
Berikut adalah spesifikasi penampang yang digunakan dalam perhitungan : - Dimensi kolom D
: 133 x 133 mm - Luas penampang Ag
: 17689 mm
2
- Luas tul longitudinal Ast : 153,86 mm
2
Universitas Sumatera Utara
116
Dengan demikian penampang ekuivalennya menjadi : - Tebal penampang segi empat h
: 0,8 x 133 = 106,4 mm - Lebar penampang segi empat b
:
=
166,25 mm Dalam penggambaran diagram interaksi kolom dibutuhkan empat titik
acuan yaitu : titik aksial tekan maksimum, titik aksial tarik maksimum, titik balanced, dan titik lentur murni.
Titik Po aksial tekan maksimum, dimana Mn = 0 Untuk diagram interaksi yang memperhitungkan kekuatan tekan dari
CFRP, maka beton, baja tulangan, dan CFRP ikut menyumbangkan kekuatan tekan.
Po = 0,85 x f‟c Ag - Ast + Fyt x Ast
Po = 0,85 x 19,76 17689
– 153,86 + 240 153,86 Po
= 331.446,61 N Pn max = 281729,62 N
Titik Po aksial tarik maksimum, dimana = 0 Kekuatan tarik beton dapat diabaikan karena kuat tariknya hanya sekitar
110 dari kuat tekannya.
Ts = Fyt x Ast
Ts = 240 x 153,86
Ts = 36.924,6 N
Universitas Sumatera Utara
117
Titik Balanced Mn
balanced
; Pn
balanced
Regangan maksimum serat terluar dari beton tak terkekang
beton
adalah 0,003, sementara baja tulangan luar telah mengalami leleh sehingga
regangannya menjadi 0,002, sedangkan beton tak terkekang tulangan transversal regangan ditentukan dengan cara sebagai berikut :
Tinggi efektif d = h
– c – 0,5 x d
1
= 106,4 – 25 – 0,5 x 7
= 77,9 mm d‟
= 133-106,4 = 26,6 mm Dengan menggunakan persamaan segitiga didapatkan :
=
Cb = 46,74 mm
Penetuan regangan baja :
=
=
0,003 = 0,0013
=
Tidak ada
=
0,002 Penentuan tegangan baja
= Es x
=
260 Mpa
= Es x
=
Tidak ada
= Es x
=
400 Mpa
Universitas Sumatera Utara
118
Perhitungan gaya-gaya pada kolom Cc = 0,85fc.b.
β1c
b
= 0,85 x 19,76 x 77,9 x 0,85 x 46,74 = 51.981,76 N
Cs
1
= As
1
fs
1
– 0,85fc = 76,93 260
– 0,85 x 19,76 = 18.709,7 N
Ts = As.fs = 30.772 N
Sehingga : Pnb
= Cc + Cs
1
– Ts = 51.981,76+ 18.709,7
– 30.772 = 39.919,443 N
M = Cc
+
Cs
1
+
Ts
=51.981,76
+
18.709,7
+
30.772 133
= 1,733 x 10
6
+ 0,864 x 10
6
+ 2,455 x 10
6
= 5,052 x 10
6
Nmm Penambahan titik dengan variasi garis netral c akan membuat diagram
interaksi menjadi lebih lengkap, maka seluruh titik yang diperlukan dalam pembuatan diagram interaksi dapat dilihat dalam tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
119
-150000 -100000
-50000 50000
100000 150000
200000 250000
300000 350000
2000000 4000000
6000000 8000000
P n
N
Mn Nmm
Diagram Interaksi Kolom Persegi Beton Tak terkekang
Diagram Interaksi
Tabel 4.7 Diagram Interaksi Kolom Persegi Beton Tak terkekang
Titik c mm
Pn N MnNmm
Keterangan
1 -
281729.62 Beton leleh
2
77.9
84968.87763 5540977.931
3
75
81134.21522 5550823.235
4
60
60359.33212 5431389.819
5
46.74
39806.86056 5047629.641
balanced 6
45
36855.99835 4973203.841
7
30
6531.53792 3987183.67
8
27.489
3734130.609 9
15
-51077.42918 1527921.151
10
11.0675
-84535.11021 Baja leleh
Grafik 4.5 Diagram Interaksi Kolom Persegi Beton Tak Terkekang
Universitas Sumatera Utara
120 Beton Terkekang Tulangan Transversal
Dari perhitungan sebelumnya dapat dilihat bahwa dengan adanya kekangan transversal kuat tekan beton mengalami peningkatan sebesar 10 dari
19,763 Mpa menjadi 21,736 Mpa. Pada kolom yang mengalami kekangan akibat tulangan transversal regangan beton maksimum pada daerah serat terluar
ditentukan sebagai berikut :
= 0,004 +
= 0,004 + = 0,00441
Dimana :
s
=
=
0,0134 Perhitungan dilakukan dengan menggunakan penampang kolom segi empat
ekivalen yang didapatkan dari transformasi kolom bulat. Berikut adalah spesifikasi penampang yang digunakan dalam perhitungan :
- Dimensi kolom D : 133 x 133 mm
- Luas penampang Ag : 17689 mm
2
- Luas tul longitudinal Ast : 153,86 mm
2
Dengan demikian penampang ekuivalennya menjadi : - Tebal penampang segi empat h
: 0,8 x D = 106,4 mm - Lebar penampang segi empat b
:
=
166,25 mm
Universitas Sumatera Utara
121
Dalam penggambaran diagram interaksi kolom dibutuhkan empat titik acuan yaitu : titik aksial tekan maksimum, titik aksial tarik maksimum, titik
balanced, dan titik lentur murni. Titik Po aksial tekan maksimum, dimana Mn = 0
Untuk diagram interaksi yang memperhitungkan kekuatan tekan dari CFRP, maka beton, baja tulangan, dan CFRP ikut menyumbangkan
kekuatan tekan. Po
= 0,85 x f‟c Ag - Ast + Fyt x Ast Po
= 0,85 x 21,736 17689 – 153,86 + 240 153,86
Po = 360.898,63 N
Pn max = 306.763,8 N
Titik Po aksial tarik maksimum, dimana = 0 Kekuatan tarik beton dapat diabaikan karena kuat tariknya hanya sekitar
110 dari kuat tekannya. Namun, nilai kuat tarik akibat sengkang, ikut diperhitungkan.
Ts = Fyt x Ast
Ts = 240 x 153,86 + 240 x 157
Ts = 74.640,6 N
Titik Balanced Mn
balanced
; Pn
balanced
Regangan maksimum serat terluar dari beton terkekang tulangan transversal
beton
adalah 0,00441, sementara baja tulangan luar telah
Universitas Sumatera Utara
122
mengalami leleh sehingga regangannya menjadi 0,002, sedangkan beton terkekang tulangan transversal regangan ditentukan dengan cara sebagai
berikut : Tinggi efektif d
= h – c – 0,5 x d
1
= 106,4 – 25 – 0,5 x 7
= 77,9 mm d‟
= 133-106,4 = 26,6 mm Dengan menggunakan persamaan segitiga didapatkan :
=
Cb = 53,39 mm
Penetuan regangan baja :
=
=
0,00441 = 0,00213
=
Tidak ada
=
0,002 Penentuan tegangan baja
= Es x
=
426 Mpa
= Es x
=
Tidak ada
= Es x
=
400 Mpa Perhitungan gaya-gaya pada kolom
Cc = 0,85fc.b. β1c
b
Universitas Sumatera Utara
123
= 0,85 x 21,736 x 77.9 x 0,85 x 53.39 = 65.315,29 N
Cs
1
= As
1
fs
1
– 0,85fc = 76,93 426
– 0,85 x 21,736 = 31.350,85 N
Ts = As.fs = 30.772 N
Sehingga : Pnb
= Cc + Cs
1
– Ts = 65.315,29 + 31.350,85
– 30.772 = 65.894,14N
M = Cc
+
Cs
1
+
Ts
=65.315,29
+
31.350,85
+
30.772 133
= 1,992x 10
6
+ 1,448 x 10
6
+ 2,455 x 10
6
= 5,896 x 10
6
Nmm Penambahan titik dengan variasi garis netral c akan membuat diagram interaksi
menjadi lebih lengkap, maka seluruh titik yang diperlukan dalam pembuatan diagram interaksi dapat dilihat dalam tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
124
-150000 -100000
-50000 50000
100000 150000
200000 250000
300000 350000
2000000 4000000
6000000 8000000
P n
N
Mn Nmm
Diagram Interaksi Kolom Persegi Beton Terkekang Tul. Transversal
Diagram Interaksi Kolom Bulat Beton Terkekang
Tul. Transversal
Tabel 4.8 Diagram Interaksi Kolom Persegi Beton Terkekang Tul. Transversal
Titik c mm
Pn N MnNmm
Keterangan
1 -
306763.8 Beton leleh
2
77.9
107789.7561 6369116.896
3
75
103346.1363 6369529.036
4
60
78979.47473 6168192.075
5
53.39
67168.82504 5955625.84
balanced 6
45
50601.99072 5547587.16
7
30
12197.45051 4229764.294
8
26.508
3738936.275 9
15
-66315.3145 824973.4876
10
13.2451
-84404.52343 Baja leleh
Grafik 4.6 Diagram Interaksi Kolom Persegi Beton Terkekang Tul.Transversal
Universitas Sumatera Utara
125 Beton Terkekang Tulangan Transversal dan CFRP tarik
Dari perhitungan sebelumnya yang diusulkan oleh Mander dkk 1998 akibat pengaruh kekangan CFRP dapat dilihat bahwa adanya peningkaran kuat
tekan dari 19,763 Mpa menjadi 40,755 Mpa. Pada kolom yang mengalami kekangan akibat tulangan transversal dan CFRP regangan beton maksimum pada
daerah serat terluar ditentukan sebagai berikut :
= 0,004 +
= 0,004 + = 0,00754
Dimana :
ss
=
=
0,0038 = Tegangan tarik ultimate jacket dari CFRP
= Regangan ultimate jacke dari CFRP
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan penampang kolom segi empat ekivalen yang didapatkan dari transformasi kolom bulat.
Berikut adalah spesifikasi penampang yang digunakan dalam perhitungan : - Dimensi kolom D
: 133 x 133 mm - Luas penampang Ag
: 17689 mm
2
- Luas tul longitudinal Ast : 153,86 mm
2
Dengan demikian penampang ekuivalennya menjadi : - Tebal penampang segi empat h
: 0,8 x D = 106,4 mm
Universitas Sumatera Utara
126
- Lebar penampang segi empat b :
=
166,25 mm Dalam penggambaran diagram interaksi kolom dibutuhkan empat titik
acuan yaitu : titik aksial tekan maksimum, titik aksial tarik maksimum, titik balanced, dan titik lentur murni.
Titik Po aksial tekan maksimum, dimana Mn = 0 Untuk diagram interaksi yang memperhitungkan kekuatan tekan dari
CFRP, maka beton, baja tulangan, dan CFRP ikut menyumbangkan kekuatan tekan.
Po = 0,85 x f‟c Ag - Ast + Fyt x Ast
Po = 0,85 x 40,755 17689
– 153,86 + 240 153,86 Po
= 644.374,33 N Pn max = 547.718,18 N
Titik Po aksial tarik maksimum, dimana = 0 Kekuatan tarik beton dapat diabaikan karena kuat tariknya hanya sekitar
110 dari kuat tekannya. Namun, nilai kuat tarik CFRP harus diperhitungkan pada kolom terkekang CFRP, karena kemampuannya
menahan tarik yang sangat tinggi.
Ts = Fyt x Ast
Ts = 240 x 153,86 + 240 x 157 + 2 x3,14x7,5x 0,127 x 3800
Ts = 36.924,6 N + 37680 + 22.730,46 = 97.335,06
Universitas Sumatera Utara
127
Titik Balanced Mn
balanced
; Pn
balanced
Regangan maksimum serat terluar dari beton terkekang tulangan transversal dan CFRP adalah 0,00754, sementara baja tulangan luar telah
mengalami leleh sehingga regangannya menjadi 0,004, sedangkan beton terkekang tulangan transversal dan CFRP regangan ditentukan dengan cara
sebagai berikut : Tinggi efektif d
= h – c – 0,5 x d
1
= 106,4 – 25 – 0,5 x 7
= 77,9 mm d‟
= 133-106,4 = 26,6 mm Dengan menggunakan persamaan segitiga didapatkan :
=
Cb = 50,9 mm
Penetuan regangan baja tarik oleh CFRP :
=
=
0,00754 = 0,0036
=
Tidak ada
=
0,004 Penentuan tegangan baja tarik oleh CFRP
= Es x
=
828 Mpa
= Es x
=
Tidak ada
Universitas Sumatera Utara
128
= Es x
=
920 Mpa Perhitungan gaya-gaya pada kolom
Cc = 0,85fc.b. β1c
b
= 0,85 x 40,755x 77,9 x 0,85 x 50,9 = 116.754,6 N
Cs
1
= As
1
fs
1
– 0,85fc = 76,93 828
– 0,85 x 40,755 = 61.026,8 N
Ts = As.fs = 70.775,6
Sehingga : Pnb
= Cc + Cs
1
– Ts = 116.754,6 N + 61.026,8
– 70.775,6 =107.006 N
M = Cc
+
Cs
1
+
Ts
=116.754,6 +61.026,8
+
70.775,6 133
= 3,686x 10
6
+ 2,82 x 10
6
+ 6,368 x 10
6
= 1,215 x 10
7
Nmm Penambahan titik dengan variasi garis netral c akan membuat diagram
interaksi menjadi lebih lengkap, maka seluruh titik yang diperlukan dalam pembuatan diagram interaksi dapat dilihat dalam tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
129
-300000 -200000
-100000 100000
200000 300000
400000 500000
600000
5000000 10000000
15000000
P n
N
Mn Nmm
Diagram Interaksi Kolom Bulat Tarik Beton Terkekang Tul.Transversal CFRP
Diagram Interaksi Kolom Bulat Tarik
Beton Terkekang Tul.Transversal
CFRP
Tabel 4.9 Diagram Interaksi Kolom Persegi Tarik Beton Terkekang Tul.Transversal CFRP
Titik c mm
Pn N MnNmm
Keterangan
1 -
547718.18 Beton leleh
2 77.9
193103.3879 13174023.67
3 75
184689.8854 13171021.2
4 60
138453.6354 12768161.7
5 50.9
107005.7899 12152981.46
balanced 6
45 84331.2535
11562272.99 7
30 10493.54181
9006846.132 8
28.3762 8588367.752
9 15
-142205.489 2369336.416
10 12.547907
-194062.9874 Baja leleh
Grafik 4.7 Diagram Interksi Kolom Persegi Tarik Beton Terkekang Tul.Transversal dan CFRP
Universitas Sumatera Utara
130 Beton Terkekang Tulangan Transversal dan CFRP tarik dan tekan
Dari perhitungan sebelumnya yang diusulkan oleh Mander dkk 1998 akibat pengaruh kekangan CFRP dapat dilihat bahwa adanya peningkaran kuat
tekan dari 19,763 Mpa menjadi 40,755 Mpa. Pada kolom yang mengalami kekangan akibat tulangan transversal dan CFRP regangan beton maksimum pada
daerah serat terluar ditentukan sebagai berikut :
= 0,004 +
= 0,004 + = 0,00754
Dimana :
ss
=
=
0,0038 = Tegangan tarik ultimate jacket dari CFRP
= Regangan ultimate jacke dari CFRP
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan penampang kolom segi empat ekivalen yang didapatkan dari transformasi kolom bulat.
Berikut adalah spesifikasi penampang yang digunakan dalam perhitungan : - Dimensi kolom D
: 133 x 133 mm - Luas penampang Ag
: 17689 mm
2
- Luas tul longitudinal Ast : 153,86 mm
2
Dengan demikian penampang ekuivalennya menjadi : - Tebal penampang segi empat h
: 0,8 x D = 106,4 mm
Universitas Sumatera Utara
131
- Lebar penampang segi empat b :
=
166,25 mm Dalam penggambaran diagram interaksi kolom dibutuhkan empat titik
acuan yaitu : titik aksial tekan maksimum, titik aksial tarik maksimum, titik balanced, dan titik lentur murni.
Titik Po aksial tekan maksimum, dimana Mn = 0 Untuk diagram interaksi yang memperhitungkan kekuatan tekan dari
CFRP, maka beton, baja tulangan, dan CFRP ikut menyumbangkan kekuatan tekan.
Po = 0,85 x f‟c Ag - Ast + Fyt x Ast
Po = 0,85 x 40,755 + 4 17689
– 153,86 + 240 153,86 Po
= 703.993,81 N Pn max = 598.394,74 N
Titik Po aksial tarik maksimum, dimana = 0 Kekuatan tarik beton dapat diabaikan karena kuat tariknya hanya sekitar
110 dari kuat tekannya. Namun, nilai kuat tarik CFRP harus diperhitungkan pada kolom terkekang CFRP, karena kemampuannya
menahan tarik yang sangat tinggi.
Ts = Fyt x Ast
Ts = 240+30 x 153,86+ 240 x 157 + 2 x3,14x7,5x 0,127 x
3800 Ts
= 41.542,2 + 37680 + 22.730,46 = 101.952,66 N
Universitas Sumatera Utara
132
Titik Balanced Mn
balanced
; Pn
balanced
Regangan maksimum serat terluar dari beton terkekang tulangan transversal dan CFRP adalah 0,00754, sementara baja tulangan luar telah
mengalami leleh sehingga regangannya menjadi 0,004, sedangkan beton terkekang tulangan transversal dan CFRP regangan ditentukan dengan cara
sebagai berikut : Tinggi efektif d
= h – c – 0,5 x d
1
= 106,4 – 25 – 0,5 x 7
= 77,9 mm d‟
= 133-106,4 = 26,6 mm Dengan menggunakan persamaan segitiga didapatkan :
=
Cb = 50,9 mm
Penetuan regangan baja tarik oleh CFRP :
=
=
0,00754 = 0,0036
=
Tidak ada
=
0,004 Penentuan tegangan baja tarik oleh CFRP
= Es x
=
828 Mpa
= Es x
=
Tidak ada
Universitas Sumatera Utara
133
= Es x
=
920 Mpa Perhitungan gaya-gaya pada kolom
Cc = 0,85fc.b. β1c
b
= 0,85 x 44,755x 77,9 x 0,85 x 50,9 = 128.213,1 N
Cs
1
= As
1
fs
1
– 0,85fc = 76,93 828
– 0,85 x 44,755 = 60.771,49 N
Ts = As.fs = 70.775,6
Sehingga : Pnb
= Cc + Cs
1
– Ts = 128.213,1N + 60.771,49
– 70.775,6 =118.209 N
M = Cc
+
Cs
1
+
Ts
=128.213,1 +60.771,49
+
70.775,6 133
= 4,047x 10
6
+ 2,807 x 10
6
+ 6,368 x 10
6
= 1,322 x 10
7
Nmm Penambahan titik dengan variasi garis netral c akan membuat diagram
interaksi menjadi lebih lengkap, maka seluruh titik yang diperlukan dalam pembuatan diagram interaksi dapat dilihat dalam tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
134
-300000 -200000
-100000 100000
200000 300000
400000 500000
600000 700000
10000000 20000000
P n
N
Mn Nmm
Diagram Interaksi Kolom Bulat Tarik dan Tekan Beton Terkekang Tul.Transversal CFRP
Diagram Interaksi Kolom Bulat Tarik dan Tekan
Beton Terkekang Tul.Transversal
CFRP
Tabel 4.10 Diagram Interaksi Kolom Persegi Tarik dan Tekan Beton Terkekang Tul.Transversal CFRP
Titik c mm
Pn N MnNmm
Keterangan
1 -
598394.74 Beton leleh
2 77.9
210379.5308 13514315.85
3 75
201313.1484 13519005.93
4 60
151699.9334 13130245.26
5 50.9
118203.3958 12502634.57
balanced 6
45 94200.5865
11895399.07 7
30 16985.90981
9267958.436 8
27.509 8592631.586
9 15
-139090.086 2515378.638
10 12.44152
-194185.9653 Baja leleh
Grafik 4.8 Diagram Interaksi Kolom Bulat Tariktekan Beton Terkekang Tul.Transversal dan CFRP
Universitas Sumatera Utara
135 Tegangan dan Regangan Kolom Persegi Terkekang CFRP
Dari perhitungan sebelumnya didapatkan bahwa nilai tegangan dan regangan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.11 Tegangan Regangan Kolom Persegi Keterangan
Tegangan Mpa Regangan Mpa
F‟cc 64,15
- F‟cp
53,246 -
F‟cu 19,763
-
‟
cc
- 0,00335
‟
cp
- 0,00191
‟
cu
- 0,003
4.5 Faktor Tekuk Buckling pada Kolom 4.5.1 Tekuk pada Kolom Pendek Berpenampang Persegi
Kolom yang digunakan mempunyai dimensi penampang 133 x 133 mm dengan panjang 500 mm.
I =
= = 26,075 x 10
6
mm
4
r =
√
Universitas Sumatera Utara