139
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari pengujian yang dilakukan terhadap uji beban aksial ultimate dan kekangan pada kolom oleh CFRP selama mengerjakan Tugas Akhir ini, dapat disimpulkan
sebagai berikut : 1. Penggunaan CFRP sebagai perkuatan pada kolom memiliki keunggulan
baik dari segi pemasangan maupun penerapannya dilapangan. 2. Pada perkuatan kolom menggunakan CFRP peningkatan kuat tekan kolom
pada kolom bulat sebesar 46,05 dari 19,763 Mpa menjadi 28,864 Mpa sementara pada kolom persegi kuat tekan kolom meningkat secara
signifikan yaitu sebesar 106 dari 19,763 Mpa menjadi 40,775 Mpa. 3. Dari hasil analisis perhitungan diperoleh peningkatan kapasitas beban
aksial ultimate pada kolom bulat dan persegi meningkat sebesar 8,4 dari 19,574 Ton menjadi 21,21 Ton, sementara dengan perkuatan CFRP
meningkat sebesar 78 dari 21,21 Ton menjadi 37,878 Ton. 4. Dari hasil eksperimen diperoleh peningkatan kapasitas beban aksial
ultimate pada kolom bulat adalah sebesar 24,7 dari 20,25 Ton menjadi 25,25 Ton. Sedangkan kapasitas beban aksial ultimate dengan perkuatan
CFRP meningkat sebesar 73,26 dari 25,25 Ton menjadi 43,75 Ton.
Universitas Sumatera Utara
140
Sementara itu, pada kolom persegi meningkat sebesar 30 dari 16,75 Ton menjadi 22,25 Ton, sedangkan dengan perkuatan CFRP meningkat
sebesar 67,42 dari 22,25 Ton menjadi 37,25 Ton. 5. Dari data yang diperoleh tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kolom
circular lebih baik dan ekonomis digunakan dibandingkan dengan kolom
rectangular .
5.2 Saran
1. Pemasangan CFRP hendaknya dijauhkan dari tempat yang panas karena dapat bereaksi pada suhu yang tinggi.
2. Penelitian yang berhubungan dengan CFRP akan lebih bagus jika menggunakan cakupan yang lebih luas, tidak terbatas hanya pada
hubungan tegangan dan regangan saja, tetapi juga harus dapat juga menunjukkan momen lentur dan momen balanced serta geser maupun
peninjauan tarik sehingga akan lebih membantu dalam perencanaan kolom pada praktik nya dilapangan.
3. Perlu dilakukan penelilitian lebih lanjut mengenai peninjauan kolom rectangular, terutama kekangan yang terjadi pada setiap sudut dari kolom
yang direncanakan.
Universitas Sumatera Utara
12 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 UMUM
Seiring dengan kemajuan teknologi yang kian meningkat pesat, membuat konstruksi beton semakin banyak dipilih sebagai bahan konstruksi suatu
bangunan. Penggunaan konstruksi beton relatif lebih murah serta lebih mudah untuk memperolehnya. Perlu diketahui bahwa untuk beton normal kuat tekan pada
umur 28 hari berkisar antara 17 – 35 Mpa. Sementara kuat tariknya hanya berkisar
110 dari kuat tekannya. SK SNI T-15-1991-03 menyebutkan bahwa baja mempunyai modulus
elastisitas sebesar 200.000 Mpa. Penentuan kuat tarik beton dengan menggunakan split cylinder
akan memberikan hasil yang lebih baik karena dapat menunjukkan hasil yang sebenarnya. Untuk beton normal pengujian kuat tarik beton ditentukan
dengan rumus 0,57 √ , dalam SK SNI T-15-1991-03 ditetapkan sebesar
0,7 √ .
Pemilihan beton sebagai bahan utama dalam suatu konstruksi telah mengalami perkembangan sehingga pada akhirnya para ahli menemukan bahan
tambahan yang cocok untuk meningkatkan kualitas dari beton. Bahan tambahan tersebut akan membuat kinerja beton akan semakin lebih baik karena menawarkan
beberapa keunggulan. Keunggulan akibat penambahan bahan tambahan pada beton antara lain :
Ekonomis dan bisa didaur ulang dan material nya mudah didapat
Universitas Sumatera Utara
13
Kekakuan dan daktilitas, serta durabilitas yang tinggi Perawatan yang tidak terlalu mahal dan mudah dalam pengerjaannya
Tahan terhadap lingkungan sekitar dan tahan terhadap api Kelemahan penggunaan struktur beton adalah :
Mempunyai kuat tarik yang rendah. Rawan retak struktural
Membutuhkan bekisting dan perancah Secara umum, kerusakan pada beton disebabkan oleh kesalahan pada
perencanaan, pembebanan yang berlebihan, maupun kondisi lingkungan yang bersifat korosif. Restoration treatmeant merupakan suatu cara yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki kerusakan pada beton yaitu dengan cara mengeliminasinya.
Restoration treatment dibagi menjadi 3 bagian yaitu berdasarkan jenis,
tujuan maupun sifat struktural bangunan. Berdasarkan jenisnya, aktivitas restorasi ini terbagi atas struktural dan arsitektural. Struktural restoration adalah perbaikan
bangunan akibat pembebanan yang berlebihan. Sementara architectural restoration harus mempertimbangkan desain fisik bangunan. Berdasarkan tujuannya aktivitas
restorasi dibagi menjadi beberapa bagian antara lain : 1. Perbaikan repair
2. Pembangunan kembali rebuilding 3. Perkuatan Strenghening
Universitas Sumatera Utara
14
4. Rekonstruksi reconstruction. Repair
diartikan perbaikan pada konstruksi bangunan dimana gaya dalam tidak berpengaruh. Rebuilding diartikan sebagai perbaikan struktur akibat
pembebanan berlebihan yang ditandai dengan adanya perubahan gaya. Reconstruction
diartikan sebagai perubahan rencana struktural dalam upaya mengubah denah bangunan. Strengthening diartikan sebagai peningkatkan
kekuatan struktur dari tingkat desain awal ke tingkat desain baru yang lebih tinggi. Pada tugas akhir ini, akan dibahas mengenai perbandingan perkuatan
strenghening bangunan khususnya pada elemen struktur kolom. Hal ini
menunjukkan bahwa kolom merupakam unsur penting dalam peninjauan keamanan struktur sehingga muncullah konsep perencanaan bangunan “Strong
Column Weak Beam ” yang lebih diinginkan dalam desain bangunan.
2.2 ANALISIS DAN DESAIN KOLOM