2.3 Pruritus dengan Kehamilan
2.3.1 Faktor-Faktor Penyebab Pruritus pada Kehamilan
2.3.1.1 Berhubungan dengan Kehamilan
a. Kelainan Kulit pada Kehamilan
Akibat kehamilan akan terjadi beberapa macam kelainan kulit yaitu pemphigoid gestationis, Polimorphic Eruption of Pregnancy PEP, Intrahepatic
Cholestasis of Pregnancy ICP dan Atopic Eruption of Pregnancy AEP Pãunescu, et al., 2008.
Gambar 2.1 Algoritma Pruritus pada Kehamilan
Dikutip dari: Rudolph, C.M., et al., 2006. J Am Acad Dermatol. Dalam: Afshar, Y. dan Esakoff, T.F. 2014. Dermatoses of Pregnancy:45.
1 Pemphigoid gestationis
Pemphigoid gestationis atau yang biasa dikenal sebagai herpes gestasional merupakan suatu penyakit autoimun yang jarang. Insidennya diperkirakan 1
diantara 50.000 sampai 60.000 kehamilan dan penyakit ini berhubungan dengan haplotypes Human Leukocyte Antigen DR3 dan DR4. Faktor risiko meningkat
pada penderita Grave’s disease.
Pemphigoid gestationis ditandai dengan rasa sangat gatal sebelum lesi kulit muncul. Lesi kulit berupa bulosa di daerah abdomen khususnya daerah
umbilikus, tetapi bisa menyebar ke seluruh permukaan kulit Pãunescu, et al., 2008.
Setelah melahirkan, pemphigoid gestationis dapat berulang. Biasanya rekurensi dapat terjadi selama menstruasi dan penggunaan alat kontrasepsi. Bila
pemphigoid gestationis berulang, gejala yang timbul akan semakin parah Huilaja, Mäkikallio dan Tasanen, 2014.
2 Polimorphic eruption of pregnancy
Polymorphic eruption of pregnancy atau biasa dikenal sebagai pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy adalah keadaan inflamasi yang dapat
sembuh sendiri. Insidensinya 1:160 kehamilan dan kondisi ini biasanya dikaitkan dengan berat badan ibu yang terlalu berlebihan.
Polymorphic eruption of pregnancy biasanya terdapat pada sekitar abdomen dengan gejala timbul lesi berupa urtikaria dan papula yang bergabung
menjadi plak yang sangat gatal Reamy, 2011.
3 Atopic eruption of pregancy
Atopik selalu berkaitan dengan sistem imun dan lemahnya fungsi barier kulit sehingga dapat menyebabkan kulit kering dan sensitif. Insidensinya
diperkirakan 1 diantara 5 sampai 20 kehamilan Huilaja, Mäkikallio dan Tasanen, 2014.
Pada atopic eruption of pregnancy rasa gatal dapat mengganggu tidur. Ada dua bentuk atopic eruption of pregnancy yaitu ekzema biasanya pada leher,
wajah, dan dada dan prurigo biasanya pada lengan dan tungkai Ambros- Rudolph, 2011.
Tabel 2.1 Penyebab tersering pruritus pada kehamilan Itching related to pregnancy
Itching unrelated to pregnancy
Rashes in pregnancy Rashes from skin disease
Polymorphic eruption of pregnancy
Atopic eczema Pemphigoid gestationalis
Eczema other causes; e.g. contact
Prurigo of pregnancy Psoriasis
Pruritic folliculitis of pregnancy
Xerosis dry skin Lichen planus
Pityriasis rosea Urticaria
Rashes from metabolic changes of pregnancy
Metabolic causes
Hyperthyroidism hypothyroidism
Hyperthyroidism hypothyroidism
Cholestasis Liver disease
Renal impairment Renal impairment
Iron deficiency Iron deficiency
Other causes
Scabies and infestations Tinea fungal skin disease
HIV-related skin disease
Localised itching
Vulval itch Dikutip dari Differential Diagnosis in Obstetrics and Gynaecology:An A-Z
Hollingworth, 2008
b. Kelainan Kulit akibat Perubahan metabolik pada Kehamilan
Beberapa kelainan
kulit akibat
perubahan metabolik
adalah hipertiroidhipotiroid, cholestasis, renal impairment,dan defisiensi zat besi.
1 HipertiroidHipotiroid, renal impairment, defisiensi zat besi
Sejalan dengan peningkatan estrogen dan progesteron pada kehamilan PBI Protein Bound-Iodine juga mengalami peningkatan Moses, 2003. Baik
hipertiroid maupun hipotiroid keduanya merupakan penyebab tersering pada
pruritus dalam kehamilan. Begitu juga pada renal impairment dan kekurangan zat besi Hollingworth, 2008.
2 Intrahepatic cholestasis of pregnancy
Intrahepatic cholestasis of pregnancy dikenal juga sebagai obstetric cholestasis yaitu suatu bentuk reversibel dari hormon yang merangsang terjadinya
cholestasis. Hal ini biasa disebabkan oleh genetik dimana terdapat suatu defek pada ekskresi garam empedu menghasilkan peningkatan asam empedu di serum.
Hal ini menyebabkan rasa yang sangat gatal terutama pada telapak tangan dan telapak kaki ibu Pãunescu, et al., 2008.
2.3.1.2 Tidak Berhubungan dengan Kehamilan