Aplikasi panduan kata dalam mencari ayat Al-Qur'an juz 30 berbasis Java Mobile

(1)

APLIKASI PANDUAN KATA DALAM MENCARI

AYAT AL-QUR’AN JUZ 30 BERBASIS JAVA MOBILE

FARUQ TATARAN

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M / 1431 H


(2)

APLIKASI PANDUAN KATA DALAM MENCARI

AYAT AL-QUR’AN JUZ 30 BERBASIS JAVA MOBILE

Oleh:

FARUQ TATARAN

103091029567

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M / 1431 H


(3)

APLIKASI PANDUAN KATA DALAM MENCARI

AYAT AL-QUR’AN JUZ 30 BERBASIS JAVA MOBILE

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

FARUQ TATARAN

103091029567

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M / 1431 H


(4)

APLIKASI PANDUAN KATA DALAM MENCARI AYAT

AL-QUR’AN JUZ 30 BERBASIS JAVA MOBILE

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

FARUQ TATARAN 103091029567

Menyetujui,

Pembimbing I

Imam M. Shofi, MT NIP. 19720205 200801 1 010

Pembimbing II

Victor Amrizal, M. Kom NIP. 150 411 288

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, MIT NIP. 19710522 200604 1 002


(5)

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul ”Aplikasi Panduan Kata Dalam Mencari Ayat Al-Qur’an Juz 30 Berbasis Java Mobile” yang ditulis oleh Faruq Tataran, NIM 1039091029567 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada Hari Senin, Tanggal 1 Maret 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika.

Jakarta, 1 Maret 2010

Menyetujui, Penguji I

Husni Teja Sukmana, Ph.D NIP. 19771030 200112 1 003

Penguji II

Herlino Nanang, MT NIP. 19731209 200501 1 002

Pembimbing I

Imam M. Shofi, MT NIP. 19720205 200801 1 010

Pembimbing II

Victor Amrizal, M. Kom NIP. 150 411 288

Mengetahui, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra M. Sis NIP. 19680117 200112 1 001

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, MIT NIP. 19710522 200604 1 002


(6)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI

BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM

PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA

ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA

MANAPUN.

Jakarta, 1 Maret 2010

Faruq Tataran NIM. 103091029567


(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh

Segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya, rahmat dan maghfirah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu tugas wajib mahasiswa sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar Strata 1 (S1) pada Program Studi Teknik Informatika UIN Syarifhidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya yang pemberani, dan mudah-mudahan syafa’atnya bisa menolong kita di akhirat nanti. Amin ya rabbal-‘alamin.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, ijinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Yusuf Durrachman, MIT, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika dan Ibu Viva Arifin, MMSI, selaku Sekretaris Program Studi Teknik Informatika, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Imam M. Shofi, MT dan Bapak Victor Amrizal, M. Kom selaku Dosen Pembimbing, yang sangat besar perhatiannya dalam memberikan bimbingan dan waktu dalam menyelesaikan skripsi ini.


(8)

4. Seluruh Dosen Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan ilmunya selama penulis belajar.

5. Segenap Karyawan Fakultas Sains dan Teknologi dan Program Studi Teknik Informatika, yang telah memberikan pelayanannya selama penulis belajar sampai selesai dalam penulisan skripsi.

6. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna sehingga segala saran dan kritik akan sangat membangun dan bermanfaat bagi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak atas kekurangan dan kekhilafan yang telah penulis lakukan, baik secara sengaja mapun tidak sengaja selama mengerjakan skripsi. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis, akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tangerang, 6 Maret 2010


(9)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada beberapa pihak yang telah memberi dukungan moril maupun materil, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Diantaranya, yaitu:

1. Ibunda tercinta, yang senantiasa memberikan dukungan, bantuan serta do’a yang tiada henti. Almarhum Ayahanda tercinta, yang semasa hidup selalu memberikan perhatian yang luar biasa terhadap penulis.

2. Kakak-kakakku tercinta Mpo Zaitun, Bang Maman, Elly, Kak Nendah, Bang Muli, Mpo Lala, Oi, Uun, Bang Ardi, Bang Ade. Dan adikku Farid, serta seluruh keponakan-keponakanku, yang semuanya telah memberikan motivasi, bantuan, nasehat dan selalu menghibur setiap saat.

3. Dimas Yudha Prawira yang telah banyak memberikan kontribusi dan meminjamkan perangkat PC untuk membantu dalam menyelesaikan aplikasi skripsi ini.

4. Wildan Rizaluddin F, S. Kom yang telah banyak meluangkan waktu untuk membantu memberikan ide-ide, dan sumbangan pemikiran selama penyusunan skripsi.

5. Ardiansyah yang telah membantu persiapan untuk seminar dan meminjamkan laptop untuk presentasi seminar skripsi dan ujian skripsi. 6. Sahabat kelasku yang senantiasa membantu, menasehati, dan menghibur


(10)

Iswan, Anwar, Dzakiyah, Arni, Rina, Hasyim, Iwan, Rizky, Iin, Sarah, Ina dan semuanya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

7. Sahabat dirumah yang juga selalu membantu dan menghibur dalam segala situasi, “Uwi, Abi, Imam, Fajri, Robi H, Robby M. Ishaq, Ajiz, Adi, Tomy dan semuanya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 8. Seluruh teman-teman mahasiswa, khususnya angkatan 2003, yang telah

membantu dalam pembuatan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang memberikan kontribusinya dalam penyusunan skripsi ini.

Tangerang, 6 Maret 2010


(11)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar PengesahanPembimbing ... ii

Lembar Pengesahan Ujian ... iii

Lembar Pernyataan ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

LEMBAR PERSEMBAHAN ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.2 Batasan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Metodologi Penelitian ... 7

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 7

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem ... 7


(12)

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

2.1Sistem Temu Kembali Informasi (Informatin Retreival) ... 10

2.2Algoritma Pencarian ... 12

2.2.1 Pencarian Sekuensial ... 13

2.2.2 Pencarian Biner ... 14

2.2.3 Pencarian Interpolasi ... 15

2.3Rapid Application Development (RAD) ... 16

2.4Analisis Program ... 17

2.4.1 Pseudocode ... 17

2.4.2 Diagram Alur (Flowchart)... 18

2.5Sekilas Tentang Konkordansi Al-Qur’an ... 19

2.6Pembahasan Umum Java ... 21

2.7Java 2 Platform Micro Edition (J2ME) ... 23

2.7.1 Sekilas tentang J2ME ... 23

2.7.2 J2ME Configuration ... 24

2.7.3 J2ME Profile ... 26

2.7.4 Kilo Virtual Machine (KVM) ... 27

2.7.5 Midlets ... 27

2.7.5.1 Daur Hidup Midlet ... 28

2.7.5.2 Emulator perangkat Midlet ... 31

2.7.5.3 Java Application Descriptor (JAD) ... 32

2.8Teknik Pengujian Aplikasi ... 32


(13)

2.8.2 Sekilas tentang Pengujian White-Box ... 33

2.9Unified Modelling Language (UML) ... 34

2.9.1 Sekilas tentang UML ... 34

2.9.2 Diagram-diagram dalam UML ... 35

2.9.2.1 Use Case Diagram ... 35

2.9.2.2 Sequence Diagram ... 37

2.9.2.3 Class Diagram ... 38

2.9.2.4 Activity Diagram ... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 42

3.1Pengumpulan Data ... 42

3.2Pengembangan Sistem ... 42

3.3Keunggulan dan Kelemahan RAD ... 49

BAB IV PERANCANGAN PROGRAM DAN IMPLEMENTASI ... 52

4.1Fase Menentukan Tujuan dan Syarat-Syarat Informasi ... 52

4.1.1 Tujuan Informasi ... 52

4.1.2 Syarat-syarat Informasi ... 53

4.2 Fase Perancangan ... 54

4.2.1 Perancangan Diagram UML... 55

4.2.1.1 Use Case Diagram ... 55

4.2.1.2 Sequence Diagram ... 60


(14)

4.2.1.4 Activity Diagram ... 67

4.2.2 Perancangan Basis Data ... 69

4.2.3 Perancangan Antarmuka ... 70

4.3 Fase Konstruksi ... 85

4.4 Fase Pelaksanaan ... 86

4.4.1 Spesifikasi Ponsel yang digunakan ... 86

4.4.2 Transfer Aplikasi dari PC ke dalam Ponsel dan Instalasi ... 87

4.4.3 Pengujian Aplikasi pada Ponsel Nokia N70 ... 88

4.4.4 Tanggapan pengguna ... 97

BAB V PENUTUP ... 101

5.1Kesimpulan ... 101

5.2Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 103 LAMPIRAN


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan antara J2EE, J2SE dan J2ME ...22

Gambar 2.2 Arsitektur High Level View J2ME ...23

Gambar 2.3 Posisi CLDC dalam Arsitektur J2ME ...25

Gambar 2.4 Posisi MIDP dalam Arsitektur J2ME ...27

Gambar 2.5 Posisi KVM pada Arsitektur J2ME ...27

Gambar 2.6 Siklus daur hidup sebuah MIDlet ...31

Gambar 2.7 Contoh emulator J2ME Wireless Toolkit 2.5 ...32

Gambar 2.8 Notasi Use Case dan Actor ...36

Gambar 2.9 Contoh Use Case Diagram...36

Gambar 2.10 Contoh Sequence Diagram ...38

Gambar 2.11 Notasi Class dalam UML ...39

Gambar 2.12 Contoh Class Diagram ...40

Gambar 3.1 Fase-Fase RAD James Martin ...43

Gambar 3.1 Fase-fase Penegembangan Aplikasi ...44

Gambar 4.1 Use Case Diagram Aplikasi ...55

Gambar 4.2 Sequence Diagram Daftar Kategori ...61

Gambar 4.3 Sequence Diagram Cari Kata ...62

Gambar 4.4 Sequence Diagram Kata Berawalan ...62

Gambar 4.5 Sequence Diagram Kata Pelengkap ...63

Gambar 4.6 Sequence Diagram Pedoman dan Keterangan ...64

Gambar 4.7 Class Diagram Aplikasi ...65


(16)

Gambar 4.9 Activity Diagram ...68

Gambar 4.10 Rancangan Basis Data Konkordansi Huruf A ...69

Gambar 4.11 Rancangan Basis Data Surat An Naba ...70

Gambar 4.12 Rancangan Form Splash Screen ...71

Gambar 4.13 Rancangan List Menu Utama ...72

Gambar 4.14 Rancangan Ticker Sambutan ...73

Gambar 4.15 Rancangan List Daftar Konkordansi ...74

Gambar 4.16 Rancangan Form Indeks A s/d Z ...75

Gambar 4.17 Rancangan Form Pencarian Kata ...76

Gambar 4.18 Rancangan Form Hasil Cari ...77

Gambar 4.19 Rancangan List Menu Bantuan ...78

Gambar 4.20 Rancangan Form Panduan ...79

Gambar 4.21 Rancangan Form Kata Berawalan ...79

Gambar 4.22 Rancangan Form Kata Pelengkap ...80

Gambar 4.23 Rancangan form Daftar Surat Juz 30 ...81

Gambar 4.24 Rancangan Form Pedoman dan Keterangan ...81

Gambar 4.25 Rancangan List Tentang Program ...82

Gambar 4.26 Rancangan Form Tentang Program ...83

Gambar 4.27 Rancangan Form Sumber Referensi ...84

Gambar 4.28 Rancangan Form Ucapan ...84

Gambar 4.29 Perancangan Aplikasi menggunakan Netbeans 6.0 ...85

Gambar 4.30 Ponsel Nokia N70 yang digunakan ...86


(17)

Gambar 4.32 Tampilan menu Daftar Kategori ...89

Gambar 4.33 Tampilan Proses Cari Kata diterima ...90

Gambar 4.34 Tampilan Proses Cari Kata tidak diterima ...91

Gambar 4.35 Tampilan Kata Berawalan ...92

Gambar 4.36 Tampilan Kata Pelengkap ...93


(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol-simbol FlowChart ...18

Tabel 2.2 Tabel Perbandingan antara CLDC dan CDC ...25

Tabel 4.1 Spesifikasi Use Case Daftar Konkordansi ...56

Tabel 4.2 Spesifikasi Use Case Cari Kata ...57

Tabel 4.3 Spesifikasi Use Case Kata Berawalan ...58

Tabel 4.4 Spesifikasi Use Case Kata Pelengkap ...58

Tabel 4.5 Spesifikasi Use Case Pedoman dan Keterangan ...59

Tabel 4.6 Spesifikasi Ponsel yang digunakan ...87

Tabel 4.7 Pengujian Fitur Daftar Kategori ...88

Tabel 4.8 Pengujian Fitur Cari Kata Diterima...89

Tabel 4.9 Pengujian Fitur Cari Kata Tidak Diterima ...90

Tabel 4.10 Pengujian Fitur Kata Berawalan ...91

Tabel 4.11 Pengujian Fitur Kata Pelengkap ...92

Tabel 4.12 Pengujian Fitur Pedoman & Keterangan ...93

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Kinerja Aplikasi ...95


(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Tampilan Aplikasi... I-1 Lampiran II Proses Konstruksi Program ... II-1 Lampiran III Transfer Aplikasi dan Instalasi ... III-1 Lampiran IV Source Code ... IV-1 Lampiran V Contoh dan Hasil Kuisioner ... V-1 Lampiran VI Indeks Al-Qur’an Juz 30 ... VI-1


(20)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat, terutama teknologi mobile device seperti handphone, PDA phone, smart phone, sampai Pocket PC sepertinya tidak terelakkan lagi. Karena memang kebutuhan komunikasi yang cepat sekarang ini merupakan kebutuhan hidup sehari-hari bagi masyarakat, apalagi masyarakat yang hidup di kota-kota besar. Banyaknya vendor perangkat mobile yang bermunculan menyebabkan perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia tumbuh dengan pesat.

Pencarian suatu ayat Al-Qur’an untuk keperluan tertentu dengan mencarinya langsung menggunakan cara konvensional dirasakan sebagian orang akan memerlukan waktu yang agak lama. Mungkin sebagian orang pernah mengetahui atau ingat sebuah kata dalam suatu ayat tetapi tak dapat mengenal bunyi ayat seutuhnya, atau mengetahui sebuah ayat sepenuhnya, tetapi ternyata tidak mudah mencarinya dalam Al-Qur’an.

Berangkat dari permasalahan di atas, aplikasi semacam ini memang terasa perlunya, mengingat Al-Qur’an sebagai pegangan dasar selalu menjadi acuan kita dalam menghadapi suatu masalah, baik dalam agama, masalah budaya dalam berbagai seginya atau masalah kehidupan kita sehari-hari.

Dalam Aplikasi ini juga terdapat beberapa menu bantuan yang ada hubungannya dengan konkordansi antara lain seperti sebagian daftar Kata


(21)

Berawalan, Kata Pelengkap, dan Pedoman dan Keterangan. Meskipun tidak secara harfiah, setidak-tidaknya menu ini dapat memberi isyarat mengenai masalah yang kira-kira ada kaitannya dengan ayat yang dicari.

Pembuatan aplikasi ini tidak terlepas dari sudah banyaknya perangkat mobile yang sudah mendukung aplikasi JAVA (J2ME) di pasaran. Dengan teknologi "write once run everywhere" aplikasi-aplikasi untuk perangkat mobile dapat dikembangkan menggunakan teknologi JAVA.

Java 2 Micro Edition (J2ME) digunakan untuk menjalankan dan mengembangkan aplikasi-aplikasi pada perangkat mobile yang memiliki memori dan kapasitas penyimpanan terbatas seperti handphone, PDA (Personal Digital Assistance), dan Poket PC. J2ME memiliki beberapa komponen yang terdiri dari Java Virtual Machine (JVM) yang digunakan untuk menjalankan aplikasi Java pada emulator atau handled device, JAVA API (Application Programming Interface), dan tools lain untuk pengembangan aplikasi JAVA semacam emulator Java Phone dan J2ME wireless toolkit. Dalam pengembangan aplikasi mobile dengan JAVA, J2ME dibagi menjadi dua buah bagian di antaranya adalah bagian configuration dan profile. J2ME mempunyai dua konfigurasi yaitu Connected Limited Device Configuration (CLDC) dan Connected Device Configuration (CDC). J2ME mempunyai beberapa profile yang salah satunya adalah Mobile Information Device Profile (MIDP) yang paling banyak digunakan pada perangkat-perangkat mobile yang sudah mendukung aplikasi JAVA.


(22)

Oleh karena itu, dengan semakin banyaknya perangkat mobile yang berbasis JAVA, maka penulis ingin mendalami teknologi pemrograman JAVA khususnya teknologi J2ME dengan membangun aplikasi ini.

1.2Perumusan Masalah

Sesuai dengan inti dari penulisan skripsi, maka permasalahan yang dapat penulis simpulkan yaitu :

1. Bagaimana sistem (yang aplikasinya didistribusikan kedalam sebuah ponsel) dapat memberikan informasi mengenai potongan ayat Al-Qur’an dalam bentuk latin, jumlahnya, nomor surat dan nomor ayat, dan bunyi ayat seutuhnya.

2. Bagaimana langkah-langkah perancangan sistem ini dan tools apa saja yang digunakan untuk merancang aplikasi ini.

3. Bagaimana penerapan aplikasi pada device yang sebenarnya yaitu berupa ponsel yang sudah mendukung aplikasi JAVA MIDP versi 2.0.

1.3 Batasan Masalah

Dengan terbatasnya kemampuan dan waktu serta permasalahan pemrograman Java Mobile yang sangat luas maka penulis menyadari perlu adanya pembatasan masalah. Maka dalam skripsi ini penulis batasi penulisannya hanya pada perancangan aplikasi ini sebagai berikut :


(23)

1. Dalam aplikasi ini hanya menampilkan kata dan ayat dalam bentuk latin, namun tidak menampilkan ayat Al-Qur’an dalam bentuk huruf arabnya.

2. Ayat-ayat dalam bentuk latin pada Juz 30 ini dikutip dari Buku Cara Belajar dan Menulis Huruf Al-Qur’an oleh Drs. Abu Hanifah dan Terjemah Juz’Amma Arab – Latin, dan buku Tarjamah Juz’ Amma oleh Drs. Moh. Ridho.

3. Potongan ayat dalam bentuk latin dari Indeks A sampai Z, jumlahnya serta nomor surat dan nomor ayat dalam aplikasi ini dikutip dari Buku Konkordansi Qur’an - Panduan Kata Dalam Mencari Ayat Qur’an Cetakan Keempat oleh Ali Audah. 4. Potongan ayat dalam bentuk latin dari Indeks A sampai Z yang

ditampilkan, tidak ditandai dengan bentuk huruf tebal atau penanda lainnya yang menunjukkan dimana posisi kata tersebut berada pada bunyi ayat utuhnya, apakah diawal ayat, dipertengahan ayat, maupun diakhir ayat.

5. Aplikasi ini hanya dirancang untuk mobile devices yang sudah mendukung aplikasi JAVA MIDP versi 2.0.

6. Untuk pengujian dan pengimplementasian aplikasi ini, penulis menggunakan ponsel Nokia N70.


(24)

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan

Skripsi ini memiliki beberapa tujuan, antara lain :

1. Aplikasi ini memberikan beberapa fitur di antaranya:

a) Memudahkan dalam pencarian kata dalam bentuk Latin untuk mengetahui jumlah kata tersebut dan terdapat di surat apa dan ayat berapa didalam Al-Qur’an Juz 30, dan juga ditampilkan bunyi ayat seutuhnya.

b) Memudahkan bagi seseorang yang ingin mencari suatu ayat namun hanya mengetahui potongan-potongan ayat tersebut. c) Menampilkan indeks kata dalam bentuk latin berdasarkan

huruf abjad dari Indeks A s/d Z.

2. Aplikasi dapat diterapkan pada ponsel yang sudah mendukung aplikasi JAVA MIDP 2.0. Dalam hal ini, penulis menerapkan aplikasi ini pada ponsel Nokia N70.

3. Melakukan pengujian kinerja aplikasi Konkordansi Al-Qur’an Juz 30 pada ponsel tersebut.

4. Memberikan manfaat bagi umat Islam di Indonesia khususnya yang menggunakan perangkat mobile yang mendukung aplikasi JAVA MIDP 2.0 dalam berdakwah dan juga untuk memperoleh informasi tentang potongan-potongan ayat apa saja yang terdapat dalam Al Quran, jumlahnya, nomor surat dan nomor ayat, serta


(25)

bunyi ayat seutuhnya, dengan cepat dan mudah karena dapat diakses dimanap saja dan kapan saja.

1.4.2.Manfaat

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah disebutkan di atas, maka manfaat penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagi Penulis :

a) Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh gelar S1 (Strata 1) pada Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Jakarta.

b) Menambah wawasan penulis tentang teknologi pemrograman Java khususnya J2ME dan dapat menerapkannya langsung dengan merancang aplikasi mobile tersebut.

2. Bagi Masyarakat :

a) Memudahkan dalam mendapatkan informasi tentang kata-kata apa saja yang terdapat dalam Al-Quran pada Juz 30 khususnya bagi para umat Islam yang menggunakan perangkat mobile yang sudah mendukung aplikasi JAVA MIDP versi 2.0.

b) Sebagai referensi bagi masyarakat yang mempunyai minat dalam mengembangkan sebuah aplikasi mobile dengan teknologi J2ME.


(26)

3. Bagi Universitas :

a) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi baik teori maupun praktek yang telah diperoleh selama masa kuliah.

b) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan sebagai bahan evaluasi.

1.5Metode Penelitian

1. Metode yang penulis lakukan untuk mendapatkan data dan informasi, yaitu adalah metode studi pustaka, yaitu pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku referensi, e-book, dan website.

2. Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dalam penelitian ini penulis lakukan menggunakan empat tahap siklus pengembangan model RAD (Rapid Application Development) yang dibuat oleh James Martin yaitu (Kendal & Kendal, 2003:238):

a) Fase Perencanaan Syarat-syarat

Yaitu menentukan tujuan dan syarat-syarat informasi. b) Fase Perancangan

Yaitu perancangan proses-proses yang akan terjadi dalam sistem, perancangan basis data, dan perancangan antarmuka.


(27)

Pada tahapan ini dilakukan tahap pengkodean terhadap rancangan-rancangan yang telah didefinisikan.

d) Fase Pelaksanaan

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem dan pengenalan terhadap sistem.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan sistematis, skripsi ini dibagi menjadi lima bab dan tiap bab memiliki beberapa sub bab dengan urutan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar acuan dalam pembahasan penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi uraian lebih rinci tentang metodologi penelitian yang meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.


(28)

BAB IV RANCANGAN PROGRAM DAN IMPLEMENTASI

Pada bab ini akan dibahas mengenai spesifikasi sistem, implementasi dan uji coba program yang telah dirancang.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil yang didapat melalui perancangan dan implementasi program berikut saran untuk pengembangan bagi peneliti lain terhadap pemrograman java. DAFTAR PUSTAKA


(29)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Sistem Temu Kembali Informasi (Information Retrieval)

Menurut Gunarso (2004: 1), “Sistem temu kembali informasi adalah sebuah sistem pencarian informasi dari dokumen-dokumen yang tersedia”.

Menurut Rahadian, Allan R (Fasilkom UI, 2004: 15), pengguna informasi ingin mewakili suatu kata untuk query dan melakukan satu atau lebih pencarian, dalam mencari informasi yang penting. Karenanya pengambilan informasi menggunakan perbandingan query dengan indeks (kata atau frame yang penting) yang muncul dalam dokumen itu sendiri.

IR melakukan pengindeksan teks pada setiap dokumennya. Pengindeksan teks adalah proses untuk menentukan apa yang akan digunakan untuk mempresentasikan dokumen tertentu. Indeks kata ini yang digunakan untuk mengindeks dokumen. Pengindeksan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

a. Pengindeksan secara manual

 Pengindeksan menentukan kata kunci yang diberikan kepada suatu dokumen berdasarkan perbendaharaan kata yang terkontrol.

 Pengindeksan secara manual menggunakan biaya yang sangat mahal.

b. Pengindeksan secara otomatis

 Program pengindeksan menentukan kata, frase, atau fitur tertentu dari teks pada dokumen.


(30)

 Mempunyai keunggulan proses yang cepat Dasar pengindeksan secara otomatis adalah: a. Parse dan pengubahan menjadi token.

Melihat dokumen dan mengenali strukturnya. b. Hilangkan Stopword

Hilangkan kata umum berdasarkan daftar kata seperti misal, dan, atau, dan lain sebagainya.

c. Stemming

Pemotongan kata berimbuhan menjadi kata dasar. d. Bobot kata

Pemberian bobot kata yang sering muncul.

Pribadi, Adi, W (2004:1) Hal-hal yang dilakukan oleh sistem temu kembali informasi diantaranya adalah:

a) Mengolah record-record berupa teks dokumen, yaitu mengidentifikasi sejumlah istilah yang dianggap mewakili isi dokumen.

b) Mengidentifikasi permintaan informasi

c) Menentukan dan mengambil informasi atau dokumen yang dibutuhkan sesuai permintaan.

Ada beberapa masalah yang ditemui dalam penggunaan sistem temu kembali informasi adalah sebagai berikut:

a) Jumlah dokumen yang terambil bisa terlalu sedikit atau terlalu banyak jika dibandingkan dengan jumlah dokumen yang relevan


(31)

(yang sesuai dengan keinginan pemakai) dalam sebuah kumpulan dokumen.

b) Isi dokumen yang terambil tidak sesuai dengan keinginan pemakai (user).

Permasalahan ini terjadi karena suatu dokumen yang diidentifikasi oleh sejumlah istilah yang belum tentu sepenuhnya mewakili isi dokumen. Suatu istilah yang dipakai bisa saja memiliki makna ganda. Hal ini menyebabkan dokumen yang terambil bisa tidak sesuai dengan keinginan pemakai.

2.2Algoritma Pencarian (Searching)

Proses pencarian atau disebut juga dengan Table Look-up atau Storage and Retrieval Information adalah suatu proses untuk mengumpulkan sejumlah informasi di dalam pengingat komputer dan kemudian mencari kembali informasi yang diperlukan secepat mungkin. Terkadang pembacaan dilakukan tidak pada semua data melainkan hanya pada data tertentu saja, atau pada data dengan karakteristik tertentu (Yuswanto, 2009: 343).

Biasanya data hasil pengukuran di lapangan masih berupa data mentah dan belum terurut. Agar pencarian terhadap data tertentu yang diperlukan lebih mudah maka data tersebut harus diurutkan sebelum disimpan dalam memori. Untuk data berbentuk file yang berada di memori sekunder maka perlu pengambilan atau pembacaan ulang. Apabila data relatif sedikit pembacaan bisa dilakukan keseluruhan artinya semua data dibaca sampai ditemukan data yang dimaksud, namun jika data sangat besar hal ini tidak


(32)

efisien. Agar pencarian dilakukan dengan cepat maka perlu algoritma pencarian (searching). (Eko Budi Raharjo, 2008:225)

Algoritma pencarian meliputi : pencarian sekuensial (sequential search), pencarian biner (binary search), dan pencarian interpolasi (interpolation search), file dan Hashing (Eko Budi Purwanto, 2008:225).

2.2.1 Pencarian Sekuensial (Sequential Search)

Menurut Eko Budi Purwanto (2008:225), Sequential Search adalah pencarian data secara berurutan mulai dari data pertama sampai dengan data yang dicari (data kunci) didapatkan atau sampai seluruh data sudah dicari dan data kunci tidak ditemukan. Pencarian sekuensial dapat dilakukan terhadap data yang belum diurutkan. Pencarian dapat dilakukan terhadap data didalam memori yang ditampung dalam Array atau linked list dan data didalam memori sekunder.

Menurut Yuswanto (2009:344), metode pencarian beruntun (Sequential Search) atau sering disebut dengan pencarian linier merupakan metode pencarian data secara beruntun mulai dari data pertama sampai data dengan kunci pencarian ditemukan atau sampai seluruh data telah dicari meskipun data tersebut tidak ditemukan. Metode pencarian seperti ini dilakukan pada data yang tidak diurutkan (sort) berdasarkan kunci tertentu sehingga tidak diketahui posisi relatif data yang dicari. Media data pada proses pencarian dengan metode sequential search dapat berada dimemori (ditampung dalam variabel array atau linked list) maupun terhadap file pada media penyimpanan sekunder.


(33)

Langkah-langkah algoritma pencarian sekuensial (Eko Budi Purwanto, 2008:227) :

1. Deteksi n banyak record array x.

2. Untuk setiap x[i], 0≤ i ≤ n-1, uji apakah x[i] = kunci.

3. Jika x[i] = kunci maka data ditemukan di indeks = i, Pencarian selesai.

4. Jika x[i] ≠ kunci maka lanjutkan pencarian hingga data terakhir i = n-1.

5. Jika i = n-1 dan x[i] ≠ kunci berarti data yang dicari tidak ada dan set indeks = -1. Pencarian selesai.

2.2.2 Pencarian Biner (Binary Search)

Pencarian biner (binary search) adalah pencarian data yang dimulai dari pertengahan kumpulan data yang telah diurutkan berdasarkan data kunci. Data kunci adalah data yang digunakan sebagai acuan untuk mengurutkan data-data yang ada di dalam tabel atau database (Eko Budi Purwanto, 2008:228).

Langkah-langkah algoritma pencarian biner (Eko Budi Purwanto, 2008:228) :

1. Deteksi n banyak record array

2. Nomor array, low(kiri) = 0, dan high (kanan) = n-1.

Low + high

3. Hitung nilai tengah dengan mid =

2


(34)

i) jika data[mid] = data[kunci]  pencarian selesai data didapatkan.

ii) jika data[mid] < data[kunci]  low (kiri) = mid +1. iii) jika data[mid] > data[kunci]  high (kanan) = mid – 1. 5. Jika low (kiri) ≤ high (kanan) dan data[mid] ≠ data kunci,

ulangi langkah 3.

6. Jika data[mid] ≠ data[kunci] maka index = -1. Selesai. 2.2.3 Pencarian Interpolasi (Interpolation Search)

Pencarian Interpolasi merupakan metode pencarian dengan berpedoman posisi relatif kunci data. Jika digambarkan secara umum, seperti saat kita mencari nama pemilik telepon pada buku petunjuk telepon. Misalnya nama pemilik telepon berawalan ”B” maka buku telepon yang kita buka sekitar 1/3 atau 1/4 dari tebal buku. Jadi bukan mencari nama pemilik telepon dari awal buku telepon (Yuswanto, 2009:354).

Langkah-langkah algoritma pencarian interpolation (Eko Budi Purwanto, 2008:231) :

1. Deteksi n banyak record array.

2. Nomor array, low(kiri) = 0, dan high (kanan) = n – 1. 3. Perkirakan posisi data dengan

data[kunci] – data[low]

posisi = --- * (high – low) + low

data[high] – data[low] 4. Lihat arr[posisi] dan cocokan dengan kunci:

i). jika arr[posisi] kunci = kunci  pencarian selesai dan data ditemukan.


(35)

ii) jika posisi arr[posisi].kunci > kunci  high = posisi -1 iii). Jika posisi arr[posisi] kunci < kunci  low = posisi + 1. 5. Jika data[posisi] ≠ data[kunci], ulangi langkah 3.

6. Jika kunci ≥ arr[low] kunci dan kunci ≤ arr[high]. kunci, index = -1, pencarian selesai dan data tidak ditemukan.

2.3 Rapid Application Development (RAD)

Menurut Kendal & Kendal (2003, 237), RAD adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak.

Menurut Roger, S.Pressman (2003:42), RAD adalah sebuah model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier di mana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen. Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan menciptakan “sistem fungsional yang utuh” dalam periode waktu yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari).

Dalam penelitian ini penulis lakukan menggunakan empat tahap siklus pengembangan model RAD (Rapid Application Development) yang dibuat oleh James Martin yaitu (Kendal & Kendal, 2003:238):

a) Fase Perencanaan Syarat-syarat

Yaitu menentukan tujuan dan syarat-syarat informasi. b) Fase Perancangan


(36)

Yaitu perancangan proses-proses yang akan terjadi dalam sistem, perancangan basis data, dan perancangan antarmuka.

c) Fase Konstruksi

Pada tahapan ini dilakukan tahap pengkodean terhadap rancangan-rancangan yang telah didefinisikan.

d) Fase Pelaksanaan

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem dan pengenalan terhadap sistem.

2.4Analisis Program

Algoritma program terdiri dari dua macam, yaitu pseudocode dan flow chart (diagram alur).

2.4.1 Pseudocode

Menurut Jogiyanto (2003:1), Pseudo berarti imitasi atau mirip atau menyerupai dan code menunjukan kode dari program, berarti pseudocode adalah kode yang mirip dengan instruksi kode program yang sebenarnya. Pseudocode berbasis pada bahasa pemrograman yang sesungguhnya seperti COBOL, FORTRAN, atau PASCAL, sehingga lebih tepat digunakan untuk menggambarkan algoritma yang akan dikomunikasikan kepada programmer.

Pseudecode akan memudahkan programmer untuk memahami dan menggunakan, karena mirip dengan kode-kode program sebenarnya. Pseudocode menjelaskan juga tentang pemberian nilai awal dari suatu


(37)

variabel, membuka dan menutup file, subcript atau tipe-tipe data yang digunakan (misalnya real, integer, boolean).

2.4.2 Diagram Alur (Flowchart)

Menurut Pressman (2002: 535), Komputer membutuhkan hal-hal yang terperinci, maka bahasa pemrograman bukan merupakan alat yang boleh dikatakan baik untuk merancang sebuah algoritma awal.

Alat yang banyak dipakai untuk membuat algoritma adalah diagram alur. Diagram alur dapat menunjukan secara jelas arus pengendalian algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis.

Masing-masing simbol telah di tetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya. Simbol-simbol tersebut dipakai untuk menunjukan berbagai kegiatan operasi dan jalur pengendalian. Diantara simbol-simbol yang akan digunakan pada tabel 2.1 sebagai berikut:

Tabel 2.1 Simbol-simbol Flowchart (Jogiyanto, 2001: 798).

Gambar Simbol Keterangan Simbol Kegunaan

Simbol proses

Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer

Simbol input-output

Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.


(38)

Simbol decision

Simbol untuk kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban/aksi.

Simbol terminal

Simbol untuk permulaan atau akhir dari suatu program.

Simbol connector

Simbol untuk keluar atau masuk prosedur atau proses dalam lembar yang sama.

Menunjukkan bagan instruksi selanjutnya

Simbol document

Simbol untuk menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output dicetak di kertas.

Simbol catatan/keterangan

Berisi catatan supaya mudah dimengerti isi/tujuan algoritma atau uraian data yang akan diproses.

Tanda hubung antara symbol flowchart yang berbeda halaman.

2.5Sekilas Tentang Konkordansi Al-Qur’an

Menurut Ali Audah (2008), buku-buku acuan dan panduan kata (konkordansi) mengenai Qur’an yang akan dapat mengantarkan kita kepada ayat atau surah yang dicari sudah pernah ditulis orang. Sejarah penulisan buku panduan demikian yang terkenal meskipun bukan yang pertama, konkordansi


(39)

yang disusun oleh sarjana Jerman, Gustavus Flugel dalam tahun 1842, Concordance Corani Arabicae, disertai kata pengantar dalam bahasa Latin, yang sampai sekarang masih banyak dipakai di Barat.

Makin lama makin terasa perlunya ada sebuah buku pedoman yang akan dapat memandu kita dengan mudah dalam mencari ayat-ayat dalam Qur’an. Di Indonesia yang sangat terkenal Fathurrahmaan li Thaalib’l-Qur-aan oleh ‘Ilmii Zaadeh Faidullah, terbit pertama kali hampir seabad yang lalu, yang pada setiap kata disertai sebagian kecil ayat berikut nama surah dan nomor ayat. Dalam waktu yang hampir bersamaan (1906) di India kemudian terbit pula Miftaah-ul-Qur’an atau Key to the Holy Qur-an disusun oleh Ahmad Shah dengan pengantar bahasa Inggris dilengkapi dengan glosari Arab-Inggris.

Baik Flugel atau Ahmad Shah, keduanya hanya menyebut sepatah kata pada tiap ayat disertai nomor surah dan nomor ayat. Baru dalam tahun 1364 H/1945 almarhum Muhammad Fu’aad ‘Abdul Baaqi menerbitkan Al-Mu’jam’l-Mufahras li Alfaaz-l-Qur-aan-l-Kariim yang lebih lengkap dengan ayat-ayat yang sebagian besar dikutip utuh, disertai jumlah banyaknya ayat pada setiap kata, nama dan nomor surah serta nomor ayat dengan keterangan Surat Mekah dan Madinah.

Tetapi semua buku konkordansi itu kecuali buku Ahmad Shah, disusun berdasarkan kaidah ilmu saraf bahasa Arab, sehingga mereka yang kurang akrab dengan morfologi dan ilmu nahu atau gramatika meskipun dapat membacanya, tidak akan mudah mencari kata pokok. Perubahan bentuk dari


(40)

kata dasar ke kata jadian, atau dari masdar ke isytiqaq sampai kepada kata kerja, kata sifat dan seterusnya, besar sekali akibatnya. Belum lagi jika harus berhubungan dengan huruf-huruf ‘illat seperti alif, waw dan yaa, disamping syarat-syarat lain yang harus ditaati dalam penyusunan abjad. Bahkan Flugel, lepas dari jasanya yang besar menyusun konkordansi pada waktu itu, banyak mendapat kritik justru karena kesalahan-kesalahan menyusun akar kata mufradaat, terutama berhubungan dengan huruf-huruf ‘illat tersebut; disamping penomoran ayat-ayat yang berbeda dengan yang umum berlaku.

Sesungguhnya begitu, semua buku acuan itu sangat membantu dalam saya menyusun Konkordansi ini. Kedua karya tulis Flugel dan Ahmad Shah saya pergunakan juga dalam menambah beberapa lema yang tak terdapat dalam buku-buku acuan yang lain.

Maka dari itu, kenyataan menunjukkan pula bahwa banyak orang yang sudah akrab dengan Qur’an dengan penalaran dan pemahaman isi ayat yang begitu baik, tetapi tidak sepenuhnya menguasai bahasa Arab, sering menemui kesulitan, sementara buku-buku konkordansi yang ada umumnya dalam bahasa Arab atau bahasa asing lainnya yang masih terikat pada kaidah bahasa Arab yang dalam penggunaannya ternyata tidak begitu mudah.

2.6 Pembahasan Umum JAVA

JAVA menurut definisi dari SUN adalah nama untuk sekumpulan teknologi yang digunakan untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer standalone ataupun pada komputer dalam lingkungan jaringan.


(41)

JAVA2 adalah generasi kedua dari JAVA platform (generasi awalnya adalah Java Development Kit). Java berdiri diatas sebuah mesin interpreter yang diberi nama Java Virtual Machine (JVM). JVM ini yang akan membaca byte code dalam file .class dari suatu program sebagai representasi langsung program yang berisi bahasa mesin. Oleh karena itu bahasa JAVA disebut sebagai bahasa pemprograman yang portable karena dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi, asalkan pada sistem operasi tersebut terdapat JVM (M.Shalahuddin, Rosa A.S, 2006:1).

Platform JAVA memilik tiga buah edisi yang berbeda yaitu J2EE (Java2 Enterprise Edition), J2SE (Java2 Second Edition) dan J2ME (Java2 Micro Edition). Hubungan antara J2EE, J2SE dan J2ME dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah ini.

Gambar 2.1 Hubungan antara J2EE, J2SE dan J2ME (Martin de Jode, 2004:4)


(42)

2.7 JAVA 2 Platform Micro Edition (J2ME) 2.7.1 Sekilas tentang J2ME

Java 2 Micro Edition atau yang biasa disebut J2ME adalah lingkungan pengembangan yang didesain untuk meletakkan perangkat lunak JAVA pada barang elektronik beserta perangkat pendukungnya. Pada J2ME, jika perangkat lunak berfungsi baik pada sebuah perangkat maka belum tentu juga berfungsi pada perangkat yang lainnya. J2ME biasa digunakan pada telepon seluler, pager, Personal Digital Assistance (PDA’s) dan sejenisnya (M.Shalahuddin, Rosa A.S, 2006:5).

Arsitektur J2ME dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut.

Gambar 2.2 Arsitektur High Level View J2ME (A.N Klingsheim, 2004:21)

Tetapi selain memiliki beberapa keunggulan, teknologi J2ME juga memiliki beberapa keterbatasan, terutama jika diaplikasikan pada ponsel. J2ME sangat tergantung pada perangkat (device) yang digunakan, bisa dari segi merk ponsel, maupun kemampuan ponsel, dan dukungannya terhadap teknologi J2ME. Misalnya, jika sebuah ponsel


(43)

tidak memiliki kamera maka jelas J2ME pada ponsel tersebut tidak dapat mengakses kamera. Keterbatasan lainnya adalah pada ukuran aplikasi, karena memori pada ponsel sangat terbatas. (M.Shalahuddin, Rosa A.S, 2006:6)

2.7.2 J2ME Configuration

Configuration adalah suatu spesifikasi yang menggambarkan lingkungan perangkat lunak untuk suatu device yang digambarkan oleh suatu kumpulan karakteristik yang bersandar pada suatu spesifikasi contohnya antara lain:

1. Jenis dan jumlah ketersediaan memori 2. Jenis prosesor dan kecepatannya

3. Jenis koneksi jaringan yang tersedia pada suatu device Dalam J2ME telah didefinisikan dua buah konfigurasi yaitu CLDC (Connected Limited Device Configuration) untuk perangkat kecil dan CDC (Connected Device Configuration) untuk perangkat yang lebih besar (M.Shalahuddin, Rosa A.S, 2006:6).

1. Connected Limited Device Configuration (CLDC)

Connected Limited Device Configuration (CLDC) adalah perangkat dasar dari J2ME profiles untuk perangkat kecil, seperti telepon seluler, pager, dan low-end PDAs.

Gambar 2.3 di bawah ini menjelaskan tentang posisi CLDC di dalam arsitektur J2ME .


(44)

Gambar 2.3 Posisi CLDC dalam Arsitektur J2ME (M.Shalahuddin, Rosa A.S, 2006:7)

2. Connected Device Configuration (CDC)

CDC ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dari devices yang terletak di antara device yang ditujukan untuk CLDC dan sistem desktop yang berjalan penuh menggunakan J2SE. CDC dapat ditemukan pada device seperti PDA yang lebih canggih, pada smart phones, web telephones, residential gateway, dan set-top boxes.

Berikut adalah perbandingan CLDC dan CDC (M.Shalahuddin, Rosa A.S, 2006:8):

Tabel 2.2

Tabel Perbandingan antara CLDC dan CDC (M.Shalahuddin, Rosa A.S, 2006:8)

CLDC CDC

Mengimplementasikan sebagian dari J2SE.

Mengimplementasikan seluruh fitur J2SE.

JVM yang digunakan adalah KVM (Kilo Virtual Machine).

JVM yang digunakan adalah CVM (C- Virtual Machine).

Digunakan pada perangkat genggam Digunakan pada perangkat genggam

MIDP CLDC Kumpulan Library KVM Sistem Operasi


(45)

(handphone, PDA, twoway pager) dengan memori terbatas (160-512 KB).

(internet TV, Nokia Communicator, car TV) dengan memori minimal 2 MB.

Prosessor : 16/32 bit. Prosessor : 32 bit.

2.7.3 J2ME Profile

Profile melengkapi Configuration dengan menambahkan kelas-kelas tambahan yang menyediakan fitur-fitur yang lebih spesifik yang sesuai bagi jenis-jenis device tertentu (Kim Topley, 2002:12).

Salah satu profile yang terdapat dalam arsitektur J2ME adalah MIDP atau Mobile Information Device Profile.

Mobile Information Device Profile (MIDP)

MIDP atau Mobile Information Device Profile adalah spesifikasi untuk sebuah profile J2ME (M.Shalahuddin, Rosa A.S, 2006:9).

Profile ini menambahkan networking, user interface components, dan local storage pada CLDC. Profile ini ditujukan khususnya kepada ponsel yang memiliki keterbatasan pada display dan fasilitas penyimpanan, dan oleh karena itu MIDP menyediakan user interface yang relatif sederhana dan networking dasar yang berbasis HTTP 1.1 (Kim Topley, 2002:12).


(46)

Posisi MIDP pada arsitektur J2ME dapat dilihat pada gambar 2.4 di bawah ini.

Gambar 2.4 Posisi MIDP dalam Arsitektur J2ME(A.N Klingsheim, 2004:25)

2.7.4 Kilo Virtual Machine (KVM)

KVM atau Kilo Virtual Machine adalah paket JVM yang di desain untuk perangkat yang kecil. Posisi KVM pada arsitektur J2ME dapat dilihat pada gambar 2.5 di bawah ini (M.Shalahuddin, Rosa A.S, 2006:11).

Gambar 2.5 Posisi KVM pada Arsitektur J2ME (M.Shalahuddin, Rosa A.S, 2006:11)

2.7.5MIDlet

Sebuah MIDlet adalah aplikasi JAVA yang didesain untuk dapat berjalan pada mobile device. Sebuah MIDlet terdiri dari satu atau lebih

MIDP

CLDC

Kumpulan Library

KVM Sistem Operasi


(47)

paket-paket MIDlet dan bersama-sama menggunakan suatu file JAVA Archive (JAR) (John W.Muchow, 2001:20).

MIDlet adalah sebutan untuk aplikasi-aplikasi yang dibuat di dalam handphone dengan menggunakan profil MIDP (Mobile Information Device Profile). Penyebutan dari istilah “MIDlet”, “Program”, dan “aplikasi” akan digunakan secara bergantian di dalam penulisan ini.

2.7.5.1 Daur Hidup MIDlet

AMS (Application Management Software) merupakan lingkungan tempat sebuah MIDlet dapat di-install, dijalankan, dihentikan maupun di-uninstall. AMS juga kadang disebut dengan nama JAM (Java Application Manager). AMS akan membuat setiap instance baru dari MIDlet dapat mengontrol keadaannya, yaitu dengan cara menjalankan (start), mengistirahatkan (pause) maupun menghentikannya (destroy) secara langsung oleh dirinya sendiri.

Terdapat tiga buah method yang harus diimplementasikan oleh setiap MIDlet, dengan kata lain, setiap MIDlet yang kita buat harus memiliki ketiga buah methode tersebut. Adapun method-method tersebut adalah sebagai berikut (Raharjo, 2007:23):


(48)

AMS akan memanggil method startApp () untuk memerintahkan MIDlet agar memperoleh fokus dan menjadikan MIDlet berada dalam keadaan Active. Method startApp() itu digunakan untuk mengaktifkan MIDlet. Hal ini dapat terjadi ketika MIDlet baru saja dibuat atau MIDlet yang akan kembali diaktifkan dari keadaan Paused (Raharjo, 2007:24).

Bentuk umum deklarasi method startApp() adalah public static void startApp() (Raharjo, 2007:24).

2) Method pauseApp ()

AMS memanggil method pauseApp() untuk memerintahkan MIDlet agar tidak memiliki fokus dan akan menjadikan MIDlet berada dalam keadaan Paused. Dalam keadaan ini, aplikasi tidak dapat memiliki satu pun tampilan UI (User Interface). Apabila aplikasi dibuat mengandung thread maupun Timer, maka objek-objek tersebut tidak akan dihentikan secara otomatis. Artinya, harus ada pemberhentian secara manual melalui penulisan kode. Aplikasi akan kembali berada dalam keadaan Active bila diaktivasi ulang (Raharjo, 2007:25).

Bentuk umum deklarasi method pauseApp() adalah public static void pauseApp() (Raharjo,.2007:24).


(49)

AMS memanggil method destroyApp() untuk memerintahkan MIDlet agar membuang atau membebaskan semua resource (biasanya berupa file) yang digunakan sekaligus menutup atau menghentikan aplikasi sesegera mungkin. Ini berarti bahwa kita harus menutup semua stream yang masih terbuka serta menghentikan semua thread dan timer yang digunakan. Pemanggilan method destroyApp() akan mengakibatkan MIDlet berada dalam keadaan Destroyed sehingga pada saat tersebut MIDlet sudah tidak dapat lagi melakukan pengaksesan terhadap objek Display (Raharjo, 2007:26).

Bentuk umum deklarasi method destroyApp() adalah public static void destroyApp() (Raharjo,.2007:26).

Gambaran dari ketiga method tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :


(50)

pembuatan MIDlet baru Apabila proses pembuatan MIDlet gagal

startApp () pauseApp ()

destroyApp ()

Gambar 2.6 Siklus daur hidup sebuah MIDlet (Raharjo, , 2007:23)

2.7.5.2 Emulator perangkat MIDlet

SUN Microsystem telah menyediakan J2ME Wireless Toolkit (sering disingkat dengan J2ME WTK) untuk mengembangkan aplikasi dalam handphone (Budi Raharjo, Imam Heryanto, Arif Haryono, 2007:8)

J2ME Wireless Toolkit dapat di download di

http://java.sun.com/j2me secara gratis. J2ME Wireless Toolkit adalah kakas yang menyediakan lingkungan emulator, dokumentasi beserta contoh-contoh aplikasi JAVA untuk perangkat kecil (small device) (M.Shalahuddin, Rosa A.S, 2006:15).

Paused

Active


(51)

Gambar 2.7 berikut ini adalah contoh J2ME Wireless Toolkit versi 2.5.

Gambar 2.7 Contoh emulator J2ME Wireless Toolkit 2.5 2.7.5.3Java Application Descriptor (JAD)

Digunakan untuk mendeskripsikan isi aplikasi untuk keperluan pemetaan. File JAD berisi deskripsi file JAR (Java Archive) dan pemetaan atribut MIDlet, sedangkan file JAR berisi kumpulan kelas dan resource (M.Shalahuddin, Rosa A.S, 2006:14).

2.8. Teknik Pengujian Aplikasi

2.8.1 Sekilas tentang Pengujian Black-Box

Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional pernagkat lunak. Dengan demikian, pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black-box bukan merupakan alternatif dari teknik white-box, tetapi merupakan


(52)

pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari pada metode white-box (Roger S. Pressman, 2002:551).

Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut (Roger S. Pressman, 2002:551) :

1) Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2) Kesalahan interface

3) Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

4) Kesalahan kinerja

5) Inisialisasi dan kesalahan terminasi. 2.8.2 Sekilas tentang Pengujian White-Box

Pengujian white-box, yang kadang-kadang disebut pengujian glass-box, adalah metode desain test case yang menggunakan struktur kontrol desain prosedural untuk memperoleh test case. Dengan menggunakan metode pengujian white-box, perekayasa sistem dapat melakukan test case yang (Roger S. Pressman, 2002:533):

1) memberikan jaminan bahwa semua jalur independen pada suatu modul telah digunakan paling tidak satu kali;

2) menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan false; 3) mengeksekusi semua loop pada batasan mereka dan pada batas

operasional mereka;


(53)

Pengujian white-box perangkat lunak didasarkan pada pengamatan yang teliti terhadap detail prosedural. Jalur-jalur logika yang melewati perangkat lunak diuji dengan memberikan test case yang menguji serangkaian kondisi dan atau loop tertentu. “status program tersebut” dapat diuji pada berbagai titik untuk menentukan apakah status yang diharapkan atau dituntut sesuai dengan status aktual.

2.9. Unified Modelling Language (UML) 2.9.1Sekilas tentang UML

Menurut Grady Booch, James Rumbaugh, Ivar Jacobson (1998) UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian benda-benda dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak.

UML sendiri diangkat dari metode object-oriented analysis and design (OOA&D) yang muncul pada akhir tahun 1980 dan awal tahun 1990. UML menyatukan secara langsung metode-metode dari Booch, Rumbaugh (OMT), dan Jacobson, tetapi jangkauannya lebih luas. UML melewati proses standarisasi dengan OMG (Object Management Group) dan sekarang menjadi standar dari OMG (Martin Fowler, 1999).


(54)

2.9.2 Diagram-diagram dalam UML

Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman yang menyeluruh. Untuk upaya tersebut UML menyediakan beberapa jenis diagram, di antaranya yang digunakan dalam penelitian ini adalah Use Case Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, dan Activity Diagram yang akan dijelaskan sebagai berikut.

2.9.2.1Use Case Diagram

Use Case adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Use Case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan (Martin Fowler, 2005:141).

Use Case Diagram menggambarkan suatu kumpulan dari beberapa use case dan actors dan hubungan antara keduanya. Diagram ini sangat penting dalam mengatur dan mencontohkan perilaku dari sebuah sistem (Grady Booch, James Rumbaugh, Ivar Jacobson, 1998).

Gambar 2.8 di bawah ini adalah notasi use case dan actor yang digunakan dalam use case diagram.


(55)

Gambar 2.8 Notasi Use Case dan Actor

Contoh Use Case Diagram dapat dilihat pada gambar 2.9 di bawah ini.

Gambar 2.9 Contoh Use Case Diagram (Grady Booch, James Rumbaugh, Ivar Jacobson, 1998)

Di dalam use case terdapat teks untuk menjelaskan urutan kegiatan yang di sebut use case specification. Use case specification terdiri dari (Julius Hermawan, 2004:16): 1. Nama use case

Mencantumkan nama dari use case yang bersangkutan. Sebaiknya diawali dengan kata kerja untuk menunjukan suatu aktivitas.

2. Deskripsi singkat (brief description) Actor


(56)

Menjelaskan secara singkat dalam satu atau dua kalimat tentang tujuan dari use case ini.

3. Aliran normal (basic flow)

Ini adalah jantung dari use case. Menjelaskan interaksi antara actor dan sistem dalam kondisi normal, yaitu segala sesuatu berjalan dengan baik, tiada halangan atau hambatan dalam mencapai tujuan dari use case. 4. Aliran alternatif (alternate flow)

Merupakan perlengkapan dari basic flow karena tidak ada yang sempurna dalam setiap kali use case berlangsung. Di dalam alternate flow ini dijelaskan apa yang akan terjadi bila suatu halangan terjadi sewaktu use case berlangsung.

5. Pre-condition

Menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi sebelum use case bisa dimulai.

6. Post-condition

Menjelaskan kondisi yang berubah atau terjadi saat use case selesai di eksekusi.

2.9.2.2Sequence Diagram

Sebuah sequence diagram, secara khusus, menjabarkan behaviour sebuah skenario tunggal. Diagram tersebut menunjukkan sejumlah objek contoh dan


(57)

pesan-pesan yang melewati objek-objek ini di dalam use case (Martin Fowler, 2005:81).

Kita dapat membaca diagram ini dengan melihat pada objek-objek dan pesan-pesan (message). Objek-objek yang berperan dalam aliran diperlihatkan pada kotak bersegi empat panjang yang melintas pada bagian atas diagram. Setiap objek memiliki garis hidup (lifeline), yang digambarkan sebagai garis vertikal di bawah nama suatu objek (Adi Nugroho, 2005:92).

Contoh Sequence Diagram dapat dilihat pada gambar 2.10 di bawah ini.

Gambar 2.10 Contoh Sequence Diagram (Martin Fowler, 2005:85)

2.9.2.3Class Diagram

Class Diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat di antara objek. Class Diagram mendeskripsikan jenis-jenis


(58)

objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat di antara mereka. Class Diagram juga menunjukkan properti dan operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut. UML menggunakan istilah fitur sebagai istilah umum yang meliputi properti dan operasi sebuah class (Martin Fowler, 2005:53).

Notasi class berbentuk persegi panjang 3 bagian yaitu, persegi panjang paling atas untuk nama class, persegi panjang paling bawah untuk operasi atau method, dan persegi panjang di tengah untuk atribut. Notasi class dapat dilihat pada gambar 2.11 di bawah ini.

Gambar 2.11 Notasi Class dalam UML (Adi Nugroho, 2005:111)

Bagian paling atas memuat nama kelas. Bagian tengah mendaftarkan atribut-atribut yang dimiliki sebuah kelas sedangkan paling bawah mendaftarkan operasi-operasi yang dimiliki kelas yang bersangkutan.

Class diagram umumnya tersusun dari elemen class, interface, dependency, Generalization dan Association. Relasi dependency menunjukan bagaimana terjadi ketergantungan antar class yang ada. Relasi Generalization

Nama Kelas Atribut


(1)

[1] 89.18: wa laa tahaadhdhuuna 'alaa tha'aamil-miskiin.

thahaahaa Jumlah 1,

[1] 91.6: wal-ardhi wa maa thahaahaa. tahtihaa Jumlah 2,

[1] 85.11: Innal-ladziina aamanuu wa 'amilush-shaalihaati lahum jannaatun tajrii min tahtihal-anhaar, dzaalikal-fauzul-kabiir.

[2] 98.8: Jazaa-uhum 'inda rabbihim jannaatu 'Adnin tajrii min tahtihal-anhaaru khaalidiina fiihaa abadaa, radhiyallahu 'anhum wa radhuu 'anhu, dzaalika li man khasyiya rabbah. tajallaa Jumlah 1,

[1] 92.2: wan-nahaari idzaa tajallaa. tajrii Jumlah 2,

[1] 85.11:Innal-ladziina aamanuu wa 'amilush-shaalihaati lahum jannaatun tajrii min tahtihal-anhaar, dzaalikal-fauzul-kabiir.

[2] 98.8: Jazaa-uhum 'inda rabbihim jannaatu 'Adnin tajrii min tahtihal-anhaaru khaalidiina fiihaa abadaa, radhiyallahu 'anhum wa radhuu 'anhu, dzaalika li man khasyiya rabbah. takaatsurun Jumlah 1,

[1] 102.1: Al-haakumut-takaatsur. takdziibin Jumlah 1,

[1] 85.19: Balil-ladziina kafaruu fii takdziib.

takhallat Jumlah 1,

[1] 84.4: wa alqat maa fiihaa wa takhallat.

takhsyaa Jumlah 1,

[1] 79.19: Wa ahdiyaka ilaa rabbika fa takhsyaa.

ta-kuluuna Jumlah 1,

[1] 89.19: wa ta'kuluunat-turaatsa aklal lammaa.

takuunu Jumlah 1,

[1] 101.5: wa takuunul-jibaalu kal-'ihnil-mamfuusy.

talaahaa Jumlah 1,

[1] 91.2: wal-qamari idzaa talaahaa. talahhaa Jumlah 1,

[1] 80.10: Fa anta 'anhu talahhaa. ta'lamuuna Jumlah 3,

[1] 102.3: Kallaa saufa ta'lamuun. [2] 102.4: tsumma kallaa saufa ta'lamuun.

[3] 102.5: Kallaa lau ta'lamuuna 'ilmal-yaqiin.

talazhzhaa Jumlah 1,

[1] 92.14: Fa andzartukum naaran talazhzhaa.

tamliku Jumlah 1,

[1] 82.19: Yauma laa tamliku nafsul li nafsin syai-aa, wal-amru yaumaidzil lillaah.

thaammatu Jumlah 1, [1] 79.34: Fa idzaa jaa-atith-thaammatul-kubraa. tanaffasa Jumlah 1,

[1] 81.18: wash-shubhi idzaa tanaffas. tanazzalu Jumlah 1,

[1] 97.4: Tanazzalul-malaaikatu warruuhu fiihaa bi idzni rabbihim min kulli amr.

tanfa'ahu Jumlah 1, [1] 80.4: au yadzdzakkaru fa tanfa'ahudzdzikraa. tanhar Jumlah 1,

[1] 93.10: Wa ammas-saa-ila fa laa tanhar.

tansaa Jumlah 1,

[1] 87.6: Sanuqri-uka fa laa tansaa. taqhar Jumlah 1,

[1] 93.9: Fa ammal-yatiima fa laa taqhar.

taqwaa Jumlah 1,

[1] 96.12: au amara bit-taqwaa. taqwiimin Jumlah 1,

[1] 95.4: tsumma radadnaahu asfala saafiliin.

tara Jumlah 2,

[1] 89.6: Alam tara kaifa fa'ala rabbuka bi 'Aad.

[1] 105.1: Alam tara kaifa fa'ala rabbuka bi ashhaabil-fiil. taraddaa Jumlah 1,

[1] 92.11: Wa maa yughnii 'anhu maaluhuu idzaa taraddaa. taraa-ibi Jumlah 1,

[1] 86.7: yakhruju mim bainish-shulbi wat-taraa-ib.

tarawunna Jumlah 1,

[1] 102.6: Latarawunnal-jahiim. tarawunnahaa Jumlah 1, [1] 102.7: tsumma latarawunnahaa 'ainal-yaqiin.

tardhaa Jumlah 1,

[1] 93.5: Wa lasaufa yu'thiika rabbuka fa tardhaa.

ta'rifu Jumlah 1,

[1] 83.24: ta'rifu fii wujuuhihim nazhratan-na'iim.

thaariqi, thaariqu Jumlah 2, [1] 86.1: Was-samaa-i wath-thaariq. [2] 86.2: wa maa adraaka math-thaariq. tarjufu Jumlah 1,

[1] 79.6: Yauma tarjufur-raajifah. tarkabunna Jumlah 1,

[1] 84.19: latarkabunna thabaqan 'an thabaq.

tarmiihim Jumlah 1,

[1] 105.4: tarmiihim bi hijaaratim min sijjiil.

tashaddaa Jumlah 1, [1] 80.6: kiraamim bararah. tashlaa Jumlah 1,

[1] 88.4: tashlaa naaran haamiyah. tasma'u Jumlah 1,

[1] 88.11: laa tasma'u fiihaa laaghiyah. tasniimin Jumlah 1,

[1] 83.27: Wa mizaajuhuu min tasniim. tasyaa-uuna Jumlah 1,

[1] 81.29: Wa maa tasyaa-uuna illaa ay yasyaa-allaahu rabbul-'aalamiin. tatba'uhaa Jumlah 1,

[1] 79.7: tatba'uhar-raadifah. ta-tiyahum Jumlah 1,

[1] 98.1: Lam yakunil-ladziina kafaruu min Ahlil-Kitaabi wal-musyrikiina mumfakkiina hattaa ta'tiyahumul-bayyinah.

taththali'u Jumlah 1,

[1] 104.7: allatiii taththali'u 'alal-af-idah.

ta-tuuna Jumlah 1,

[1] 78.18: yauma yunfakhu fish-shuuri fa ta-tuuna afwaajaa.

tawalla Jumlah 4,

[1] 80.1: 'Abasa wa tawallaa. [2] 88.23: illaa man tawallaa wa kafar. [3] 92.16: alladzii kadzdzaba wa tawallaa.

[4] 96.13: A ra-aita in kadzdzaba wa tawallaa.

tawashaw Jumlah 4,

[1] 90.17: Tsumma kaana minal-ladziina aamanuu wa tawaashau bish-shabri wa tawaashau bil-marhamah. [2] 90.17: Tsumma kaana minal-ladziina aamanuu wa tawaashau bish-shabri wa tawaashau bil-marhamah. [3] 103.3: illal-ladziina aamanuu wa'amilush-shaalihaati wa tawaashau bil-haqqi wa tawaashau bish-shabr. [4] 103.3:illal-ladziina aamanuu wa'amilush-shaalihaati wa tawaashau bil-haqqi wa tawaashau bish-shabr. tawwaabaan Jumlah 1,

[1] 110.8: thayraan Jumlah 1, [1] 105.8: tazakkaa Jumlah 2,

[1] 79.18: fa qul hal laka ilaa an tazakkaa.

[1] 87.14: Qad aflaha man tazakkaa. thajjaajaan Jumlah 1,

[1] 78.14: wa anzalnaa minal-mu'shiraati maa-an tsajjaajaa. thamma Jumlah 1,

[1] 81.21: muthaa'in tsamma amiin. Tsamuuda, Tsamuudu Jumlah 3, [1] 85.18: Fir'auna wa Tsamuud. [2] 89.9: Wa Tsamuudal-ladziina jaabush-shakhra bil-waad. [3] 91.11: Kadzdzabat Tsamuudu bi thaghwaahaa.

tsaaqibun Jumlah 1, [1] 86.3: an-najmuts-tsaaqib. tsaqulat Jumlah 1,

[1] 101.6: Fa ammaa man tsaqulat mawaaziinuh.

tsubuuraan Jumlah 1,

[1] 84.11: fa saufa yad'uu tsubuuraa. tsuwwiba Jumlah 1,

[1] 83.36: Hal tsuwwibal-kuffaaru maa kaanuu yaf'aluun.

tilka Jumlah 1,

[1] 79.12: Qaaluu tilka idzan karratun khaasirah.

tiini Jumlah 1,

[1] 95.1: Wat-tiini waz-zaituun. tublaa Jumlah 1,

[1] 86.9: Yauma tublas-saraa-ir. tuhadditsu Jumlah 1,

[1] 99.4: Yaumaidzin tuhadditsu akhbaaraha.

tuhibbuuna Jumlah 1,

[1] 89.20: wa tuhibbuunal-maala hubban jammaa.

tukadzdzibuuna Jumlah 2, [1] 82.9: Kallaa bal tukadzdzibuuna biddiin.

[2] 83.17: Tsumma yuqaalu haadzal-ladzii kuntum bihii tukadzdzibuun. tukrimuuna Jumlah 1,

[1] 89.17: Kallaa bal laa tukrimuunal-yatiim.

Thuuri Jumlah 1, [1] 95.2: wa thuuri siiniin. turaabaan Jumlah 1,

[1] 78.40: Innaa andzarnaakum 'adzaaban qariibay yauma yanzhurul-mar-u maa qaddamat yadaahu wa yaquulul kaafiru yaa laitanii kuntu turaabaa.

turaatsa Jumlah 1,

[1] 89.19: wa ta'kuluunat-turaatsa aklal lammaa.

tusqaa Jumlah 1,

[1] 88.5: tusqaa min 'ainin aaniyah. tu-tsiruuna Jumlah 1,


(2)

[1] 87.16: Bal tu-tsiruunal-hayaatad-dunyaa.

tuthi'hu Jumlah 1,

[1] 96.16: naashiyatin kaadzibatin khaathi-ah.

tutlaa Jumlah 1,

[1] 83.13: idzaa tutlaa 'alaihi aayaatunaa qaala asaathiirul-awwaliin.

Thuwaa Jumlah 1,

[1] 79.16:Idz naadaahu rabbuhuu bil-waadil-muqaddasi Thuwaa.

19. Indeks-U.txt

udkhulii Jumlah 2,

[1] 89.29: Fadkhulii fii 'ibaadi. [2] 89.30: wadkhulii jannatii. ufuqi Jumlah 1,

[1] 81.23: Wa laqad ra-aahu bil-ufuqil-mubiin.

ukhduudi Jumlah 1,

[1] 85.4: an-naari dzaatil-waquud. uulaa Jumlah 4,

[1] 79.25: Fa akhadzahullaahu nakaalal aakhirati wal-uulaa.

[2] 87.18: Inna haadzaa lafish-shuhufil- uulaa.

[3] 92.13: wa inna lanaa lal-aakhirata wal-uulaa.

[4] 93.4: Wa lal-aakhiratu khairul laka minal-uulaa.

ulaa-ika Jumlah 5,

[1] 80.42: Ulaa-ika humul-kafaratul-fajarah.

[2] 83.4: Ulaa-ika humul-kafaratul-fajarah.

[3] 90.18: Ulaa-ika ashhabul-maimanah.

[4] 98.6: Innal-ladziina kafaru min Ahlil-Kitaabi wal-musyrikiina fii naari Jahannama khaalidiina fiihaa, Ulaa-ika hum syarrul-bariyyah.

[5] 98.7:bInnal-ladziina aamanuu wa'amilush-shaalihaati ulaa-ikahum khairul-bariyyah.

umiruu Jumlah 1,

[1] 98.5: Wa maa umiruu illaa li ya'budullaaha mukhlishiina lahud-diin, hunafaa-a wa yuqiimush-shalaata wa yu'tuz-zakaata wa dzaalika diinul-qayyimah.

ummihi, ummuhu Jumlah 2, [1] 80.35: wa ummihii wa abiih. [2] 101.9: fa ummuhuu Haawiyah. untsaa Jumlah 1,

[1] 92.3: wa maa khalaqadz-dzakara wal-untsaa.

uqsimu Jumlah 3,

[1] 81.15: Fa laa uqsimu bil-khunnas. [2] 84.16: Fa laa uqsimu bisy-syafaq. [3] 90.1: Laa uqsimu bi haadzal-balad. ursiluu Jumlah 1,

[1] 83.33: wa idzaa kaaluuhum auw wazanuuhum yukhsiruun. usjud Jumlah 1,

[1] 96.19: Kallaa, laa tuthi'hu wasjud waqtarib.

'usra, 'usri Jumlah 2,

[1] 94.5: Fa inna ma'al-'usri yusraa. [1] 94.6: inna ma'al-'usri yusraa. 'usraa Jumlah 1,

[1] 92.10: fa sanuyassiruhuu lil-'usraa. uutiya Jumlah 2,

[1] 84.7: Fa ammaa man uutiya kitaabahuu bi yamiinih. [1] 84.10: Wa ammaa man uutiya kitaabahuu waraa-a zhahrih. 'uththilat Jumlah 1,

[1] 81.4: Wa idzal-'isyaaru 'uththilat. uutuu Jumlah 1,

[1] 98.4: Wa maa tafarraqal-ladziina uutul-kitaaba illaa mim ba'di maa jaa-athumul-bayyinah.

uzlifat Jumlah 1,

[1] 81.13: Wa idzal-jannatu uzlifat.

20. Indeks-W.txt

wadha'naa Jumlah 1,

[1] 94.2: wa wadha'naa 'angka wizrak. wadda'aka Jumlah 1,

[1] 93.3: maa wadda'aka rabbuka wa maa qalaa.

waadi Jumlah 2,

[1] 79.16: Idz naadaahu rabbuhuu bil-waadil-muqaddasi Thuwaa. [2] 89.9: Wa Tsamuudal-ladziina jaabush-shakhra bil-waad. waduudun Jumlah 1,

[1] 85.14: Wa huwal-ghafuurul-waduud.

wahhaajaan Jumlah 1, [1] 78.13: wa ja'alnaa siraajaw wahhaajaa.

waahidatun Jumlah 1,

[1] 79.13: Fa innamaa hiya zajratuw waahidah.

wajadaka Jumlah 2,

[1] 93.7: wa wajadaka dhaallan fa hadaa.

[2] 93.8: wa wajadaka 'aa-ilan fa aghnaa.

wajhi Jumlah 1,

[1] 92.20: illabtighaa-a wajhi rabbihil-a'laa.

waajifatun Jumlah 1,

[1] 79.8: Quluubuy-yaumaidziw waajifah.

walada Jumlah 1,

[1] 90.3: wa waalidiw wa maa walad. waalidin Jumlah 1,

[1] 90.3: wa waalidiw wa maa walad. waqaba Jumlah 1,

[1] 113.3: wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab.

waquudi Jumlah 1,

[1] 85.5: an-naari dzaatil-waquud. waraa-a Jumlah 1,

[1] 84.10: Wa ammaa man uutiya kitaabahuu waraa-a zhahrih. waraa-ihim Jumlah 1,

[1] 85.20: wallaahu miw waraa-ihim muhiith.

wasaqa Jumlah 1,

[1] 84.17: wal-laili wa maa wasaq. wasathna Jumlah 1,

[1] 100.5: fa wasathna bihii jam'aa. waswaasi Jumlah 1,

[1] 114.4: min syarril-waswaasil-khannaas.

watsaqahu Jumlah 1,

[1] 89.26: wa laa yuutsiqu watsaaqahuu ahad.

watri Jumlah 1,

[1] 89.3: wasy-syaf'i wal-watr. waylun Jumlah 4,

[1] 83.1: Wailul lil-muthaffifiin. [2] 83.10: Wailuy yauma-idzil lil-mukadzdzibiin.

[3] 104.1: Wailul li kulli humazatil lumazah.

[4] 107.4: Fa wailul lil mushalliin. wazanuuhum Jumlah 1,

[1] 83.3: wa idzaa kaaluuhum auw wazanuuhum yukhsiruun. wifaaqaan Jumlah 1, [1] 78.26: jazaa-aw wifaaqaa. wizraka Jumlah 1,

[1] 94.2: wa wadha'naa 'angka wizrak. wuhusyu Jumlah 1,

[1] 81.5: Wa idzal-wuhuusyu husyirat. wujuuhu Jumlah 4,

[1] 80.38: wa shaahibatihii wa baniih. [2] 80.40: Wa wujuuhuy yaumaidzin 'alaihaa ghabarah.

[3] 88.2: Wujuuhuy yaumaidzin khaasyi'ah.

[4] 88.8: Wujuuhuy yaumaidzin naa'imah.

wujuuhihim Jumlah 1, [1] 83.24: ta'rifu fii wujuuhihim nazhratan-na'iim.

21. Indeks-Y.txt

ya'buduu Jumlah 2,

[1] 98.5: Wa maa umiruu illaa li ya'budullaaha mukhlishiina lahud-diin, hunafaa-a wa yuqiimush-shalaata wa yu'tuz-zakaata wa dzaalika diinul-qayyimah.

[2] 106.3: Fal ya'buduu rabba haadzal-baiit,

yadaa Jumlah 1,

[1] 111.1: Tabbat yadaa Abii Lahabiw watabb.

yadaahu Jumlah 1,

[1] 78.40: wa ja'alnal-laila libaasaa. yadhdhhakuuna Jumlah 2, [1] 83.29: Innal-ladziina ajramuu kaanuu minal-ladziina aamanuu yadhhakuun.

[2] 83.34: ta'rifu fii wujuuhihim nazhratan-na'iim.

yadzdzakkaru Jumlah 2, [1] 80.4: au yadzdzakkaru fa tanfa'ahudzdzikraa.

[2] 87.10: Sayadzdzakkaru may yakhsyaa.

yadzuquuna Jumlah 1,

[1] 78.24: Laa yadzuuquuna fiihaa bardaw wa laa syaraabaa. yadkhuluuna Jumlah 1, [1] 110.2: wa ra-aitan-naasa yadkhuluuna fii diinillaahi afwaajaa. yad'u Jumlah 1,

[1] 96.17: Fal-yad'u naadiyah. yad'uu Jumlah 1,

[1] 84.11: fa saufa yad'uu tsubuuraa. yadu''u Jumlah 1,

[1] 107.2: Fa dzaalikal-ladzii yadu''ul-yatiim.

yaf'aluuna Jumlah 2,

[1] 83.36: Hal tsuwwibal-kuffaaru maa kaanuu yaf'aluun.

[2] 85.7: wa hum 'alaa maa yaf'aluuna bil-mu-miniina syuhuud.

yafirru Jumlah 1,

[1] 80.34: yauma yafirrul-mar-u min akhiih.


(3)

yaghsyaa Jumlah 1,

[1] 92.1: Wal-laili idzaa yaghsyaa. yahsabu Jumlah 3,

[1] 90.5: A yahsabu al lay yaqdira 'alaihi ahad.

[2] 90.7: A yahsabu al lam yarahuu ahad.

[3] 104.3: yahsabu anna maalahuu akhladah.

yahuddu Jumlah 1,

[1] 107.3: wa laa yahudhdhu 'alaa tha'aamil-miskiin.

yahuura Jumlah 1,

[1] 84.14: Innahuu zhanna al lay yahuur.

yahyaa Jumlah 1,

[1] 87.13: Tsumma laa yamuutu fiihaa wa laa yahyaa.

yaj'al Jumlah 1,

[1] 105.2: Alam yaj'al kaidahum fii tadhliil.

yajidka Jumlah 1,

[1] 93.6: Alam yajidka yatiiman fa aawaa.

yakhaafu Jumlah 1,

[1] 91.15: wa laa yakhaafu 'uqbaahaa. yakhfaa Jumlah 1,

[1] 87.7: Illaa maa syaa-allaah, innahuu ya'lamul-jahra wa maa yakhfaa. yakhruju Jumlah 1,

[1] 86.7: yakhruju mim bainish-shulbi wat-taraa-ib.

yakhsyaa Jumlah 3,

[1] 79.26: Inna fii dzaalika la'ibratal li may yakhsyaa.

[2] 80.9: wa huwa yakhsyaa. [3] 87.10: Sayadzdzakkaru may yakhsyaa.

yakhsyaahaa Jumlah 1,

[1] 79.45: Innamaa anta mundziru may yakhsyaahaa.

yakiiduuna Jumlah 1,

[1] 86.15: Innahum yakiiduuna kaidaa. yaksibuuna Jumlah 1,

[1] 83.14: Kallaa bal, raana 'alaa quluubihim maa kaanuu yaksibuun. yakun, yakuni Jumlah 2,

[1] 112.4: wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.

[2] 98.1: Lam yakunil-ladziina kafaruu min Ahlil-Kitaabi wal-musyrikiina mumfakkiina hattaa ta'tiyahumul-bayyinah.

yakuunu Jumlah 1,

[1] 101.4: Yauma yakuunun-naasu kal-faraasyil-mabtsuuts.

ya'lam, ya'lamu Jumlah 4, [1] 96.5: 'allamal-insaana maa lam ya'lam.

[2] 96.14: Alam ya'lam bi annallaaha yaraa.

[3] 87.7: Illaa maa syaa-allaah, innahuu ya'lamul-jahra wa maa yakhfaa. [4] 100.9: A fa laa ya'lamu idzaa bu'tsira maa fil-qubuur. ya'lamuuna Jumlah 3,

[1] 82.12: ya'lamuuna maa taf'aluun. [2] 78.4: Kallaa saya'lamuun. [3] 78.5: tsumma kallaa saya'lamuun. yalbatsuu Jumlah 1,

[1] 79.46: Ka annahum yauma yaraunahaa lam yalbatsuu illaa 'asyiyyatan au dhuhaahaa. yalid Jumlah 1,

[1] 112.3: Lam yalid wa lam yuulad. ya'mal Jumlah 2,

[1] 99.7: Famay ya'mal mitsqaala dzarratin khairay yarah.

[2] 99.8: Wamay ya'mal mitsqaala dzarratin syarray yarah.

yamiinihi Jumlah 1,

[1] 84.7: Fa ammaa man uutiya kitaabahuu bi yamiinih. yamlikuuna Jumlah 1,

[1] 78.37: rabbis-samaawaati wal-ardhi wa maa bainahumar-rahmaani laa yamlikuuna minhu khithaabaa. yamna'uuna Jumlah 1,

[1] 107.7: wa yamna'uunal-maa'uun. yamuutu Jumlah 1,

[1] 87.13: Tsumma laa yamuutu fiihaa wa laa yahyaa.

yanhaa Jumlah 1,

[1] 96.9: A ra-aital-ladzii yanhaa. yanqalibu Jumlah 1,

[1] 84.9: wa yanqalibu ilaa ahlihii masruuraa.

yantahi Jumlah 1,

[1] 96.15: Kallaa la-il lam yantahi lanasfa'am bin-naashiyah. yanzhuri, yanzhuru Jumlah 3, [1] 80.24: Fal-yanzhuril-insaanu ilaa tha'aamih.

[2] 86.5: Fal yanzhuril-insaanu mimma khuliq.

[3] 78.40: Innaa andzarnaakum 'adzaaban qariibay yauma yanzhurul-mar-u maa qaddamat yadaahu wa yaquulul kaafiru yaa laitanii kuntu turaabaa.

yanzhuruuna Jumlah 3,

[1] 83.23: 'alal-araa-iki yanzhuruun. [2] 83.35: 'alal-araa-iki yanzhuruun. [3] 88.17: A fa laa yanzhuruuna ilal-ibili kaifa khuliqat.

yaqdhi Jumlah 1,

[1] 80.23: Kallaa lammaa yaqdhi maa amarah.

yaqdira Jumlah 1,

[1] 90.5: A yahsabu al lay yaqdira 'alaihi ahad.

yaqiini Jumlah 2,

[1] 102.5: Kallaa lau ta'lamuuna 'ilmal-yaqiin.

[2] 102.7: tsumma latarawunnahaa 'ainal-yaqiin.

yaquulu Jumlah 5,

[1] 78.40: Innaa andzarnaakum 'adzaaban qariibay yauma yanzhurul-mar-u maa qaddamat yadaahu wa yaquulul kaafiru yaa laitanii kuntu turaabaa.

[2] 89.15: Fa ammal-insaanu idzaa mabtalaahu rabbuhuu fa akramahuu wa na''amahuu fa yaquulu rabbii akraman. [3] 89.16: Wa ammaa idzaa mabtalaahu fa qadara 'alaihi rizqahuu fa yaquulu rabbii ahaanan.

[4] 89.24: Yaquulu yaa laitanii qaddamtu li hayaatii.

[5] 90.6: Yaquulu ahlaktu maalal lubadaa.

yaquuluuna Jumlah 1, [1] 79.10: Yaquuluuna a innaa lamarduuduuna fil-haafirah. yaquumu Jumlah 2,

[1] 78.38: Yauma yaquumur-ruuhu wal-malaaikatu shaffal laa yatakallamuuna illaa man adzina lahur-rahmaanu wa qaala shawaabaa.

[2] 83.6: yauma yaquumun-naasu li rabbil-'aalamiin.

yaraa Jumlah 2,

[1] 79.36: wa burrizatil-jahiimu li may yaraa.

[2] 96.14: Alam ya'lam bi annallaaha yaraa.

yarahu Jumlah 3,

[1] 90.7: A yahsabu al lam yarahuu ahad.

[2] 99.7: Famay ya'mal mitsqaala dzarratin khairay yarah.

[3] 99.8: Wamay ya'mal mitsqaala dzarratin syarray yarah.

yarawnahaa Jumlah 1, [1] 79.46: Ka annahum yauma yaraunahaa lam yalbatsuu illaa 'asyiyyatan au dhuhaahaa. yarjuuna Jumlah 1,

[1] 78.27: Innahum kaanuu laa yarjuuna hisaabaa.

yas'aa Jumlah 2,

[1] 79.22: Tsumma adbara yas'aa. [2] 80.8: Wa ammaa man jaa-aka yas'aa.

yas-aluunaka Jumlah 1,

[1] 79.42: Yas-aluunaka 'anis-saa'ati ayyaana mursaahaa.

yashduru Jumlah 1,

[1] 99.6: Yaumaidziy yashdurun naasu asy-taatal liyurau a'maalahum. yasiiraan Jumlah 1,

[1] 84.8: fa saufa yuhaasabu hisaabay yasiiraa.

yasjuduuna Jumlah 1,

[1] 84.21: wa idzaa quri-a 'alaihimul-Qur'aanu laa yasjuduun.

yashlaa Jumlah 3,

[1] 84.12: wa yashlaa sa'iiraa. [2] 87.12: alladzii yashlan-naaral-kubraa.

[3] 111.3: Sayashlaa naaran dzaata lahab.

yashlaahaa Jumlah 1,

[1] 92.15: Laa yashlaahaa illal-asyqaa. yashlawnahaa Jumlah 1,

[1] 82.15: Yashlaunahaa yaumad-diin. yasma'uuna Jumlah 1,

[1] 78.35: laa yasma'uuna fiihaa lagwaw wa laa kidzdzaabaa. yasri Jumlah 1,

[1] 89.4: wal-laili idzaa yasr. yassarahu Jumlah 1,

[1] 80.20: Tsummas-sabiila yassarah. yastaqiima Jumlah 1,

[1] 81.28: li man syaa-a minkum ay yastaqiim.

yastawfuuna Jumlah 1,

[1] 83.2: alladziina idzaktaaluu 'alan-naasi yastaufuun.

yasyaa-a Jumlah 1,

[1] 81.29: Wa maa tasyaa-uuna illaa ay yasyaa-allaahu rabbul-'aalamiin. yasyhaduhu Jumlah 1,

[1] 83.21: yasyhaduhul-muqarrabuun. yasyrabu Jumlah 1,

[1] 83.28: 'ainay yasyrabu bihal-muqarrabuun.

yatadzakkaru Jumlah 2,

[1] 79.35:Yauma yatadzakkarul-insaanu maa sa'aa.

[2] 89.23: Wa jii-a yaumaidzim bi Jahannama yauma-idziy yatadzakkarul-insaanu wa annaa lahudz-dzikraa. yataghaamazuuna Jumlah 1, [1] 83.30: Wa idzaa marruu bihim yataghaamazuun.


(4)

[1] 87.11: wa yatajannabuhal-asyqaa. yatakallamuuna Jumlah 1,

[1] 78.38: Yauma yaquumur-ruuhu wal-malaaikatu shaffal laa yatakallamuuna illaa man adzina lahur-rahmaanu wa qaala shawaabaa.

yatanaafasi Jumlah 1,

[1] 83.26: Khitaamuhuu misk, wa fii dzaalika fal

yatanaafasil-mutanaafisuun. yatasaa-aluuna Jumlah 1, [1] 78.1: 'Amma yatasaa-aluun. yatazakkaa Jumlah 1,

[1] 92.18: alladzii yu'tii maalahuu yatazakkaa.

yathghaa Jumlah 1, [1] 96.6: Kallaa innal-insaana layathghaa.

yatiima Jumlah 3,

[1] 89.17: Kallaa bal laa tukrimuunal-yatiim.

[2] 93.9: Fa ammal-yatiima fa laa taqhar.

[3] 107.2: Fa dzaalikal-ladzii yadu''ul-yatiim.

yatiimaan Jumlah 2,

[1] 90.15: yatiiman dzaa maqrabah. [2] 93.6: Alam yajidka yatiiman fa aawaa.

yatluu Jumlah 1,

[1] 98.2: rasuulum minallaahi yatluu shuhufam muthahharah.

yatuubuu Jumlah 1,

[1] 85.10: Innal-ladziina fatanul-mu-miniina wal-mu-minaati tsumma lam yatuubuu fa lahum 'adzaabu Jahannama wa lahum 'adzaabul-hariiq.

yawma, yawmi, yawmu Jumlah 21, [1] 78.17: Inna yaumal-fashli kaana miiqaataa.

[2] 78.18: yauma yunfakhu fish-shuuri fa ta-tuuna afwaajaa.

[3] 78.38: Yauma yaquumur-ruuhu wal-malaaikatu shaffal laa yatakallamuuna illaa man adzina lahur-rahmaanu wa qaala shawaabaa.

[4] 78.40: Innaa andzarnaakum 'adzaaban qariibay yauma yanzhurul-mar-u maa qaddamat yadaahu wa yaquulul kaafiru yaa laitanii kuntu turaabaa.

[5] 79.6: Yauma tarjufur-raajifah. [6] 79.35: Yauma yatadzakkarul-insaanu maa sa'aa.

[7] 79.46: Ka annahum yauma yaraunahaa lam yalbatsuu illaa 'asyiyyatan au dhuhaahaa. [8] 80.34: yauma yafirrul-mar-u min akhiih.

[9] 82.15: Yashlaunahaa yaumad-diin. [10] 82.19: Yauma laa tamliku nafsul li nafsin syai-aa, wal-amru yaumaidzil lillaah.

[11] 83.6: yauma yaquumun-naasu li rabbil-'aalamiin.

[12] 83.34: Fal-yaumal-ladziina aamanuu minal-kuffaari yadhhakuun. [13] 86.9: Yauma tublas-saraa-ir. [14] 101.4: Yauma yakuunun-naasu kal-faraasyil-mabtsuuts.

[15] 83.5: li yaumin 'azhiim. [16] 83.11: alladziina yukadzdzibuuna bi yaumid-diin.

[17] 85.2: wal-yaumil-mau'uud. [18] 90.14: au ith'aamun fii yaumin dzii masghabah.

[19] 78.39: Dzaalikal-yaumul-haqq, fa man syaa-at-takhadza ilaa rabbihii ma-aabaa.

[20] 82.17: Wa maa adraaka maa yaumud-diin.

[21] 82.18: tsumma maa adraaka maa yaumud-diin.

yawma-idzin Jumlah 16, [1] 79.8: Quluubuy-yaumaidziw waajifah.

[2] 80.37: Li kullimri-im minhum yaumaidzin sya-nuy yughniih. [3] 80.38: Wujuuhuy yaumaidzim musfirah.

[4] 80.40: Wa wujuuhuy yaumaidzin 'alaihaa ghabarah.

[5] 82.19: Yauma laa tamliku nafsul li nafsin syai-aa, wal-amru yaumaidzil lillaah.

[6] 83.10: Wailuy yauma-idzil lil-mukadzdzibiin.

[7] 83.15: Kallaa innahum 'ar rabbihim yaumaidzil lamahjuubuun.

[8] 88.2: Wujuuhuy yaumaidzin khaasyi'ah.

[9] 88.8: Wujuuhuy yaumaidzin naa'imah.

[10] 89.23: Wa jii-a yaumaidzim bi Jahannama yauma-idziy yatadzakkarul-insaanu wa annaa lahudz-dzikraa. [11] 89.23: Wa jii-a yaumaidzim bi Jahannama yauma-idziy yatadzakkarul-insaanu wa annaa lahudz-dzikraa. [12] 89.25: Fa yaumaidzil laa yu'adzdzibu 'adzaabahuu ahad. [13] 99.4: Yaumaidzin tuhadditsu akhbaaraha.

[14] 99.6: Yaumaidziy yashdurun naasu asy-taatal liyurau a'maalahum. [15] 100.11: Inna rabbahum bihim yaumaidzil lakhobiir.

[16] 102.8: tsumma latus-alunna yaumaidzin 'anin-na'iim. yazhunnu Jumlah 1,

[1] 83.4: Alaa yazhunnu ulaa-ika annahum mab'uutsuun. yazzakkaa Jumlah 2,

[1] 80.3: Wa maa yudriika la'allahuu yazzakkaa.

[2] 80.7: Wa maa 'alaika allaa yazzakkaa.

yu'adzdzibu Jumlah 1, [1] 89.25: Fa yaumaidzil laa yu'adzdzibu 'adzaabahuu ahad. yu'adzdzibuhu Jumlah 1, [1] 88.24: Fa yu'adzdzibuhullaahul-'adzaabal-akbar.

yubdi-u Jumlah 1,

[1] 85.13: Innahuu huwa yubdi-u wa yu'iid.

yudriika Jumlah 1,

[1] 80.3: Wa maa yudriika la'allahuu yazzakkaa.

yughnii Jumlah 2,

[1] 88.7: laa yusminu wa laa yughnii min juu'.

[2] 92.11: Wa maa yughnii 'anhu maaluhuu idzaa taraddaa. yughniihi Jumlah 1,

[1] 80.37: Li kullimri-im minhum yaumaidzin sya-nuy yughniih. yuhaasabu Jumlah 1,

[1] 84.8: fa saufa yuhaasabu hisaabay yasiiraa.

yu'iidu Jumlah 1,

[1] 85.13: Innahuu huwa yubdi-u wa yu'iid.

yukadzdzibu Jumlah 2,

[1] 83.12: Wa maa yukadzdzibu bihii illa kullu mu'tadin atsiim.

[2] 107.1: A ra-aital-ladzii yukadzdzibu biddiin.

yukadzdzibuka Jumlah 1,

[1] 95.7: Famaa yukadzdzibuka ba'du bid-diin.

yukadzdzibuuna Jumlah 2,

[1] 83.11: alladziina yukadzdzibuuna bi yaumid-diin.

[2] 84.22: balil-ladziina kafaruu yukadzdzibuun.

yukhlaq Jumlah 1,

[1] 89.8: allatii lam yukhlaq mitsluhaa fil-bilaad.

yukhsiruuna Jumlah 1,

[1] 83.3: wa idzaa kaaluuhum auw wazanuuhum yukhsiruun. yu-minuu Jumlah 1,

[1] 85.8: Wa maa naqamuu minhum illaa ay yu'minuu billaahil-'aziizil-hamiid.

yu-minuuna Jumlah 1, [1] 84.20: Fa maa lahum laa yu-minuun.

yunbadzanna Jumlah 1,

[1] 104.4: Kallaa layumbadzanna fil-Huthamah.

yunfakhu Jumlah 1,

[1] 78.18: yauma yunfakhu fish-shuuri fa ta-tuuna afwaajaa.

yuqaalu Jumlah 1,

[1] 83.12: Wa maa yukadzdzibu bihii illa kullu mu'tadin atsiim.

yuqiimuu Jumlah 1,

[1] 98.5: Wa maa umiruu illaa li ya'budullaaha mukhlishiina lahud-diin, hunafaa-a wa yuqiimush-shalaata wa yu'tuz-zakaata wa dzaalika diinul-qayyimah.

yuraa-uuna Jumlah 1,

[1] 107.6: alladziina hum yuraa-uun, yuraw Jumlah 1,

[1] 99.6: Yaumaidziy yashdurun naasu asy-taatal liyurau a'maalahum. yuriidu Jumlah 1,

[1] 85.16: fa''aalul limaa yuriid. yusminu Jumlah 1,

[1] 88.7: laa yusminu wa laa yughnii min juu'.

yusqawna Jumlah 1,

[1] 83.25: Yusqauna mir rahiiqim makhtuum.

yusraa Jumlah 2,

[1] 87.8: Wa nuyassiruka lil-yusraa. [2] 92.7: fa sanuyassiruhuu lil-yusraa. yusraan Jumlah 2,

[1] 94.5: Fa inna ma'al-'usri yusraa. [2] 94.6: inna ma'al-'usri yusraa. yuutsiqu Jumlah 1,

[1] 89.26: wa laa yuutsiqu watsaaqahuu ahad.

yu-tii Jumlah 1,

[1] 92.18: alladzii yu'tii maalahuu yatazakkaa.

yu'thiika Jumlah 1,

[1] 93.5: Wa lasaufa yu'thiika rabbuka fa tardhaa.

yu'tuu Jumlah 1,

[1] 98.5: Wa maa umiruu illaa li ya'budullaaha mukhlishiina lahud-diin, hunafaa-a wa yuqiimush-shalaata wa


(5)

yu'tuz-zakaata wa dzaalika diinul-qayyimah.

yuu'uuna Jumlah 1,

[1] 84.23: Wallaahu a'lamu bimaa yuu'uun.

yuwaswisu Jumlah 1, [1] 114.5: alladzi yuwaswisu fii shuduurin-naas.

22. Indeks-Z.txt

zabaaniyata Jumlah 1, [1] 96.18: sanad'uz-Zabaaniyah. zhahraka Jumlah 1,

[1] 94.3: alladzii anqadha zhahrak. zhahrihi Jumlah 1,

[1] 84.10: Wa ammaa man uutiya kitaabahuu waraa-a zhahrih. zajratun Jumlah 1,

[1] 79.13: Fa innamaa hiya zajratuw waahidah.

zakaata Jumlah 1,

[1] 98.5: Wa maa umiruu illaa li ya'budullaaha mukhlishiina lahud-diin, hunafaa-a wa yuqiimush-shalaata wa yu'tuz-zakaata wa dzaalika diinul-qayyimah.

zakkaahaa Jumlah 1,

[1] 91.9: qad aflaha man zakkaahaa. zhanna Jumlah 1,

[1] 84.14: Innahuu zhanna al lay yahuur.

zaraabiiyu Jumlah 1,

[1] 88.16: wa zaraabiyyu mabtsuutsah. zaytuuni Jumlah 1,

[1] 95.1: Wat-tiini waz-zaituun. zaytuunaan Jumlah 1,

[1] 80.29: wa zaituunaw wa nakhlaa. zilzaalahaa Jumlah 1,

[1] 99.1: Idzaa zulzilatil ardhu zilzaalahaa.

zulzilati Jumlah 1,

[1] 99.1: Idzaa zulzilatil ardhu zilzaalahaa.

zurtum Jumlah 1,

[1] 102.2: hattaa zurtumul-maqaabiir. zuwwijat Jumlah 1,


(6)