Rumusan Masalah PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

6 a. Bagaimanakah peran Polda DIY dalam menanggulangi Tindak Pidana perdagangan orang? b. Apakah kendala-kendala yang dihadapi oleh Polda DIY dalam menanggulangi tindak pidana perdagangan orang?

B. Metode Penelitian 1.

Jenis Penelitian Jenis penelitian hukum yang dipergunakan adalah Metode penelitian hukum normatif empiris yaitu pada dasarnya merupakan penggabungan antara pendekatan hukum normatif dengan adanya penambahan berbagai unsur empiris. Metode penelitian normatif-empiris mengenai implementasi ketentuan hukum normatif undang-undang dalam aksinya pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam suatu masyarakat. penelitian yang dilakukan atau berfokus pada norma hukum positif berupa peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan objek penelitian. Penelitian ini menggunakan data sekunder sebagai data utama dan data primer sebagai penunjang.

2. Sumber Data

Data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari: a. Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat berupa peraturan perundang-undangan yang meliputi: 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 7 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. 3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168. 4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 58. b. Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum berupa fakta hukum, doktrin, asas-asas hukum dan pendapat hukum yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer berkaitan dengan penelitian ini, diperoleh dari buku, website, jurnal,surat kabar, dan makalah. c. Bahan hukum tersier yaitu bahan hukum untuk memperjelas bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia.

3. Metode pengumpulan data.

a. Studi kepustakaan dengan melakukan pengumpulan data dari peraturan perundang-undangan, buku-buku, literatur serta dokumen- dokumen yang terkait dengan obyek yang diteliti dan selanjutnya dipelajari sebagai satu kesatuan. b. Wawancara secara langsung dengan mengajukan pertanyaan pada narasumber pihak-pihak yang terkait tentang obyek yang diteliti