HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

  

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DENGAN

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

  

Studi Kasus SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK Sanjaya Pakem

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sajana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh:

Galuh Kristianto

041334073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

  

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk: 1. Tuhan Yesus Kristus atas berkah yang diberikan.

  

2. Kedua orangtuaku yang selalu percaya dan mendukung

sepenuhnya baik moril maupun materiil

  3. Untuk adikku yang selalu memberi semangat.

  

4. Untuk teman-teman yang percaya dan mendukung aku

selama ini

  

5. Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  MOTTO

  Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan diri”

  • -Ben Sweetland-

    “Dalam kehidupan ini kita tidak dapat selalu

    melakukan hal yang besar, tetapi kita dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar”
  • -Bunda Teresa-

    ‘Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi

    pencapaian kecemerlangan hidup yang diinginkan, dan berhati-hatilah karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan”
  • -Mario Teguh-

  

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

  

Studi Kasus Siswa- Siswi Kelas X dan XI SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK

Sanjaya Pakem

Galuh Kristianto

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta

2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan

antara: (1) motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi. (2) iklim kelas

dengan prestasi belajar akuntansi. (3) persepsi siswa tentang kompetensi guru

dengan prestasi belajar akuntansi. (4) motivasi belajar, iklim kelas, dan persepsi

siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama dengan prestasi belajar

akuntansi.

  Penelitian ini dilaksanakan di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK

Sanjaya Pakem Yogyakarta pada bulan April –Mei 2011. Sampel dalam penelitian

ini adalah siswa-siswi kelas X dan XI Jurusan akuntansi yang berjumlah 100

siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang

dilengkapi dengan wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan korelasi

Product Moment dan Korelasi Ganda.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan antara

motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi (r = 0,016 < r = 0,195),

hitung tabel

  (2) tidak ada hubungan antara iklim kelas dengan prestasi belajar akuntansi (r hitung

  

= 0,039 < r = 0,195), (3) tidak ada hubungan antara persepsi siswa tentang

tabel

komptensi guru dengan prestasi belajar akuntansi (r = 0,001 < r = 0,195),

hitung tabel

  

(4) tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar, iklim

kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama dengan

prestasi belajar akuntansi (F = 0,258 < F = 3,370) hitung tabel

  

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING MOTIVATION,

CLASSROOM ATMOSPHERE, STUDENTS’ PERCEPTIONS OF

TEACHER’S COMPETENCE AND STUDENT’S ACCOUNTING

  

LEARNING ACHIEVEMENT

A Case Study of students’ of the tenth and eleventh class BOPKRI 1

Vocational School Yogyakarta and SANJAYA Vocational School Pakem

Galuh Kristianto

  

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2011

  This research aims to know the relationships between: 1) learning

motivation and students’ accounting learning achievement; 2) classroom

atmosphere and students’ accounting learning achievement; 3) students’

perceptions of teacher competence and students’ accounting learning

achievement; 4) learning motivation, classroom atmosphere, students’ perceptions

of teacher competence and students’ accounting learning achievement.

  This research is a case study conducted at BOPKRI 1 Vocational School

Yogyakarta and SANJAYA Vocational School Pakem from April to May 2011.

The samples in this research were 100 students of accounting of the tenth and

eleventh class. The data collecting techniques were questionnaire, interviews and

documentary. The data were analysed by applying product moment and multiple

correlation analysis technique.

  The result of the study indicates that (1) there isn’t any relationship between learning motivation and students’ accounting learning achievement (r count

  

= 0,016 < r = 0,195); (2) there isn’t any relationship between classroom

table

atmosphere and students’ accounting learning achievement (r = 0,039 < r =

count table

  

0,195); (3) there isn’t any relationship between students’ perceptions of teacher

competence and students’ accounting learning achievement (r = 0,001< r =

count table

  

0,195); (4) there isn’t any relationship between motivation, classroom

atmosphere, students’ perceptions of teacher competence and students’ accounting

learning achievement (F = 0,258< F = 3,370). count table

KATA PENGANTAR

  

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih-Nya yang besar, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ” HUBUNGAN ANTARA

MOTIVASI BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN PERSEPSI SISWA

TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR

AKUNTANSI”.

  Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan

berbagai masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis

mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

2. Bapak Yohanes Harsoyo,S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan

Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  

3. Bapak Laurentius Saptono,S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

  

4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd.,S.I.P.,M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  

5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E. M.S.i selaku Dosen Penguji yang telah

banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  

6. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan

tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.

  

7. Sdr Tri purnomo, Moko, Dana, dan Eko yang banyak membantu selama

proses pencarian data dan pengolahan data.

  

8. Sdri Lusi,Okta,dan Ela yang banyak membantu dan memberi banyak

dorongan sehingga selesainya skripsi ini.

  

9. Adik-adik angkatan 2005 dan 2006 yang selalu memberi dorongan dan

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv MOTTO ................................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi PERNYATAAN PUBLIKASI .............................................................................. vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................ ix KATA PENGANTAR .......................................................................................... x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xx

  BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 A. Latar belakang .......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 3

C. Batasan Masalah ...................................................................................... 3

D. Rumusan Masalah .................................................................................... 3

  E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4

  F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 4

  

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 6

A. Prestasi Belajar Akuntansi ...................................................................... 6 B. Motivasi Belajar ....................................................................................... 8 C. Iklim kelas ................................................................................................ 11 D. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ............................................... 13 E. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................... 23 F. Kerangka Berpikir .................................................................................... 24

  1. Hubungan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ......................................................................................... 24

  2. Hubungan Iklim Kelas Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ......... 24

  3. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ............................................................... 24

  

4. Hubungan Disiplin Belajar, Iklim Kelas, dan Persepsi Siswa

Tentang Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ......................................................................................... 25

  G. Perumusan Hipotesis ................................................................................ 25

  

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 27

A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 27 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 27 C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 27 D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ......................................................... 28 E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 35 F. Uji Instrumen Penelitian ........................................................................... 35 G. Teknik Analisis Data ................................................................................. 41

BAB IV GAMBARAN UMUM ......................................................................... 47

A. SMK BOPKRI 1 ..................................................................................... 47

  1. Tujuan Pendidikan SMK ................................................................. 47

  2. Sistem pendidikan SMK .................................................................. 48

  3. Kurikulum SMK ............................................................................. 50

  4. Organisasi SMK .............................................................................. 56

  5. Sumber Daya Manusia ..................................................................... 62

  6. Siswa SMK ...................................................................................... 62

  7. Kondisi Fisik dan Lingkungan ........................................................ 63

  8. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ..................................................... 64

  9. Komite Sekolah ................................................................................ 65

  10. Hubungan Dengan DI/DU atau Intstansi Lain ................................. 66

  11. Usaha Penempatan Kelulusan .......................................................... 67

  B. SMK SANJAYA ..................................................................................... 67

  1. Mengenal Sekolah ............................................................................ 67

  2. Tujuan Satuan Pendidikan ............................................................... 70

  3. Sistem Pendidikan SMK ................................................................. 72

  4. Kurikulum SMK ............................................................................. 73

  5. Organisasi Sekolah .......................................................................... 75

  6. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMK ............................ 75

  7. Siswa SMK ..................................................................................... 81

  8. Kondisi Fisik dan Lingkungan ......................................................... 82

  9. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ..................................................... 84

  10. Majelis Sekolah / Dewan Sekolah / Komite Sekolah ...................... 86

  11. Hubungan Antara Satuan Pendidikan .............................................. 88

  12. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Kelulusan ................................. 88

  

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 90

A. Deskripsi Data .......................................................................................... 90 B. Analisis Data ............................................................................................ 94

  1. Pengujian Prasyarat Analisis ........................................................... 95

  2. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 95

  C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 105

  BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN ........................................................................................ 110 A. Kesimpulan .............................................................................................. 110 B. Saran .......................................................................................................... 111 C. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 112

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 113

Lampiran .............................................................................................................. 115

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Sikap ...................................................................................... 30Tabel 3.2 Pengembangan Variabel Motivasi Belajar ...................................... 31Table 3.3 Skor Item-item Pertanyaan Kuesioner Motivasi Belajar ................. 32Tabel 3.4 Pengembangan Variabel Iklim Kelas .............................................. 32Tabel 3.5 Skor Item-item Pertanyaan Kuesioner Iklim Kelas ......................... 33Tabel 3.6 Pengembangan Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru .................................................................................................

  33 Table 3.7 Skor Item-item Pertanyaan Kuisioner Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru .............................................................................

  34 Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar ................................. 37

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Variabel Iklim Kelas ......................................... 38Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru .................................................................................................

  39 Tabel 3.11 Instrumen Interprestasi Reliabilitas ................................................. 41

Tabel 3.12 Rangkuman Pengujian Reliabilitas .................................................. 41Tabel 4.1 Jumlah Siswa-siswi SMK BOPKRI 1 ............................................. 62Tabel 4.2 Susunan Ketua Program Studi ......................................................... 75Tabel 4.3 Susunan Guru-guru SMK SANJAYA Pakem ................................. 76Tabel 4.4 Susunan Pegawai SMK SANJAYA Pakem ..................................... 77Tabel 4.5 Jumlah Siswa-siswi SMK SANJAYA Pakem ................................. 79Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Skor Variabel Motivasi Belajar ...................... 87Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Skor Variabel Iklim Kelas .............................. 88Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Skor Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru .............................................................................

  89 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Skor Variabel Prestasi Belajar Akuntansi ...... 90

Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 91Tabel 5.6 Hasil Uji Hipotesis I dengan Menggunakan Korelasi ..................... 93Tabel 5.7 Rangkuman Perhitungan t hitung Hipotesis I ...................................... 94Tabel 5.8 Hasil Uji Hipotesis II dengan Menggunakan Korelasi Product Moment ............................................................................................ 95Tabel 5.9 Rangkuman Perhitungan t hitung Hipotesis II ..................................... 96Tabel 5.10 Hasil Uji Coba Hipotesis III dengan Menggunakan Korelasi Product Moment ..............................................................................

  97 Tabel 5.11 Rangkuman Perhitungan t hitung Hipotesis III .................................... 98

Tabel 5.12 Rangkuman Perhitungan Korelasi Ganda ........................................ 99Tabel 5.13 Rangkuman Uji Hipotesis IV dengan menggunakan Uji F ............. 100

  DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ...................................................................... 110

Lampiran 2 Uji Validitas Dan Reliabilitas ........................................................ 118

Lampiran 3 Data Induk Penelitian .................................................................... 122

Lampiran 4 Penilaian Acuan Patokan PAP Tipe II ........................................... 134

Lampiran 5 Mean, Median, Modus, Deviasi Standar ....................................... 140

Lampiran 6 Uji Normalitas ............................................................................... 143

Lampiran 7 Uji Korelasi Product Moment ....................................................... 145

Lampiran 8 Analisis Regresi ............................................................................. 147

Lampiran 9 Tabel r, t, F .................................................................................... 154

Lampran 10 Surat Izin Penelitian ...................................................................... 162

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di jaman yang mulai berkembang akan menuntut manusia untuk

  mempunyai prestasi yang tinggi. Untuk memperoleh prestasi yang tinggi sangat diperlukan berbagai macam cara. Banyak faktor yang berhubungan dengan pencapaian prestasi belajar.

  Banyak hal yang berhubungan dengan pencapaian prestasi belajar siswa antara lain peranan orang tua dalam menanamkan nilai disiplin, kemandirian, perhatian orang tua, pemenuhan gizi yang baik, peranan guru dalam memotivasi belajar siswa, menjaga kedisiplinan siswa, iklim kelas, pengaruh lingkungan belajar, teman sebaya pada umumnya, sikap disiplin dalam membagi waktu, dukungan semangat belajar dari teman-teman sekitar dan sebagainya.

  Melalui pendidikanlah akan tercipta sumber daya manusia yang kreatif dan memiliki wawasan luas yang didasarkan pada pendidikan yang diterima oleh siswa. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan yang dinamakan motivasi untuk terus berprestasi dan semangat disiplin yang tinggi, dengan adanya motivasi belajar yang tinggi diharapkan prestasi belajar siswa akan meningkat.

  Pencapaian prestasi belajar berhubungan dengan banyak hal antara lain seorang siswa akan terdorong untuk belajar dengan baik sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang baik, jika seorang siswa sudah termotivasi untuk belajar maka untuk membiasakan diri dalam belajarpun mudah. Selain motivasi siswa juga harus memiliki iklim kelas yang mendukung, karena iklim kelas yang mendukung dapat membuat siswa lebih rajin belajar dan mendapatkan prestasi yang optimal. Selain itu juga guru yang kompeten juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, guru yang kompeten lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga hasil belajar siswa dapat optimal. Guru yang kompeten juga mampu menyajikan materi pelajaran yang benar-benar bermutu dan sesuai dengan ilmu dan teknologi yang ada, sehingga membuat siswa merasa senang melakukan kegiatan belajar mengajar.

  Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan belajar, karena suatu prestasi yang meningkat itu merupakan bukti keberhasilan proses belajar peserta didik. Semakin optimal peserta didik dalam belajar maka akan meningkat prestasi belajarnya. Usaha belajar dapat berhasil dan mencapai tujuannya apabila peserta didik mendapat dukungan, dengan adanya dukungan maka peserta didik mempunyai semangat atau yang dinamakan motivasi.

  Selain itu juga ada faktor lain yang memegang peranan penting yaitu penerapan iklim kelas yang mendukung, dan guru yang kompeten. Ketiga faktor tersebut memiliki pengaruh yang besar dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Hubungan Motivasi Belajar, Iklim Kelas, dan

  Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar Akuntansi”.

  B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka masalah-masalah yang muncul dalam peningkatan prestasi belajar akuntansi adalah motivasi belajar siswa, variasi gaya mengajar guru, lingkungan belajar, pendidikan orang tua, dukungan teman, media pembelajaran, iklim kelas, dan persepsi tentang kompetensi guru dalam pengajarannya kepada peserta didiknya.

  C. Batasan Masalah Dengan adanya banyak faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar akuntansi, maka dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas mengenai hubungan motivasi belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi.

  D. Rumusan Masalah

  1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi?

  2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan prestasi belajar akuntansi?

  3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi?

  4. Apakah ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi? E.

   Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi

  2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara iklim kelas dengan prestasi belajar akuntansi

3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi.

  4. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi.

F. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan motivasi belajar siswa dan penerapan iklim kelas yang mendukung untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi.

  2. Bagi siswa Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar dan iklim kelas yang mendukung siswa untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi.

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi para mahasiswa Universitas Sanata Dharma untuk melakukan penelitian selanjutnya maupun sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan mahasiswa.

  4. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah dengan keadaan sesungguhnya, serta sebagai bekal dalam memasuki dunia pendidikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab tinjauan pustaka ini diuraikan tentang motivasi belajar, iklim

  

kelas, persepsi siswa tentang kompetensi guru dan prestasi belajar akuntansi. Adapun

penjelasannya sebagai berikut :

A. Prestasi Belajar Akuntansi 1. Belajar

  Winkel (1996:53) memberikan pengertian belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan, ketrampilan dan nilai sikap, perubahan ini bersifat relatif konstan.

  Sardiman (1986:22-23) memberikan beberapa pengertian belajar sebagai berikut: a. Belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan tapi juga berbentuk kecakapan, ketrampilan, sikap pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri.

b. Belajar dalam arti luas merupakan kegiatan psiko-fisik menuju perkembangan pribadi seutuhnya.

  c. Belajar dalam arti sempit adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.

  d. Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

  Dari berbagai pengertian yang disampaikan oleh para ahli maka belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku menuju perkembangan manusia seutuhnya melalui serangkaian kegiatan yang dibimbing oleh seorang yang lebih tahu. Perubahan tersebut diakibatkan dengan adanya interaksi dengan lingkungan sehingga menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang lebih baik.

2. Prestasi Belajar

  Prestasi belajar adalah hasil perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik (Sunaryo, 1983:10).

  Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern:

a. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam individu, meliputi:

  1) Faktor psikologis yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan kejiwaan

2) Faktor biologis yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan keadaan phisik.

  

b. Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu

Faktor ekstern meliputi faktor lingkungan sekitar, baik itu lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat sekitar. Faktor- faktor tersebut berpengaruh dalam membantu meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Oleh karena itu diupayakan agar faktor-faktor

tersebut dapat membantu peningkatan prestasi belajar.

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

  Motivasi adalah keadaan psikologis dalam diri pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu (Winkel, 1987:93).

  Motivasi juga dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar (Dimyati dan Mudjono, 2006:80).

  Berdasarkan pendapat dapat disimpulkan bahwa arti motivasi adalah sesuatu yang mendorong individu untuk melakukan suatu tindakan ke arah tujuan tertentu. Jadi motivasi merupakan segala sesuatu

  2. Fungsi Motivasi Belajar Menurut Sardiman (1986:85) ada tiga fungsi motivasi, yaitu:

  a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak yang melepaskan energi, motivasi dalam hal ini merupakan penggerak dari setiap kegiatan yang akan dilakukan.

  b. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

  c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

  3. Unsur-unsur Motivasi Belajar Ada enam unsur yang mempengaruhi motivasi belajar. Unsur- unsur tersebut adalah:

a. Cita-cita atau Aspirasi Siswa Setiap siswa mempunyai keinginan dalam hidupnya.

  Keinginan tersebut akan selalu ia perjuangkan. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan, bahkan di kemudian hari menimbulkan cita-cita dalam hidupnya. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupaun ekstrinsik. b. Kemampuan Siswa Keinginan seorang anak perlu disertai dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Keberhasilan dalam mencapai keinginan tersebut akan menimbulkan kegemaran terhadap hal tersebut. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangannya.

  c. Kondisi Siswa Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Kondisi seperti sakit, lapar atau marah akan mengganggu perhatian belajar. Sementara kondisi sehat,

kenyang dan gembira akan mudah memusatkan perhatian.

  d. Kondisi Lingkungan Siswa Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Lingkungan yang aman, tenteram, tertib dan indah akan memperkuat semangat dan motivsi belajar.

  e. Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Lingkungan budaya siswa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi f. Upaya Guru dalam Membelajarkan Siswa Guru sebagai tenaga pendidik profesional mempunyai tugas untuk membelajarkan siswa. Guru yang tinggi semangatnya dalam membelajarkan siswa, menjadikan siswa semangat juga untuk belajar. Bahan pelajaran yang terbaru, terbaik dan disampaikan secara menarik bisa menjadikan tingginya motivasi siswa.

C. Iklim Kelas 1. Pengertian Iklim Kelas

  Ada beberapa istilah yang kadang-kadang digunakan secara bergantian dengan kata climate, yang diterjemahkan dengan iklim, seperti feel, atmosphere, tone, dan environment. Dalam konteks ini, istilah iklim kelas digunakan untuk mewakili kata-kata tersebut di atas dan kata-kata lain seperti learning environment, group climate dan classroom environment (Winkel, 1987: 86) .

  Bloom (Tarmidi, 2006:67) mendefinisikan iklim dengan kondisi, pengaruh, dan rangsangan dari luar yang meliputi pengaruh fisik, sosial, dan intelektual yang mempengaruhi peserta didik. Hoy dan Forsyth (Tarmidi, 2006:68) mengatakan bahwa iklim kelas adalah organisasi sosial informal dan aktivitas guru kelas yang secara spontan mempengaruhi tingkah laku. Di samping itu, Hoy dan Miskell (Tarmidi, 2006:68) mengatakan bahwa iklim merupakan kualitas dari lingkungan tingkah laku, dan berdasar pada persepsi kolektif tingkah laku mereka. Selanjutnya, Hoy dan Miskell (Tarmidi, 2006:71) menambahkan bahwa istilah iklim seperti halnya kepribadian pada manusia. Artinya, masing- masing kelas mempunyai ciri (kepribadian) yang tidak sama dengan kelas-kelas yang lain, meskipun kelas itu dibangun dengan fisik dan bentuk atau arsitektur yang sama. Dengan berdasar pada beberapa pengertian iklim dan atau iklim kelas di atas, maka dapat dipahami bahwa iklim kelas adalah segala situasi yang muncul akibat hubungan antara guru dan peserta didik atau hubungan antar peserta didik yang menjadi ciri khusus dari kelas dan mempengaruhi proses belajar-mengajar. Situasi di sini dapat dipahami sebagai beberapa skala (scales) yang dikemukakan oleh beberapa ahli dengan istilah seperti kekompakan (cohesiveness), kepuasan (satisfaction), kecepatan (speed), formalitas (formality), kesulitan (difficulty), dan demokrasi (democracy) dari kelas.

2. Dimensi Iklim Kelas

  Beberapa dimensi iklim kelas adalah dimensi hubungan (relationship), dimensi pertumbuhan dan perkembangan pribadi (personal growth / development) dan dimensi perubahan dan perbaikan sistem (system maintenance and change) serta lingkungan fisik (physical environment) D. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Kartono (1984:77) mengemukakan persepsi adalah pengamatan secara global, belum disertai kesadaran, sedang subjek dan objeknya belum terbedakan satu dari yang lainnya (baru ada proses memiliki tanggapan).

  Davidoff (1998:232) juga mengemukakan definisi persepsi yaitu sebagai proses yang mengorganisir dan menggabungkan data-data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita termasuk sadar akan diri sendiri.

  Sarlito (1992:45) mendefiniskan persepsi sebagai sejumlah penginderaan disatukan dan dikoordinasikan di dalam pusat syaraf yang lebih tinggi (otak) sehingga manusia bisa mengenali dan menilai objek- objek.

  Dari beberapa pernyataan di atas kita bisa mengambil suatu kesimpulan bahwa persepsi adalah proses memahami, menerima, mengorganisasikan dan menginterpretasikan rangsang dari lingkungannya melalui panca indera, sehingga individu menyadari dan mengerti apa yang diinderakan.

  a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Persepsi merupakan suatu tanggapan terhadap suatu objek yang dapat diterima dan dimengerti oleh penerima rangsang atau stimulus. Tanggapan tersebut bersifat individual. Stimulus adalah segala sesuatu

  2004:87). Stimulus dapat berasal dari dalam dan luar diri individu. Namun, kebanyakan stimulus berasal dari luar diri individu.

  Persepsi diawali dengan proses penginderaan, selanjutnya akan memunculkan aktivitas kognitif yang bersifat psikologis. Menurut Irwanto dkk (1998:76-77) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu: (1) Perhatian yang selektif; (2) ciri-ciri rangsang; serta (3) nilai- nilai dan kebutuhan individu. Ketiga faktor dijelaskan sebagai berikut: 1) Perhatian yang Selektif

  Setiap saat individu berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi dengan lingkungan mempengaruhi individu untuk menerima rangsang dari dunia sekitar. Rangasang atau stimulus yang diterima individu sangatlah beragam. Hal ini mendorong individu hanya memusatkan perhatian pada rangsang-rangsang tertentu. Perhatian sebagai langkah persiapan dalam pemusatan dari seluruh aktivitas individu terhadap suatu objek atau sekumpulan objek (Walgito, 2004:98). Perhatian pada suatu objek tergantung dari intensitas objek tersebut. Perhatian memiliki intensitas yang secara intensif dan tidak intensif terhadap suatu objek. Perhatian dapat intensif apabila dikuatkan oleh banyaknya rangsang yang diterima dan perhatian dapat tidak intensif apabila kurang dikuatkan oleh rangsang tersebut (Soemanto, 1998:100).

  2) Ciri-ciri Rangsang Dalam melakukan persepsi rangsang yang diterima harus kuat hingga melewati ambang rangsang. Ambang rangsang pada kekuatan rangsang minimal dapat diterima oleh individu (Walgito 2002:46).

  Berkaitan dengan perhatian, individu lebih tertarik pada rangsang yang memiliki intensitas kuat karena dianggap dapat menarik perhatian. Rangsang dengan perubahan dari keadaan statis akan lebih mudah diterima oleh individu. Rangsang dengan ukuran besar dan diterima secara berulang-ulang, memudahkan individu untuk menerimanya (Irwanto, dkk 1998:76).

  3) Nilai-nilai dan Kebutuhan Individu Davidoff (Walgito, 2004:89) mengemukakan bahwa persepsi bersifat infividual sehingga persepsi individu yang satu dengan yang lain berbeda. Objek yang diterima oleh individu dapat berbeda satu dengan yang lainnya dapat berbeda. Hal ini ditemukan oleh nilai dan kebutuhan individu itu sendiri. Nilai dan kebutuhan menjadi perhatian individu dalam menerima rangsang yang ada. b. Pengertian Persepsi Siswa Seorang guru bagi siswa merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu guru merupakan salah satu komponen penting di bidang pendidikan yang harus berperan aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga yang berkompeten, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa pada setiap diri guru itu terletak tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada kedewasaan (Sardiman, 1986:125) Guru merupakan orang yang penting statusnya di dalam kegiatan belajar mengajar karena guru memegang tugas yang amat penting, yaitu mengatur dan mengemudikan bahtera kehidupan kelas. Bagaimana suasana kelas berlangsung merupakan hasil dari kerja guru. Suasana kelas yang dapat “hidup”, siswa dapat belajar dengan tekun tetapi tidak merasa terkekang. Di dalam melaksanakan tugas tersebut guru berupaya sekuat tenaga agar kehidupan kelas dapat berjalan dengan mulus, siswa dapat belajar tanpa hambatan dan dapat menguasai apa yang diajarkan guru dengan baik (Suharsimi, 2005:293).

c. Kompetensi Guru Kompetensi guru merupakan kemampuan guru atau penguasaan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan menjalankan tugas sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan ketrampilan teknis mengajar. Sedangkan guru sebagai pendidik dituntut dapat menanamkan nilai-nilai yang terkandung pada berbagai pengetahuan yang disertai dengan contoh- contoh teladan dan tingkah laku gurunya. Jadi tugas guru selain mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa juga mendidik siswa menjadi warga negara yang baik dan utuh.

  Mengingat peran dan tanggung jawab guru sangat besar dalam dunia pendidikan, seorang guru harus memiliki kompetensi sebagai modal dalam melaksanakan tugasnya.

  Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru bahwa kompetensi guru dibedakan menjadi empat bagian yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Ke empat kompetensi tersebut tidak bisa dipisah-pisahkan, karena ke empat kompetensi tersebut terpadu di dalam diri dan tingkah laku guru. Guru yang terampil mengajar harus pula memiliki kepribadian yang baik dan mampu mengelola pembelajaran peserta bermasyarakat. Keempat kompetensi tersebut akan diuraikan sebagai berikut: 1) Kompetensi Kepribadian Menurut Masidjo (2007), kompetensi kepribadian berarti kemampuan kepribadian yang mantab, stabil, dewasa, arif,

berwibawa, berakhlak mulia, dan dapat menjadi teladan.

  Guru dalam menjalankan tugasnya hendaknya dapat mengembangkan kepribadiannya. Dalam kedudukannya sebagai makhluk yang beriman, ia bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Misalnya dengan beribadah sesuai dengan agamanya, mengamalkan ajaran-ajaran agama yang dianut dan bertoleransi dengan penganut agama lainnya. Guru juga mengembangkan sifat-sifat terpujinya dengan menerapkan sifat-sifat sabar, demokratis, menghargai pendapat orang lain, sopan, dan tanggap terhadap pembaharuan. Guru dalam menghadapi masalah apapun dapat bersikap dewasa untuk menyelesaikannya, dan mempunyai kewibawaan yang tinggi di depan keluarga, rekan kerja, anak didik maupun masyarakat sekitar.

  2) Kompetensi Pedagogik Menurut Masidjo (2007), kompetensi pedagogik ialah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, meliputi : pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan potensi peserta didik.

  Guru sebaiknya mempunyai sikap positif terhadap dirinya sendiri. Sebab dengan sikapnya tersebut akan mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas dan kuantitas layanan kepada siswa. Proses belajar dan hasil belajar bukan saja ditentukan oleh sekolah, struktur dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa akan berada pada tingkat optimal.

  Guru harus mengenal setiap murid yang dipercayakan padanya. Bukan saja mengenai sifat, tetapi juga harus mengenal sifat, kebutuhan, kemampuan dan cara belajar murid secara khusus. Guru harus bisa menjadi guru yang disenangi oleh siswa-siswanya. Misalnya guru bersifat ramah dan memahami setiap orang, sabar dan suka membantu, memberi perasaan tenang, adil dan tidak memihak, cerdas dan memiliki rasa humor serta memperlihatkan tingkah laku yang menarik. Di dalam kelas, di mana siswa bermacam-macam latar belakang minat dan kebutuhannya maka guru harus sanggup merangsang murid-murid belajar, menjaga sehingga pengajaran berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang memuaskan.

  Guru harus terampil dalam menyiapkan bahan pelajaran, menyusun satuan pelajaran dan menyampaikan ilmu kepada murid.

  Guru diharapkan mampu untuk merencanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif. Untuk itu ia harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang merumuskan tujuan, memiliki bahan, memiliki metode dan menetapkan evaluasi. Guru juga harus mampu mengelola seluruh proses kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta suasana yang menyenangkan bagi anak. Dalam fungsinya dalam evaluasi hasil belajar, seorang guru hendaknya secara terus- menerus mengikuti hasil-hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu. 3) Kompetensi Profesional Menurut Masidjo (2007), kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan.

  Guru dalam menjalankan tugasnya harus memiliki pengetahuan yang luas dan baru mengenai ilmu yang akan pendidikan nasional. Mengelola kegiatan sekolah yang mencerminkan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI

0 5 107

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DI SMK SINAR HUSNI MEDAN T.P 2014/2015.

0 5 26

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA JURUSAN AKU

0 0 18

PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA JURUSAN AKUNTANSI SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2010/2011.

0 2 15

KONTRIBUSI IKLIM KELAS, MOTIVASI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KONTRIBUSI IKLIM KELAS, MOTIVASI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 3 JEPARA

0 1 7

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 148

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 186

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU FISIKA DENGAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

0 2 107

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 151

HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR, JUMLAH JAM BELAJAR, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 209