PENDAHULUAN 1 KAJIAN PUSTAKA 11 METODOLOGI PENELITIAN 33 HASIL DAN PEMBAHASAN 40 KESIMPULAN DAN SARAN 71

viii

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 71

5.1 Kesimpulan 71 5.2 Saran 71 5.3 Keterbatasan Penelitian 72 DAFTAR PUSTAKA 73 LAMPIRAN ix DAFTAR TABEL Tabel Hal Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 28 Tabel 4.1 Penentuan Sampel 45 Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Sampel 46 Tabel 4.3 Return On Assets ROA 47 Tabel 4.4 Jenis Produk 49 Tabel 4.5 Dana Pihak Ketiga DPK 52 Tabel 4.6 Capital Adequacy Ratio CAR 54 Tabel 4.7 Non Performing Loan NPL 56 Tabel 4.8 Deskriptif Data Penelitian 58 Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov 59 Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas 60 Tabel 4.11 Hasil Uji Autokorelasi 63 Tabel 4.12 Hasil Uji Regresi Berganda 64 x Tabel 4.13 Hasil Uji F 66 Tabel 4.14 Nilai Koefisien Determinasi 67 Tabel 4.15 Hubungan Antarvariabel 68 xi DAFTAR GAMBAR Gambar Hal Gambar 2.1 Fungsi Bank 12 Gambar 2.2 Sumber Dana Bank 14 Gambar 2.3 Kerangka Berpikir 31 Gambar 4.1 Return On Assets ROA 48 Gambar 4.2 Dana Pihak Ketiga DPK 53 Gambar 4.3 Capital Adequacy Ratio CAR 55 Gambar 4.4 Non Performing Loan NPL 57 Gambar 4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas 62 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bank memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia. Peranan bank dalam membangun perekonomian Indonesia diwujudkan dalam fungsi utamanya sebagai mediator antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana dengan tujuan meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Meningkatkan taraf hidup rakyat banyak merupakan salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Jadi bank merupakan salah satu mediator yang digunakan oleh negara untuk mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia. Oleh karena itu, tingkat kesehatan bank merupakan hal yang vital serta perlu mendapatkan perhatian. Hal ini tentunya akan mendukung terbentuknya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan. Berdasarkan Undang-Undang No 10 Tahun 1998, bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank sesuai dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas asset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Bank dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan diartikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat 2 banyak. Bank memiliki tiga fungsi utama yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito atau biasa disebut dengan dana pihak ketiga. Kegiatan menyalurkan dana berupa pemberian kredit kepada masyarakat. Bentuk dari jasa bank lainnya yang merupakan fungsi ketiga bank berupa transfer, bayar tagihan, pembukaan dan pembayaran LC serta jual beli travellers cheque. Dalam melaksanakan ketiga fungsinya, bank memiliki satu tujuan utama yaitu mencapai tingkat profitabilitas yang maksimal. Menurut Kasmir 2012:196 “Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkanmemperoleh laba. Hal ini memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan ”. Untuk menghitung profitabilitas perusahaan dapat menggunakan return on assets ROA dan return on equity ROE. Menurut Dendawijaya 2009:118 ”Return on assets ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset”. Zhiea 2014 juga menjelaskan bahwa “ROA merupakan rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan ”. Dendawijaya dalam bukunya yang berjudul Manajemen Perbankan 2009 juga menjelaskan bahwa 3 return on equity ROE merupakan perbandingan antara laba bersih dengan modal sendiri. Rasio ini banyak diamati oleh para pemegang saham serta para investor di pasar modal yang ingin membeli saham bank yang bersangkutan. Karena rasio ini berkaitan erat dengan jumlah deviden yang akan diterima oleh para investor. Kenaikan rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih perusahaan dengan demikian juga akan meningkatkan harga saham perusahaan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur profitabilitas dalam penelitian ini adalah return on assets ROA sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.1324DPNP tanggal 25 Oktober 2011. Hal ini dikarenakan Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan asset yang dananya sebagian besar berasal dari dana pihak ketiga. Menurut Triandaru dan Budisantoso 2008:62 “Return on assets ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total aktiva ”. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, bank tentunya harus didukung oleh dana yang cukup. Menurut Kasmir 2012:249-250, “Dana adalah seluruh aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Dana dianggap sebagai aktiva yang memiliki sifat sama atau setara dengan kas.” Semakin banyak dana yang dimiliki, maka semakin besar kemungkinan bank dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Dengan meningkatnya jumlah dana yang dimiliki oleh bank, maka akan semakin banyak dana yang disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Tentu ini akan meningkatkan profitabilitas perbankan karena kredit yang diberikan kepada masyarakat memperoleh imbalan berupa bunga. Keuntungan 4 utama perbankan adalah selisih antara bunga kredit dengan bunga simpanan nasabah. Untuk menghitung kecukupan modal perbankan, pada penelitian ini menggunakan capital adequacy ratio CAR. Menurut Dendawijaya 2009:121, “Capital adequacy ratio CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung risiko, misalnya risiko kredit.”. Menurut Triandaru dan Budisantoso 2008:56 “Capital adequacy ratio CAR merupakan perbandingan antara jumlah ekuitas dengan total asset tertimbang menurut risiko ATMR. Semakin besar rasio tersebut akan semakin baik posisi modal ”. Dana perbankan berasal dari tiga sumber yaitu dana yang berasal dari bank itu sendiri dana pihak pertama, dana yang berasal dari lembaga lain dana pihak kedua dan dana yang berasal dari masyarakat dana pihak ketiga. Dana yang berasal dari bank itu sendiri adalah modal setoran dari para pemegang sahamnya dalam bentuk setoran modal, cadangan-cadangan bank, laba bank yang belum dibagi dan agio saham. Selanjutnya, dana yang bersumber dari lembaga lain adalah dana tambahan jika bank mengalami kekurangan dana yang berasal dari bank sendiri. Pencarian dana ini relative lebih mahal dan hanya sementara waktu. Sumber dana ini berasal dari kredit likuiditas bank indonesia, pinjaman antar bank callmoney dan surat berharga pasar uang. Dan yang terakhir, dana yang bersumber dari masyarakat dana pihak ketiga merupakan sumber dana terpenting dalam kegiatan operasi suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini Suputra, 2014.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Efisiensi Operasional, Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga Dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 64 82

ANALISIS PENGARUH SIMPANAN DANA PIHAK KETIGA, KECUKUPAN MODAL, RISIKO KREDIT, DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PERBANKAN (Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2013-2015)

3 12 82

Pengaruh Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga, Risiko Kredit, Risiko Pasar, dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perbankan (Studi Kasus pada Bank Umum yang Listed di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015).

0 1 32

Pengaruh Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga, Pertumbuhan Kredit, Risiko Kredit, Likuiditas, Dan Kondisi Ekonomi Terhadap Profitabilitas Pada Industri Perbankan Di Bursa Efek Indonesia.

1 8 44

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, KECUKUPAN MODAL, RISIKO KREDIT DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS LPD KABUPATEN BADUNG.

2 20 30

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA KECUKUPAN MOD

0 1 11

PENGARUH ASSETS GROWTH DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN KECUKUPAN MODAL SEBAGAI PEMODERASI”

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Analisis Pengaruh Efisiensi Operasional, Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga Dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Analisis Pengaruh Efisiensi Operasional, Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga Dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING LOAN, LIKUIDITAS DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN GO PUBLIC DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 15