Analisis Pengaruh Efisiensi Operasional, Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga Dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASIONAL,

KECUKUPAN MODAL, DANA PIHAK KETIGA DAN RISIKO KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH

IKA YULIA 120522157

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Pengaruh Efisiensi Operasional, Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga Dan Resiko Kredit Terhadap Profotabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menguranggi beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari karya orang lain yang telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Maret 2015 Tanda tangan

Ika Yulia

NIM. 120522157


(3)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASIONAL,

KECUKUPAN MODAL, DANA PIHAK KETIGA DAN RISIKO KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris tentang pengaruh Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap profitabilitas (ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jangka waktu penelitian yang digunakan dari tahun 2010 – 2013. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Loan (NPL) secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return On Assets (ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sementara Hasil uji secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) memiliki pengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Sedangkan variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Loan (NPL) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Diantara semua variabel bebas yang diteliti, BOPO menjadi variabel yang paling dominan mempengaruhi ROA. Pada penelitian ini ROA mampu dijelaskan oleh variabel yang diteliti sebesar 87,9% sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor – faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitan.


(4)

ABSTRACT

ANALYSIS OF EFFECT OF OPERATIONAL EFFICIENCY, CAPITAL ADEQUACY, THIRD PARTY FUNDS AND CREDIT RISK

TO PROFITABILITY OF BANKING COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE

This study aims to provide empirical evidence about the influence of Operating Expense to Operating Income (BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR), Third Party Funds (DPK) and Non Performing Loan (NPL) on profitability (ROA) banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) Duration of the research of the year 2010 - 2013. The method of analysis used is multiple linear regression with the classical assumption that include tests of normality, multicollinearity, autocorrelation and heteroscedasticity test.

The results showed that the variables Operating Expenses to Operating Income (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Third Party Fund (TPF) and non-performing loan (NPL) simultaneously have a significant influence on the Return on Assets (ROA) banking company listed on the Indonesia Stock Exchange. While the results of partial test (t test) showed that the variables Operating Expenses to Operating Income (ROA) has a significant influence on the Return on Assets (ROA). While variable Capital Adequacy Ratio (CAR), Third Party Fund (TPF) and non-performing loan (NPL) has no significant effect on Return On Assets (ROA). Among all the independent variables studied, BOPO be the most variable dominant influence ROA In this study can be explained by the variables studied by 87,9 % while the rest is explained by factors - other factors not included in the research.


(5)

KATA PENGATAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Sang pencipta langit dan bumi serta segala isinya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta kasih sayang-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa pula shalawat dan salam penulis panjatkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah diutus ke bumi sebagai lentara bagi hati manusia, Nabi yang telah membawa manusia dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh dengan pengetahuan yang luar biasa seperti saat ini.

Skripsi yang berjudul ”Analisis Pengaruh Efisiensi Operasional, Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga Dan Resiko Kredit Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” disusun sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. Selama proses penulisan skripsi ini, penulis mengalami beberapa hambatan maupun kesulitan yang terkadang membuat penulis berada di titik terlemah dirinya. Namun adanya doa, restu, dan dorongan dari orang tua yang tak pernah putus menjadikan penulis bersemangat untuk melanjutkan penulisan skripsi ini. Untuk itu dengan segala bakti penulis memberikan penghargaan setinggi-tinggi dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mereka, Bapak Sunar dan Ibu Painah.


(6)

Selanjutnya dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr.Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak, selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Drs.Hotmal Jafar,MM,Ak, selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs.Firman Syarif ,M.Si,Ak, selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Dra. Mutia Ismail,MM,Ak, selaku sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Sucipto, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak memberikan masukan dan koreksi selama menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si.,Ak selaku Dosen Pembaca memberi

penilaian dan masukan yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Bambang Aditya Nasution selaku fhatner hidup penulis yang telah banyak memberi dukungan dan semangat selama menyalesaikan skripsi ini.

7. Sahabat- sahabat terkasih yang sudah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini Sabilla Beladina, Bayu Syaputra, Dasma dan Uci yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu.


(7)

Dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan tangan terbuka penulis menerima kritik dan saran guna membangun penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Maret 2015 Penulis

Ika Yulia 120522157


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka ... 8

2.1.1 Bank ... 8

2.1.2 Profitabilitas ... 9

2.1.3 Efisiensi Operasional ... 10

2.1.4 Kecukupan Modal ... 10

2.1.5 Dana Pihak Ketiga... 11

2.1.6 Resiko Kredit ... 12

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 13

2.3 Kerangka Konseptual ... ... 17

2.4 Hipotesis ... 19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 20

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 20

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 23

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 23

3.5 Teknik Analisis Data ... 26

3.5.1 Uji Asumsi Klasik ... 27

3.5.1.1 Uji Normalitas ... 27

3.5.1.2 Uji Multikolinieritas ... 28

3.5.1.3 Uji Autokorelasi ... 29

3.5.1.4 Uju Heteroskedastisitas ... 30

3.5.2 Metode Analisis Statistik ... 31


(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 35

4.2 Analisis Hasil Penelitian ... 37

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 37

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 39

4.2.2.1 Uji Normalitas ... 39

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas ... 42

4.2.2.3 Uji Autokorelasi ... 43

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas ... 44

4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 45

4.2.4 Pengujian Hipotesis ... 47

4.2.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 47

4.2.4.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 48

4.2.4.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 50

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 54

5.2 Saran ... ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56 LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Halaman

2.2 Ringkasan Peneliti Terdahulu ... 15

3.1 Daftar Perusahaan Perbankan ... 22

3.2 Variabel dan Definisi Operasional ... 27

3.3 Hubungan Antar Variabel ... 36

4.1 Daftar Sampel Penelitian ... 37

4.2 Statistik Deskriptif ... 38

4.3 Hasil Uji Normalitas Dengan Kolmogrov-S ... 42

4.4 Hasil Uji Multikolinieritas ... 43

4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb ... 45

4.6 Hasil Analisis Regresi Coefficientsa ... 47

4.7 Hasil Uji F ANOVAb ... 49

4.8 Hasil Uji t Coefficientsa ... 50


(11)

DAFTAR TABEL

No. Gambar Judul Halaman

2.3 Kerangka Konseptual ... 18

4.1 Grafik Histogram ... 40

4.2 Grafik Normal P-P Plot ... 41


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Daftar Sampel Penelitian ... 57 2 Data Penelitian ... 58 3 Hasil Pengolahan Data SPSS 16.0 ... 63


(13)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASIONAL,

KECUKUPAN MODAL, DANA PIHAK KETIGA DAN RISIKO KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris tentang pengaruh Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap profitabilitas (ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jangka waktu penelitian yang digunakan dari tahun 2010 – 2013. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Loan (NPL) secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return On Assets (ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sementara Hasil uji secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) memiliki pengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Sedangkan variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Loan (NPL) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Diantara semua variabel bebas yang diteliti, BOPO menjadi variabel yang paling dominan mempengaruhi ROA. Pada penelitian ini ROA mampu dijelaskan oleh variabel yang diteliti sebesar 87,9% sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor – faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitan.


(14)

ABSTRACT

ANALYSIS OF EFFECT OF OPERATIONAL EFFICIENCY, CAPITAL ADEQUACY, THIRD PARTY FUNDS AND CREDIT RISK

TO PROFITABILITY OF BANKING COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE

This study aims to provide empirical evidence about the influence of Operating Expense to Operating Income (BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR), Third Party Funds (DPK) and Non Performing Loan (NPL) on profitability (ROA) banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) Duration of the research of the year 2010 - 2013. The method of analysis used is multiple linear regression with the classical assumption that include tests of normality, multicollinearity, autocorrelation and heteroscedasticity test.

The results showed that the variables Operating Expenses to Operating Income (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Third Party Fund (TPF) and non-performing loan (NPL) simultaneously have a significant influence on the Return on Assets (ROA) banking company listed on the Indonesia Stock Exchange. While the results of partial test (t test) showed that the variables Operating Expenses to Operating Income (ROA) has a significant influence on the Return on Assets (ROA). While variable Capital Adequacy Ratio (CAR), Third Party Fund (TPF) and non-performing loan (NPL) has no significant effect on Return On Assets (ROA). Among all the independent variables studied, BOPO be the most variable dominant influence ROA In this study can be explained by the variables studied by 87,9 % while the rest is explained by factors - other factors not included in the research.


(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi suatu negara tentu sangat bergantung pada perkembangan dan kontribusi sektor perbankan. Menurut Kasmir (2004: 11) “Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut kepada masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya”. Sebagai lembaga intermediasi, perbankan harus memiliki kinerja yang baik karena dengan kinerja yang baik, bank akan dapat lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari para nasabah. Untuk melakukan usahanya, pihak bank harus memiliki sumber dana yang cukup. Salah satu sumber dana tersebut berasal dari simpanan. Penghimpunan dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan dana dari sumber lainnya dan pencarian dana dari sumber dana ini paling dominan, asalkan bank dapat memberikan bunga dan fasilitas menarik lainnya.

Penilaian terhadap kinerja suatu bank pada dasarnya dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan bank yang bersangkutan. Salah satu tujuan dari pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi bagi para pengguna laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang diterbitkan diharapkan mencerminkan kinerja bank yang


(16)

sebenarnya. Dengan memiliki kinerja yang baik maka masyarakat akan menginvestasikan dananya pada bank tersebut.

Investor yang mengandalkan informasi berdasarkan analisis fundamental, maka sumber informasi yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan adalah bersumber dari laporan keuanga. Laporan keuanga merupakan suatu hal yang penting bagi investor untuk menganalisis posisi dan kinerja perusahaan saat ini untuk dapat memprediksi kondisi perusahaan tersebut di masa mendatang.

Menurut Kasmir (2002:44) “Profitabilitas adalah kemampuan bank untuk memperoleh laba secara efektif dan efisien”. Secara garis besar, laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan dan pendapatan investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Intinya adalah profitabilitas menunjukkan efisiensi perusahaan. Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur profitabilitas dalam penelitian ini adalah Return On Assets (ROA). Menurut Kasmir (2002:44) “ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak atau Earning Before Tax (EBT) terhadap total asset”. ROA penting bagi bank karena ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset.


(17)

Menurut Dendawijaya (2001:136) “Efisiensi operasional adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional”. Dalam hal ini berkaitan dengan operasional perbankan, maka efisiensi operasional merupakan masalah yang kompleks dimana setiap perusahan perbankan selalu berusaha untuk memberikan layanan yang terbaik kepada nasabah, namun pada saat yang sama bank harus berupaya untuk beroperasi dengan efisien. Untuk mengukur efisiensi operasional suatu bank, maka salah satu indikator yang digunakan adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional (BOPO). Menurut Dendawijaya (2001:121) “Rasio biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya”.

Menurut Kasmir (2002:122). “Kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana dari masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain”. Besarnya modal suatu bank, akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank. Semakin besar modal suatu bank, maka masyarakat akan berasumsi bahwa bank tersebut dapat menutup risiko yang mungkin terjadi.

Menurut Kasmir (2002:64) “Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah dana yang bersumber dari masyarakat luas, dana tersebut dapat berasal dari simpanan berupa tabungan, giro, dan deposito”. Sumber dana terpenting bagi kegiatan


(18)

operasional suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Dana - dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank (mencapai 80% - 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank). Dengan meningkatnya dana pihak ketiga, maka dana yang dialokasikan untuk pemberian kredit juga akan meningkat sehingga akan meningkatkan pula pendapatan bank yang akan berdampak terhadap peningkatan profitabilitas bank tersebut. Pengukuran dana pihak ketiga dapat dihitung dengan menggunakan rasio DPK. Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah total dari simpanan masyarakat, yaitu tabungan, giro dan deposito.

Menurut Triandaru (2008:107) “Risiko kredit adalah risiko dari kemungkinan terjadinya kerugian bank sebagai akibat dari tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan bank kepada debitur”. Kredit bermasalah dapat diukur dari kolektibilitasnya dengan kriteria kurang lancar, diragukan dan macet. Kemacetan fasilitas kredit disebabkan oleh tiga faktor yaitu faktor ekstern, faktor intern dari pihak perbankan dan faktor intern dari pihak nasabah. Pemberian kredit yang dilakukan oleh bank mengandung risiko yaitu berupa tidak lancarnya pembayaran kredit atau dengan kata lain disebut risiko kredit. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur risiko kredit dalam penelitian ini adalah Non Performing Loan (NPL).

Menurut Triandaru (2008:108) “Non Performing Loan (NPL) adalah perbandingan antara total kredit bermasalah dengan total kredit yang di berikan kepada debitur”. Apabila suatu bank mempunyai NPL yang tinggi,


(19)

maka akan memperbesar biaya, baik biaya pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya, dengan kata lain semakin tinggi NPL suatu bank, maka hal tersebut akan mengganggu kinerja bank tersebut. Dampak dari keberadaan NPL yang tidak wajar salah satunya adalah hilangnya kesempatan memperoleh income dari kredit yang diberikan, sehingga mengurangi perolehan laba dan berpengaruh buruk bagi profitabilitas bank.

Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu, Sukma (2013) menyimpulkan bahwa DPK dan CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA, dan NPL perpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.

Menurut Restiyana (2011) bahwa CAR, LDR, dan NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA pada perusahaan perbankan. Sedangkan NPL dan BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA perbankan.

Penelitian yang dilakukan oleh Defri (2012) menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, dan BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Prabowo (2011) menunjukkan bahwa CAR dan NPL memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA, dan DPK memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Menurut Putra (2011) mengemukakan bahwa DPK dan LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA baik secara simultan maupun parsial.


(20)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan terjadinya kesenjangan atau perbedaan antara penelitian satu dengan penelitian lainnya (research gap) yang menunjukkan hasil tidak konsisten pada perusahaan perbankan. Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian kembali mengenai rasio-rasio keuangan dalam bentuk Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Loan (NPL) terhadap Return On Assets (ROA). Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Efisiensi Operasional, Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga Dan Resiko Kredit Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013”.

1.2 Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, identifikasi masalah dan batasan masalah yang penulis rumuskan sebagai berikut:

1. Apakah Efisiensi Operasional, Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga Dan Resiko Kredit berpengaruh secara silmutan terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah Efisiensi Operasional, Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga Dan Resiko Kredit berpengaruh secara parsial Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia?


(21)

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian dilakukan bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah Efisiensi Operasional, Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga Dan Resiko Kredit berpengaruh secara silmutan terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2. Untuk mengetahui apakah Efisiensi Operasional, Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga Dan Resiko Kredit berpengaruh secara parsial Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : 1. Bagi peneliti

Diharapkan dapat memperoleh pemahaman, memperluas wawasan, pengetahuan dan pengalaman sebelum terjun ke bidang yang sesungguhnya.

2. Bagi perusahaan

Diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi pihak investor dalam berinvestasi.

3. Bagi mahasiswa

Diharapkan dapat dijadikan acuan, pedoman, dan motivasi dalam melakukan penelitian selanjutnya.


(22)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Tinjauan Pustaka

2.1.1. Bank

Menurut Dendawijaya (2009:14) “Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana atau kekurangan dana pada waktu yang ditentukan”. Bank sebagai lembaga perantara keuangan memberikan jasa – jasa keuangan baik kepada pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang memiliki dana.

Sumber dana bank merupakan usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Menurut Kasmir (2004: 46), secara garis besar sumber dana bank dapat diperoleh dari beberapa sumber yaitu:

1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri

Sumber dana ini berasal dari dalam bank, baik pemegang saham maupun sumber lain. Sumber dana dari bank itu sendiri terdiri dari:

a. Setoran modal dari pemegang saham

Setoran ini merupakan modal dari para pemegang saham lama atau pemegang saham baru.

b. Cadangan laba

Cadangan laba merupakan laba yang setiap tahun dicadangkan oleh bank dan sementara waktu belum digunakan.


(23)

Laba ini merupakan laba tahun berjalan tapi belum dibagikan kepada para pemegang saham.

2. Dana yang berasal dari masyarakat luas

Sumber dana ini sering disebut sumber dana pihak ketiga yaitu sumber dana yang berasal dari masyarakat sebagai nasabah dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito. 3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya

Dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Sumber dana ini diperoleh dari pinjaman bank lain maupun lembaga keuangan lain kepada bank.

2.1.2. Profitabilitas

Menurut Kasmir (2002:44) “Profitabilitas adalah kemampuan bank untuk memperoleh laba secara efektif dan efisien”. Secara garis besar, laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan dan pendapatan investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitabilitas, maka salah satu indikator yang digunakan adalah

Return on Assets (ROA). Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Selain itu, rasio ini juga memberikan informasi seberapa efisien suatu bank dalam melakukan kegiatan usahanya karena rasio ini mengindikasikan seberapa besar keuntungan yang dapat diperoleh rata-rata terhadap setiap rupiah asetnya. ROA dapat diperoleh dengan menggunakan rumus berikut:

ROA =

(Triandaru, 2008: 62)


(24)

2.1.3. Efisiensi Operasional

Menurut Dendawijaya (2001:136) “Efisiensi operasional adalah kemampuan bank untuk memperoleh laba dari perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional”. Untuk mengukur efisiensi operasional suatu bank, maka salah satu indikator yang digunakan adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional (BOPO). Menurut Dendawijaya (2001:121) “perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional (BOPO) adalah rasio biaya operasional yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya”. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

BOPO =

(Triandaru, 2008:62)

2.1.4. Kecukupan Modal

Menurut Kasmir (2001:122) Kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana dari masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain


(25)

Pada penelitian ini, indikator yang akan digunakan untuk mengukur kecukupan modal adalah melalui Capital Adequacy Ratio (CAR). Perhitungan rasio CAR dilakukan dengan membandingkan jumlah modal yang dimiliki bank (modal inti dan modal pelengkap) dengan jumlah aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). CAR dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

CAR =

(Triandaru, 2008:56)

2.1.5. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Menurut Kasmir (2002:64) “Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah dana yang bersumber dari masyarakat luas, dana tersebut dapat berasal dari simpanan berupa tabungan, giro, dan deposito”. Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat ternyata merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank (bisa mencapai 80% - 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank). Dendawijaya (2001:56) Sumber dana yang dihimpun dari masyarakat terdiri atas beberapa jenis, yaitu:

a. Giro (Demand Deposit)

Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro dan surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Dalam pelaksanaan tata usaha giro dilakukan melalui suatu rekening yang disebut sebagai rekening koran.


(26)

b. Deposito (Time Deposit)

Deposito adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Deposito merupakan sumber dana pinjaman terbesar bagi kebanyakan bank. Semakin banyak dana yang dapat dihimpun dari produk ini, maka kemampuan bank untuk menyalurkan kredit dan melakukan investasi juga semakin semakin besar.

c. Tabungan (Saving Deposit)

Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Setoran tabungan dapat dilakukan sewaktu-waktu dan dalam melakukan penarikan dana, nasabah tidak perlu memperhatikan jatuh tempo pencairan seperti pada deposito. Motif masyarakat dalam menabung pada produk ini adalah sebagai penanaman dana dan berjaga-jaga atau untuk menghimpun dana dalam mencapai maksud tertentu setelah dananya mencukupi akan ditarik kembali.

Pengukuran dana pihak ketiga dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

(Triandaru, 2008:65)

2.1.6. Risiko Kredit

Menurut Triandaru (2008:107) “Risiko kredit adalah risiko dari kemungkinan terjadinya kerugian bank sebagai akibat dari tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan bank kepada debitur”. Pengukuran resiko kredit menggunakan rasio Non Performing Loan.


(27)

Menurut Triandaru (2008:108) “Non Performing Loan

(NPL) merupakan rasio yang mencerminkan besarnya kredit bermasalah yang dihadapi oleh bank”. Rasio ini menunjukan bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin tinggi rasio ini maka akan semakin semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet.

Bank dalam memberikan kredit harus melakukan analisis terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya. Setelah kredit diberikan, bank wajib melakukan pemantauan terhadap penggunaan kredit serta kemampuan dan kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajiban.

NPL =

x 100 % (Triandaru, 2008:59)

2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu di atas, maka dapat dijadikan ringkasan penelitian terdahulu yang dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini


(28)

Tabel 2.2

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Penelitian Variabel Metode

Analisis

Hasil 1 Sukma (2013) CAR (X1)

NPL (X2) DPK (X3) ROA (Y)

regresi linier berganda

DPK dan CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA NPL perpengaruh negatif signifikan terhadap ROA 2 Restiyana (2011) CAR (X1)

NPL (X2) BOPO (X3) LDR (X4) NIM (X5) ROA (Y) regresi linier berganda

 CAR, LDR dan NIM

berpengaruh positif signifikan terhadap ROA

 BOPO dan NPL pengaruh

negatif signifikan terhadap ROA 3 Defri (2012) CAR (X1)

LDR (X2) BOPO(X3) ROA (Y)

regresi linier berganda

CAR dan LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA

BOPO menunjukan pengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap ROA 4 Prabowo (2011) DPK (X1)

CAR (X2) NPL (X3) ROA (Y) regresi linier berganda DPK berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA

CAR dan NPL berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA


(29)

5 Putra (2011) DPK (X1) LDR (X2) ROA (Y)

Regresi linier berganda

DPK Dan LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA Penelitian yang dilakukan oleh Sukma pada tahun 2013 dengan judul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal Dan Resiko Kredit Terhadap Profitabilitas Pada PT Bank Danamon Indonesia, Tbk”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Dari hasil analisis regresi linier berganda menunjukan bahwa dana DPK dan LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA baik secara simultan maupun parsial.

Penelitian yang dilakukan oleh Restiyana pada tahun 2011 dengan judul “Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, LDR, dan NIM terhadap Profitabilitas Perbankan (Studi pada Bank Umum di Indonesia periode 2006-2010)”. Teknik analisis data yang digunakan adalahregresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CAR, LDR, dan NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA pada perusahaan perbankan. Sedangkan NPL dan BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA perbankan.

Penelitian yang dilakukan oleh Defri pada tahun 2012 dengan judul “Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI”. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI,


(30)

LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, dan BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

Penelitian yang dilakukan oleh Prabowo (2011) dengan judul “Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Dana Pihak Ketiga Dan Loan To Deposit Rasio Terhadap Profitabilitas Bank Mandiri (Persero) Tbk”.

Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa CAR dan LDR Memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA, dan DPK memiliki pengaruh negarif signifikan terhadap ROA.

Penelitian yang dilakukan oleh Putra (20011) dengan judul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Likuiditas (LDR) Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada PT Bank Danamon Indonesia, Tbk., Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa DPK dan LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA baik secara simultan maupun parsial.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan suatu model yang menerangkan hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Berdasarkan latar belakang masalah dan


(31)

tinjauan teoritis yang telah diuraikan di awal maka kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual

Menurut Dendawijaya (2001:136) “Efisiensi operasional (BOPO) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional”. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank dalam menjalakan aktivitas usahanya. Dengan adanya efisiensi biaya maka keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar. Dengan demikian biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) berpengaruh terhadap profitabilitas.

Dana Pihak Ketiga (DPK)

H5 H1

H4 H3 H2 Kecukupan Modal

( Capital Adequacy Ratio) Efisiensi Operasional

(BOPO)

Profitabilitas ( Return On Asets )

Risiko Kredit (Non Performing Loan)


(32)

Menurut Kasmir (2001:122) “Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana dari masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain”. Semakin tinggi CAR memperlihatkan semakin tinggi modal yang dimiliki oleh bank sehingga semakin kuat bank untuk menanggung resiko dari setiap kredit yang diberikan. Dengan demikian Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap profitabilitas.

Menurut Kasmir (2002:64) “Dana pihak ketiga (DPK) merupakan salah satu sumber dana terbesar yang diperoleh dari masyarakat”. DPK mencerminkan seberapa besar kepercayaan nasabah untuk menyimpan sebagian dana yang dimilikinya pada suatu perusahaan perbankan. Semakin tinggi DPK suatu bank, maka semakin besar kepercayaan nasabah terhadap bank tersebut sehingga dana yang dialokasikan untuk kegiatan operasional bank seperti pemberian kredit juga akan meningkat. Dengan demikian DPK berpengaruh terhadap profitabilitas.

Menurut Triandaru (2008:107) “Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio antara kredit bermasalah dengan total kredit yang mencerminkan besarnya kredit bermasalah yang dihadapi oleh bank”. Semakin tinggi rasio NPL, mencerminkan lebih tingginya resiko yang dihadapi bank dalam kegiatan operasional dan investasi bank. Dengan demikian Non Performing Loan (NPL) berpengaruh terhadap profitabilitas.


(33)

2.4 Hipotesis Penelitian

Menurut Erlina (2011:41) “hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1: Efisiensi Operasional (BOPO) berpengaruh berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H2 : Kecukupan Modal (CAR) berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H3 : Dana Pihak Ketiga berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H4 : Risiko Kredit (NPL) terhadap Profitabilitas (ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H5 : Efisiensi Operasional (BOPO), Kecukupan Modal (CAR), Dana Pihak Ketiga dan Risiko Kredit (NPL) secara simultan berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(34)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian

Rancangan (desain) penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal. Menurut Erlin (2011:80) “Desain kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antara variabel riset, atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain”.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Erlina (2011:80) “populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakterisitk tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah seluruh perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI sejak tahun 2010 sampai dengan 2013 yang berjumlah 32 perusahaan.

Menurut Erlina (2011:81) “ Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi”. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive judgement sampling method. Menurut Erlina (20011:87) “Purposive judgement sampling method adalah metode penganbilan sampel berdasarkan suatu pertimbangan tertentu”.


(35)

Beberapa kriteria yang ditentukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan perbankan yang terdaftar atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kurun waktu penelitian periode 2010 - 2013.

2. Perusahaan perbankan yang terdaftar secara berturut-turut di BEI periode 2010 - 2013.

3. Perusahaan perbankan yang memiliki laporan keuangan yang lengkap.

Berikut ini adalah data penelitian yang telah dilakukan dengan purposive judgement sampling methode yang berjumlah 32 perusahaan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Daftar Perusahaan Perbankan

No Nama Perusahaan Kode

Kriteria Penentuan

Sampel Sampel

1 2 3

1 Bank Rakyat Indonesia Agroniaga

Tbk. AGRO 1

2 Bank Artha Graha Internasional

Tbk. INPC 2

3 Bank Bukopin Tbk. BBKP 3

4 Bank Bumi Arta Tbk. BNBA 4

5 Bank Capital Indonesia Tbk. BACA 5

6 Bank Central Asia Tbk. BBCA 6

7 Bank CIMB Niaga Tbk.. BNGA 7

8 Bank Danamon Indonesia Tbk. BDMN 8

9 Bank Ekonomi Raharja Tbk. BAEK 9


(36)

11 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. SDRA 10 12 Bank ICB Bumiputera Tbk. BABP X

13 Bank Internasional Indonesia Tbk. BNII 11 14 BPD Jawa Barat dan Banten Tbk. BJBR X

15 Bank QNB Kesawan Tbk. BKSW X

16 Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI 12

17 Bank Mayapada Tbk. MAYA 13

18 Bank Mega Tbk. MEGA 14

19 Bank Mutiara Tbk. BCIC X

20 Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk. BBNI 15

21 Bank Nusantara Parahyangan Tbk. BBNP 16

22 Bank OCBC NISP Tbk. NISP 17

23 Bank Pan Indonesia Tbk. PNBN 18

24 Bank Permata Tbk. BNLI 19

25 Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk. BBRI 20

26 Bank Sinarmas Tbk. BSIM X

27 Bank of India Indonesia Tbk. BSWD 21 28 Bank Tabungan Negara (Persero)

Tbk. BBTN 22

29 Bank Tabungan Pensiunan Nasional

Tbk. BTPN 23

30 Bank Victoria International Tbk. BVIC 24 31 Bank Windu Kentjana Internasional

Tbk. MCOR 25

32 BPD Jawa Timur Tbk. BJTM X


(37)

Berdasarkan teknik penarikan sampel tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa sampel yang memenuhi kriteria dan yang akan digunakan dalam penelitian ini berjumlah 25 perusahaan. Adapun perusahaan-perusahaan lain yang tidak memenuhi kriteria tidak dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan data sekunder, yaitu data yang didapat tidak secara langsung, melainkan didapat dari berbagai sumber yang mempunyai hubungan dengan penelitian ini yang telah diolah dan dipublikasikan. Menurut Erlina (2011:92) “Data yang dipublikasikan tersebut berupa data kuantitatif yaitu data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya pasti”. Sumber data yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data untuk melakukan penelitian yaitu melalui

website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

3.4 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel adalah sesuatu yang memiliki variasi nilai. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan untuk menguji adalah variabel dependen dan variabel independen.

1. Variabel dependen

Menurut Erlina (2011:36) “Variabel dependen adalah variabel utama yang diteliti oleh peneliti, tujuan peneliti adalah untuk memahami dan mendeskripsikan variabel dependen atau untuk menjelaskan


(38)

variabilitasnya”. Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah Return On Assets (ROA). Return On Assets (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan atau laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari sisi penggunaan aset. Secara matematis rasio ROA (Return on Asset) dapat dirumuskan sebagai berikut :

Return on Assets (ROA) =

(Triandaru, 2008:62)

2. Variabel Independen

Menurut Erlina (2011:37). “Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen baik secarea positif maupun negatif, perubahan yang terjadi dalam variabel dependen disebabkan oleh variabel independen”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen (X) yaitu:

a. Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

BOPO =

(Triandaru, 2008:62)


(39)

b. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Perhitungan rasio CAR dilakukan dengan membandingkan jumlah modal yang dimiliki bank (modal inti dan modal pelengkap) dengan jumlah aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). CAR dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

CAR =

(Triandaru, 2008:56)

c. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana Pihak Ketiga merupakan sumber dana bank yang dihimpun dari masyarakat sebagai nasabah dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Pengukuran DPK dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Dana Pihak Ketiga = Ln ( giro + tabungan + deposito ) (Triandaru, 2008:65)

d. Non Performing Loan (NPL)

Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio yang mencerminkan besarnya kredit bermasalah yang dihadapi oleh bank. Secara sistematis NPL dapat dirumuskan sebagai berikut :

NPL =

(Triandaru, 2008:59)


(40)

Tabel 3.2

Variabel dan Definisi Operasional

Variabel Definisi Parameter Skala

Efisiensi Operasional

Perbandingan antara biaya operasional terhadap pendapatan

operasional BOPO

=

Rasio

Kecukupan Modal

Rasio antara modal sendiri terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR)

CAR =

Rasio

Dana Pihak Ketiga

Logaritma dari Jumlah dana pihak ketiga yang diperoleh dari

masyarakat yang terdiri dari giro, tabungan, dan deposito.

DPK = Ln (giro + tabungan + deposito )

Rasio

Risiko Kredit

Perbandingan antara total kredit bermasalah terhadap total kredit yang diberikan

NPL =

Rasio

Profitabilitas

Rasio antara Laba sebelum pajak

terhadap total aktiva ROA =

Rasio

Sumber : Olahan Peneliti, 2014 3.5 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Menurut Erlina (2011:86) “Analisis regresi ini dapat digunakan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel dependen dan independen secara menyeluruh baik secara simultan atau secara parsial”. Sebelum melakukan uji regresi linier berganda, metode ini mensyaratkan


(41)

untuk melakukan uji asumsi klasik guna mendapatkan hasil terbaik. Dalam penggunaan regresi berganda, pengujian hipotesis harus menghindari adanya kemungkinan penyimpangan asumsi-asumsi klasik. Tujuan pemenuhan asumsi klasik ini dimaksud agar variabel independen sebagai estimator atas variabel dependen tidak mengalami bias.

3.5.1 Uji Asumsi Klasik

Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS 16.0

for windows (Statistic Product & Service Solution) dalam penelitian ini. Menurut Erlina (2011:98) “Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk menghindari atau mengurangi bias atas hasil penelitian yang diperoleh”. Adapaun syarat yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:

3.5.1.1 Uji Normalitas

Menurut Erlina (2011:100) “Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal”. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Uji ini dilakukan dengan beberapa pendekatan, antara lain:

a. Pendekatan Kolmogrov-Smirnov

Alat uji ini digunakan untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal. Hipotesisnya sebagai berikut:


(42)

Ho = data residual berdistribusi normal Ha = data residual tidak berdistribusi normal

Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5%. Jika nilai Asymp.Sig (2 tailed) > taraf nyata (α), maka Ho diterima artinya data residual berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai Asymp.Sig (2 tailed) < taraf nyata (α), maka Ha diterima artinya data residual tidak berdistribusi normal.

b. Pendekatan Histogram

Untuk menguji normalitas data dapat dilihat dengan kurva normal. Kurva normal yaitu kurva yang memiliki ciri-ciri khusus, salah satu diantaranya adalah mean, modus, dan median pada tempat yang sama. Ukuran kemiringan puncak kurva ke kiri atau ke kanan dikenal dengan nama kemiringan kurva atau kemencengan kurva (skewness). Kemencengan suatu kurva distribusi data dapat bertanda positif (arah kanan) dan bertanda negatif (arah kiri).

c. Pendekatan Grafik

PP plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis (sumbu x) melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel (sumbu y). Apabila plot dari keduanya berbentuk linier (didekati garis lurus), maka hal ini merupakan indikasi


(43)

bahwa residual menyebar normal. Bila pola-pola titik yang terletak selain di ujung-ujung plot masih berbentuk linier, meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari garis lurus, dapat dikatakan bahwa sebaran data adalah menyebar normal.

3.5.1.2Uji Multikolinearitas

Menurut Erlina (2011:102) “Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen”. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Pengujian terhadap ada tidaknya multikoliniearitas dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor

(VIF) dengan membandingkan sebagai berikut:

a. Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi

b. Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.


(44)

3.5.1.3Uji Autokorelasi

Menurut Erlina (2011:105) “Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (periode sebelumnya)”.

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan Durbin-Watson test.

Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Bila nilai D-W terletak diantara batas atas atau upper bound

(du) dan (4-du) maka koefisien autokorelasi = 0, berarti tidak ada autokorelasi.

b. Bila nilai D-W lebih rendah daripada batas bawah atau

lower bound (dl) maka koefisien auokorelasi > 0, berarti ada autokorelasi positif.

c. Bila nilai D-W lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokorelasi < 0, berarti ada autokorelasi negatif.

d. Bila nilai D-W terletak antara du dan dl atau D-W terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.


(45)

3.5.1.4Uji Heteroskedastisitas

Menurut Erlina (2011:105) “Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ini terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain”. Jika varian dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Salah satu uji untuk mengetahui heteroskedastisitas adalah dengan melihat penyebaran dari

variance residual pada diagram pencar (scatter plot).

3.5.2 Metode Analisis Statistik

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi ini dapat digunakan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel dependen dan independen secara menyeluruh baik secara simultan atau secara parsial.

Dalam penelitian ini analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Loan (NPL) dan terhadap

Return On Assets (ROA) pebankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun persamaan regresi yang digunakan, yaitu:


(46)

Keterangan:

Yi,t =Return on Assets (ROA) perusahaan i pada tahun t a = Konstanta

X1 = Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) X2 = Capital Adequacy Ratio (CAR)

X3 = Dana Pihak Ketiga (DPK) X4 = Non Performing Loan (NPL) b1 = Koefisien regresi variabel X1 b2 = Koefisien regresi variabel X2 b3 = Koefisien regresi variabel X3 b4 = Koefisien regresi variabel X4

3.5.3 Pengujian Hipotesis

Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Model pengujian yang dilakukan adalah uji t.

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.


(47)

Adapun mengenai hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

a. Jika probabilitas (sig F) > α (0,05) atau Fhitung < Ftabel maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen.

b. Jika probabilitas (sig F) < α (0,05) atau Fhitung > Ftabel maka Ha diterima, artinya ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen.

2. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Adapun mengenai hipotesis-hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

a. Jika probabilitas (sig t) > α (0,05) atau thitung < ttabel maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh secara parsial dari variabel independen (X) terhadap variabel depeden (Y).

b. Jika probabilitas (sig t) < α (0,05) atau thitung > ttabel maka Ha diterima, artinya ada pengaruh secara parsial dari variabel independen (X) terhadap variabel depeden (Y).

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi adalah koefisien nilai yang menunjukkan besarnya variasi variabel terikat (dependent variabel) yang dipengaruhi oleh variasi variabel bebas (independent variabel).


(48)

Pengukuran besarnya persentase kebenaran dari uji regresi tersebut dapat dilihat melalui nilai koefisien derminasi multiple R2 (koefisien determinan mengukur proporsi dari variasi yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas). Apabila nilai R2 suatu regresi mendekati satu maka semakin baik regresi tersebut dan semakin mendekati nol maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel dependen.

Adjusted R square ini digunakan untuk melihat berapa besar pengaruh faktor-faktor yang ditimbulkan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.3

Hubungan Antar Variabel

Nilai Interpretasi

0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat

0,2 – 0,39 Tidak Erat

0,4 – 0,59 Cukup Erat

0,6 – 0,79 Erat

0,8 – 0,99 Sangat Erat (Situmorang, 2008:113)


(49)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Perusahaan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Perusahaan Perbankan yang terdaftar dari tahun 2010-2013 yaitu sebanyak 32 perusahaan.

Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive judgement sampling method yaitu berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Berdasarkan metode tersebut diperoleh sampel penelitian yaitu sebanyak 25 perusahaan yang bergerak dalam sektor perbankan periode penelitian tahun 2010-2013 yaitu sebanyak 4 tahun sehingga data pooling sebanyak 100.


(50)

Tabel 4.1

Daftar Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Kode

1 Bank Artha Graha Internasional Tbk. INPC

2 Bank Bukopin Tbk. BBKP

3 Bank Bumi Arta Tbk. BNBA

4 Bank Capital Indonesia Tbk. BACA

5 Bank Central Asia Tbk. BBCA

6 Bank CIMB Niaga Tbk. BNGA

7 Bank Danamon Indonesia Tbk. BDMN

8 Bank Ekonomi Raharja Tbk. BAEK

9 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. SDRA

10 Bank Internasional Indonesia Tbk. BNII

11 Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI

12 Bank Mayapada Tbk. MAYA

13 Bank Mega Tbk. MEGA

14 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. BBNI

15 Bank Nusantara Parahyangan Tbk. BBNP

16 Bank OCBC NISP Tbk. NISP

17 Bank Pan Indonesia Tbk. PNBN

18 Bank Permata Tbk. BNLI

19 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BBRI 20 Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. AGRO

21 Bank of India Indonesia Tbk. BSWD

22 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. BBTN 23 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. BTPN 24 Bank Victoria International Tbk. BVIC 25 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk. MCOR Sumber: Olahan Peneliti, 2014


(51)

4.2 Analisis Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil analisis deskripsi statistik, maka pada Tabel 4.2 akan ditampilkan karakteristik sampel yang digunakan didalam penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), rata-rata sampel (mean), nilai maksimum, nilai minimum serta standar deviasi untuk masing-masing variabel.

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N

Minimu m

Maximu

m Mean

Std. Deviation

BOPO 100 53.00 95.97 79.2746 9.84621

CAR 100 10.35 29.29 16.2389 3.42432

DPK 100 14.02 20.14 17.2528 1.65898

NPL 100 .21 8.82 2.0342 1.25097

ROA 100 .66 5.15 2.2973 1.05266

Valid N (listwise)

100 Sumber : Data diolah peneliti

Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 sampel yang diteliti selama periode 2010-2013. Berikut ini adalah penjelasan data deskriptif yang telah diolah :

a. Variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasioan (BOPO) memiliki nilai minimum (terkecil) sebesar 53,00 yang terdapat pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. tahun 2013, dan nilai maksimum (terbesar) sebesar 95,97 terdapat pada Bank


(52)

Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. tahun 2010. Nilai rata-rata (mean) sebesar 79,2746 dan Standard deviation (simpangan baku) variabel ini adalah 9,84621.

b. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki nilai minimum (terkecil) sebesar 10,35 yang terdapat pada Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. tahun 2012, dan nilai maksimum (terbesar) sebesar 29,29 terdapat pada Bank Capital Indonesia Tbk. tahun 2010. Nilai rata-rata (mean) sebesar 16,2389 dan Standard deviation (simpangan baku) variabel ini adalah 3,42432.

c. Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki nilai minimum (terkecil) sebesar 14,02 yang terdapat pada Bank of India Tbk. tahun 2010, dan nilai maksimum (terbesar) sebesar 20,14 terdapat pada Bank Mandiri (Persero) Tbk. tahun 2013. Nilai rata-rata (mean) sebesar 17,252 dan Standard deviation (simpangan baku) variabel ini adalah 1,65898.

d. Variabel Non Performing Loan (NPL) memiliki nilai minimum (terkecil) sebesar 0,21 yang terdapat pada Bank Bumi Arta Tbk. tahun 2013, dan nilai maksimum (terbesar) sebesar 8,82 terdapat pada Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. tahun 2010. Nilai rata-rata (mean) sebesar 2,0342 dan Standard deviation (simpangan baku) variabel ini adalah 1,25097.

e. Variabel Return On Assets (ROA) memiliki nilai minimum (terkecil) sebesar 0,66 yang terdapat pada Bank Artha Graha Internasional


(53)

Tbk. tahun 2012, dan nilai maksimum (terbesar) sebesar 5,15 terdapat pada Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tahun 2012. Nilai rata-rata (mean) sebesar 2,2973 dan Standard deviation

(simpangan baku) variabel ini adalah 1,05266.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen, dan variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji ini akan dideteksi melalui dua cara, yaitu analisis grafik histogram dan Normal P-Plots serta analisis statistik (Non-Parametrik Kolmogorov-Smirnov). Uji normalitas pertama dengan melihat grafik histogram sebagaimana terlihat dalam gambar 4.1 di bawah ini :

Gambar 4.1 Grafik Histogram


(54)

Sumber : Data diolah, 2014

Pada gambar 4.1 diatas dapat dilihat bahwa pola terdistribusi seacara normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data kurva histogram yang memiliki keseimbangan ke kiri dan ke kanan.

Akan tetapi jika kesimpulan normal atau tidaknya data hanya dilihat dari grafik histogram, maka hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang digunakan dalam analisis grafik adalah dengan melihat normal probability plot. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang akan menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Uji normalitas dengan melihat normal probability plot dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut :

Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot


(55)

Dari gambar 4.2 di atas terlihat bahwa grafik P-Plot di atas terdistribusi secara normal. Hal ini dikarenakan titik-titik data menyebar di sekitar garis diagonalserta penyebaran mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal.

Pada analisis stastistik, pengujian ini menggunakan uji kolmogorov-smirnov untuk mendapatkan tingkat uji normalitas yang lebih signifikan. Data yang berdistribusi normal ditunjukkan dengan nilai signifikansi diatas 0,05.

Hasil pengujian menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz ed Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation .35900011 Most Extreme

Differences

Absolute .102

Positive .102

Negative -.058

Kolmogorov-Smirnov Z 1.023

Asymp. Sig. (2-tailed) .246

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Diolah, 2014


(56)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa data sudah terdistribusi secara normal. Hal ini di lihat dari nilai kolmogorov-smirnov Z sebesar 1,023 dengan nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,246 atau probabilitas diatas 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Pengujian ini dapat dilihat melalui nilai tolerance

dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF >10 dan nilai tolerance < 0,1 maka terjadi multikolinearitas dan apabila nilai VIF <10 dan nilai tolerance > 0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinearitas Model Collinearity

Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)

BOPO .470 2.128

CAR .819 1.221

DPK .507 1.972

NPL .902 1.109


(57)

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa variabel independen memiliki nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10. Untuk Variabel BOPO memiliki nilai tolerance sebesar 0,470 dan VIF sebesar 2,128. Variabel CAR memiliki nilai tolerance sebesar 0,819 dan VIF sebesar 1,221.variabel DPK memiliki nilai

tolerance sebesar 0,507 dan VIF sebesar 1,972. Variabel NPL memiliki nilai tolerance sebesar 0,902 dan VIF sebesar 1,109. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model ini.

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson. Untuk uji Durbin Watson memiliki ketentuan sebagai berikut:

1. tidak ada autokorelasi positif, jika 0 < d < dl 2. tidak ada autokorelasi positif, jika dl ≤ d ≤ du 3. tidak ada korelasi negatif, jika 4 - dl < d < 4 4. tidak ada korelasi negatif, jika 4 –du ≤ d ≤ 4 – dl

5. tidak ada autokorelasi, positif atau negatif, jika du < d < 4 – du


(58)

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .940a .884 .879 .36648 2.080

a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR, NPL, DPK b. Dependent Variable: ROA

Sumber : Data Diolah, 2014

Nilai tabel Durbin Watson diketahui bahwa nilai dl (lower bound) untuk k = 4 dan n=100 adalah sebesar 1,5922 sedangkan nilai du (upper bound) adalah sebesar 1,7582. Hasil pengolahan dengan menggunakan SPSS diperoleh nilai dw= 2,080 yang terletak di dalam interval1,7582 (du) < 2,080 (dw) < 2,2418 (4-du) sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi linier berganda bebas dari gejala autokorelasi.

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dalam rangkaian suatu pengamatan ke pengamatan lain. Pengujian dilakukan dengan membuat scatterplot untuk mengetahui terjadi heteroskedastisitas atau tidak. Hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini.


(59)

Gambar 4.3

Scatterplot Standardized Predicted Value

Sumber : Data Dioalah, 2014

Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa, titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu y. Hal ini mengandung arti bahwa dalam model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak pakai.

4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel berikut ini menunjukkan hasil analisis regresi melalui pengolahan data dengan SPSS 16.0 for Windows.


(60)

Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant )

10.258 .553 18.563 .000

BOPO -.099 .005 -.928 -18.179 .000

CAR -.015 .012 -.050 -1.299 .197

DPK .041 .000 .055 1.116 .267

NPL .055 .031 .066 1.786 .077

a. Dependent Variable: ROA

Sumber : Data Diolah, 2014

Tabel 4.6 pada kolom unstandardized coefficients beta dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 10,258 + 0,041 - 10X1 + 0,055X2 - 0,015X3 - 0,099X4 + e

Variabel terikat pada regresi ini adalah ROA (Y), sedangkan variabel bebas adalah BOPO (X1), CAR (X2), DPK (X3), dan NPL (X4). Dari persamaan regresi diatas maka dapat dianalisis sebagai berikut :

a. Koefisien regresi BOPO sebesar -0,099 menyatakan bahwa setiap penambahan BOPO sebesar 1% maka akan menurunkan ROA sebesar 0,099 %.

b. Koefisien regresi CAR sebesar -0,015 menyatakan bahwa setiap penambahan CAR sebesar 1% maka akan menurunkan ROA sebesar 0,015 %.


(61)

c. Koefisien regresi DPK sebesar 0,041 menyatakan bahwa setiap penambahan DPK sebesar 1% maka akan meningkatkan ROA sebesar 0,041 %.

d. Koefisien regresi NPL sebesar 0,055 menyatakan bahwa setiap penambahan NPL sebesar 1% maka akan meningkatkan ROA sebesar 0,055 %.

e. Konstanta sebesar 10,258 menyatakan bahwa jika nilai, BOPO, CAR, DPK dan NPL adalah nol maka ROA yang terjadi adalah sebesar 10,258 %.

4.2.4 Uji Hipotesis

4.2.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas yang terdiri dari Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Capital Adequacy Ratio

(CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Loan

(NPL) secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu Return On Assets (ROA).

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS Versi 16.0 for windows, maka diperoleh hasil sebagai berikut :


(62)

Tabel 4.7 Hasil Uji F ANOVAb Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 96.943 4 24.236 180.449 .000a

Residual 12.759 95 .134 Total 109.702 99

a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR, NPL, DPK

b. Dependent Variable: ROA

Pada tabel 4.7 menunjukkan hasil Fhitung sebesar 182,308 sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan α = 0,05 dengan df1= k-1 = 5-1=4 dan df2 = n-k = 100-5=95 adalah sebesar 2,467. Fhitung (180,449) > Ftabel (2,467) dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan demikian, variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4.2.4.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji parsial (Uji t) dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.Uji ini dilakukan untuk melihat pengaruh BOPO, CAR, DPK, dan NPL


(63)

secara parsial terhadap ROA.Variabel berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas ketika nilai signifikansi < 0,05.

Tabel 4.8 Hasil Uji t Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 10.258 .553 18.563 .000 BOPO -.099 .005 -.928 -18.179 .000

CAR -.015 .012 -.050 -1.299 .197

DPK 4.379E-10 .029 .055 1.116 .267

NPL .055 .031 .066 1.786 .077

a. Dependent Variable: ROA

Sumber : Data Diolah, 2014

Berdasarkan hasil pengujian statistik t pada tabel 4.8 dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pengujian Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (X4) terhadap Return On Assets (Y) menunjukkan signifikansi 0,00 < 0,05 dan thitung < - ttabel (-18,179 < -1,985), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Untuk tingkat signifikansinya yang ditunjukkan oleh variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasionala dalah 0,00 yang berarti variabel BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA.


(64)

b. Pengujian Capital Adequacy Ratio (X3) terhadap Return On Assets (Y) menunjukkan signifikansi 0,197 > 0,05 dan thitung < ttabel (1,299 < 1,985), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Untuk tingkat signifikansinya yang ditunjukkan oleh variabel

Capital Adequacy Ratio adalah 0,197 yang berarti variabel CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.

c. Pengujian Dana Pihak Ketiga (X1) terhadap Return On Assets (Y) menunjukkan signifikansi 0,267 > 0,05 dan thitung < ttabel (1,116 < 1,985), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Untuk tingkat signifikansinya yang ditunjukkan oleh variabel return on assets adalah 0,267 yang berarti variabel DPK tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.

d. Pengujian Non Performing Loan (X2) terhadap Return On Assets (Y) menunjukkan signifikansi 0,077 > 0,05 dan thitung < ttabel (1,786 < 1,985), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Untuk tingkat signifikansinya yang ditunjukkan oleh variabel

Non Performing Loan adalah 0,077 yang berarti variabel NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.

4.2.4.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui kontribusi variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Pengukuran besarnya persentase kebenaran dari uji regresi


(65)

tersebut dapat dilihat melalui nilai koefisien determinasi

multiple R2. Apabila nilai R2 suatu regresi mendekati satu, maka semakin baik regresi tersebtu dan semakin mendekati nol maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel dependen. Pada penelitian ini digunakan

Adjusted R Square, karena variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu.

Pada model summary, apabila R semakin besar berarti hubungan antar variabel semakin erat. Tipe hubungan antar variabel dapat dilihat berikut ini :

Tabel 4.9

Koefisien Hasil Determinasi Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .940a .884 .879 .36648

a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR, NPL, DPK b. Dependent Variable: ROA

Sumber : Data diolah, 2014

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,940 atau 94% yang berarti bahwa hubungan antar ROA dengan variabel bebas BOPO, CAR, DPK dan NPL sangat erat. Pada tabel ditunjukkan nilai adjusted Rsquare dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,879 yang berarti 87,9% variasi dari harga saham dijelaskan oleh keempat variabel bebas tersebut, sedangkan sisanya 12,1% dijelaskan oleh variabel lain yang


(66)

tidak diteliti oleh penelitian ini, seperti loan to deposit ratio, net interest margin, current ratiodan sebagainya.

Standard error of estimated artinya mengukur variabel dari nilai yang diprediksi. Standard error of estimated disebut juga standar deviasi dimana dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,36648. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan secara simultan atau parsial diketahui bahwa variabel BOPO, CAR, DPK dan NPL mempengaruhi ROA perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia dan berdasarkan nilai

Adjusted R Square sebesar 0,879 yang berarti 87,9% variasi dari ROA dijelaskan oleh keempat variabel bebas tersebut.

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. Hal ini disebabkan karena tingkat efisiensi bank dalam menjalankan operasinya berpengaruh terhadap pendapatan yang dihasilkan oleh bank tersebut. Jika kegiatan operasional dilakukan dengan efisien, maka pendapatan yang dihasilkan bank tersebut akan naik. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Defri (2012).

Variabel CAR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. Hal ini dikarenakan uang atau dana yang dimiliki oleh bank tidak hanya berasal


(67)

dari modal sendiri, tetapi juga dapat berasal dari pihak lainnya, contohnya berasal dari pinjaman luar. Pada umumnya perusahaan perbankan tidak mau menetapkan CAR yang terlalu tinggi pada perusahaannya karena modal yang tinggi akan mengurangi pendapatan yang diperoleh oleh pemilik bank. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Defri (2012) dan Prabowo (2011) namun hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Restiyana (2011).

Dari hasil pengujian statistik dengan uji t diketahui bahwa variabel DPK tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. Hal ini dikarenakan penghimpunan dana pihak ketiga tidak dapat diimbangi dengan penyaluran kredit yang dilakukan oleh pihak bank. Sehingga dana yang dihimpun tidak dapat dioptimalkan oleh bank untuk menghasilkan laba. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prabowo (2011) yang menunjukkan bahwa DPK tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Dari hasil pengujian statistik dengan uji t diketahui bahwa variabel NPL tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. Jika semakin besar NPL akan mengakibatkan menurunnya ROA yang juga berarti kinerja keuangan bank menurun. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prabowo (2011) namun hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Restiyana (2011) dan Yoli Lara Sukma (2013).


(68)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil uji secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa variabel biaya operasional terhadap pendapatan operasional (X1) memiliki pengaruh signifikan terhadap return on assets (Y).

Sedangkan variabel lainya seperti:

variabel capital adequacy aatio (X2), dana pihak ketiga (X3) dan non performing loan (X4) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return on assets (Y).

2. Hasil uji secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa variabel biaya operasional terhadap pendapatan operasional (X1), capital adequacy ratio (X2), dana pihak ketiga (X3) dan non performing loan (X4) secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on assets

(Y) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Adjusted R square dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,879 yang berarti 87,9% variasi dari profitabilitas dijelaskan oleh keempat variabel bebas yaitu Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO),

Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Loan (NPL).


(1)

Lampiran 3

Hasil Pengolahan Data SPSS 16 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N

Minimu

m Maximum Mean Std. Deviation

DPK 100 1,226,47

6

556,341,66 1

92,932,960.3 7

131,779,709.6 84

NPL 100 .21 8.82 2.0342 1.25097

CAR 100 10.35 29.29 16.2389 3.42432

BOPO 100 53.00 95.97 79.2746 9.84621

ROA 100 .66 5.15 2.2973 1.05266

Valid N (listwise)

100


(2)

(3)

Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz ed Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .35900011 Most Extreme

Differences

Absolute .102

Positive .102

Negative -.058

Kolmogorov-Smirnov Z 1.023

Asymp. Sig. (2-tailed) .246

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(4)

Model Collinearity Statistics Toleran

ce VIF 1 (Constant)

DPK .507 1.972 NPL .902 1.109 CAR .819 1.221 BOPO .470 2.128

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .940a .884 .879 .36648 2.080

a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR, NPL, DPK b. Dependent Variable: ROA


(5)

Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant )

10.258 .553 18.563 .000

DPK

4.379E-10

.000 .055 1.116 .267

NPL .055 .031 .066 1.786 .077

CAR -.015 .012 -.050 -1.299 .197

BOPO -.099 .005 -.928 -18.179 .000

a. Dependent Variable: ROA

Koefisien Hasil Determinasi Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .940a .884 .879 .36648

a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR, NPL, DPK b. Dependent Variable: ROA

Hasil Uji F ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 96.943 4 24.236 180.449 .000a

Residual 12.759 95 .134 Total 109.702 99

a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR, NPL, DPK


(6)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 96.943 4 24.236 180.449 .000a

Residual 12.759 95 .134 Total 109.702 99

b. Dependent Variable: ROA

Hasil Uji t Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 10.258 .553 18.563 .000

DPK .041 .029 .055 1.116 .267

NPL .055 .031 .066 1.786 .077

CAR -.015 .012 -.050 -1.299 .197

BOPO -.099 .005 -.928 -18.179 .000 a. Dependent Variable:


Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Volume Kredit Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 29 79

PENGARUH RISIKO KREDIT DAN TINGKAT KECUKUPAN MODAL TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 7 29

ANALISIS PENGARUH SIMPANAN DANA PIHAK KETIGA, KECUKUPAN MODAL, RISIKO KREDIT, DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PERBANKAN (Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2013-2015)

3 12 82

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, KECUKUPAN MODAL DAN RISIKO KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013.

0 2 29

Pengaruh Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga, Risiko Kredit, Risiko Pasar, dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perbankan (Studi Kasus pada Bank Umum yang Listed di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015).

0 1 32

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Bank - Analisis Pengaruh Efisiensi Operasional, Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga Dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Analisis Pengaruh Efisiensi Operasional, Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga Dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Analisis Pengaruh Efisiensi Operasional, Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga Dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, LIKUIDITAS, KECUKUPAN MODAL, DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2009 - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN - PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, LIKUIDITAS, KECUKUPAN MODAL, DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2009 - Repository Fakultas Ekonom

0 0 12