Uji Regresi Linear Berganda Uji F Uji t Uji Koefisien Determinasi R

4 0,6 maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 21.

2.2 Uji Asumsi Klasik

2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel regresi pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil Ghozali, 2009.

2.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji model regresi dengan ditemukannya korelasi antar variabel bebas independen. Jika terjadi korelasi yang tinggi, maka adanya suatu masalah yang disebut dengan multikolonieritas. Hal ini dikarenakan model regresi yang baik adalah regresi yang tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang bebas multikolonieritas adalah VIF dibawah 10 dan tolerance lebih dari 0,1 Santoso, 2000.

2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2009. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain masih tetap, maka disebut dengan homoskedastisitas dan jika berbeda disebut dengan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

2.3 Uji Hipotesis

2.3.1 Uji Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda digunakan untuk menguji hipotesis yang menyatakan pengaruh fungsional antara variabel independen dengan variabel dependen, dengan rumus sebagai berikut : Y = a + + + + e

2.3.2 Uji F

5 Uji f digunakan untuk menguji apakah variabel X 1 dan X 2 , secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel Y.

2.3.3 Uji t

Untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas mempunyai pengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat, maka dilakukan uji hipotesis.

2.3.4 Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisiensi determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variable independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R 2 Adjusted R Square pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R 2 , nilai Adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independenditambahkan ke dalam model.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja PG. Tasikmadu, maka ada beberapa hal yang dapat dijelaskan dalam pembahasan sebagai berikut:

3.1 Pengaruh dari budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PG. Tasikmadu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja kaetyawan pada PG. Tasikmadu. Dengan adanya budaya organisasi dalam suatu perusahaan yang terjalin dengan baik, membuat karyawan nyaman dalam bekerja dan membuat kinerja karyawan meningkat. Artinya, jika budaya organisasi yang ada di dalam perusahaan tersebut meningkat, mengakibatkan kinerja karyawan juga ikut meningkat. Keberadaan budaya organisasi sangat penting untuk kelangsungan pekerjaan mereka, sebab tanpa adanya budaya yang baik, karyawan akan salah

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PTPN IX PABRIK GULA Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Ptpn Ix Pabrik Gula Tasikmadu.

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Ptpn Ix Pabrik Gula Tasikmadu.

0 3 14

DAFTAR PUSTAKA Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Ptpn Ix Pabrik Gula Tasikmadu.

0 6 5

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP Analisis Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus di Lingkungan Pegawai Kantor PDAM Boyolali).

0 0 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada Pt Kebon Agung Pabrik Gula Trangkil Kabupaten Pati).

0 0 16

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada Pt Kebon Agung Pabrik Gula Trangkil Kabupaten Pati).

1 1 16

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Analisis Regresi pada Karyawan di UPJ PLN Kartasura).

1 3 15

HUBUNGAN ANTARA PROFESIONALISME DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PTP. NUSANTARA IX (PERSERO) PABRIK GULA TASIKMADU.

0 2 8

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR GULA TEBU PADA PTPN IX PABRIK GULA TASIKMADU.

2 2 14

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, LINGKUNGAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

0 3 135