Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kemudahan Memperoleh Lahan

3.6 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kemudahan Memperoleh Lahan

Hasil analisis preferensi gabungan dari 50 responden untuk perbandingan berpasangan pada kriteria kemudahan memperoleh lahan untuk 6 alternatif kelompok infrastruktur menunjukkan baha kelompok jalan 2 kali lebih penting dari kelompok air. Kelompok Air 2 kali lebih penting dari kelompok transportasi dan 4 kali lebih penting dari kelompok bangunan. Kelompok transportasi 2 kali lebih penting dari kelompok manajemen limbah. Kelompok bangunan 2 kali lebih penting dari kelompok manajemen limbah. Kelompok produksi energi 3 kali lebih penting dari kelompok air, 4 kali lebih penting dari kelompok transportasi, 5 kali lebih penting dari kelompok manajemen limbah dan 3 kali lebih penting dari kelompok bangunan. Maka matriks dari hasil analisis preferensi gabungan pada kriteria kemudahan memperoleh lahan adalah: Tabel 3.10 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kemudahan Memperoleh Lahan KJ KA KT KML KB KPD KJ 1 2 1 2 2 1 KA 12 1 2 1 4 13 KT 1 12 1 2 1 14 KML 12 1 ½ 1 ½ 14 KB 12 14 1 2 1 13 KPD 1 3 4 5 3 1 Tabel 3.11 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kemudahan Memperoleh Lahan yang Disederhanakan KJ KA KT KML KB KPD KJ 1,000 2,000 1,000 2,000 2,000 1,000 KA 0,500 1,000 2,000 1,000 4,000 0,333 KT 1,000 0,500 1,000 2,000 1,000 0,250 Universitas Sumatera Utara KML 0,500 1,000 0,500 1,000 0,500 0,250 KB 0,500 0,250 1,000 2,000 1,000 0,333 KPD 1,000 3,000 4,000 5,000 3,000 1,000 ∑ 4,500 7,750 9,500 13,000 11,50 3,116 Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah total pada kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Perhitungan untuk menormalkan matriks yang disederhanakan diformulasikan sebagai berikut : pada matriks yang dinormalkan dihasilkan dari pada matriks yang disederhanakan dibagi jumlah kolom , pada matriks yang dinormalkan dihasilkan dari pada matriks yang disederhanakan dibagi jumlah kolom dan seterusnya. Nilai vektor eigen dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk tiap baris. Hasilnya seperti pada tabel berikut: Tabel 3.12 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Kemudahan Memperoleh Lahan yang dinormalkan KJ KA KT KML KB KPD Vektor Eigen KJ 0,222 0,258 0,105 0,153 0,173 0,320 0,205 KA 0,111 0,129 0,210 0,076 0,347 0,106 0,163 KT 0,222 0,064 0,105 0,153 0,086 0,080 0,118 KML 0,111 0,129 0,052 0,076 0,043 0,064 0,079 KB 0,111 0,032 0,105 0,153 0,086 0,106 0,099 KPD 0,222 0,387 0,421 0,384 0,260 0,320 0,332 Selanjutnya nilai eigen maksimum diperoleh dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen. Nilai eigen maksimum yang dapat diperoleh adalah: Universitas Sumatera Utara Karena matriks berordo 6 terdiri dari 6 kriteria, nilai indeks konsistensi yang diperoleh: Untuk Karena berarti preferensi responden adalah konsisten. Dari hasil perhitungan pada Tabel diperoleh urutan alternatif infrastruktur untuk kriteria kemudahan memperoleh lahan yaitu kelompok produksi dan distribusi energi dengan bobot 0,332 atau 33,2, kelompok jalan dengan bobot 0,205 atau 20,5, kelompok air dengan bobot 0,163 atau 16,3, kelompok transportasi dengan bobot 0,118 atau 11,8, kelompok bangunan dengan bobot 0,099 atau 9,9 dan kelompok manajemen limbah dengan bobot 0,079 atau 7,9.

3.7 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Proses yang Ramah Lingkungan