BEBAN GEMPA LANDASAN TEORI

amplifikasi getaran terkait percepatan pada getaran perioda pendek F a dan faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran perioda 1 detik F v . Parameter spektrum respons percepatan pada perioda pendek S MS dan perioda 1 detik S M1 Yang disesuaikan dengan pengaruh klasifikasi situs, harus ditentukan dengan perumusan berikut ini: S MS = F a S s ………………………………………………………… 3. 66 S M1 = F v S 1 ………………………………………………………… 3. 67 Keterangan: S S = parameter respons spektral percepatan gempa MCE R terpetakan untuk perioda pendek; S 1 = parameter respons spektral percepatan gempa MCE R terpetakan untuk perioda 1,0 detik. dan koefisien situs Fa dan Fv mengikuti Tabel 4 dan Tabel 5 pada SNI 1726:2012 pasal 6.2, untuk nilai S S dan S 1 terpetakan pada gambar 3. 5 dan 3. 6. Gambar 3. 6 Nilai S S pada tiap daerah di Indonesia Sumber : SNI 1726:2012 Gambar 3. 7 Nilai S 1 pada tiap daerah di Indonesia Sumber : SNI 1726:2012 Parameter percepatan spektral desain untuk perioda pendek, S DS dan pada perioda 1 detik, S D1 , harus ditentukan melalui perumusan berikut ini: S DS = S MS ………………………………………………………… 3. 68 S D1 = S M1 ………………………………………………………… 3. 69 Spektrum respons desain diperlukan oleh tata cara ini dan prosedur gerak tanah dari spesifik-situs tidak digunakan, maka kurva spektrum respons desain harus dikembangkan dengan mengacu Gambar 3. 3 dan mengikuti ketentuan di bawah ini : 1. Untuk perioda yang lebih kecil dari T , spektrum respons percepatan desain, S a , harus diambil dari persamaan; S a = S DS …………………………………… 3. 70 2. Untuk perioda lebih besar dari atau sama dengan T dan lebih kecil dari atau sama dengan T S , spektrum respons percepatan desain, S a , sama dengan S DS ; 3. Untuk perioda lebih besar dari TS, spektrum respons percepatan desain, Sa, diambil berdasarkan persamaan: Sa= …………………………………………………… 3. 71 Keterangan: S DS = parameter respons spektral percepatan desain pada perioda pendek; S D1 = parameter respons spektral percepatan desain pada perioda 1 detik; T = periodagetar fundamental struktur. T = 0,2 T s = Gambar 3. 8. Spektrum respons desain Sumber : SNI 1726:2012 3. Gaya lateral Menurut SNI 1726 tahun 2012, setiap struktur harus dianalisis untuk pengaruh gaya lateral statik yang diaplikasikan secara independen di kedua arah ortogonal. Pada setiap arah yang ditinjau, gaya lateral statik harus diaplikasikan secara simultan di tiap lantai. Untuk tujuan analisis, gaya lateral di tiap lantai dihitung sebagai berikut: ……………………………………………………… 3. 72 Keterangan: gaya lateral rencana yang diaplikasikan pada lantai x; bagian beban mati total struktur, D, yang bekerja pada lantai x. Untuk gaya dasar seismik, V, dalam arah yang ditetapkan harus ditentukan sesuai dengan persamaan berikut: ……………………………………………………… 3. 73 Keterangan: koefisien respons seismik yang ditentukan sesuai dengan pasal 7.8.1.1 SNI 1726:2012; berat seismik efektif menurut pasal 7.7.2 SNI 1726:2012. Koefisien respon seismik, , harus ditentukan sesuai dengan Persamaan 3. 74. ……………………………………………………… 3. 74 Keterangan: = parameter percepatan spektrum respons desain dalam rentang perioda pendek; = faktor modifikasi respons pada Tabel 9 SNI 1726:2012. = faktor keutamaan gempa yang ditentukan sesuai dengan pasal 4. 1. 2 SNI 1726:2012. Nilai C s yang dihitung sesuai persamaan dengan Persamaan 3. 74 tidak perlu melibihi berikut ini: ………………………………………………………… 3. 75 C s harus tidak kurang dari C s = 0,044S DS I e ≥ 0,01 …………………………………………… 3. 76 Keterangan: = parameter percepatan spektrum respons desain pada perioda sebesar 1,0 detik, = perioda fundamental struktur detik yang ditentukan dari Persamaan 3. 77. ………………………………………………………... 3. 77 Keterangan: =perioda fundamental pendekatan yang diijinkan secara langsung digunakan sebagai alternatif pada pelaksanaan analisis untuk menentukan perioda fundamental struktur T. h n = ketinggian struktur, dalam m, di atas dasar sampai tingkat dan koefisien C t dan ditentukan dari Tabel15 pasal 7. 8. 2. 1. SNI 1726:2012; =aktor keutamaan gempa yang ditentukan sesuai dengan pasal 4.1.2. SNI 1726:2012. 4. Distribusi gaya gempa Gaya gempa lateral Fx kN yang timbul di semua tingkat harus ditentukan dari persamaan berikut: ……………………………………………………… 3. 78 dan ∑ …………………………………………………… 3. 79 Keterangan: =faktor distribusi vertikal; =gaya lateral desain total atau geser di dasar struktur, dinyatakan dalam kilonewton kN dan = bagian berat seismik efektif total struktur W yang ditempatkan atau dikenakan pada tingkat i atau x =eksponen yang terkait dengan perioda struktur sebagai berikut: untuk struktur yang mempunyai perioda sebesar 0,5 detik atau kurang, k=1 untuk struktur yang mempunyai perioda sebesar 2,5 detik atau lebih, k=2 untuk struktur yang mempunyai perioda antara 0,5 dan 2,5 detik, k harus sebesar 2 atau harus ditentukan dengan interpolasi linier antara 1 dan 2. 41

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A.Tahapan Penelitian Penyelesaian tugas akhir ini dilakukan dengan tahapan – tahapan seperti yang ada pada bagan alir berikut ini : Mulai Permasalahan Topik Pengumpulan data sekunder: 1. Mutu beton dan baja 2. Gambar 3. Liberatur Pembebanan Portal Analisis Struktur Perhitungan Tulangan Cek tulangan terhadap lendutan Dan kapasitas momen TIDAK MnMu VnVu VnVr MkapMn Ya Selesai Gambar 4.1 Bagan alir proses pelaksanaan penelitian . Pada bagan alir diatas yaitu pada Gambar 4.1 menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan penelitian ini dari awal hingga akhir . Penelitian ini dimulai dari permasalahan yang akan di teliti, dan dari permasalahan yang didapat akan menjadi sebuah topik permasalahan, kemudian dari topik permasalahan maka dapat mulai untuk mengumpulkan data – data penelitian seperti mutu beton dan baja yang digunakan, gambar struktur softdrawing dan liberatur. Selanjutnya menghitung pembebanan portal secara manual yang berupa beban, mati, bebanhidup, beban gempa dan beban angin.Setelah semua beban dihitung, langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis struktur dengan menggunakan program SAP 2000 v14.0.0. Datahasil output dari analisis struktur selanjutnya digunakan untuk menghitung tulangan lentur dan tulangan geser balok dan kolom. Setelah semua tulangan dihitung kemudian dicek apakah tulangan sudah aman terhadap lendutan dan momen. Apabila sudah aman terhadap lendutan dan momen, maka tulangan balok dan kolom aman digunakan. Namun apabila belum aman terhadap lendutan dan momen, maka dilakukan perhitungan ulang tulangan balok dan kolom hingga tulangan balok dan kolom aman terhadap lendutan dan momen.

B. Peraturan – Peraturan yang Digunakan

Standar yang digunakan dalam perancangan struktur gedung ini, yaitu: 1. SNI 1727: 2013 Beban Minimum untuk Perancangan Gedung. 2. SNI 03 - 2847 - 2013 Tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. 3. SNI 03 - 1726 - 2002 Tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung. C.Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini merupakan tahap awal yang harus dilakukan. Data – data sekunder yang diperlukan yaitu sebagai berikut : 1. Mutu Beton Perancangan ulang ini menggunakan mutu beton yang sama dengan perancangan di lapangan, yaitu: a. Mutu beton untuk fondasi, kolom, balok dan plat lantai menggunakan kuat desak fc’ = 30 b. Kuat tarik baja tulangan fy Tulangan deform BJTD 400 fy = 400 Tulangan polos BJTP 240 fy = 240 c. Modulus elastisitas beton Ec = 4700 √ Ec = 4700 √ = 25743 Mpa d. Modulus elastis baja Ey = 200000 Mpa 2. Gambar Struktur Adapun gambar – gambar yang diperlukan dalam penelitian tugas akhir ini yaitu sebagai berikut : a. Denah balok b. Denah kolom c. Detail penulangan balok dan kolom Semua data yang didapatkan dati gambar rencana di lapangan yang diperoleh dari Laporan Kerja Praktek Farid Kurniawan pada Proyek Pembangunan Gedung Hotel Yellow Yogyakarta dapat dilihat pada halaman Lampiran.

D. Pengolahan Hasil

Langkah – langkah yang dilaksanakan untuk mengolah data yaitu sebagai berikut: 1. Menggambar struktur balok dan kolom menggunakan aplikasi program SAP 2000 tersebut. 2. Menghitung manual jumlah beban mati, beban hidup, beban terpusat dan beban gempa yang membebani gedung tersebut 3. Meng-input semua beban kedalam program SAP 2000 4. Menghitung beban gempa dengan perhitungan manual 5. Memasukkan data beban gempa ke dalam program SAP 2000 untuk dianalisis 6. Memasukkan kombinasi beban ke dalam program SAP 2000 7. Menganalisis data dengan program SAP 2000 , kemudian dengan mengecek keamanan struktur dan melihat hasil analisis yang dilakukan perhitungan manual terhadap dimensi tulangan 8. Dalam Perancangan ulang ini digunnakan metode kekuatan Ultimate Strenght Design Method, USD method.

E. Pembahasan Hasil

Jika analisis struktur selesai maka kembali ketujuan utama penelitian ini yaitu untuk membandingkan hasil perancangan ulang dengan menggunakan SNI 03 - 2847 - 2013 dengan hasil data lapangan yang menggunakan SNI 03 - 2847 - 2002 , kemudian dari hasil perbandingan tersebut dapat diambil kesimpulan.

Dokumen yang terkait

KOMPARASI PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT BERDASARKAN SNI 03-1726-2002 DENGAN SNI 1726:2012 (Studi Kasus : Gedung Yellow Star Hotel, Jl. Adisucipto , Sleman, DIY)

3 8 189

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG 5 LANTAI PADA WILAYAH GEMPA 5 MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) BERDASARKAN SNI 03-2847-2002 DAN SNI 03-1726-2002

1 4 130

PERENCANAAN ULANG PORTAL (BALOK-KOLOM) STRUKTUR GEDUNG HOTEL CITY HUB YOGYAKARTA MENGGUNAKAN SNI 03-2847-2002 DAN SNI 2847:2013

3 7 171

PERENCANAAN ULANG PORTAL GEDUNG 4 LANTAI PADA WILAYAH GEMPA 2 BERDASARKAN SNI 03-2847-2002 DAN SNI 03-1726-2002 (Studi kasus Pembangunan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah , Lamongan)

0 2 120

STUDI KOMPARASI PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG BERDASARKAN SNI 03-2847-2002 DAN SNI 2847:2013 MENGGUNAKAN BEBAN GEMPA SNI 1726:2012 (Studi Kasus : Apartemen 11 Lantai Malioboro City Yogyakarta)

2 40 193

PENDAHULUAN PERANCANGAN STRUKTUR APARTEMEN MATARAM CITY YOGYAKARTA MENGGUNAKAN PERATURAN SNI 03-2847-2013 dan SNI 03-1726-2012.

0 2 4

DESIGN OF PPM BUILDING IN ACCORDANCE WITH SNI 03 – 2847 – 2002 AND SNI 03 – 1726 – 2002 DESIGN OF PPM BUILDING IN ACCORDANCE WITH SNI 03 – 2847 – 2002 AND SNI 03 – 1726 – 2002.

0 2 15

Desain Tahan Gempa Struktur Beton Bertulang Penahan Momen Menengah Berdasarkan SNI Beton 03-2847-2002 dan SNI Gempa 03-1726-2002.

0 0 25

PERSYARATAN DESAIN KOMPONEN STRUKTUR LENTUR BETON BERTULANGAN TUNGGAL ANTARA SNI 03-2847-2002 DAN SNI 2847:2013 DESIGN REQUIREMENTS OF SINGLE BONE BENDING CONCRETE STRUCTURE COMPONENT BETWEEN SNI 03- 2847-2002 AND SNI 2847: 2013

0 0 12

STUDI PERBANDINGAN PERSYARATAN BETON PRATEKAN MENGGUNAKAN SNI 03-2847-2002 DAN SNI 2847:2013 DENGAN TINJAUAN GEMPA - ITS Repository

0 1 318