27
perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannnya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaaan likuid.
3.2.5 Ukuran Perusahaan Firm Size X4
Besar kecilnya suatu perusahaan membuat pengambilan keputusannya pun berbeda-beda. Besarnya ukuran perusahaan dapat mempengaruhi kemudahan
suatu perusahaan dalam memperoleh sumber pendanaan baik eksternal maupun internal. Semakin besar suatu perusahaan resiko yang diterima pun semakin
besar, mereka cenderung lebih banyak melakukan aktivitas hedging untuk melindungi aset mereka.
Ukuran perusahaan Firm Size diproksikan melalui: Firm size = In Total Asset
2.3 Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di LQ45 rentang periode 2011-2014. Penentuan sampel menggunakan
metode purposive sampling, yaitu penentuan sampel dari populasi yang memenuhi kriteria-kriteria yang dikehendaki oleh peneliti. Penentuan sampel
dipilih dari populasi yaitu perusahaan yang memenuhi beberapa kriteria-kriteria dengan metode purposive sampling pemilihan sampel dengan kriteria tertentu
sebagai berikut : 1
Perusahaan yang terdaftar di LQ 45 dan mempublikaikan laporan keuangan tahunan pada periode tahun 2010-2014
Universitas Sumatera Utara
28
2 Perusahaan yang menggunakan hedging dan tidak menggunakan hedging pada
tahun 2011-2014 3
Perusahaan yang menggunakan hedging forward pada tahun 2011-2014 dan perusahaan yang mempunyai data untuk penelitian.
Jumlah perusahaan yang terdaftar di LQ45 pada periode 2011-2014 adalah 45 perusahaan. Perusahaan yang memenuhi kriteria selama periode penelitian adalah
18 perusahaan yang diklasifikasikan menjadi 2 yaitu perusahaan yang menggunakan hedging forward dan perusahaan yang tidak menggunakan hedging.
Tabel 3.1 Sampel perusahaan
No Sampel
Jumlah
1 Perusahaan yang menggunakan hedging forward
6 2
Perusahaan yang tidak menggunakan hedging 12
Total 18
3.4 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berisidata variabel dependen dan independen yang dilakukan perusahaan yang
terdaftar di LQ45 selama tahun 2011 – 2014.. Sumber data berasal dari bursa efek
indonesia www.idx.co.id
dan publikasi Laporan Keuangan ICMD. Dalam melakukan penelitian ini juga dikumpulkan data atau informasi dari berbagai
sumber bacaan seperti buku dan jurnal.
Universitas Sumatera Utara
29
3.6 Metode Analisis 3.6.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi standard deviation, maksimum
dan minimum Ghozali, 2011. Data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan statistik deskriptif terlebih dahulu sebelum dilakukan analisis yang lain. Analisis
statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran deskripsi data tersebut.
3.6.2 Analisi Regresi Logistik
Alat analisis data yang digunakan dalam menganalisis data penelitian yaitu : 1.
Dengan menggunakan program SPSS Statistical Product and Service
Solution.
2. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model regresi logistikkarena model
variabel dependen
dalam model
adalah variabel
kategori dikotomivariable, dengan memberi nilai 1 untuk perusahaan yang melakukan
hedging dan nilai0 untuk perusahaan yang tidak melakukan hedging. Selain itu penggunaan model inididasarkan atas masukan dari beberapa penelitian
sebelumnya yang menyarankanuntuk penggunaan model ini karena mempunyai tingkat klasifikasi yang lebihbaik dibandingkan model lain serta
tidak sensitif terhadap jumlah sampel yangtidak sama frekuensinya Januarti, 2002.
Kuncoro 2001 dalam Hardanto 2012 mengatakan bahwa regresilogistik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan teknik analisis lain yaitu:
Universitas Sumatera Utara
30
1. Regresi logistik tidak memiliki asumsi normalitas dan heteroskedastisitasatas variabel bebas yang digunakan dalam model sehingga tidakdiperlukan uji
asumsi klasik walaupun variabel independen berjumlahlebih dari satu. 2. Variabel independen dalam regresi logistik bisa campuran dari variabelkontinu,
distrik, dan dikotomis. 3. Regresi logistik tidak membutuhkan keterbatasan dari variabelindependennya.
4. Regresi logistik tidak mengharuskan variabel bebasnya dalam bentukinterval. Secara umum model regresi logistik dapat dinyatakan sebagai berikut:
atau
Keterangan: p = probabilitas variabel dependen
e = logaritma natural b
= konstanta regresi b
1
,b
2
,...b
n
= koefisien regresi X
1
,X
2
,...X
n
= variabel independen Langkah-langkah analisis dalam regresi logistik menurut Ghozali 2009:
1 Menilai Model Fit
Langkah pertama adalah menilai overall fit model terhadap data. Beberapa tes statistic diberikan untuk menilai hal ini. Hipotesis untuk menilai model fit
adalah : Ho : Model yang dihipotesiskan fit dengan data
Universitas Sumatera Utara
31
Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesis nol agar model fit
dengan data. Parameter yang digunakan adalah Fungsi Likelohood L dari model adalah probailitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input.
Untuk menguji hipotesis nol dan alternatif, Lditransformasikan menjadi - 2LogLterlebih dahulu untuk tujuan penelitian. Statistik -2LogL kadang-kadang
disebutlikelihood rasio X
2
statistic, dimana X
2
distribusi dengan degree of freedom n
– q, q adalah jumlah parameter dalam model. Apabila terjai penurunan nilai Likelihood pada awal block number = 0 dengan nilai -2LogL padablocknumber
= 1 maka dapat ditarik kesimpulan model fit dengan data dan merupakan regresi yang baik.
2 Cox dan Snell’s R square
Nilai Cox dan Snell’s R Square dan Negelkerke’s R Square digunakan
untk menunjukkan seberapa besar variabelitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen.
Cox dan Snell’s Square merupakan ukuran yang meniru ukuran R2 pada multiple regressionyang didasarkan pada teknik
estimasi likelihood dengan nilai maksimumkurang dari 1 sehingga sulit diinterpretasikan.
Negelkerke’s R squaremerupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell’s untuk memastikanbahwa nilainya bervariasi dari 0 nol sampai 1
satu. Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell’s dengan nilai
maksimumnya. Nilai Negelkerke’sR2 dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada
multiple regression.
Universitas Sumatera Utara
32
3 Hosmer dan Lemeshow’s Goodness of Fit Test
Menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai denganmodel. Jika nilai statistik
Hosmer dan Lemeshow’s Goodness of Fit Testlebih besar dari 0.05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak yang berarti tidak adaperbedaan
signifikan antara model dengan nilai observasinya sehinggaGoodnes fit model baik
karena model
dapat memprediksi
nilaiobservasinya. Jika
nilai statistikHosmer and lameshow Goodness of fitlebih kecil dari 0.05, maka
hipotesis nol ditolak dan berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik karenamodel tidak
mampu memprediksi nilai observasinya.
4 Uji Wald
Uji wald merupakan uji hipotesis yang pdilakukan dalam penelitian ini. Uji wald dilakuka utuk melihat pengaruh DER, Growth Opportunity, Liquidity,
Firm size terhadap penggunaan hedging. Pengaruh tersebut dianggap signifikan terhadap hedging apabila signifikasi lebih kecil atau sama dengan 10 0,10
5 Estimasi Parameter dan Interprestasi
Estimasi maksimum likelihood parameter dari model dapat dilihat pada tampilan output variabel in the equation dengan formula hipotesis staistik sebagai berikut:
H0 : r = 0 H1 : r
Dengan kriteria : Jika sig,
maka H0 diterima dan H1 ditolak
Jika sig, maka H0 ditolak dan H1 diterima
Universitas Sumatera Utara
33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Indeks LQ 45
Indeks LQ 45 merupakan salah satu indeks dari 11 jenis indeks yangdikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia. Indeks LQ 45 merupakan indeks sahamdari 45 jenis
saham perusahaan yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa EfekIndonesia yang mempunyai likuiditas dan kapitalisasi paling tinggi di antarasaham-saham
lainnya.Indeks LQ 45 pertama kali diluncurkan pada tahun 1997 ukuran utama likuiditastransaksi adalah nilai transaksi di pasar reguler. Namun untuk
mendapatkan data historikal yang cukuppanjang, hari dasar yang digunakan untuk menghitung indeks LQ 45 adalah tanggal 13 Juli 1994,dengan nilai indeks sebesar
100. Sesuai dengan perkembangan pasar, dan untuk lebih mempertajamkriteria likuiditas, maka sejak review bulan Januari 2005, jumlah hari perdagangan dan
frekuensitransaksi dimasukkan sebagai ukuran likuiditas. Sehingga kriteria suatu saham untuk dapat masukdalam perhitungan indeks LQ 45 adalah sebagai berikut:
1. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan 2. Masuk dalam 60 saham berdasarkan nilai transaksi di pasar reguler
3. Dari 60 saham tersebut, 30 saham dengan nilai transaksi terbesar secara otomatis akan masukdalam perhitungan indeks LQ 45
4. Untuk mendapatkan 45 saham akan dipilih 15 saham lagi dengan menggunakan kriteria HariTransaksi di Pasar Reguler, Frekuensi Transaksi di Pasar Reguler
dan Kapitalisasi Pasar. Metodepemilihan 15 saham tersebut adalah:
Universitas Sumatera Utara
34
Dari 30 sisanya, dipilih 25 saham berdasarkan Hari Transaksi di Pasar Reguler.
Dari 25 saham tersebut akan dipilih 20 saham berdasarkan Frekuensi Transaksi di Pasar Reguler
Dari 20 saham tersebut akan dipilih 15 saham berdasarkan Kapitalisasi Pasar, sehingga akan didapat 45 saham untuk perhitungan indeks LQ 45
5. Selain melihat kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar tersebut di atas, akandilihat juga keadaan keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan
tersebut. Bursa Efek Indonesia secara rutin memantau perkembangan kinerja komponen
saham yangmasuk dalam penghitungan indeks LQ 45. Setiap tiga bulan sekali dilakukan evaluasi atas pergerakanurutan saham-saham tersebut. Penggantian
saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari
dan Agustus.
4.2 Statistik Dekriptif