16
BAB II LANDASAN TEORI
1. MANAJEMEN
1. Pengertian Manajemen
Manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang meminta bantuan tenaga orang lain dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Sedangkan secara konvensial manajemen dapat didefinisikan kedalam empat pengertian. Pertama adalah manajemen merupakan suatu
ilmu yang mengkaji usaha manusia untuk mencapai tujuan yang telah diperhitungkan dengan bantuan sejumlah sumber menggunakan cara yang
efisien dan efektif. Kedua adalah manajemen merupakan pengorganisasian dan pengawasan terhadap usaha manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Ketiga adalah manajemen merupakan salah satu faktor produksi yang meliputi organisasi dan koordinasi terhadap faktor produksi lainnya.
Sedangkan keempat yaitu manajemen merupakan para pemimpin, penyelia, dan eksekutif yang mengendalikan urusan bersama secara
kolektif. Beberapa definisi dari manajemen antara lain : a. Manajemen adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk
mencapai sasaran, pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi KBBI, 2003 : 708.
17
b. Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-
kegiatan orang lain Siagian, 1986 : 20. c. Manajemen adalah proses pengalokasian dan pengintegrasian input
organisasi dalam suatu lingkungan melalui fungsi-fungsi manajemen dan berdasarkan norma-norma manajemen tertentu dengan jalan
memproduksi output yang dibutuhkan masyarakat sehingga tujuan organisasi itu tercapai Komaruddin, 1992:4.
d. Menurut Stoner Wankel 1996:4 dalam Siswanto Sastrohadiwiryo 2003:22, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapainya
tujuan organisasi yang telah ditetapkan e. Menurut Hersey Blanchard 1990:3 dalam Siswanto
Sastrohadiwiryo 2003:22, manajemen adalah suatu usaha yang dilakukan dengan dan melalui individu-individu dan kelompok untuk
mencapai tujuan organisasi. Dari beberapa pengertian manajemen diatas maka dapat disimpulkan
bahwa manajemen adalah suatu proses dalam rangka melaksanakan apa yang telah direncanakan oleh suatu organisasi dengan cara
memberdayakan atau menggunakan bantuan orang lain baik itu individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
18
Untuk mengalokasikan dan mengintegrasikan input organisasi maka diperlukan suatu proses manajemen yaitu serangkaian fungsi-fungsi
manajemen yang harus dilewati untuk mencapai tujuan yang direncanakan. Fungsi manajemen ini terdiri dari empat macam yaitu
kepemimpinan, perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan. Fungsi pertama yaitu kepemimpinan dimana dilakukan oleh seorang manajer
yang dalam kegiatan utamanya meliputi pengambilan keputusan, pengkomunikasian, pemberian motivasi, pemilihan, dan pengembangan
personalia. Fungsi kedua yaitu perencanaan merupakan penentuan rencana, strategi, program, kebijaksanaan, prosedur, dan standar yang
diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Fungsi ketiga yaitu pengorganisasian merupakan proses pengembangan struktur atau rangka
dasar diantara personalia, fungsi dan faktor fisik. Sedangkan fungsi manajemen yang keempat adalah pengawasan dimana tujuannya adalah
untuk menjamin bahwa kegiatan akan terarah, kegiatan yang sedang berjalan sesuai dengan rencana dan batas-batas struktur organisasi.
2. Manajemen yang Efektif, Efisien, dan Fleksibel Manajemen yang baik adalah manajemen yang tidak menyimpang
jauh dari konsep, dan yang sesuai dengan obyek yang ditanganinya serta tempat organisasi itu berada. Manajemen memang merupakan alat untuk
mencapai suatu tujuan, dimana tujuan tersebut akan dapat dicapai tepat pada waktunya bila manajemennya dalam keadaan baik.
19
Manajemen yang efektif adalah yang mampu memberikan hasil seperti rencana semula. Sedangkan manajemen yang efisien adalah
manajemen yang mampu menghasilkan pekerjaan dengan menghabiskan biaya sesuai dengan rencana semula atau lebih rendah. Dalam hal ini yang
dimaksud dengan biaya adalah uang, waktu, tenaga, orang, media serta sarana.
Kriteria manajemen yang efektif menurut Reddin yaitu pertama, membuat yang benar, artinya membuat sesuatu sesuai dengan tujuan
organisasi. Kedua, mengkreasikan alternatif-alternatif, maksudnya adalah memberikan pertimbangan-pertimbangan yang memadai sebelum
bertindak supaya efek negatif dapat diterima sedikit mungkin. Ketiga, mengoptimalkan sumber-sumber pendidikan, maksudnya adalah
memanfaatkan setiap sumber yang tersedia yang pada umumnya belum memadai untuk mendapatkan hasil yang optimal. Keempat, memperoleh
hasil pendidikan. Kelima, meningkatkan keuntungan pendidikan. Menurut Reddin 1970:13 dalam Made Pidarta 2004: 19, perilaku
manajer yang efektif yaitu mengembangkan potensi bawahannya, tahu tentang apa yang diinginkannya dan memiliki motivasi tinggi,
memperlakukan bawahan secara berbeda-beda sesuai dengan individunya, dan bertindak secara tim manajer.
Sedangkan kriteria manajemen yang efisien yaitu pertama, mengerjakan segala sesuatu dengan benar, maksudnya adalah prosedur
yang ditempuh, sarana, media, material yang dipakai, dan metode yang
20
diterapkan harus cocok dengan apa yang dikerjakan. Kedua, apabila terjadi permasalahan dalam organisasi hendaklah segera diselesaikan
dengan sebaik-baiknya dan penyelesaiannya disarankan secara ilmiah yaitu berdasarkan data yang dikumpulkan dan melalui alternatif-alternatif,
karena masalah yang tidak terselesaikan dalam waktu lama akan merugikan organisasi dan ini berarti manajemennya tidak efisien. Ketiga,
mengamankan sumber-sumber pendidikan dengan cara mengkoordinasi sumber-sumber itu dengan sebaik-baiknya. Sumber-sumber pendidikan
yang dimaksud adalah seperti orang, uang, materi, media, dan sarana. Sedangkan yang mampu mengamankan sumber-sumber pendidikan salah
satunya adalah pusat sumber belajar. Keempat, setiap petugas baik ia pegawai atau gurudosen diharuskan mengikuti tugas-tugas pekerjaan.
Tugas-tugas individual itu harus dideskripsikan supaya jelas dan harus diikuti oleh setiap pegawai agar tidak terjadi penyimpangan atau
pemborosan. Kelima, setiap manajerpimpinan diharapkan mampu menekan biaya pendidikan dengan tidak mengorbankan produksi.
Misalnya saja dalam melaksanakan metode keterampilan proses disuatu sekolah maka tidak perlu segala macam peralatan belajar para siswa
dibeli, tetapi peralatan tersebut dapat diperoleh dengan bekerja sama dengan para orang tua siswa supaya mereka membantu berupa barang-
barang bekas atau barang sisa untuk diperbaiki di sekolah. Manajemen yang mampu menyesuaikan diri dengan berbagai situasi
dan kondisi disebut manajemen yang fleksibel. Karena manajemen
21
tersebut tidak kaku dan dapat berlangsung dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Para manajerpimpinan sangat perlu untuk mengusahakan
agar manajemennya bersifat fleksibel, karena manajemen akan dapat berjalan terus tentunya dengan adanya revisi disana sini sehingga akan
menjamin kelangsungan hidup organisasi itu sendiri. Menurut Massie 1973:28 dalam Made Pidarta 2004:16, ada
sejumlah nilai yang pada umumnya dapat diterima dalam manajemen. Nilai-nilai yang dimaksud adalah kebahagiaan, ketaatan pada hukum,
konsistensi, integritas, dan kesetian. Kebahagiaan adalah merupakan nilai tertinggi, bukan saja pada manajemen melainkan pada setiap aktivitas
manusia. Ketaatan pada hukum diharapkan ada pada manajemen karena pada hakikatnya manajemen itu sendiri akan menciptakan hukum untuk
organisasinya yaitu berupa peraturan-aturan dan keputusan-keputusan. Nilai konsistensi hampir sama dengan nilai ketaatan pada hukum dan
kesetiaan. Perilaku dan tata kerja yang setia dan patuh kepada peraturan menunjukkan konsistensinya akan peraturan itu dan apabila kesetiaan dan
kepatuhan itu berlangsung lama maka terjadilah konsistensi yang berkelanjutan. Integritas adalah sesuatu yang sangat diperlukan terutama
para pemimpin sebab pemimpin akan selalu berada ditengah-tengah para anggota organisasinya sehingga perlu memiliki integritas pribadi.
Integritas pribadi yaitu suatu pribadi yang mampu berbaur dengan pribadi- pribadi yang lain, suatu kemampuan mengadaptasi dengan segala macam
22
pribadi. Kemampuan ini bersumber dari kemampuan menghargai orang lain, menghayati perasaan orang lain, toleransi dan bekerja sama.
2. PERPUSTAKAAN