Tugas hakim dalam perkara perdata Masalah perdamaian Sumpah decissoire Tentang hukuman Gugatan yang di tolak

dapat di hindari adanya ke bohongan dari salah satu pihak . sedangkan pemeriksaan sidang tidak langsung : dimana hakim tidak berhadapan langsung dengan subjek hukum atau terguga dan pengugat tetapi hakim berhadapan langsung dengan wakil dari para pihak – pihak tersebut atau dengan para kuasa hukum nya . keuntungab nya dari diwakili oleh pengacara bahwa proses akan ber jalan cepat . dasar timbul nya perkara dalam perkara perdata , timbul nya perkara karena terjadi pelanggaran hak seseorang seperti yang di atur dalam hukum perdata dalam kasus hutang piutang , pembagian waris . pelanggaran hak seseorang itu menimbulkan kerugian bagi tersangka . karena terjadi perbuatan pelanggaran terhadap perbuatan pidana itu yang sifat nya merugikan negara . menganggu kewibawaan pemerintah dan menganggu ketertuban umum . Inisiatif berperkara , dalam perkara perdata , inisiatif berperkara timbul dari pihak yang merasa di rugikan karena , itu pihak yang merasa di rugikan mengajukan perkara nya kepada hakim untuk memperoleh penyelesain sebagai mana mestinya di dalam perkara pidana inisiatif berperkara datang dari pihak penguasa negara atau pemerintah . lawannya disebut tergugat . didalam perkara pidana pihak yang mengajukan perkara di mana hakim di sebut jaksa pu sedangkan polisi melakukan penyelidikan guna diterus kan kepada jaksa . pihak yang di sangka melakukan kejahatan atau melakukakan kejahatan di sebut tersangka pada zaman hukum acara pidana belanda atau HIR tersangka di sebut tertuduh . Apabila tersangka ini tealah melakukan kejahatan setelah di proses ia di sebut tersangka . apbila jaksa pu membawa perkara di persidangan dan hakim mengatakan beralasan untuk di terus kan pemeriksaan dari persidangan maka ia disebut terdakwa .

C. Tugas hakim dalam perkara perdata

Di dalam perkara perdat , tugas hakim ialah mencari kebenar an sesungguh nya dari apa yang di tuntut atau di temukan oleh pihak-pihak . hakim tidak boleh melebihi dari pengugat . apabila tergugat telah mengakui kebenar tuntutan pengugat maka perkara menjadi selesai . dalam perkara pidana tugas hakim mencari kebenar an sesungguh nya secara mutlak kebenar an hakiki . Tidak terbatas pada apa yang di lakukan oleh terdakwa melainkan lebih dari itu maka harus di selidiki sampai kepada latar belakang hakim engajar kebenar an matriel secara mutlak dan tuntas.

D. Masalah perdamaian

Di dalam perkara perdata yang di periksa di muka persidangan selama sebelum di putus oleh hakim selalu di tawar kan perdamain untuk mengakiri perkara kasus tang- piutang , perceraian . Di dalam perkara pidan tidak ada di lakukan perdamain selagi di proses untuk di tuntas harus di selesaikan sampai ada keputusan dari hakim . kecuali apabila berdasar kan undang-undang , karena alasan tertentu . suatu perara yang belum di ajukan di persidangan dapat di kesampaikan demi kepentingan umum .

E. Sumpah decissoire

Di dalam perkara perdata mengenai sumpah decissoire yaitu sumpah di limpah kan oleh pihak yang satu ke pihak lawan tentang kebenaran suatu peristiwa . apabia sumpah sudah di lakukan . maka hakim harus menerima hubungan yang telah di nyatakan dengan sumpah tersebut.

F. Tentang hukuman

Di dalam perkara perdata hukuman yang di berikan oleh hakim kepada pihak yang kalah , berupa kewajiban untuk memenuhi prestasi bukan berupa hukuman badan di dalam perkara perdata pidana hukuman yang di berikan kepada tersangka berupa hukuman badan dan hak nya yaitu hukuman mati , hukuman penjara , hukuman denda , dan hukuman pencabulan hakhak tertentu .

G. Pengertian lain dari hukum perdata

Hukum acara perdat selain di pakai vide , stablat 1941 44 RIB . reglement indonesia yang baru HIR. Selain di pakai dal persidangan peradlan perdata peradilan sipil atau peradilan negri juga . hukum acara tersebut di pakai pula di peradilan tata usaha negara dan di peradilan agama . apabila terjadi sengketa antara orang dengan orang person dengan person . Yang meyangkut hak di mana salah satu orang tersebut merasa di rugikan karena akibat orang lain tersebut dan ternyata tidak bisa di selesaikan secara kaluarga atau pendekatan individu . maka,oleh hukum orang tersebut tidak boleh melakukan perbuatan menghakimi sendiri . akan tetapi pihak yang di rugi kan minta bantua kepada hakim untuk menyelesaikan dan menengahi kasus nya . contohnya: terjadi nya hutang antar seseorang dengan orang lain , terjadinya pembagian harta waris yang tidak adil . jadi apabila penyelesain secara internal tidak bisa di selesaikan maka , salah satu pihak terutama yang di rugikan akan minta penyelesaiaan di pengadilan . hakim yang di sebut dalam ilmu hukum berperkara perdata harus di bedakan pula antara perkara dengan sengketa . perkara mempunyai pengertian luas contohnya :perkara perdata,pelecahan sex . sesangkan sengketa , mempunyai pengertian sempit sengketa merupakan bagian dari perkara . pasal 167 KUHP tentang menghakimi sendiri . pasal 406 KUHP tentang pengerusakan . oleh karena itu hukum memberi kesempatan untuk melakukan tuntutan ke pengadilan . gugatan kepada pengadilan untuk dapat nya di periksa dan di putus oleh hakim dengan seadil-adil nya . bisa di ajukan secara lesan dan tertulis . apabila yang menuntut tidak bisa menulis . apakah hakim akan menolak tuntutan tersebut ? tidak , yang penting hakim memerintah kan panitia untuk mencatat apa yang telah di katakan penuntut . setelah di cacat akan di tanda tangani oleh hakim itu sendiri . hakim tidak boleh menolak perkara yang telah di ajukan kepada nya , karena hakim di anggap tau hukum da bisa mengadili hukum yang sesuai dengan rasa keadilan dalam masyarakat . hakim berhak menolak suatu perkara apabila perkara tersebut tidak diizinkan oleh undang-undang . H. Dalam pemeriksaan di persidangan Dalam pemeriksaan di persidangan hakim dalam melakukan pemeriksaan terhadap para pihak bersifat langsung yang maksud nya langsung kepada yang berkepentingan dalam hukum acara pidana contohnya : pelaku pidana sedangkan dalam hukum acara perdata meskipun hakim memeriksa kapada para pihak-pihak tetepi para pihak-pihak tersebut bisa di wakil kan kepada kuasanya atau penasehat hukum . dengan demikian bahwa dalam perkara pidana kedudukan terdakwa bisa di wakili oleh orang lain . dalam hukum perdata bisa di wakili oleh kuasa hukum atau penasehat . wakil tidak harus sarjana hukum tetapi , orang biasa , orang sipil juga bisa mewakili sebab dengan di wakili ahli hukum perkara akan berjalan objektif dan mekanisme akan bejalan cepat . pada zaman dahuku para pihak bisa di wakili oleh orang yang bukan ahli hukum yang di sebut pokrol.

I. Cara menyusun gugatan

Apabila pengugat mengajukan surat gugatan kepada pengadilan negri maka ada tiga hal yang harus di perhatikan : 1. Keterangan lengkap atau identitas para pihak yang berperkara yaitu tentang nama,alamat,umur,pekerjaan,agama . 2. Dasar gugatan dalam hukum acara perdata di sebut funda mentum petendi yang memuat uraian –uraian tentang hukum yaitu adanya hak dari lingkungan .hukum yang menjadi dasar yuridis dari gugatan itu . 3. Apa yang di mohon kan atau di tuntut oleh pihak supaya di putuskan oleh hakim petitum. Yang di tuntut itu dapat di kunci , dan di jadi an 2 macam yaitu : a. Tuntutan primer merupakan tuntutan yang pokok . misal nya : supaya tergugat menyerahkan barang yang di beri di dalam perjanjian jual-beli . b. Tuntutan subsidair merupakan tuntutan penganti apabila tuntutan pokok di tolak oleh hakim misal nya :di rumus kan dengan mohon putusan yang seadil-adilnya . Dalam perkara perdata , tidak ada jaksa atau penuntut umum . karena dalam perkara perdata yang berperkara itu pihak pribadi .apabila dalam berperka itu hadir , jaksa mungkin ia mewakili pemerintah sebagai pihak di dalam pemeriksaan yang mewakili pemerintah di muka persidangan . apabila pemerintah mendapat gugatan dari orang atau badan hukum maka , pemerintah dapat mewakil kan kepada jaksa yang bertindak . dalam hal ini legas standing sebagai perkara perdata . dasar hukum dari jaksa dalammewakili negara , dalam rangka adanya gugatan dari pihak baik dari perorangan maupun dari badan hukum . di samping juga jaksa mewakili negara dalam hal sebagai tergugat dasar hukum nya STB no. 52 tahun 1922. Jaksa dapat bertindak sebagi pengacara dengan syarat mendapat surat kuasa khusus intansi-intansi pemerintahan atau negara . Dalam hal mewakili persidangan dalam peradil an perdata yang dapat mewakilimpengugat atau tergugat ada dua macam yaitu : 1. Pengacara atau avokat 2. Jaksa sebagai pengacara negara Perbedaan essensial antara peradil an perdata dan pidana : dalam perkara pidana para pihak tidak bisa tarik biaya sedangkan dalam peradil an perdata para pihak di tarik biaya . sebab peradil an pidana adalah hukum publik mak tidak di tarik biaya . tujuan masuk dalam peradil an perdata : a. Minta kepada hakim agar dapat menyelesaikan permasalahan nya dengan kata lain para pihak minta kepada hakim agar perkara nya di periksa dan di putus se adil- adil nya . b. Mengajukan permohonan dengan permintan agar hakim memberi kan satu ketetapan dalam suatu hal contohnya : minta penetapan sebagai wali , waris adopsi , karena menyangkut permohonan hakim . Dalam persidangan perdata tergugat dapat di wakil kan kepada orang lain dan penguasan kepada orang lain tersebut tidak harus srjana hukum . adapun penerima kuasa mempunyai hak subsitusi yaitu hak untuk di ganti kan orang lain . pengatar kepada orang lain tersebut . ini untuk menghindari ke tidak hadir an penerima kuasa . apabila yang ersangkutan tidak bisa hadir di persidangan . surat kuasa untuk mewakili dapat di buat di akte di bawah tanggan di buat oleh pihak yang berkepentingan dengan cukuo di bumbui materi . adapun pabila baik pengugat menyerah kan kepada pengacara untuk mewakili nya di persidangan maka prosedur persidangan akan lebih cepat dalam istilah hukum procesuil . perbedaan antara penasehat hukum dalam persidangan perdata antara lain : 1. Penasehat yang sermi 2. Setengah resmi 3. Tidal resmi Dalam persidanan perdata sidang selaku terbuka untuk umum . namun saja dalam persidangan pidana asa sidang tertutup . bahwa umum tidak boleh mendengar kan sebab di khawatirkan mereka yang terlibat dalm persidangan akan merasa malu.bahwa persidangan perdata menyangkut dua hal yaitu : a. Berdasar kan eratur an ndang-undang vide pasal 33. Peraturan pemerintahan no . 9 tahun 1975 : bahwa perkara perceraian persidangan di lakukan dengan pintu tertutup . b. Menyangkut hal-hal kesusilaan . meskipun sidang tertutup hakim akan di lakukan di dalam sidang terbuka . dalm pemeriksaan pengadilan pidan hakim tidak pasti menerima setiap gugatan dari para pihak . kadang-kadabg hakim bersifat tidak menerima dan menolak contohnya : tidak menerima karena yang melakukan gugatan tersebut anak-anak di bawah umut . seseorang yang umur nya di bawa 21 tahun dalam hukum perdata tidak cakup untuk melakukan perbuatan hukum .

J. Gugatan yang di tolak

Karena , menurut hakim mempunyai penilaian bahwa subtansi atau isi tidak patut. Contoh nya : A menerima kuasa daro B sebagai pengugat dalam kasus sewa-menyesa rumah . fakta yang sebenar na . tujuan hanya minta agar penyewa rumah mengosongkan rumah tersebut . karena jautuh tempo penyewaannya sudah habis . namun ternyata dalam petitum atau tuntutan penerian kuasa tersebut tuntutan nya berlebihan yaitu minta pengadilan agar penyewa rumah menyerah kan rumh nya . kasus lain : A mempunyai hutang kepada B sebesar seratus juta dengan bungga dalam waktu sati tahun . dalam transaksi tersebut ingjar janji kemudian B mengajukan gugatan ke pengadilan dengan tuntutan agar A menyerah kan uang yang di pimjam di tambah menyerah kan sebidang tahan untuk membayar hutang kepada B .

K. Jalan keluar way out dalam menghadapi gugatan yang di tolak atau tidak di terima