Kontrol Perangkat Desa Losari

74

4.4.2 Kontrol Perangkat Desa Losari

Sudarsono 1990:94 Generasi muda atau remaja merupakan bagian dari masyarakat, berarti remaja berada dalam cakupan masyarakat yang berhak memperoleh penyuluhan tentang kesadaran hukum. Arti penting penyuluhan hukum dikalangan remaja mengandung maksud untuk mendidik kalangan remaja tersebut sehingga mengerti hukum. Kemudian mereka akan menghargainya dan akhirnya mereka mampu mematuhi dengan sebaik-baiknya sistem hukum yang harus di ketahui, dihanyati dan dipatuhi oleh remaja yang tidak terbatas pada hukum tertulis. Hal ini sesuai dengan apa yang di ungkapkan perangkat Desa Losari Bapak Eko adi Prayito sebagai berikut : “Mengadakan penyuluhan dengan tema “Bimbingan Anak Nakal”,yang diadakan pada tanggal; 2 Juli sampai 3 Desember 2004, waktu 08.30- 03.00 WIB. Selama satu minggu di aula Desa Losari. Penyuluhan tersebut memang sudah menjadi perogram setiap tahun di Desa Losari. Jumlah peserta yang hadir 20 orang. Dalam penyuluhan tersebut dengan memakai undangan yang ditujukan klepada remaja putri maupun putra. Akan tetapi yang datang semuanya laki-laki. peserta penyuluhan tidak pandang umur” yang penting orang tersebut termasuk orang yang perlu dibimbing. Walaupun remaja putri di undang akan tetapi tidak satu pun yang datang. Karena apabila datang berarti menurut prediksi orang, termasuk remaja putri yang nakal” Wawancara 26 Maret 2005, pukul 08.30 Penyuluhan dengan tema ”Bimbingan Anak Nakal”. Sebagai penyelenggara dari Kabupaten dan sebagai pelaksana Departemen Sosial DEPSOS, Polisi Sektor POLRES, dan tokoh masyarakat. Dana dari penyuluhan tersebut di peroleh dari Departemen Sosial DEPSOS. Respon masyarakat sangat antosias sekali dengan bukti banyak orang tua yang mendorong anaknya untuk mengikuti penyuluhan tersebut. “Dalam pelaksanaan penyuluhan tersebut pesertanya diberi alat tulis, kaus dan uang duduk sebesar Rp 1.000,00. Penyuluhan tersebut walauun ditujukan untuk meminimalkan jumlah remaja yang minum-minuman 75 keras. Akan tetapi disitu juga diberikan pengarahan-pengarahan. Seperti keterampilan sablon, perbengkelan, dan elektronik. Setelah selesai penyuluhan tersebut selama satu minggu. DEPSOS memberikan bantuan berupa peralatan sablon, perbengkelan, alat-alat elektronik, yang di tujukan kepada 20 orang peserta” wawancara 26 Maret 2005, pukul 08.30. Dari usaha-usaha tersebut sangat diharapkan kalangan remaja yang tidak menganggur, dan mempunyai kesibukan dalam keseharianya. Karena kalangan remaja banyak yang menganggur kemungkinan besar untuk melakukan hal-hal yang negatif saat dekat. Dalam acara penyuluhan tersebut pesertanya ada 20 dua puluh yang ditujukan kepada setiap Rukun Tetangga RT. Di Desa Losari ada 37 Rukun Tetangga RT dan 5 Rukun Warga RW. Kemudian ketua Rukun Warga RT mengengecek, apakah ada yang perlu dibina atau tidak. Apabila ada kalangan remaja yang perlu di bina kemudian, kemudian melaporkan kepada perangkat desa. Dan pihak desa membuat undangan yang ditujukan kepada setiap orang yang telah ditujuk oleh ketua Rukun Warga RT. Dalam pelaksanaan penyuluhan tersebut pesertanya datang tepat waktu dan pulang juga tepat waktu. Dan selama jadwal penyuluhan itu berjalan tidak ada yang izin tidak hadir. Bapak Eko Edi Prayito juga menjelaskan secara lengkap sebagai berikut : “Dalam pemberian alat-alat usaha seperti sablon, alat perbengkelan dan alat-alat elektronik mengeluarkan dana sebesar Rp 9.000.000,00. Dengan perincian sebagai berikut : Alat-alat perbengkelan menghabiskan biaya Rp 4.000.000,00, Peralatan elektronik, seperti drei, aperalatan listrik menghabiskan biaya Rp 2.000.000,00. Sedangkan peralatan sablon seperi obras, mesin jahit menghabiskan bianya Rp 3.000.000,00. Dan cara pembagianya dibagi 4 kelompok. Untuk kelompok 1 dan 2 menerima peralatan perbengkelan, untuk kelompok 3, diberikan peralatan sablon, sedangkan untuk kelomook empat di beri peralatan elektronik”. Wawancara 26 Maret 2005, pukul 08.30 76 Dengan diadakan penyuluhan tersebut mendapatkan hasil yang memuaskan, yaitu berkuranya kalangan remaja yang melakukan kenakalan remaja, seperti berkelahi, memalak, mencuri dll.

4.4.3 Kontrol Aparat keamanan