Tanpa adanya energi yang cukup pada ransum, kapasitas mikroba rumen untuk mengunakan NPN akan sangat berat. Kelebihan NPN akan diserap oleh hewan
dalam bentuk ammonia dan diekskresikan melalui urine, keringat dan paru-paru pernafasan. Apabila kandungan NPN dalam ransum terlalu tinggi, maka
keracunan akan terjadi urea poisoning.
B. Bahan pakan
Ternak ruminansia biasanya mengkonsumsi pakan dalam bentuk hijauan roughage dan pakan penguatbijian concentrate . Pakan hijauan kandungan serat
kasarnya tinggi dan rendah kandungan energinya. Sebaliknya pakan konsentrat kandungan serat kasarnya rendah dan tinggi kandungan energinya.
Ternak sapi dapat memanfaatkan bahan pakan yang bervariasi. Bahan pakan diklasifikasikan kedalam beberapa kelompok berdasarkan kandungan nutrisi dan
bentuk fisiknya. Beberapa bahan pakan yang umum dikelompokkan ke dalam 4 kelompok sebagai berikut :
1. Roughages, -- hijauan pakan ternak baik segar maupun kering hay. Bahan pakan
kelompok ini berasal dari rumput, leguminosa dan browserambanan. Secara umum kandungan serat kasarnya tinggi dan kandungan energinya rendah sampai sedang.
Kandungan proteinnya variasinya lebar tergantung kepada species hijauan dan umur hijauan.
2. Grains, -- bahan pakan yang berasal dari biji-bijian. Bahan pakan kelompok ini
secara umum mempunyai kandungan energi yang tinggi dan kandungan serat kasarnya rendah. Kebanyakan bahan pakan kelompok ini kandungan proteinnya
moderatesedang, misalnya jagung, oat, barley, bulgur, shorgum dsb.
3. Oilseeds, -- bahan pakan yang berasal dari biji-bijian yang bisa diambil minyaknya
seperti kedelai dan canola meal. Bahan pakan kelompok ini umumnya mempunyai kandungan protein dan energi yang tinggi. Sedangkan kandungan serat kasarnya
bervariasi tergantung species tanaman, umur dan bagian biji mana yang digunakan.
4. Byproducts, -- bahan pakan yang merupakan limbah pertanian ataupun limbah
industri. Limbah pertanian yang biasanya digunakan sebagai pakan ternak adalah jerami padi, bekatul, batangdaun jagung sisa panen, batangdaun kedelai sisa
panen, kulit biji coklat dsb. Sedangkan limbah industri yang biasa digunakan
Satrijo Widi Purbojo – Feedlot - Nutrisi
7
sebagai pakan ternak adalah ampas tahu, onggok, bungkil kelapa, bungkil kedelai, ampas bir, ampas nanas, roti afkir dsb. Bahan pakan kelompok ini mempunyai
kandungan nutrisi yang bervariasi, namun umumnya mempunyai kandungan moisturekadar air yang tinggi.
Pada industri feedlot, pakan yang diberikan kepada ternak sebagian besar 80- 90 berupa konsentrat dan sebagian kecil 10-20 berupa roughagehijuan.
Roughage yang diberikan dapat dalam bentuk segar, ataupun dalam bentuk awetan seperti hay maupun silase.
Konsentrat untuk sapi mengandung serat kasar yang rendah, kandungan karbohidratnya CH tinggi, namun kandungan protein kasarnya CP tidak terlalu
tinggi. Konsentrat dibedakan menjadi bentuk tepung, butiran dan pellet. Masing- masing bentuk mempunyai keunggulan dan kelemahan, namun sampai saat ini bentuk
pelletlah yang paling unggul dan sering digunakan oleh peternak. Konsentrat dapat dibagi menjadi 7 kelompok, yaitu :
1. Biji-bijian dari jenis graminae cerealia dan hasil samping dari pengolahannya.
Sebagai contoh : jagung, sorghum, gandum, bekatul, dedak jagung, polard dan limbah pembuatan bir.
2. Bungkil. Sebagai contoh : bungkil kedele, bungkil kacang tanah, bungkil kelapa,
bungkil biji kapok dan bungkil kelapa sawit. 3.
Biji-bijian leguminosae. Sebagai contoh : kacang tanah, kacang hijau dan buncis.
4. Umbi-umbian dan akar kering. Sebagai contoh : ketela pohon, ubi jalar dan
kentang. 5.
Tepung daun. Sebagai contoh : tepung daun lamtoro, tepung daun alfafa dan
tepung rumput-rumputan 6.
Hasil samping pabrik gula. Sebagai contoh : molases dan sisa bit gula.
7. Produk hewan. Sebagai contoh : tepung ikan, tepung darah, tepung tulang, tepung
daging, tepung bulu, tepung sisa produk unggas dan sisa produk susu kering. Jenis konsentrat yang sudah umum digunakan dan tersedia di pasaran untuk
industri feedlot di Indonesia adalah : ampas bir, ampas nanas, ampas tahu, biji kapas, bungkil kelapa, polong kulit coklat, dedak, jagung giling kasar, onggok, pollard, tetes
Satrijo Widi Purbojo – Feedlot - Nutrisi
8
molases dan tepung ikan. Komposisi beberapa hijauan pakan dan beberapa bahan pakan konsentrat di Indonesia untuk formulasi ransum pemeliharaan dan pertumbuhan
sapi tersaji dalam Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1 : Komposisi beberapa hijauan pakan di Indonesia untuk formulasi ransum
pemeliharaan dan pertumbuhan sapi Pakan Hijauan
BK Energi
Protein SK
Calcium Phospor
Jerami padi 86,0
39,0 3,7
35,9 1,42
0,21 Rumput Gajah
18,0 51,0
9,1 33,1
0,51 0,51
Rumput Raja 22,0
54,0 13,5
34,1 0,52
0,50 Jagung muda
22,0 58,0
8,0 25,7
0,28 0,14
Tabel 2 : Komposisi beberapa bahan pakan konsentratdi Indonesia untuk formulasi ransum pemeliharaan dan pertumbuhan sapi
Pakan Konsentrat BK
Energi Protein
SK Calcium
Phospor Ampas nanas
20,0 68,0
3,4 14,5
0,26 0,09
Bungkil kelapa 86,0
73,0 21,6
12,1 1,65
0,21 Dedak halus
86,0 81,0
13,8 11,6
0,12 1,51
Kulit buah coklat 88,9
47,0 14,6
33,0 0,12
1,51 Onggok
88,7 69,0
1,2 3,7
0,15 0,15
Polard 88,4
86,0 18,7
7,7 0,10
0,90 Tetes
77,0 53,0
5,4 10,0
1,09 0,12
Jagung kuning 86,0
80,0 10,3
2,5 0,03
0,26 Ampas tahu
16,3 78,0
23,7 23,6
0,28 0,66
Biji kapas 86,0
74,3 22,1
19,7 0,15
0,44 Biji kapuk
86,0 74,0
31.7 24,0
0,47 0,26
Tepung ikan 86,0
69,0 61,2
6,61 4,34
Urea 90,0
250
Satrijo Widi Purbojo – Feedlot - Nutrisi
9
C. Strategi pemberian pakan