bahan kuliah
1. Jelaskan Perbedaan Platyhelminthes dan Aschelminthes?
Jawab :
Letak perbedaan
Ciri tubuh
Platyhelminthes
Aschelminthes
Tubuhnya pipih dosoventral
dan
tidak
bersegmen.
Aschelminthes
memiliki
Umumnya, golongan cacing
tubuh
pipih hidup di sungai, danau,
panjang seperti benang
laut, atau sebagai parasit di
dengan ujung-ujung yang
dalam tubuh organisme lain.
meruncing.
Cacing golongan ini sangat
memiliki
sensitif
semu, sehingga disebut
terhadap
cahaya.
berbentuk
Cacing
rongga
Beberapa
contoh
sebagai
Platyhelminthes
adalah
pseudoselomata.
Planaria
sering
yang
ditemukan di balik batuan
(panjang 2-3 cm), Bipalium
yang hidup di balik lumut
lembap (panjang mencapai
60 cm), Clonorchis sinensis,
cacing hati, dan cacing pita.
bulat
ini
tubuh
hewan
Aschelminthes umumnya
memiliki
ukuran
yang
tubuh
mikroskopis,
namun ada pula yang
mencapai
meter.
panjang
Individu
berukuran
1
betina
lebih
besar
daripada individu jantan.
Permukaan
dilapisi
tubuhnya
kutikula
melindungi
diri
untuk
dari
enzim pencernaan yang
berasal
dari
inangnya.
Kutikula ini akan semakin
menguat apabila cacing
ini hidup parasit pada
usus
inang
hidup bebas.
daripada
Sistem
pencernaan
cacing ini telah lengkap,
terdiri dari mulut, faring,
usus, dan anus. Mulut
terdapat
pada
ujung
anterior, sedangkan anus
terdapat
pada
ujung
posterior. Beberapa jenis
ada yang memiliki kait
pada
mulutnya.
Aschelminthes
tidak
memiliki pembuluh darah
dan
sistem
Cairan
respirasi.
pseudoselom
yang akan mengalirkan
makanan
ke
seluruh
tubuh dan pernapasan
akan berlangsung secara
difusi melalui permukaan
tubuh. sistem ekskresi
berupa saluran atau selsel glanduler, respirasi
secara
difusi
melalui
permukaan tubuh, sistem
saraf
berupa
ganglion
serebral
(dua
kelompok sel-sel saraf
dengan komisura) dan
berkas saraf longitudinal
(trunkus nervous)
Struktur tubuh dan
-
Platyhelminthes
Aschelminthes ada yang
fungsi tubuh
merupakan
yang
cacing
tergolong
triploblastik
hidup bebas, ada pula
yang
parasit
pada
manusia. Aschelminthes
aselomata
karena
yang
memiliki
lapisan
terdapat di tanah becek
embrional yang terdiri
dan di dasar perairan,
dari
berperan
3
ektoderma,
endoderma,
dan
hidup
bebas
untuk
menguraikan
sampah
mesoderma.
organik, sedangkan yang
Namun, mesoderma
parasit akan hidup di
cacing
tubuh
ini
tidak
inangnya
dan
mengalami
memperoleh
spesialisasi sehingga
dengan menyerap nutrisi
sel-selnya
dan darah dari inangnya.
seragam
tetap
dan tidak
membentuk
sel
khusus.
seluruh
pipih
dapat
bereproduksi
dapat menjadi inang bagi
secara
bereproduksi
secara
seksual karena sistem
aseksual dengan membelah
reproduksinya
diri
gonokoris,
dan
secara
hewan
Aschelminthes.
Aschelminthes umumnya
Reproduksi
Cacing
Hampr
makanan
seksual
bersifat
yaitu
alat
dengan perkawinan silang,
kelamin
walaupun
betinanya terpisah pada
hewan
tergolong hermafrodit.
ini
jantan
dan
individu yang berbeda.
Fertilisasi
secara
dilakukan
internal.
Hasil
fertilisasi dapat mencapai
lebih dari 100.000 telur
per hari. Saat berada di
lingkungan
yang
menguntungkan,
tidak
maka
telur dapat membentuk
kista untuk perlindungan
dirinya.
Klasifikasi
Platyhelminthes
dapat
Terdapat sekitar 80 ribu
dibedakan menjadi 3 kelas,
spesies
yaitu :
yang telah diidentifikasi,
dan
Kelas
Turbellaria
Aschelminthes
yang
belum
teridentifikasi juga sangat
(cacing
getar)
banyak.
merupakan
cacing
dibagi menjadi dua kelas
Aschelminthes
pipih
yang
yaitu
menggunakan
bulu
nematophora. Beberapa
getar
alat
nematoda yang menjadi
sebagai
nematoda
geraknya, contohnya
parasit
adalah Planaria.
adalah:
Kelas
Trematoda
(cacing
memiliki
hisap)
alat
yang
dengan
hisap
golongan
Ascaris
(cacing
penyakit
ascariasis
karena
ini
hidup
Ancylostoma
sebagai parasit pada
duodenale
manusia dan hewan.
(cacing tambang),
Beberapa
contoh
banyak di daerah
Trematoda
adalah
pertambangan
Fasciola
(cacing
hati), Clonorchis, dan
Oxyuris
vermicularis
Schistosoma.
(cacing
perut),
penyebab
untuk
melekatkan diri pada
inangnya
manusia
lumbricoides
dilengkapi
kait
pada
dan
Kelas
Cestoda
kremi),
dapat melakukan
(cacing pita) memiliki
autoinfeksi
kulit yang dilapisi kitin
sehingga
tidak
Wuchereria
tercemar oleh enzim
bancrofti (cacing
di usus inang. Cacing
rambut),
ini merupakan parasit
penyebab
pada
hewan,
penyakit
contohnya
adalah
gajah
kaki
Taenia solium dan T.
saginata. Spesies ini
Trichinella
spiralis,
menggunakan
skoleks
untuk
penyebab
menempel pada usus
penyakit
inang.
trikhinosis
Taenia
bereproduksi dengan
menggunakan
yang
telah
dan
di
telur
dibuahi
dalamnya
terkandung
yang
larva
disebut
onkosfer.
(Walker,2001).
Sumber :
Walker, J.C., and Anderson, D.T. 2001. The Platyhelminthes. In Anderson, D.T.
Invertebrate Zoology. Oxford University Press
2. Apa yang anda ketahui tentang Nematoda, berkenaan dengan : Tempat dan
cara hidup, cara makan serta sifat parasitnya.
Jawaban :
Nematoda merupakan anggota dari filum nemathelminthes. Mereka mempunyai
saluran usus dan rongga badan, tetapi rongga badan tersebut dilapisi oleh
selaput seluler sehingga disebut pseudosel atau pseudoseloma. Nematoda
berbentuk bulat pada potongan melintang, tidak bersegmen, dan ditutupi oleh
kutikula yang disekresi oleh lapisan sel langsung di bawahnya, hipodermis.
Nematoda adalah cacing yang umumnya berbentuk bulat (silindris) memanjang
dari anterior ke posterior dan pada anterior terdapat mulut. Tubuhnya ditutupi
oleh selapis kutikula yang tidak berwarna dan hampir transparan. Kutikula
dihasilkan oleh hipodermis yang berada dibawahnya (Irianto Koes,2009).
Kelas nematoda terdiri dari beberapa spesies tidak hanya bersifat parasitik
terhadap manusia, namun juga terhadap binatang, tumbuhan baik yang
diusahakan maupun liar. Nematoda merupakan organisme yang mempunyai
struktur sederhana. Nematoda dewasa tersusun oleh ribuan sel-sel somatik,
ratusan sel diantaranya membentuk sistem reproduksi. Tubuh nematoda berupa
tabung yang disebut sebagai pseudocoelomate.
Siklus hidup nematoda mengikuti pola standar terdiri dari telur, empat stadium
larva, dan dewasa. Larvanya kadang – kadang disebut juvenil karena mereka
mirip dengan cacing yang dewasa, yakni mereka berbentukcacing juga. Siklus
hidupnya dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung (memiliki induk
semang perantara).
Ada dua fenomena yang mempengaruhi siklus hidup normal nematoda yang
mempunyai arti penting secara biologi dan epidemiologi:
1.
Hypobiosis : suatu fenomena berhentinya pertumbuhan cacing nematoda
pada titik tertentu dari perkembangannya sebagai parasit. Umumnya terjadi
pada saat cuaca dilingkungan tidak mendukung untuk kelangsungan hidup
cacing di luar tubuh induk semang. Pada daerah dingin terjadi pada musim
dingin sedangkan pada daerah tropis terjadi pada musim panas yang lama.
2.
periparturient rise, spring rise : (peningkatan jumlah telur dalam feses).
Meningkatnya jumlah telur dalam feses induk semang disekitar waktu
kelahiran. Terutama pada domba, kambing, dan babi. Penyebabnya adalah
turunnya tingkat kekebalan induk semang yang berhubungan dengan
berubahnya kadar hormon laktogenik, prolaktin. Turunnya tingkat immunitas
spesifik terhadap parasit karena meningginya kadar prolaktin ( karena
melahirkan ). Kejadian ini akan normal kembali bila kadar prolaktin turun ke
normal setelah hewan berhenti menyusui. Akibat dari kejadian ini
adalahkerugian pada hewan yang berlaktasi, dan timbulnya penyakit klinis
pada
hewan
–
hewan
muda
(Sri,2007).
Gambar nematoda
Sumber :
http://almabari.wordpress.com/2009/06/17/nematoda/
Irianto
Koes.
2009.
Panduan
Praktikum
Parasitologi
Dasar.
Bandung:
YramaWidya
Sri. 2007. Biologi Laut. Djambatan. Jakarta Kamal, Mustafa. 2009. Penuntun
Praktikum Taksonomi Hewan. MIPA UNSRI
3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Trematoda?
Jawab :
Trematoda dikenal juga sebagai cacing pipih yang parasit. Trematoda memiliki
organ dan sistem organ yang mirip dengan Turbellaria. Kebanyakan Trematoda
hidup parasit. Permukaan tubuh Trematoda dilindungi oleh kutikula.
Kutikula melindungi Trematoda dari enzim penghancur yang dikeluarkan oleh
organisme inang. Selain itu, Trematoda memiliki alat isap (sucker) yang berfungsi
sebagai pengisap cairan tubuh inangnya. Trematoda menyerap makanan yang
sudah dicerna dari usus inang (Jasin, Maskoeri. 1992).
Meskipun
Trematoda
harus melakukan
merupakan
fertilisasi
silang.
cacing
Fasciola
hermafrodit,
hepatica
namun
merupakan
tetap
contoh
Trematoda yang cukup dikenal. Cacing parasit umumnya memerlukan lebih dari
satu inang dalam siklus hidupnya.
Ciri-ciri umum dari Trematoda ialah :
1. Tubuh Dorsoventral
2. Hidup sebagai parasit pada vertebrata
3. Tidak punya epidermis
4. kutikula berkembang dengan baik
5. Ukuran tubuh dari beberapa mm-cm
6. Alat pencernaan tidak sempurna
7. Terdiri dari mulut faring dan usus
8. Tubuh tidak terdiri dari segmen
9. Tidak memiliki silia dan rhabdoid
10. Bersifat triploblastik.
(Inderalaya Suwignyo, S. 2005)
.
Gambar trematoda
Sumber :
Inderalaya Suwignyo, S. 2005. Avertebrata Air. Penebar Swadaya. Jakarta
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrata. Surabaya Sinar Wijaya Juwana
4. Gambarkan dan jelaskan satu siklus hidup salah satu anggota kelompok
Platyhelminthes atau Nematoda sebagai parasit!
Jawab :
Gambar siklus hidup nematoda pada kambing.
Siklus hidup cacing hati kambing, dimulai ketika cacing dewasa bereproduksi
secara seksual dan melepaskan telurnya bersama feses kambing. Jika telur
sampai ke kolam atau danau, telur-telur akan menetas menjadi larva mirasidium.
Dalam 8 jam, larva-larva tersebut harus menemukan inang sementara, yaitu
siput. Larva akan masuk ke dalam tubuh siput dan tumbuh menjadi sporokis.
Sporokis berkembang menjadi redia atau larva II secara partenogenesis
(perkembangan menjadi individu baru tanpa dibuahi). Redia bermetamorfosis
menjadi serkaria. Kemudian, serkaria akan keluar dari tubuh siput dan menempel
di rerumputan membentuk metaserkaria (kista) yang mampu hidup beberapa
bulan. Jika termakan kambing atau ternak, kista akan pecah dan larva masuk ke
usus. Setelah itu larva menembus usus menuju hati, kemudian tumbuh dan
berkembang biak menghasilkan telur. Anggota kelas Trematoda lainnya adalah
Schistosoma,
Chlonorchis
sinensis, Fasciliopsis
buski,
dan
Parahonimus
westermani. Semuanya merupakan parasit dan memiliki inang tetap maupun
sementara (Himari,1998).
Sumber :
Himarin,Adrian.1998.Invertebrata Air,Redmaja karya; Bandung
5. Aschelminthes terbagi dalam dua kelas, sebutkan! Dan bagaimanakah ciricirinya?
Jawab :
Aschelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematophora.
Nematoda
benang
Nematoda
merupakan
berwarna
putih pucat.
kecil
dan
beberapa
Ciri-ciri
dilindungi
putih
Ukuran
ada
cacing
atau
tubuhnya
yang
hanya
milimeter. Tubuhnya
kutikula,
licin
atau
Tubuh
kutikula
Nematophora
Nematophora dilapisi
yang
polos
dan
tidak bercincin. Larvanya hidup
parasit pada tubuh manusia
atau arthropoda,
dan setelah
dewasa cacing tersebut hidup
bergaris-garis sirkuler dengan 4 bebas di air tawar dan laut.
garis memanjang. Contoh cacing
Contoh cacing yang termasuk
anggota
anggota
kelas
ini
adalah Ascaris lumbricoides dan
Wuchereria brancofti.
(Widayanti dkk, 2009)
kelas ini
adalah Gordius sp.
dan Nectonema sp.
Sumber : Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.
Jawab :
Letak perbedaan
Ciri tubuh
Platyhelminthes
Aschelminthes
Tubuhnya pipih dosoventral
dan
tidak
bersegmen.
Aschelminthes
memiliki
Umumnya, golongan cacing
tubuh
pipih hidup di sungai, danau,
panjang seperti benang
laut, atau sebagai parasit di
dengan ujung-ujung yang
dalam tubuh organisme lain.
meruncing.
Cacing golongan ini sangat
memiliki
sensitif
semu, sehingga disebut
terhadap
cahaya.
berbentuk
Cacing
rongga
Beberapa
contoh
sebagai
Platyhelminthes
adalah
pseudoselomata.
Planaria
sering
yang
ditemukan di balik batuan
(panjang 2-3 cm), Bipalium
yang hidup di balik lumut
lembap (panjang mencapai
60 cm), Clonorchis sinensis,
cacing hati, dan cacing pita.
bulat
ini
tubuh
hewan
Aschelminthes umumnya
memiliki
ukuran
yang
tubuh
mikroskopis,
namun ada pula yang
mencapai
meter.
panjang
Individu
berukuran
1
betina
lebih
besar
daripada individu jantan.
Permukaan
dilapisi
tubuhnya
kutikula
melindungi
diri
untuk
dari
enzim pencernaan yang
berasal
dari
inangnya.
Kutikula ini akan semakin
menguat apabila cacing
ini hidup parasit pada
usus
inang
hidup bebas.
daripada
Sistem
pencernaan
cacing ini telah lengkap,
terdiri dari mulut, faring,
usus, dan anus. Mulut
terdapat
pada
ujung
anterior, sedangkan anus
terdapat
pada
ujung
posterior. Beberapa jenis
ada yang memiliki kait
pada
mulutnya.
Aschelminthes
tidak
memiliki pembuluh darah
dan
sistem
Cairan
respirasi.
pseudoselom
yang akan mengalirkan
makanan
ke
seluruh
tubuh dan pernapasan
akan berlangsung secara
difusi melalui permukaan
tubuh. sistem ekskresi
berupa saluran atau selsel glanduler, respirasi
secara
difusi
melalui
permukaan tubuh, sistem
saraf
berupa
ganglion
serebral
(dua
kelompok sel-sel saraf
dengan komisura) dan
berkas saraf longitudinal
(trunkus nervous)
Struktur tubuh dan
-
Platyhelminthes
Aschelminthes ada yang
fungsi tubuh
merupakan
yang
cacing
tergolong
triploblastik
hidup bebas, ada pula
yang
parasit
pada
manusia. Aschelminthes
aselomata
karena
yang
memiliki
lapisan
terdapat di tanah becek
embrional yang terdiri
dan di dasar perairan,
dari
berperan
3
ektoderma,
endoderma,
dan
hidup
bebas
untuk
menguraikan
sampah
mesoderma.
organik, sedangkan yang
Namun, mesoderma
parasit akan hidup di
cacing
tubuh
ini
tidak
inangnya
dan
mengalami
memperoleh
spesialisasi sehingga
dengan menyerap nutrisi
sel-selnya
dan darah dari inangnya.
seragam
tetap
dan tidak
membentuk
sel
khusus.
seluruh
pipih
dapat
bereproduksi
dapat menjadi inang bagi
secara
bereproduksi
secara
seksual karena sistem
aseksual dengan membelah
reproduksinya
diri
gonokoris,
dan
secara
hewan
Aschelminthes.
Aschelminthes umumnya
Reproduksi
Cacing
Hampr
makanan
seksual
bersifat
yaitu
alat
dengan perkawinan silang,
kelamin
walaupun
betinanya terpisah pada
hewan
tergolong hermafrodit.
ini
jantan
dan
individu yang berbeda.
Fertilisasi
secara
dilakukan
internal.
Hasil
fertilisasi dapat mencapai
lebih dari 100.000 telur
per hari. Saat berada di
lingkungan
yang
menguntungkan,
tidak
maka
telur dapat membentuk
kista untuk perlindungan
dirinya.
Klasifikasi
Platyhelminthes
dapat
Terdapat sekitar 80 ribu
dibedakan menjadi 3 kelas,
spesies
yaitu :
yang telah diidentifikasi,
dan
Kelas
Turbellaria
Aschelminthes
yang
belum
teridentifikasi juga sangat
(cacing
getar)
banyak.
merupakan
cacing
dibagi menjadi dua kelas
Aschelminthes
pipih
yang
yaitu
menggunakan
bulu
nematophora. Beberapa
getar
alat
nematoda yang menjadi
sebagai
nematoda
geraknya, contohnya
parasit
adalah Planaria.
adalah:
Kelas
Trematoda
(cacing
memiliki
hisap)
alat
yang
dengan
hisap
golongan
Ascaris
(cacing
penyakit
ascariasis
karena
ini
hidup
Ancylostoma
sebagai parasit pada
duodenale
manusia dan hewan.
(cacing tambang),
Beberapa
contoh
banyak di daerah
Trematoda
adalah
pertambangan
Fasciola
(cacing
hati), Clonorchis, dan
Oxyuris
vermicularis
Schistosoma.
(cacing
perut),
penyebab
untuk
melekatkan diri pada
inangnya
manusia
lumbricoides
dilengkapi
kait
pada
dan
Kelas
Cestoda
kremi),
dapat melakukan
(cacing pita) memiliki
autoinfeksi
kulit yang dilapisi kitin
sehingga
tidak
Wuchereria
tercemar oleh enzim
bancrofti (cacing
di usus inang. Cacing
rambut),
ini merupakan parasit
penyebab
pada
hewan,
penyakit
contohnya
adalah
gajah
kaki
Taenia solium dan T.
saginata. Spesies ini
Trichinella
spiralis,
menggunakan
skoleks
untuk
penyebab
menempel pada usus
penyakit
inang.
trikhinosis
Taenia
bereproduksi dengan
menggunakan
yang
telah
dan
di
telur
dibuahi
dalamnya
terkandung
yang
larva
disebut
onkosfer.
(Walker,2001).
Sumber :
Walker, J.C., and Anderson, D.T. 2001. The Platyhelminthes. In Anderson, D.T.
Invertebrate Zoology. Oxford University Press
2. Apa yang anda ketahui tentang Nematoda, berkenaan dengan : Tempat dan
cara hidup, cara makan serta sifat parasitnya.
Jawaban :
Nematoda merupakan anggota dari filum nemathelminthes. Mereka mempunyai
saluran usus dan rongga badan, tetapi rongga badan tersebut dilapisi oleh
selaput seluler sehingga disebut pseudosel atau pseudoseloma. Nematoda
berbentuk bulat pada potongan melintang, tidak bersegmen, dan ditutupi oleh
kutikula yang disekresi oleh lapisan sel langsung di bawahnya, hipodermis.
Nematoda adalah cacing yang umumnya berbentuk bulat (silindris) memanjang
dari anterior ke posterior dan pada anterior terdapat mulut. Tubuhnya ditutupi
oleh selapis kutikula yang tidak berwarna dan hampir transparan. Kutikula
dihasilkan oleh hipodermis yang berada dibawahnya (Irianto Koes,2009).
Kelas nematoda terdiri dari beberapa spesies tidak hanya bersifat parasitik
terhadap manusia, namun juga terhadap binatang, tumbuhan baik yang
diusahakan maupun liar. Nematoda merupakan organisme yang mempunyai
struktur sederhana. Nematoda dewasa tersusun oleh ribuan sel-sel somatik,
ratusan sel diantaranya membentuk sistem reproduksi. Tubuh nematoda berupa
tabung yang disebut sebagai pseudocoelomate.
Siklus hidup nematoda mengikuti pola standar terdiri dari telur, empat stadium
larva, dan dewasa. Larvanya kadang – kadang disebut juvenil karena mereka
mirip dengan cacing yang dewasa, yakni mereka berbentukcacing juga. Siklus
hidupnya dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung (memiliki induk
semang perantara).
Ada dua fenomena yang mempengaruhi siklus hidup normal nematoda yang
mempunyai arti penting secara biologi dan epidemiologi:
1.
Hypobiosis : suatu fenomena berhentinya pertumbuhan cacing nematoda
pada titik tertentu dari perkembangannya sebagai parasit. Umumnya terjadi
pada saat cuaca dilingkungan tidak mendukung untuk kelangsungan hidup
cacing di luar tubuh induk semang. Pada daerah dingin terjadi pada musim
dingin sedangkan pada daerah tropis terjadi pada musim panas yang lama.
2.
periparturient rise, spring rise : (peningkatan jumlah telur dalam feses).
Meningkatnya jumlah telur dalam feses induk semang disekitar waktu
kelahiran. Terutama pada domba, kambing, dan babi. Penyebabnya adalah
turunnya tingkat kekebalan induk semang yang berhubungan dengan
berubahnya kadar hormon laktogenik, prolaktin. Turunnya tingkat immunitas
spesifik terhadap parasit karena meningginya kadar prolaktin ( karena
melahirkan ). Kejadian ini akan normal kembali bila kadar prolaktin turun ke
normal setelah hewan berhenti menyusui. Akibat dari kejadian ini
adalahkerugian pada hewan yang berlaktasi, dan timbulnya penyakit klinis
pada
hewan
–
hewan
muda
(Sri,2007).
Gambar nematoda
Sumber :
http://almabari.wordpress.com/2009/06/17/nematoda/
Irianto
Koes.
2009.
Panduan
Praktikum
Parasitologi
Dasar.
Bandung:
YramaWidya
Sri. 2007. Biologi Laut. Djambatan. Jakarta Kamal, Mustafa. 2009. Penuntun
Praktikum Taksonomi Hewan. MIPA UNSRI
3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Trematoda?
Jawab :
Trematoda dikenal juga sebagai cacing pipih yang parasit. Trematoda memiliki
organ dan sistem organ yang mirip dengan Turbellaria. Kebanyakan Trematoda
hidup parasit. Permukaan tubuh Trematoda dilindungi oleh kutikula.
Kutikula melindungi Trematoda dari enzim penghancur yang dikeluarkan oleh
organisme inang. Selain itu, Trematoda memiliki alat isap (sucker) yang berfungsi
sebagai pengisap cairan tubuh inangnya. Trematoda menyerap makanan yang
sudah dicerna dari usus inang (Jasin, Maskoeri. 1992).
Meskipun
Trematoda
harus melakukan
merupakan
fertilisasi
silang.
cacing
Fasciola
hermafrodit,
hepatica
namun
merupakan
tetap
contoh
Trematoda yang cukup dikenal. Cacing parasit umumnya memerlukan lebih dari
satu inang dalam siklus hidupnya.
Ciri-ciri umum dari Trematoda ialah :
1. Tubuh Dorsoventral
2. Hidup sebagai parasit pada vertebrata
3. Tidak punya epidermis
4. kutikula berkembang dengan baik
5. Ukuran tubuh dari beberapa mm-cm
6. Alat pencernaan tidak sempurna
7. Terdiri dari mulut faring dan usus
8. Tubuh tidak terdiri dari segmen
9. Tidak memiliki silia dan rhabdoid
10. Bersifat triploblastik.
(Inderalaya Suwignyo, S. 2005)
.
Gambar trematoda
Sumber :
Inderalaya Suwignyo, S. 2005. Avertebrata Air. Penebar Swadaya. Jakarta
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrata. Surabaya Sinar Wijaya Juwana
4. Gambarkan dan jelaskan satu siklus hidup salah satu anggota kelompok
Platyhelminthes atau Nematoda sebagai parasit!
Jawab :
Gambar siklus hidup nematoda pada kambing.
Siklus hidup cacing hati kambing, dimulai ketika cacing dewasa bereproduksi
secara seksual dan melepaskan telurnya bersama feses kambing. Jika telur
sampai ke kolam atau danau, telur-telur akan menetas menjadi larva mirasidium.
Dalam 8 jam, larva-larva tersebut harus menemukan inang sementara, yaitu
siput. Larva akan masuk ke dalam tubuh siput dan tumbuh menjadi sporokis.
Sporokis berkembang menjadi redia atau larva II secara partenogenesis
(perkembangan menjadi individu baru tanpa dibuahi). Redia bermetamorfosis
menjadi serkaria. Kemudian, serkaria akan keluar dari tubuh siput dan menempel
di rerumputan membentuk metaserkaria (kista) yang mampu hidup beberapa
bulan. Jika termakan kambing atau ternak, kista akan pecah dan larva masuk ke
usus. Setelah itu larva menembus usus menuju hati, kemudian tumbuh dan
berkembang biak menghasilkan telur. Anggota kelas Trematoda lainnya adalah
Schistosoma,
Chlonorchis
sinensis, Fasciliopsis
buski,
dan
Parahonimus
westermani. Semuanya merupakan parasit dan memiliki inang tetap maupun
sementara (Himari,1998).
Sumber :
Himarin,Adrian.1998.Invertebrata Air,Redmaja karya; Bandung
5. Aschelminthes terbagi dalam dua kelas, sebutkan! Dan bagaimanakah ciricirinya?
Jawab :
Aschelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematophora.
Nematoda
benang
Nematoda
merupakan
berwarna
putih pucat.
kecil
dan
beberapa
Ciri-ciri
dilindungi
putih
Ukuran
ada
cacing
atau
tubuhnya
yang
hanya
milimeter. Tubuhnya
kutikula,
licin
atau
Tubuh
kutikula
Nematophora
Nematophora dilapisi
yang
polos
dan
tidak bercincin. Larvanya hidup
parasit pada tubuh manusia
atau arthropoda,
dan setelah
dewasa cacing tersebut hidup
bergaris-garis sirkuler dengan 4 bebas di air tawar dan laut.
garis memanjang. Contoh cacing
Contoh cacing yang termasuk
anggota
anggota
kelas
ini
adalah Ascaris lumbricoides dan
Wuchereria brancofti.
(Widayanti dkk, 2009)
kelas ini
adalah Gordius sp.
dan Nectonema sp.
Sumber : Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.