a Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji Statistik t. Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan uji satu pihak one tail test dilihat dari bunyi
hipotesis statistik yaitu hipotesis nol H :
β= 0 dan hipotesis alternatifnya H
1
: β ≠ 0
H :
β= 0 : Dana pihak ketiga tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit. H
1
: β ≠ 0 : Dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit.
H :
β= 0 : Suku bunga kredit tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit. H
1
: β ≠ 0 : Suku bunga kredit berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit.
b Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji Statistik F. H
: β= 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Dana pihak ketiga dan Suku bunga kredit
terhadap penyaluran kredit. H
a
: β ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan Dana pihak ketiga dan Suku bunga kredit terhadap
penyaluran kredit.
2. Menentukan tingkat signifikan
Ditentukan dengan 5 dari derajat bebas dk = n – k – l, untuk menentukan t
tabel
sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05
atau 5 karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan
merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam statu penelitian. Menghitung nilai t
hitung
dengan mengetahui apakah variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak dengan rumus :
y r
1 1
k n
y r
t
2 1
1 1
dan
y r
1 1
k n
y r
t
2 2
2 2
Dimana : r = Korelasi parsial yang ditentukan
n = Jumlah sampel t = t
hitung
a. Selanjutnya menghitung nilai F
hitung
sebagai berikut :
1 k
n R
1 k
R F
2 2
Sumber: Sugiyono 2009 Dimana:
R = koefisien kolerasi ganda K = jumlah variabel independen
n = jumlah anggota sampel 3.
Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria sebagai
berikut : a. Hasil t
hitung
dibandingkan dengan F
tabel
dengan kriteria : a Jika t
hitung
≥ t
tabel
maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara
variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya. b Jika t
hitung
≤ t
tabel
maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara
variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. c t hitung; dicari dengan rumus perhitungan t hitung, dan
d t tabel; dicari didalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut,α =
0,05 dan dk = n-k-1 atau 24-2-1=21 b. Hasil Fhitung dibandingkan dengan F
tabel
dengan kriteria : a Tolak Ho jika F
hitung
F
tabel
pada alpha 5 untuk koefisien positif. b Tolak Ho jika F
hitung
F
tabel
pada alpha 5 untuk koefisien negatif. c Tolak Ho jika nilai F-sign
ɑ ,0,05.
4. Penarikan Kesimpulan
Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika t
hitung
dan F
hitung
jatuh di daerah penolakan penerimaan, maka Ho ditolak diterima dan Ha diterima
ditolak. Artinya koefisian regresi signifikan tidak signifikan. Kesimpulannya, dana pihak ketiga dan suku bunga kredit berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit yang
diberikan. Tingkat signifikannya yaitu 5 α = 0,05, artinya jika hipotesis nol ditolak diterima
dengan taraf kepercayaan 95 , maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 dan hal ini menunjukan adanya tidak adanya pengaruh yang
meyakinkan signifikan antara dua variabel tersebut. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diperoleh dari data laporan keuangan dengan pembahasan tentang
pengaruh dana pihak ketiga dan suku bunga kredit terhadap penyaluran kredit. Untuk pengolahan data metode yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.
Sehingga analisis regresi linier berganda sebagai alat bantu dalam pengambilan kesimpulan dalam penelitian ini.
4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan khususnya Laporan Posisi Keuangan Neraca pada perusahaan Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2011-2014 dan jumlah perusahaan bank umum yang diteliti sebanyak 27 perusahaan yaitu Bank Rakyat Agroniaga Tbk AGRO, Bank MNC Internasional Tbk BABP, Bank Capital
Indonesia Tbk BACA, Bank Ekonomi Raharja Tbk BAEK, Bank Central Asia Tbk BBCA, Bank Bukopin Tbk BBKP, Bank Negara Indonesia Persero Tbk BBNI, Bank Nusantara Parahyangan
Tbk BBNP, Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk BBRI, Bank Tabungan Negara Persero Tbk BBTN, Bank Mutiara BCIC, Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN, Bank Pundi Indonesia Tbk
BEKS, Bank Jabar Banten Tbk BJBR, Bank Mandiri Persero Tbk BMRI, Bank Bumi Arta Tbk BNBA, Bank CIMB Niaga Tbk BNGA, Bank Internasional Indonesia Tbk BNII, Bank Permata
BNLI, Bank Sinar Mas Tbk BSIM, Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BTPN, Bank Victoria Internasional Tbk BIVC, Bank Arta Graha Internasional Tbk INPC, Bank Mayapada
Internasional Tbk MAYA, Bank Windu Kentjana Internasional Tbk MCOR, Bank Mega Tbk MEGA, Bank NISP OCBC Tbk NISP, Bank Pan Indonesia Tbk PNBN. Sebelum membahas
pengaruh dana pihak ketiga dan suku bunga kredit terhadap penyaluran kredit, untuk itu akan dibahas mengenai pertumbuhan ketiga variabel tersebut selama periode 2011-2014
4.1.1.1 Analisis Deskriptif Dana Pihak Ketiga DPK
Dana pihak ketiga merupakan sumber dana yang di peroleh dari masyarakat sehingga pemanfaatan dana tersebut harus di ikuti dengan perputaran dan dapat diperoleh manfaat bagi
bank. Data yang diolah dana pihak ketiga di peroleh dari laporan keuangan posisi keuanganneraca dan tiap tahunya mengalami perkembangan secara fluktuatif dari tahun 2011-
2014. Adapun penjelasan dana pihak ketiga sebagai berikut:
1. Tahun 2011 rata-rata dana pihak ketiga pada perusahaan bank umum tercatat sebesar
Rp64.423.128. Dana pihak ketiga tertinggi diperoleh oleh Bank Mandiri BMRI sebesar Rp332.001.762 sedangkan yang terendah terjadi pada Bank Capital Indonesia Tbk BACA
sebesar Rp3.970.550
2. Tahun 2012 rata-rata dana pihak ketiga pada perusahaan bank umum tercatat sebesar
Rp77.650.297. Dana pihak ketiga tertinggi diperoleh Bank Mandiri Persero Tbk BMRI sebesar Rp394.749.940. Hal ini trejadi karena Tabungan mengalami peningkatan yang cukup
besar yang disebabkan oleh naiknya suku bunga tabungan sedangkan terendah terjadi pada Bank Capital Indonesia Tbk BACA Rp34.771.765 dikarenakan penurunan yang sangat
besar dari deposito berjangka. Hal ini disebabkan kualitas penghimpunan dana dan kurang efisien dalam penghimpunan.
3. Tahun 2013 rata-rata dana pihak ketiga pada perusahaan bank umum tercatat sebesar
sebesar Rp87.245.549. Dana pihak ketiga tertinggi Bank Mandiri Persero Tbk BMRI sebesar Rp454.310.401 dikarenakan meningkatnya deposito berjangka yang disebabkan
oleh tingginya suku bunga deposito sehingga masyarakat lebih banyak menginvestasikan dana ke dalam bentuk deposito. Sedangkan terendah terjadi pada Bank Windu Capital
Indonesia Tbk BACA sebesar Rp5.884.872 hal ini di sebabkan oleh adanya kewajiban