Komponen-komponen Batas sistem Sistem pakar untuk klasifikasi penyakit ISPA (infeksi saluran pernafasan akut) studi kasus di UPTD Puskesmas

16

2.3.2 Pengertian Kecerdasan Buatan artificial intelligence

Menurut beberapa ahli kecerdasan buatan didefinisikan sebagai berikut [8]: Menurut Charniak and McDermott [1995 ]: ” Studi tentang kemampuan mental melalui penggunaan model komputasi ”. Menurut Rich and knight [1991]: “Kecerdasan buatan artificial intelligence merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat computer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia ”. Menurut John McCarthy, 1956, AI : “Untuk mengetahui dan memodelkan proses – proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia ”. Kecerdasan buatan dilihat dari berbagai sudut pandang sebagai berikut : 1. Sudut pandang Kecerdasan Intelligence Kecerdasan buatan adalah bagaimana membuat mesin yang “cerdas” dan dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya dapat dilakukan oleh manusia. 2. Sudut pandang Penelitian Studi bagaimana membuat agar komputer dapat melakukan sesuatu sebaik yang dilakukan oleh manusia. Domain penelitian adalah sebagai berikut : a. Mundane task 1 Persepsi vision and speech 2 Bahasa alami understanding, generation and translation 3 Pemikiran yang bersifat commonsense 4 Robot control 17 b. Format task 1 Permainan atau games 2 Matematika geometri, logika, kalkulus, integral, pembuktian c. Expert task 1 Analisis financial 2 Analisis medical 3 Analisis ilmu pengetahuan 4 Rekayasa desain, pencarian, kegagalan, perencanaan, manufaktur 3. Sudut pandang Bisnis Kumpulan peralatan yang sangat powerful dan metodologis dalam menyelesaikan masalah-masalah bisnis. 4. Sudut pandang Pemrograman Programming Kecerdasan buatan termasuk didalamnya adalah studi tentang pemrograman simbolik, pemecahan masalah, proses pencarian search.

2.3.3 Tujuan Kecerdasan Buatan artificial intelligence

Tujuan dari kecerdasan buatan menurut Winston dan Prendergast [8]: 1. Membuat mesin menjadi lebih pintar tujuan utama 2. Memahami apa itu kecerdasan tujuan ilmiah 3. Membuat mesin lebih bermanfaat tujuan entrepreneurial Dua bagian utama yang dibutuhkan untuk aplikasi kecerdasan buatan Gambar 2.1 Proses Motor Inferensi adalah [5] :

Dokumen yang terkait

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Hubungan Karakteristik Individu dengan Tindakan Ibu dalam Pencegahan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Puskesmas Amplas Tahun 2005

6 50 96

Hubungan Peran Orang Tua dalam Pencegahan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dengan Kekambuhan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Medan

17 141 71

Gambaran Distribusi Frekuensi Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Balita Di Puskesmas Stabat Kabupaten Langkat Tahun 2005

1 41 79

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan Penanggulangannya

0 38 8

Gambaran Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga Pada Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Balita di Puskesmas Bungah Kabupaten Gresik

0 14 125

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT BERBASIS WEB.

2 37 6

ANALISIS MODEL EPIDEMI SIR (SUSPECTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PADA PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA), RECOVERED) PADA PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA).

1 9 15

SISTEM PAKAR DIAGNOSA INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB

0 0 18

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) - Analisis Faktor yang Mempengaruhi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kota Medan Tahun 2002-2012

0 0 14