Kabupaten Magelang, Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Magelang ,dan catatan pertanian dari Kecamatan Srumbung.
c. Metode Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal – hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya kecil Sugiyono, 2009:137. Metode ini digunakan untuk mencari data primer dari petani salak nglumut di Desa Kaliurang serta
mencari informasi dari dinas terkait dalam penelitian seperti Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Magelang dan Penyuluh Pertanian
Lapangan Kecamatan Srumbung.
3.5 Metode Analisis Data
Dalam penyusunan penelitian ini peneliti menggunakan analisis deskriptif dan kuantitatif, analisis deskriptif sebagai proses pemecahan
masalah yang diteliti dengan menggambarkan keadaan subyek dan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang terlihat. Data
kuantitatif yang dikumpulkan dalam penelitian ini tentang pendapatan petani salak nglumut setelah adanya erupsi Merapi. Tujuannya untuk
membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta dan sifat populasi tertentu.
3.5.1 Uji Statistik
Uji Beda Signifikan Uji beda signifikansi merupakan prosedur yang digunakan untuk
menguji kebenaran atau kesalahan hipotesis nol dari hasil sampel. Ide pokok yang melatarbelakangi pengujian signifikansi adalah uji statistik
dan distribusi sampel dari suatu statistik dibawah hipotesis nol. Keputusan Ho dibuat berdasarkan nilai uji statistik yang diperoleh dari data yang ada.
Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel terhadap hubungan yang erat atau saling berperan, maka
dilakukan uji hipotesis dimana : H
= tidak ada perbedaan pendapatan petani salak nglumut sebelum dan sesudah terjadi erupsi Merapi.
H
1
= ada perbedaan pendapatan petani salak nglumut sebelum dan sesudah terjadi erupsi Merapi.
Uji statistik adalah untuk membandingkan rata – rata variabel
dalam satu kelompok. Kriteria uji t adalah , maka
ditolak dan diterima.
3.5.2 Analisis Usahatani
Untuk mengukur efisiensi usahatani dan keberhasilan dari usahatani dapat menggunakan analisis rasio pendapatan terhadap biaya
RC rasio. Rasio pendapatan terhadap biaya merupakan perbandingan antara total penerimaan yang diperoleh dari setiap satuan uang yang
dikeluarkan dalam proses produksi usahatani. Analisis pendapatan dibagi menjadi dua yakni analisis pendapatan atas biaya tunai dan analisis
pendapatan atas biaya total. Semakin besar nilai RC rasio maka semakin menguntungkan usahatani tersebut. Perhitungan RC rasio diformulasikan
sebagai berikut Soekartawi, 2001:85: RC
= ...............................................................................2
dimana: R = Revenue C = Cost
Kriteria keputusan : R C 1, usahatani untung
R C 1, usahatani rugi Nilai RC secara teoritis menunjukkan bahwa setiap satu rupiah
biaya yang dikeluarkan akan memperoleh penerimaan. Jika RC 1 maka usahatani tersebut mengguntungkan dan layak untuk dijalakan. RC 1
maka usaha tersebut rugi dan tidak layak untuk dijalankan. Analisis pendapatan usahatani tersebut dilakukan pada petani yang menjadi
responden, untuk mengetahui seberapa besar pendapatan yang diperoleh dari usahatani salak nglumut.
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umun Daerah Penelitian