Pengertian Peran Organisasi Penutup, berisi simpulan dari keseluruhan bab yang ada dan saran-

41

2.4 Pengertian Peran Organisasi

Istilah peran kerap diucapkan banyak orang. Sering kita mendengar kata peran dikaitkan dengan posisi atau kedudukan seseorang. Atau peran dikaitkan dengan apa yang dimainkan oleh seorang aktor dalam suatu drama. Dalam seni teater seorang aktor diberi peran yang harus dimainkan sesuai dengan karakter tertentu, dengan alur ceritanya, dengan lakonnya. Lebih jelasnya kata “peran” dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” mempunyai arti pemain sandiwara film, tukang lawak pada permainan makyong, perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat. Ketika istilah peran digunakan dalam lingkungan pekerjaan, maka seseorang yang diberi atau mendapatkan sesuatu posisi, juga diharapkan menjalankan perannya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pekerjaan tersebut. Harapan mengenai peran seseorang dalam posisinya, dapat dibedakan atas harapan dari si pemberi tugas dan harapan dari orang yang menerima manfaat dari pekerjaan posisi tersebut. Pengertian Peran Organisasi Menurut pendapat Stephen P. Robbin, 1990 : 4 Organisasi adalah suatu etintas social yang secara sadar terkoordinasi, memiliki suatu batas yang relatife dapat diidentifikasi dan berfungsi secara relatif kontinyu berkesinambungan untuk mencapai suatu tujuan atau seperangkat tujuan bersama. ”Bagian pertama dari definisi ini, yaitu ‘entitas sosial’, merujuk pada organisasi sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari orang-orang atau kelompok-kelompok orang yang saling berinteraksi. Sementara ungkapan ‘secara sadar terkoordinasi’ merujuk pada administrasi atau pengelolaan organisasi. Dari konsep ini jelas bahwa untuk tujuan koordinasi, organisasi memerlukan administrasi dan manajemen. Ungkapan “suatu batas yang relatif teridentifikasikan” menunjukkan adanya batas pemisah atau pembeda antara anggota organisasi dan bukan anggota organisasi. Batas-batas ini 42 mungkin berubah-ubah, dan sifatnya bisa eksplisit atau implisit. Akan tetapi, batas-batas semacam ini selalu ada pada setiap organisasi di manapun.Pengertian dari “berfungsi secara relatif berkesinambungan” menunjukkan bahwa organisasi bukan kelompok orang yang berinteraksi secara Sementara ad hoc, temporer, atau terputus-putus, melainkan berinteraksi secara reguler dan tetap dalam jangka waktu yang relatif panjang. Secara umum, organisasi dapat dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu organisasi publik dan organisasi bisnis. Strategi pelayanan untuk organisasi publik didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan, karena organisasi publik merupakan organisasi pemerintah termasuk Badan Pertanahan Nasional. Kendati demikian, perbedaan antara organisasi publik dan organisasi bisnis semakin kabur, khususnya munculnya berbagai gagasan baru untuk mengadopsi cara kerja organisasi bisnis pada organisasi publik. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kenerja organisasi publik yang dipandang tidak efisien, lambat, birokratis dan tidak beorientasi pada pengguna, salah satunya adalah penggunaan lembaga mediasi dalam penyelesaian sengketa khususnya sengketa pertanahan oleh Badan Pertanahan Nasional”Herwandi 2010 58:59.

2.5 Kerangka Berpikir