6
Pertanian Pangan Berkelanjutan, maka pemerintah sekaligus dapat mengendalikan dan menetapkan tanah mana yang sesuai ataupun tidak sesuai untuk diberikan izin
perubahan penggunaaan fungsi tanah pertanian ke non pertanian, dan dengan ini pemerintah mampu mempertahankan fungsi tanah secara semestinya dan dapat
tetap memenuhi kebutuhan manusia secara berkelanjutan. Berdasarkan uraian tersebut, penulis berkeinginan untuk meneliti lebih
lanjut tentang peran Kantor Pertanahan dalam melindung kepentingan generasi mendatang yang berkaitan dengan pembangunan yang diselenggarakan dengan
alih fungsi tanah pertanian menjadi tanah non pertanian.
1.2 PEMBATASAN MASALAH
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, Penggunaan Tanah administratif Kota Pekalongan dibagi menjadi 4 kecamatan
dengan luas wilayah 4.525 Ha, atau sekitar 0,14 dari wilayah Jawa Tengah Luas Jawa Tengah 3.254 ribu Ha. Tahun 2009 Luas tanah sawah 1.266 Ha,
Tanah sawah turun 1,32 bila di banding tahun 2008 yang memiliki luas tanah sawah 1.282 Ha, dan luas tanah sawah pada tahun 2008 turun 10,56 bila
dibanding tahun 2007 yang memiliki luas tanah sawah 1.434 Ha Sumber : Pekalongan dalam angka 2009. Hal ini disebabkan oleh pembangunan yang terus
dikembangkan seperti untuk perumahan, perdagangan dan fasilitas lain yang membutuhkan lahan. Dan mengenai peran Kantor Pertanahan Kota Pekalongan
dalam pengendalian alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian yang pada tahun 2007 hingga tahun 2009 mengalami penurunan, maka perlu kiranya masalah yang
7
akan diteliti harus dibatasi, pembatasan masalah dalam penelitian ditujukan agar permasalahan tidak terlalu luas sehingga dapat lebih fokus dalam pelaksanaan dan
pembahasannya. Dalam penelitian ini, permasalahan dibatasi hanya pada kesesuaian antara
peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian dengan pelaksanaan alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian
di Kantor Pertanahan Kota Pekalongan, serta peran Kantor Pertanahan dalam proses alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian untuk pembangunan
berkelanjutan yang ditinjau dari bagan asas penataan ruang “asas keberlanjutan”. Berdasarkan uraian tersebut, penulis berkeinginan untuk meneliti lebih
lanjut tentang: “Implementasi Peraturan Tentang Pengendalian Alih Fungsi Tanah Pertanian Ke Non Pertanian Untuk Pembangunan Berkelanjutan Di
Kantor Pertanahan Kota Pekalongan”
1.3 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka permasalahan yang akan dibahas didalam penelitian ini adalah :
1. Apakah proses peralihan tanah pertanian ke non pertanian di kantor
pertanahan Kota Pekalongan sudah sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang ditetapkan ?
2. Apa peran Kantor Pertanahan Kota Pekalongan dalam pengendalian alih
fungsi tanah pertanain ke non pertanian untuk pembangunan berkelanjutan?
8
3. Bagaimana hubungan antara alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian
dengan pembangunan berkelanjutan?
1.4 TUJUAN PENELITIAN