Efisiensi Transformator Akibat Hubung Singkat Autotransformator

105 TEKNIK DASAR LISTRIK TELEKOMUNIKASI Besarnya rugi-rugi tembaga = penunjukan wattmeter = 60 W Komponen tahanan tembaga RK, komponen induktansi XK dari sebuah transformator diperlihatkan pada gambar 11.18. Gambar 11.18 : Rangkaian pengganti Trafo sekunder dihubung singkat Gambar 11.19 : Rangkaian pengganti Trafo dengan komponen resistansi dan induktansi Kesimpulan dari kedua pengujian trafo, yaitu uji trafo tanpa beban dan pengujian trafo hubung singkat dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Besarnya rugi inti trafo : 20 W 2. Besarnya rugi tembaga : 60 W 3. Parameter tegangan hubung singkat UK : 9,54

11.8. Efisiensi Transformator

Efisiensi trafo dinyatakan dalam angka prosentase, pada faktor kerja cos φ=0,2 efisiensi trafo mencapai sekitar 65. Pada beban dengan faktor kerja cos φ = 1,0, efisiensi trafo bisa mencapai 90, gambar 11.19. Trafo berdaya kecil 250 VA; cos φ = 0,7; rugi inti 10 Watt dan rugi tembaga 15 Watt. Efisiensi trafo dapat dihitung dengan persamaan berikut ini: 106 TEKNIK DASAR LISTRIK TELEKOMUNIKASI Gambar 4.21 : Grafik hubungan antara efisiensi dan beban trafo

11.9. Akibat Hubung Singkat

Kejadian hubung singkat pada trafo bisa berakibat fatal, misalnya belitan primer atau sekunder terbakar. Penyebabnya bisa karena isolasi antara belitan primer dan sekunder cacat dan terkelupas, atau terjadi hubungsingkat pada belitan sekundernya. Untuk menghindari akibat buruk hubungsingkat trafo dipasang kan alat pengaman, misalnya sekering atau pemutus daya Circuit Breaker. Ketika terjadi hubung singkat akan terjadi arus hubungsingkat ambar 11.20 yang sangat besar dan bisa merusak belitan tembaga baik sisi primer atau sisi belitan sekundernya. Besarnya arus hubung singkat : IKD Arus hubungsingkat In Arus nominal Uk Tegangan hubungsingkat Sebuah trafo 220 V24 V, arus 1 A9 A, prosentase hubung singkat Uk= 5, hitung besarnya arus hubung singkat. 107 TEKNIK DASAR LISTRIK TELEKOMUNIKASI

11.10. Autotransformator

Autotransformator termasuk trafo yang dibuat dengan rancangan berbeda, karena belitan primer dan belitan sekunder menggunakan satu belitan. Sehingga ada belitan yang terhubung seri dan ada belitan yang terhubung secara paralel, gambar 11.21. Rumus untuk Autotransformator tetap berlaku persamaan : Autotrafo jumlah belitan primer N1 300 belitan, jumlah belitan sekunder N2 sebanyak 207 belitan. Jika tegangan sekunder U2 sebesar 270 Volt. Besarnya tegangan sisi primer. 108 TEKNIK DASAR LISTRIK TELEKOMUNIKASI Gambar 11.21 : Rangkaian listrik Autotransformator Konstruksi Autotransformator yang umum kita temukan berbentuk bulat seperti gambar 11.22. Tegangan primer konstan dihubungkan dengan jala-jala PLN. Tegangan sekunder berubah-ubah dengan cara memutar kenop yang yang dapat berputar. Dengan memutar kenop pada sudut tertentu, menentukan jumlah belitan sekundernya, sehingga tegangan sekunder berbanding dengan sudut putaran kenop putarnya. Autotrafo memiliki efisiensi yang baik sekali mendekati 98 dikarenakan rugi- rugi tembaga dan rugi inti trafo sangat kecil. Tetapi yang harus diperhatikan pemasangan penghantar phasa dan netral tidak boleh terbalik, karena berakibat tegangan 220 V yang membahayakan. Gambar 11.22 : Autotrafo dengan bentuk inti toroida 4.11. Trafo Pengukuran Arus Untuk pengukuran arus beban yang besar digunakan trafo pengukuran arus Current Transformer =CT. Trafo CT dipasang pada jala-jala seperti gambar- 4.31 dengan terminal K menghadap sisi supply daya, dan terminal L menghadap sisi beban. Terminal K harus dihubungkan dengan bumi untuk mengaman kan dari tegangan sentuh yang berbahaya jika ada gangguan kerusakan CT. Ampermeter yang digunakan memiliki batas ukur 1 A atau 5 A dengan skala pengukuran sesuai kebutuhan. Yang perlu diperhatikan ratio arus primer dan arus sekunder trafo CT CT ratio 300A5A Jika terjadi kerusakan pada alat ukur atau alat kontrol yang dihubungkan dengan trafo pengukuran arus CT, maka sisi sekunder trafo arus harus 109 TEKNIK DASAR LISTRIK TELEKOMUNIKASI dihubungsingkatkan. Jika tidak akan berbahaya karena akan menimbulkan tegangan induksi yang sangat tinggi dan berbahaya. Spesifikasi teknis trafo CT dapat dibaca pada nameplate yang menempel di bagian badan trafo CT gambar 11.25. Informasi yang terkandung mencakup data-data sbb: Gambar 11.23 : Pengukuran dengan Trafo Arus Gambar 11.24 : Nameplate Trafo Arus Gambar 11.25 : Keterangan nameplate Trafo Arus Tegangan nominal : 0,5 3 6 kV Ratio arus : 300 A 5 A Arus thermal : 6 kA Arus dinamik : 15 kA Daya trafo : 30- 60 VA Presisi pengukuran : 0,5 – 1,0 110 TEKNIK DASAR LISTRIK TELEKOMUNIKASI Frekuensi : 50 Hz Trafo arus dalam bentuk portabel untuk kebutuhan pemeriksaan atau pemeliharaan dipakai jenis tang amper dengan sistem digital gambar 11.26. Cara penggunaannya sangat praktis, tekan tang amper masukkan kesalah satu kabel phasa yang akan diukur, periksa batas ukurnya dan penunjukan amper terbaca secara digital. Tang amper juga dapat mengukur daya listrik KW-meter dengan menghubungkan kabel clip-on tegangan ke phasa R, S, T dan N. Tang amper sangat bermanfaat untuk mengukur arus beban tiap-tiap phasa untuk mengetahui keseimbangan arus. Arus beban yang tidak seimbang berpotensi merusak alat listrik. Dengan metode tertentu tang amper bisa digunakan untuk melacak jika terjadi pencurian listrik yang disengaja. Gambar 11.26 : Aplikasi Trafo arus sebagai meter potable 111 TEKNIK DASAR LISTRIK TELEKOMUNIKASI

11.3 Rangkuman