116
TEKNIK DASAR LISTRIK TELEKOMUNIKASI
jelaskan ketika terjadi beban tidak seimbang pada salah satu phasanya.
12. Ada tiga tapping sesuai nameplate, yaitu pada tegangan 20.800 V, tegangan 20.000 V dan tegangan 19.200 V. Jelaskan cara
kerja tapping dan mengapa tapping dilakukan pada trafo distribusi. 13. Dua buah trafo distribusi 3 phasa akan dihubungkan paralel,
sebutkan syarat agar kedua trafo dapat diparalelkan dan jelaskan prosedur paralel dengan menggunakan gambar pengawatan
kedua trafo tsb.
11.7 Lembar Kerja
Percobaan I Transformator Tanpa Beban Tujuan Praktek
Setelah melakukan praktek diharapkan peserta didik dapat:
1. Membaca gambar rangkaian percobaan transformator 1 fasa tanpa beban.
2. Trampil memasang rangkaian percobaan transformator 1 fasa tanpa beban secara baik dan benar.
3. Trampil melakukan percobaan pengukuran transformator 1 fasa tanpa beban sesuai dengan skema yang diberikan.
4. Trampil menentukan parameter dari trafo seperti nilai R
c
, X
m
dan Z setelah melakukan percobaan.
5. Trampil dan mampu menjelaskan parameter dari trafo yang diukur.
Landasan Teori
Pengukuran beban nol pada transformator adalah bertujuan untuk mendapatkan harga parameter dari transformator tersebut, seperti nilai R
c
tahanan rugi besi, X
m
reaktansi pemaknetan serta nilai Z impedansi
117
TEKNIK DASAR LISTRIK TELEKOMUNIKASI
beban nol. Pada percobaan ini kita akan mengukur besar tegangan, arus, dan daya pada saat sisi sekunder tidak dihubungkan dengan beban
terbuka. Sedangkan sisi primer dipasang alat ukur seperti voltmeter, Ampermeter dan Wattmeter. Seperti gambar 2.1
Gambar 2.1. Percobaan Trafo Beban Nol
Dari pengukuran akan diperoleh:Tegangan beban nol pada sisi primer V
1
Arus tanpa beban pada saat primer I
arus yang hanya dipakai oleh trafo. Daya tanpa beban pada sisi primer P
1
atau disebut P
Pengukuran trafo beban nol adalah pada saat primer dihubungkan dengan sumber tegangan sedangkan sekunder dibiarkan terbuka. Pada
kondisi ini dilakukan pengukuran terhadap arus yang mengalir disisi primer dan disebut I
, dan tegangan disisi primer yaitu V
1
disebut V serta
daya listrik pada sisi primer P
1
yang digunakan pada beban nol disebut P .
Pada saat sisi primer dialiri arus listrik maka sisi primer membangkitkan fluk maknet, dan fluk maknet ini akan membangkitkan
tegangan induksi disisi sekunder demikian juga disisi primer. Saat terjadi induksi maknet ini transformator akan bekerja terus menerus
membangkitkan fluk maknet melalui reaktansi pemaknetan X
m
sedangkan akibat dari proses pemaknetan ini akan terjadi rugi-rugi pada inti trafo
yang merupakan rugi-rugi panas dan sebanding dengan waktu yang digunakan, makin lama berarti trafo akan semakin panas dan sebanding
dengan waktu yang digunakan, makin lama berarti trafo akan semakin panas. Rugi panas ini disebut rugi Histeris dan arus eddy akibat adanya
arus pusar pada inti saat pemaknetan.
118
TEKNIK DASAR LISTRIK TELEKOMUNIKASI
Agar panas pada inti trafo dapat dieliminir maka dibuatlah inti trafo tersebut dari lapisan plat besi yang tipis sehingga ada celah udara pada
lapisan inti tersebut. Rugi panas ini akan timbul akibat adanya arus I yang mengalir pada lilitan trafo melalui hambatan R secara terus
menerus sehingga rugi panas ini dapat dinyatakan sebagai daya P
1
yang hilang sebesar I
2
R watt. Sehingga dengan data tersebut dapat dihitung parameter trafo dengan
rumus berikut:
�
�
=
�
� �
�
�
�
�
=
�
�
�
�
=
����
�
�
�
���
�� = �
� �
− �
� �
I. Alat dan Bahan
Tabel 2.1. Alat dan Bahan JOB II No
Uraian Materi Satuan
Vol Keterangan
1. Trainer Trafo 1 Fasa dan 3 Fasa
Tiap trafo 1 fasa dengan kemampuan: - Primer In 2 A tegangan 220 Volt frekuensi
50 Hz - Sekunder 4 A tegangan 110 Volt
frekuensi 50 Hz Autotrafo 1 fasa 2kVA tegangan output 0 -
250 Volt Unit
1
2. Kabel Jumper
Secukupnya 3.
Watt meter Buah
1 4.
Volt Meter 0 – 300 Volt
Buah 1
5. Amper Meter 0
– 500 mA Buah
1
119
TEKNIK DASAR LISTRIK TELEKOMUNIKASI
II. Rangkaian Percobaan
Gambar 2.2. Rangkaian Percobaan Trafo Beban Nol
III. Langkah Kerja
1. Siapkan semua bahan dan peralatan yang diperlukan. 2. Pasang instalasi seperti gambar 2.2, perhatikan semua terminal sambungan
dan pasang dengan baik. Posisi pengatur tegangan pada autotrafo posisi NOL
3. Periksakan rangkaian dengan instruktur praktikum, jika sudah benar
sambungkan dengan sumber tegangan. Ingat jika terjadi kerusakan akibat kelalaian yang menyebabkan peralatan rusak atau terbakar,
harus diganti oleh yang bersangkutan atau grup yang praktikum.
4. Lakukan percoaan sesuai data pada tabel percobaan, atur tegangan dengan memutar pengatur pada autotrafo kemudian catat pada tabel
percobaan tersebut. 5. Selesai percobaan buka kembali rangkaian percobaan.
6. Rapikan dan bersihkan semua ruangan, dan kembalikan semua peralatan ketempat semula.