Stadia Morula Stadia Blastula Stadia Gastrula

53 belakang berkurang jumlahnya. Faktor lain adalah intensitas cahaya, cahaya yang kuat dapat menyebabkan laju penetasan yang cepat, kematian dan pertumbuhan embrio yang jelek serta pigmentasi yang banyak berakibat pada terganggunya proses penetasan. Effendi, 1978 mengatakan pembelahan pertama adalah meridional dan menghasilkan dua blastomer yang sama. Pembelahan kedua adalah juga meridional tetapi arahnya tegak lurus pada dua blastomer pembelahan pertama dan menghasilkan empat sel yang sama besar. Pembelahan ketiga adalah equatorial menghasilkan 8 sel. Pembelahan ke empat adalah vertikal dari pembelahan pertama dan menghasilkan 16 sel.

2. Stadia Morula

Stadia morula dimulai saat pembelahan mencapai 32 sel. Pada saat ini ukuran sel mulai beragam. Sel membelah secara melintang dan mulai membentuk formasi lapisan kedua secara samar pada kutub anima. Stadia morula berakhir apabila pembelahan sel sudah menghasilkan blastomer yang ukurannya sama tetapi ukurannya lebih kecil

3. Stadia Blastula

Stadia blastula dicirikan dua lapisan yang sangat nyata dari sel-sel datar menbentuk blastocoel dan blastodisk berada di lubang vegetal berpindah menutupi sebagian besar kuning telur. Pada proses ini tropoblas terletak diantara kuning telur dan sel-sel blastoderm dan membungkus semua kuning telur. Tropoblas yang berasal dari blastomer-blastomer paling tepi dan luar akan mebentuk lapisan yang terlibat dalam penggunaan kuning telur. Menurut Effendi 1978 blastula awal ialah stadia blastula dimana sel- selnya terus mengadakan pembelahan dengan aktif sehingga ukuran sel- selnya semakin menjadi kecil. Pada stadia blastula ini terdapat dua macam 54 sel yaitu sel formatif dan non formatif. Sel formatif masuk ke dalam komposisi tubuh embrionik, sedangkan sel non formatif sebagai tropoblas yang ada hubungannya dengan nutrisi embrio.

4. Stadia Gastrula

Gastrulasi erat hubungannya dengan pembentukan susunan syaraf neorulasi , penjelmaan bentuk primitif dan merupakan periode kritis perkembangan. Pada ikan teleostei mula mula terjadi penebalan di seluruh tepi blastodisk, dengan demikian terbentuk suatu lingkaran seperti cincin yang disebut cincin kecambah germ ring . Di tepi caudal cakram kecambah, penebalan cincin lebih menonjol dan meluas ke arah dalam menuju pusat cakram kecambah. Cincin kecambah posterior yang keadaannya lebih tebal disebut perisai cincin kecambah. Gastrulasi berakhir apabila kuning telur sudah tertutup oleh lapisan sel. Dan beberapa jaringan mesoderm yang berada sepanjang kedua sisi notochorda disusun menjadi segmen-segmen yang disebut somit, yaitu ruas yang terdapat pada embrio.

5. Stadia Organogenesis