HUBUNGAN ANTARA LAMA MENSTRUASI, JUMLAH DARAH MENSTRUASI, KONSUMSI ZAT BESI DAN KONSUMSI PROTEIN (SUSU KEDELAI) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA MAHASISWI S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(1)

i

HUBUNGAN ANTARA LAMA MENSTRUASI, JUMLAH DARAH MENSTRUASI, KONSUMSI ZAT BESI DAN KONSUMSI PROTEIN (SUSU

KEDELAI) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA MAHASISWI S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh:

EMY HARIANTI AKBAR NIM. 201010420311026

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014


(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA LAMA MENSTRUASI, JUMLAH DARAH MENSTRUASI, KONSUMSI ZAT BESI DAN KONSUMSI PROTEIN ( SUSU

KEDELAI) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA MAHASISWI S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG

SKRIPSI Disusun Oleh : EMY HARIANTI AKBAR

NIM. 201010420311026 Diujikan

Pada Tanggal 8 April 2014

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom NIP. UMM. 112.0309.0405 Penguji I,

Tri Lestari H, M.Kep, Sp. Mat NIP. UMM. 112.9311.0304

Penguji II,

Ledy Martha A, S.Kep., Ns., M.Kes NIDN. 0525038202

Penguji III,

Tutu April A, S.Kep, M.Kes NIDN. 0725038204

Penguji IV,

Erma Wahyu M, S.Kep., Ns., M.si NUPN.9907002057


(3)

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : EMY HARIANTI AKBAR NIM : 201010420311026

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Hubungan Lama Menstruasi, Jumlah Darah Menstruasi, Konsumsi zat Besi dan Konsumsi Protein ( Susu Kedelai ) Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, Maret 2014 Yang Membuat Pernyataan

Emy Harianti Akbar NIM. 201010420311026


(5)

v

“Motto”

Jangan pernah menyerah, tetap

semangat dan berdoa

Pasti ada setitik harapan yang

menunggu mu di balik kegelapan


(6)

vi

LEMBAR PERSEMBAHAN

Puji syukur atas karunia yang telah Kau berikan ya Allah, terima kasih atas kesabaran, kekuatan, keihlasan, kelancaran dan kemudahan yang Engkau berikan kepada ku selama ini sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini. Karya tulis yang sederhana dan penuh dengan ketidak sempurnaan ini saya persembahkan buat orang-orang yang aku sayang dan orang-orang yang berjasa buat hidup saya selama ini.

 BAPAK, MAMAK ku tercinta dan tersayang, dua sosok orang yang

sudah membesarkan dan merawat ku dengan penuh kasih sayang dan selalu mendoakan ku dan selalu berjuang untuk ku tanpa mengenal lelah agar aku bisa menjadi seseorang yang berilmu dan sukses dalam menjalani hidup. TERIMA KASIH MAMAK, BAPAK atas dukungan, doa, semangatnya selama ini hingga emy bisa menyelesaikan perkuliahan ini dan mendapat gelar sarjana. Emy bangga jadi putri kalian, emy sayang kalian BAPAK, MAMAK, I LOVE U MAMAK, BAPAK I’M GONNA MAKE YOU PROUND.

 Buat adek EMA dan adek RIZA terima kasih atasa doa, dukungan dan

semangat kalian selama ini, sehingga mbak emy dapat menyelesaikan skripsi mbak emy, mbak emy sayang kalian, love you my little sister and little brother. Tetap jadi adek yang terbaik dan tersayang ya buat mbak emy.

 Buat Bu Tri dan Bu Ledy terima kasih banyak sudah mau membimbing

saya dengan penuh kesabaran dan keihlasan untuk member ku masukan dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa sehingga saya bisa menyelesaikan tugas akhir ini.

Buat bebeh alias Dayat terimakasih ya selama ini sudah bantuin emy

nyelesain skripsi, terimakasih sudah mau direpotin sama emy, minta dianter kesana kemari ,dimarah2in kalau lagi stress mikirin skripsi, tak lelahnya kamu memberikan semangat dan doa buat emy ketika emy mulai putus asa dan merasa sangat malas, tetap jadi bebeh yang seperti ini, terus jadi yang terbaik.

 Buat sahabat-sahabat ku KAK ATMA, IDA, NAMIRA DAN DOWEQ

terimakasih atas dukungan, doa dan perhatian kalian semua selama ini, waktu emy lagi sedih, putus asa kalian selalu memberikan semangat, I love u full buat kalian semua. Buat Kak atma, tetap jadi


(7)

vii

kakak dan sahabat emy yang dewasa dan keibuan yak k, jangan suka marah-marah ya, trus jangan sering tidur terus, makasi kk, buat semangat dan bantuannya selama ini. Buat Ida, tetap jadi sahabat yang baik, yang rajin dan jangan suka bilang terserah terus gak urus lagi ya da. Buat namira, tetap jadi sahabat yang supel ya, terus jangan suka ngebuli emy lagi ya mirot. Buat dowek, tetap jadi sahabat emy yang lucu, yang gokil, yang suka teraktir. Makasi buat kalian semua sahabat-sahabat ku, emy gak akan pernah ngelupain kalian semua, semua kita semua menjadi orang yang sukses.

 Buat temen2 PSIK A terimakasih juga atas dukungan dan

semangatnya, makasi sudah memberikan kenangan terindah buat emy selama perkuliahan. Emy selalu merindukan kalian semua.

Buat keluarga emy semuanya yang emy gak bisa sebutin satu persatu,

terimakasi atas dukungan dan doa kalian sampai emy bisa seperti sekarang. Buat amank, makasi sudah bantuin emy bikin poster, buat kk Irma, makasi kk sudah dimau direpotin waktu ngolah data, sudah mau ditanyak2 lewat bbm kalau emy lagi bingung,


(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Hubungan Antara Lama Menstruasi, Jumlah Darah Menstruasi, Konsumsi Zat Besi Dan Konsumsi Protein (Susu Kedelai) Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswi S1 keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

2. Nurul Aini, M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Tri Lestari Handayani, M. Kep., Sp. Mat, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ledy Martha A, S.Kep, Ns, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

5. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan moril dan materil bagi terselesaikanya skripsi ini.


(9)

ix

6. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah senantiasa membimbing dan memberikan ilmunya.

7. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi ijin dalam penelitian ini.

8. Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Angkatan 2010 yang berkenan menjadi responden.

9. Teman-teman PSIK A 2009 dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Malang, Maret 2014


(10)

x

Hubungan Antara Lama Menstruasi, Jumlah Darah Menstruasi, Konsumsi Zat Besi, Konsumsi Protein (Susu Kedelai) Dengan Kejadian Anemia Pada

Mahasiswi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Emy Harianti Akbar1, Tri Lestari H. M.Kep. Sp.Mat 2, Ledy Martha A.S.Kep.M.Kes 3 ABSTRAK

Latar Belakang: Wanita usia subur termasuk golongan yang menderita anemia karena mengalami menstruasi setiap bulannya. Apabila pendarahan selama menstruasi banyak dan lebih lama, maka jumlah besi yang hilang cukup besar, dan kekurangan konsumsi zat besi serta protein (susu kedelai) akan mengakibatkan anemia karena berpengaruh terhadap pembentukan hemoglobin dalam darah. Dampak anemia pada wanita adalah : menurunkan daya tahan tubuh, menurunkan produktivitas kerja, menurunkan kebugaran, menurunkan kemampuan dan konsentarsi belajar, mengakibatkan mudah terserang penyakit dan mengakibatkan muka pucat. Wanita usia subur sebaik nya memperbaiki pola konsumsi dengan mengkonsumsi beragam makanan bergizi terutama untuk meningkatkan penyerapan zat besi pada saat menstruasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara lama menstruasi, jumlah darah menstruasi, konsumsi zat besi dan konsumsi protein (susu kedelai) dengan kejadian anemia.

Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian Non Eksperimen dengan rancangan penelitian Cross sectional dan bersifat retrospektif. Penelitian ini dilakukan pada 44 responden di Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2014. Subjek penelitian adalah remaja usia 21 - 24 tahun. Diambil dengan metode purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi SPSS dengan menggunakan uji regresi logistik ganda.

Hasil: Hasil analisis pada variabel lama menstruasi, jumlah darah menstruasi, konsumsi zat besi, konsumsi protein (susu kedelai) dengan kejadian anemia didapatkan nilai signifikasi sebesar 0.033, 0.045, 0.024 dan 0.044. Nilai signifikasi tersebut lebih kecil dari

< 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.

Kesimpulan: Ada hubungan Antara lama menstruasi, jumlah darah menstruasi, konsumsi zat besi, konsumsi protein (susu kedelai) dengan kejadian anemia pada mahasiswi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Kata Kunci: Lama menstruasi, Jumlah darah menstruasi, Konsumsi zat besi, Konsumsi protein (susu kedelai), Kejadian anemia.

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dosen Program Studi Ilmu Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dosen Program Studi Ilmu Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.


(11)

xi

The Relationships Between Duration Of Menstruation, Amount Of Menstruation Blood, Iron Substance Consumption, Protein (Soy Bean Milk)

Consumption With Anemia Occurrence At Female Students Of Bachelor Nursing Program Health Science Faculty Muhammadiyah Malang University Emy Harianti Akbar1, Tri Lestari H. M.Kep. Sp.Mat 2, Ledy Martha A. S.Kep.M.Kes 3

ABSTRACK

Background: Productive women suffer anemia because have menstruation every month.If mount of blood while menstruation is very much and the duration of menstruation is very long. So amount of iron will lose much enough. And lack of iron consumption and protein (soy bean milk) consumption will cause anemia because affect with making hemoglobin in blood. The effects of anemia to women are the low of immunity, decrease work production, decrease freshness, decrease of ability and study concentration, will cause easy to get sick and pale face. Productive women must be make up pattern consumption with consume variety nutritious food for increasing getting iron substance when menstruation. The purpose of this analysis is to analyze the relation between menstruation duration, amount of menstruation blood, and iron substance consumption, and protein (soy bean milk) consumption with anemia occurrence.

Analysis Method: Analysis design is used analysis non experiment with cross sectional analysis and retrospective, this analysis use 44 respondents at Muhammadiyah Malang University. This research conducted on March 2014. The subject of analysis is young ladies 21-24 years old. The analysis takes with purposive sampling method. Analyze data use computer SPSS system with using regressing logistic double experiment.

The Result: The result of analysis at variable duration of menstruation, amount of menstruation blood, iron substance consumption, and protein (soy bean milk) consumption with anemia occurrence, gets a significant mark 0.033, 0.045, 0.024 and 0.044. That significant mark is smaller than a < 0.05, so, the conclusion H0 is refused and H1 is receivable.

The Conclusion: There are relationships between duration of menstruation, amount of menstruation blood, iron substance consumption, and protein (soy bean milk) consumption with anemia occurrence at students of Bachelor nursing program Muhammadiyah Malang University.

Key words: Menstruation blood, amount of blood, iron substance consumption, Protein (soy bean milk) consumption, anemia occurrence.

1. Students of nursing science program, health science faculty, Muhammadiyah Malang University.

2. Lecture of health science study program, Muhammadiyah Malang University. 3. Lecture of health science study program, Muhammadiyah Malang University.


(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Persetujuan Keaslian Penelitian ... iv

Motto ... v

Lembar Persembahan ... vi

Kata Pengantar ... viii

Abstrak ... x

Abstract ... xi

Daftar Isi ... xii

Daftar Tabel ... xv

Daftar Gambar ... xvi

Lampiran ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Bagi Mahasiswi S1 Keperawatan ... 6

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan ... 7

1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 7

1.5 Keaslian Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Konsep Menstruasi ... 9

2.1.1 Definisi ... 9

2.1.2 Siklus Menstruasi ... 9

2.1.3 Perubahan Histologik Pada Endometrium Dalam Siklus Menstruasi ... 10

2.1.4 Perubahan Fisik dan Psikologis Selama Menstruasi ... 11

2.1.5 Hormon yang Mempengaruhi Menstruasi ... 13

2.1.6 Patofisioligi Menstruasi ... 14

2.1.7 Lama Menstruasi ... 16

2.1.8 Jumlah Darah Menstruasi ... 17

2.2 Konsep Zat besi ... 19

2.2.1 Pengertian zat besi ... 19

2.2.2 Fungsi Zat Besi ... 19

2.2.3 Metabolisme besi dalam tubuh ... 20

2.2.4 Sumber Dan Kebutuhan Zat Besi ... 21

2.2.5 Suplementasi Zat Besi (fe) ... 22

2.3 Konsep Protein ... 24

2.3.1 Defenisi Protein ... 24

2.3.2 Fungsi protein ... 24


(13)

xiii

2.3.4 Metabolisme protein... 25

2.3.5 Konsep Susu ... 25

2.3.6 Susu kedelai ... 26

2.3.7 Manfaat susu kedelai ... 27

2.4 Konsep Hemoglobin (Hb) ... 28

2.4.1 Pengertian Hemoglobin (Hb) ... 28

2.4.2 Pembentukan Hemoglobin (Hb) ... 29

2.4.3 Struktur Hemoglobin (Hb) ... 31

2.4.4 Kadar Hemoglobin (Hb) ... 32

2.4.5 Penetapan kadar hemoglobin ... 32

2.4.6 Kegunaan Hemoglobin (Hb) ... 33

2.4.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Hb ... 34

2.4 Konsep Anemia ... 36

2.5.1 Definisi ... 36

2.5.2 Prevalensi Anemia ... 37

2.5.2 Gejala-Gejala Anemia ... 37

2.5.3 Klasifikasi Anemia ... 37

2.5.4 Derajat Anemia ... 38

2.5.5 Tanda dan Gejala ... 38

2.5.6 Dampak Anemia ... 39

2.5.8 Anemia Defesiensi Besi ... 40

2.5.9 Etiologi Anemia Defesiensi Besi ... 40

2.5.10 Pencegahan Anemia ... 41

2.6 Hubungan lama menstruasi dan jumlah darah menstruasi dengan kejadian anemia ... 42

2.7 Hubungan Konsumsi Zat besi dengan kejadian anemia ... 44

2.8 Pengaruh protein (susu kedelai) dengan kejadian anemia ... 45

BAB III KERANGKA KONSEP ... 50

3.1 Kerangka Konsep ... 48

3.2 Hipotesis ... 50

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 51

4.1 Desain Penelitian ... 51

4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling ... 53

4.2.1 Populasi Penelitian ... 53

4.2.2 Teknik Sampling ... 54

4.2.3 Sampel ... 54

4.3 Variabel Penelitian ... 54

4.3.1 Variabel Bebas (Independen) ... 54

4.3.2 Variabel Tergantung (Dependen) ... 54

4.4 Definisi Operasional ... 55

4.5 Instrumen Penelitian ... 56

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 57

4.7 Metode Pengumpulan Data ... 57

4.8 Cara pengolahan data ... 58

4.9 Tahapan Penelitian ... 60

4.10 Teknik Analisa dan Pengolahan Data ... 60

4.11 Analisa Data ... 62

4.11.1 Analisis Univariat ... 62


(14)

xiv

4.11.3 Analisis Multivariat ... 63

4.12 Etika Penelitian ... 64

4.13.1 Otonomy (autonomy) ... 64

4.13.2 Kerahasian (confidentiality) ... 64

4.13.3 Lembar Persetujuan (InformedConsent) ... 65

4.13.4 Keadilan ... 65

4.13.5 Berbuat Baik ... 65

4.13.6 Tidak Merugikan (non meleeficience) ... 65

4.13.7 Menepati Janji (fidelity)... 66

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 69

5.1 Hasil Penelitian ... 69

5.1.1 Data Umum ... 69

5.1.2 Data Khusus ... 70

5.2 Analisa Data Bivariat ... 74

5.2.1 Hubungan Antara Lama Menstruasi Dengan Kejadian Anemia .... 74

5.2.2 Hubungan Antara Jumlah Darah Menstruasi Dengan Kejadian Anemia ... 75

5.2.3 Hubungan Antara Konsumsi Zat Besi Dengan Kejadian Anemia ... 76

5.2.4 Hubungan Antara Konsumsi Protein (susu kedelai) Dengan Kejadian Anemia ... 77

5.3 Analisa Data Multivariat ... 78

BAB VI PEMBAHASAN ... 80

6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 80

6.1.1 Karakteristik Usia ... 80

6.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menstruasi ... 81

6.1.3 Karakteristik Responden Berdasar Jumlah Darah Menstruasi ... 83

6.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Konsumsi Zat Besi ... 83

6.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Konsumsi Protein (Susu Kedelai) ... 85

6.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Kejadian Anemia ... 86

6.1.5 Hubungan Antara Lama Menstruasi Dengan Kejadian Anemia .... 87

6.1.6 Hubungan Jumlah Darah Menstruasi Dengan Kejadian Anemia .. 89

6.1.7 Hubungan Antara Konsumsi Zat Besi Dengan Kejadian Anemia ... 91

6.1.7 Hubungan Konsumsi Protein (Susu Kedelai) Dengan Kejadian Anemia ... 95

6.2 Hubungan Antara Lama Menstruasi, Jumlah Darah Menstruasi, Konsumsi Zat Besi dan Konsumsi Protein (susu kedelai) Dengan Kejadian Anemia ... 97

6.3 Batasan penelitian ... 98

6.4 Implikasi Keperawatan ... 99

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 100

7.1 Kesimpulan... 100

6.2 Saran ... 101

Daftar Pustaka ………. 102


(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Nilai besi berbagai bahan makanan (gram/100 gram) ... 23

2.2 Komposisi gizi susu kedelai cair dan susu sapi (dalam 100 gram) ... 28

2.3 Batas Kadar Hemoglobin ... 33

2.4 Batas Normal Kadar Hemoglobin Setiap Kelompok Umur ... 34

4.1 Definisi Operasional ... 57

5.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden di Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2014 ... 70

5.2.1 Distribusi Frekuensi Sampel Menurut Lama Menstruasi Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2014 ... 76

5.2.2 Distribusi Frekuensi Sampel Menurut Jumlah Darah Menstruasi Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2014 ... 77

5.2.3 Distribusi Frekuensi Sampel Menurut Konsumsi Zat Besi Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2014 ... 78

5.2.4 Distribusi Hubungan Konsumsi Protein (Susu Kedelai) Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2014 ... 79

5.3 Pengujian Hubungan Antara Lama Menstruasi, Jumlah Darah Menstruasi, Konsumsi Zat Besi dan Konsumsi Protein (Susu Kedelai) Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2014 ... 78


(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Pembentukan Hemoglobin ... 31 2.2 Polipeptida (rantai Hb dan ) ... 31 4.1 Kerangka skematik tentang hubungan antara lama menstruasi,jumlah darah

menstruasi konsumsi zat besi dan protein terhadap kadar hb pada mahasiswi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang. ... 54 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan lama menstruasi di Universitas

Muhammadiyah Malang pada bulan Maret 2014 ... 71 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan jumlah darah menstruasi di

Universitas Muhammadiyah Malang pada bulan Maret 2014 ... 71 5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan konsumsi zat besi di Universitas

Muhammadiyah Malang pada bulan Maret 2014 ... 72 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan konsumsi protein (susu kedelai) di

Universitas Muhammadiyah Malang pada bulan Maret 2014 ... 73 5.5. Karakteristik Responden Berdasarkan kejadian anemia di Universitas


(17)

xvii LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 ... 107

Lampiran 2 ... 114

Lampiran 3 ... 116

Lampiran 4 ... 118

Lampiran 5 ... 120

Lampiran 6 ... 122

Lampiran 7 ... 124

Lampiran 8 ... 125

Lampiran 9 ... 128

Lampiran 10 ... 129

Lampiran 11 ... 130

Lampiran 12 ... 131

Lampiran 13 ... 132

Lampiran 14 ... 133


(18)

xviii

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S, 2003, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Gramedia.

Almatsir. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, cetakan ke VII. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Andriana, Dewi dan Sumarmi, Sri. 2006. Hubungan Konsumsi Protein Hewani dan Zat Besi Dengan Kadar Hb Balita Usia 13-36 bulan. Surabaya: Unit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

Arifin, Sri. 2013. Hubungan Asupan Zat Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Anak Sekolah Dasar Di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Manado : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedoteran Universita Sam Ratulangi Manado.

Arisman, MB. 2002. Buku Ajar Ilmu Gizi:Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC. Ariman, 2004. Gizi Dalam Daur Hidup. Jakarta : EGC

Ariyatni. 2008. Hubungan Menstruasi Dengan Konsentrasi Hemoglobin. Surakarta: Unit Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Bakta, I Made. 2007. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC.

Briawan, dkk. 2001. Efek Suplementasi Fe, Asam Folat Dan Vitamin B 12 Terhada Peningkatan Kadar Hb Pada Pekerja Wanita. Semarang : Program Pasca Sarjana Iniversitas Diponegoro.

Budimarwanti, C. 2004. Komposisi dan Nutrisi Pada Susu Kedelai. Yogjakarta : Staf Pengajar Judik Kimia FMIPA UNY.

Cunningham, Garry F., et al. 2006. Obstetri Williams. Jakarta : EGC.

De Mayer, E.M. 2003. Pencegahan dan Pengawasan Anemia Defisiensi Besi.

Depkes RI, 2005. Gizi Dalam Angka Sampai Dengan Tahun 2003. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Direktorat Gizi Masyarakat.

Evelyn, C. Pearce. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT. Gramedia Jakarta : Widya Medika.. Jakarta.

Fauziah, Dewi. 2011. Hubungan Antara Pola Menstruasi dan Konsumsi Zat Besi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di SMA Informatika Ciamis. Tasikmalaya : Program Studui Epidemiologi dan Penyakit Tropik Universitas Siliwangi Tasikmalaya.

Fatimah, Siti. 2011. Pola Konsumsi Dan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Sulawesi Selatan : Bagian Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin.


(19)

xix

Fajar, G. 2012, Pengaruh Pemberian Nutrisi Kedelai (Glycine max L. Merr) Terhadap

Peningkatan Kadar Hemoglobin (Hb) Tikus Starin Wistar Anemia (Induksi Pakan Nasi Aking), Skripsi Starata Satu, Universitas Muhammadiyah Malang.

Gibson, Jhon. 2002. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat. Jakarta : EGC

Guyton, AC, dan Hall, JE. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. EGC : Jakarta. Ganong, William. F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Terjemahan Brahm U. Pendit…(et

al). Jakarta: EGC.

Gunatamaningsih. 2007. Hubungan Antara Konsumsi Zat Besi Dengan Kejadian Anemia Pada Pekerja Wanita. Jakarta : Universita Negeri syarif Hidayatullah Jakarta.

Handayani. 2007. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia Remaja Putri Aliyah Madrasah Negeri 2 Bogor. Jakarta : Unit Ilmu Kesehatan

Masyarakat Universita Negeri syarif Hidayatullah Jakarta.

Heffner Linda, Schust Danny. 2008. Sistem Reproduksi. Surabaya: Erlangga.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika.

Ikhmawati, dkk. 2013. Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Anemia Dan Kebiasan Makan Terhadap Kadar Hb Pada Remaja Putri Di Asrama SMA MTA Surakarta. Surakarta: Unit Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Istiqomah, Nur. 2009. Hubungan Tingkat Kecukupan Protein, Besi dan Vitamin C dengan Kadar Hemoglobin Pada Laki-laki Vegetarian. Semarang : Unit S1 Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Krisno. Budiyanto. 2002. Gizi dan Kesehatan. Malang : UMM Press

Khasanah, Nur.2003. Hubungan Status Protein, Besi, Seng, Vitamin A, Folat Dan Anthropometri Ibu Hamil Trimester II Dengan Bayi Berat Lahir Rendah. Semarang : Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

Kumala S, 2009, Pengaruh Konsentrasi Sari Kedelai (Glycine max L. Merr) Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin (Hb) Dara Tikus Putih (Rattus Novergicus), Skripsi Starata Satu, Universitas Muhammadiyah Malang.

Maesaroh. 2007. Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Zat Besi dan Hubungannya Dengan Kadar Hb Pada Santri Remaja Putri. Semarang: Unit S1 Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Manuba, Ida Bagus Gede. 2004. Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Gynekologi. Jakarta : ECG.

Manuba, Ida Bagus Gede. 2009. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi Dan Keluarga Berencana. Jakarta : ECG.

Maulana, Mirza. 2008. Panduan Lengkap Kehamilan: Memahami Kesehatan Reproduksi, Cara Menghadapi Kehamilan, dan Kiat Mengasuh Anak. Yogyakarta : Katahati.


(20)

xx

Nawasin, Mawar. 2011. Hubungan Tingkat Konsumsi Protein, Zat Besi dan Status Anemia Dengan Prestasi Belajar. Malang : Program Studi D III Ilmu Gizi Politeknik Kesehatan Malang.

Nurlina dan Kiki. 2011. Hubungan Antara Pola Menstruasi Dan Konsumsi Zat Besi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di SMA Informatika Ciamis. Tasikmalaya : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Notoadmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metedologi Penelitian IlmuKonsep Dan Penerapan

Metedologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrument Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Prastika, Dewi. 2011. Hubungan Lama Menstruasi Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Remaja siswi SMAN 1 Wonosari. Surakarta: Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Rabe, Thomas. 2003. Buku Saku Ilmu Kandungan. Jakarta:Hipokrates.

Riantika, Liva. Nurma. 2012. Hubungan Antara Karakteristik Menstruasi dengan Kadar Hemoglobin pada SMA Negeri 2 Kepanjen. Malang : Program Studi D IV Kebidanan Universitas Widya Gama.

Silvi, 2011. Hubungan Kebiasaan Diet dan Tingkat Konsumsi Zat Gizi (Protein, Fe dan Vitamin C) Dengan Kadar Hb. Semarang: Unit S1 Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sunita Almatsier. 2004. Prinsip-prinsip Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia.

Tjiptaningdiyah, Restu. 2008. Penggunaan Susu Kedelai (Glyncine Max L. Merrill) dan Jenis Emulsifier Pada Es Krim. Surabaya : Universitas DR. Soetomo Surabaya.

Wahyuningsih, Dwi. 2010. Hubungan Intake Zat Besi (Fe), Inhibitor, dan Enchancer Dengan Kadar Hemoglobin Remaja Putri. Malang : Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Winkjosastro, G.H,. 2009. Fisiologi Janin dalam : Saifudin, A. B., Rachimhadhi, T., Wiknjosastro, G.H., penyunting. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo –ED.4, Cet.2. Jakarta : PT. Bina Pustaka.


(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anemia adalah suatu keadaan dimana komponen dalam darah, yakni hemoglobin (Hb) dalam darah atau jumlahnya kurang dari kadar normal. Di Indonesia prevalensi anemia pada remaja putri tahun 2006, yaitu 28%, pada wanita usia subur sebesar 26,9%, pada ibu hamil sebesar 40,1% dan pada balita sebesar 47,0% (Depkes RI, 2007). Terlihat angka prevalensi ibu hamil sebesar 40,1%, menunjukkan masih sangat besar angka kejadian anemia pada ibu hamil. Angka anemia pada kehamilan trimester I sebesar 3.8%, trimester II sebesar 13,6% dan pada trimester III sebesar 24,6% (Manuba, 2004). Maka dari hal itu diperlukan penanggulangan yang serius karena jika diabaikan akan mempengaruhi generasi yang mendatang. Anemia pada ibu hamil tidak hanya disebabkan karena kurangnya asupan gizi tetapi juga karena anemia yang diderita saat remaja (Manuba, 2006).

Salah satu penyebab anemia pada wanita adalah kehilangan darah saat menstruasi dan kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, protein, asam folat dan B12. Pada saat menstruasi terjadi pembuangan zat besi setiap menjalani siklus menstruasi setiap bulan, sehingga remaja putri lebih rentan terhadap anemia.

Volume darah yang keluar selama periode menstruasi normalnya berkisar antara 25 ml – 60 ml, sedangkan volume darah yang keluar lebih dari 80 ml terjadi pada golongan remaja yang mengalami waktu menstruasi yang lama. Pengeluaran darah dalam waktu yang lama ketika menstruasi menunjukkan kehilangan simpanan zat besi secara cepat sesuai dengan banyaknya darah yang keluar. Semakin lama


(22)

2

wanita mengalami menstruasi maka semakin banyak pula darah yang keluar dan semakin banyak kehilangan timbunan zat besi. Oleh karena itu wanita yang ketika mengalami menstruasi dalam waktu yang lama merupakan golongan yang lebih cendrung mengalami defesiensi besi (Arisman, 2004).

Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004 menyatakan bahwa prevalensi anemia defisensi besi pada remaja putri usia 10-18 tahun 57,1% dan usia 19-45 tahun 39,5% (Ryan, 2008). Defisiensi zat besi terjadi bila jumlah yang diserap untuk memenuhi kebutuhan tubuh terlalu sedikit. Ketidakcukupan dapat diakibatkan oleh kurangnya pemasukan zat besi dalam bahan makanan.

Zat besi di dalam tubuh bisa diperoleh melalui makanan hewani seperti daging, telur, ayam, dan ikan. Besi di butuhkan dalam tubuh untuk produksi hemoglobin. Besi juga merupakan mikronutrien esensial dalam memproduksi hemoglobin yang berfungsi menghantarkan oksigen dari paru-paru kejaringan tubuh. Kekurangan zat besi dalam tubuh dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan terjadinya anemia defesiensi besi, sehingga anemia defesiensi besi akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dan kandungan hemoglobin yang rendah (Bakta, 2006).

Zat gizi lain yang diperlukan dalam pembentukan hemoglobin adalah protein. Protein merupakan bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar dari tubuh sesudah air. Salah satu peranan esensial dari protein yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain adalah membangun serta memelihara sel-sel dari jaringan tubuh. Angka kecukupan protein pada wanita dewasa sebesar 48 mg/hari (Supariasa, 2010 ). Protein dalam tubuh manusia berperan sebagai pembentuk butir-butir darah


(23)

3

Protein dapat diperoleh melalui sumber pangan salah satunya adalah susu. Selain mengandung protein susu juga mengandung hampir semua zat-zat makanan seperti karbohidrat, kalsium, mineral dan vitamin. Protein dalam susu terdiri dari

kasein dan whey. Kasien terdiri atas empat jenis polipeptida. Whey terdiri dari serum albumin dan protein antimikroba yang berupa laktabumin (Edwars dalam Budimarwani, 2009). Susu terbagi menjadi 2 yaitu susu hewani dan susu nabati. Beberapa orang alergi terhadap susu hewani serta susu hewani dapat meningkatkan kadar kolesterol sehingga sebagian orang mulai mengkonsumsi susu nabati dalam bentuk susu kedalai sebagai pengganti susu hewani (Santoso, 1994).

Susu kedelai merupakan salah satu hasil olahan ekstraksi dari kedelai. Susu kedelai harganya lebih murah dari pada susu hewani dan dapat dibuat dengan teknologi dan peralatan sederhana sehingga semua orang dapat membuat sendiri di rumah. Protein susu kedelai memiliki susunan asam amino yang hampir sama dengan susu sapi sehingga susu kedelai sering digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi mereka yang alergi terhadap protein hewani. Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi, terurama kandungan proteinnya. Kandungan protein dalam susu kedelai yaitu sebesar 3,50 mg. Pemberian susu kedelai yang kaya akan protein, dimungkinkan juga akan memberikan cadangan yang disimpan dalam hati, limpa dan sumsum tulang untuk menyediakan kebutuhan akan protein, khususnya untuk pembentukan hemoglobin (Sudoyo, 2009).

Cara untuk mengetahui seseorang menderita anemia atau tidak yaitu dengan dilakukan pemeriksaan hemoglobin. Pemeriksaan hemoglobin dapat dilakukan dengan menggunakan metode sahli. Hasil pemeriksaan hemoglobin dapat digolongkan sebagai berikut : (1) Hb 11 gr% : tidak anemia, (2) Hb 9-10gr% : anemia ringan, (3) 7-8 gr% : anemia sedang, Hb <7 gr% : anemia berat ( Manuba, 2011).


(24)

4

Dampak anemia pada wanita dewasa muda adalah sebagai berikut menurunnya produktifitas, menurunnya konsentrasi, daya tahan tubuh akan menurun sehingga mudah terserang penyakit, menurunnya produksi energi dan akumulasi laktat dalam otot serta meningkatkan resiko pendarahan pada saat persalinan yang dapat menimbulkan kematian ibu (Bakta, 2006).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kim et al, pada tahun 1993 terhadap 1712 orang wanita yang berusia 18-44 tahun, ditemukan bahwa nilai rata-rata hemoglobin adalah paling rendah pada saat wanita menstruasi dan paling tinggi pada fase luteal. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Qomariah (2006) juga ditemukan bahwa ada hubungan antara pola haid dan konsumsi zat sumber penghambat penyerapan zat besi pada siswi SMU di Kecamatan Mauk Tanggerang. Penelitian yang dilakukan oleh Latif, dkk pada tahun 2005 prevalensi anemia remaja di Jawa Timur sebesar 54,49%. Dengan besarnya prevalensi anemia pada remaja putri di Jawa Timur maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai anemia di Jawa Timur.

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada mahasiswi di PSIK 7A Universitas Muhammadiyah Malang tahun ajaran 2012-2013 pada 45 orang. Didapatkan hasil 10 mahasiswi mengatakan terjadi pendarahan dalam jumlah banyak pada saat menstruasi hal ini diindikasikan dengan penggantian pembalut sebanyak 3 kali sehari selama menstruasi berlangsung, selain itu 10 mahasiswi tersebut memiliki siklus menstruasi yang lama yaitu lebih dari 8 hari. Sebanyak 10 mahasiswi tidak pernah mengkonsumsi supplement Fe selama menstruasi. Dari hasil wawancara Peneliti kepada 5 mahasiswi, didapatkan hasil tidak terbiasa mengkonsumsi susu saat menstruasi, hal ini dikarenakan mereka merasa mual apabila mengkonsumsi susu sapi saat menstruasi, dan sebagian darimereka juga mengatakan mengkonsumsi susu sapi


(25)

5

akan mengakibatkan alergi mereka kambuh dan mereka lebih menyukai mengkonsumsi susu kedelai dari pada susu sapi, meraka juga lebih memilih mengkonsumsi makanan cepat saji dan minuman-minuman bersoda. Hasil wawancara kepada 10 mahasiswi antara lain mengeluh pusing, mual, lemas saat mengalami menstruasi, serta didapatkan hasil mereka tidak pernah melakukan pemeriksaan kadar Hb pada saat menstruasi dan mengalami gejala tersebut, mereka juga mengatakan jarang mengkonsumsi sayuran terutama sayur bayam karena banyak dari mereka yang tidak suka mengkonsumsi sayur.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimanakah hubungan antara lama menstruasi, jumlah darah menstruasi, konsumsi zat besi dan protein (susu kedelai) dengan kejadian anemia pada Pada Mahasiswi Jurusan S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesahatan Universitas Muhammadiyah Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah HubunganAntara Lama Menstruasi dan Jumlah Darah Menstruasi, Konsumsi Zat Besi Dan Konsumsi Protein (Susu kedelai) Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswi Jurusan S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan Antara Lama Menstruasi, Jumlah Darah Menstruasi, Konsumsi Zat Besi Dan Konsumsi Protein (Susu Kedelai) Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswi Jurusan S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.


(26)

6

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi kejadian anemia pada Mahasiswi S1 Keperawatan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Mengidentifikasi lama menstruasi pada Mahasiswi S1 Keperawatan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Mengidentifikasi jumlah darah menstruasi pada Mahasiswi S1 Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

4. Mengidentifikasi konsumsi zat besi pada Mahasiswi S1 Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Mengidentifikasi konsumsi protein (susu kedelai) pada Mahasiswi S1

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Menganalisis hubungan antara lama menstruasi dan jumlah darah

menstruasi, konsumsi zat besi dan konsumsi protein (susu kedelai) dengan kejadian anemiapada Mahasiswi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Menganalisis daya hubungan faktor lama menstruasi dan jumlah darah

menstruasi, konsumsi zat besi, dan konsumsi protein (susu kedelai) dengan kejadian anemia pada Mahasiswi S1Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Mahasiswi S1 Keperawatan

Bagi semua mahasiswi perlu memperhatikan tentang menstruasinya mulai dari jumlah hari yang diperlukan saat menstruasi dan jumlah darah yang keluar saat terjadinya menstruasi agar tidak menyebabkan anemia. Mahasiswi dapat memperbaiki pola konsumsinya dengan mengkonsumsi beragam makanan


(27)

7

bergizi yang mengandung zat besi dan protein untuk membantu penyerapan zat besi dalam tubuh dan terutama saat mengalami menstruasi untuk mencegah terjadinya anemia, sehingga tidak menurunnya konsentrasi bejalar dan menurunnya kebugaran tubuh yang berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat memperkaya bahan bacaan tentang menstruasi, zat besi dan protein dan khususnya untuk mencegah terjadinya anemia yang lebih banyak pada wanita.

1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan penelitian selanjutnya dengan menambahkan variabel yang lain dengan populasi sampel yang lebih besar. 1.5 Keaslian Penelitian

Dining (2011) Efektifitas Penyuluhan Tentang Zat Besi (fe) Dan Protein Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Trimester III di UPTD Kesehatan Kepanjen Kidul Kota Blitar. Dalam hal ini Desain penelitian

adalah Quasi Experimental. Dari hasil penelitian di dapatkan rerata (mean) kadar Hb pre

penyuluhan 11,47 gr/dl dengan kadar Hb minimum 10 gr/dl, kadar Hb maksimum

13,8 gr/dl dan standart deviasi 1,11. Sedangkan rerata (mean) kadar Hb post

penyeluhan 11,73 gr/dl dengan kadar Hb minimum 10,2 gr/dl kadar Hb maksimum 13,3 gr/dl dan standart deviasi 0,838. Perbedaan dengan penelitian selanjutnya yaitu pengukuran kadar Hb tidak hanya dilakukan pada ibu hamil saja, tetapi pada remaja yang mengalami menstruasi juga sangat penting karena untuk mencegah terjadinya anemia. Asupan zat besi dan protein juga sangat penting bagi remaja yang mengalami menstruasi. Saran dari peneliti menggunakan penelitian terdahulu sebagai refrensi


(28)

8

untuk dapat mengukur kadar Hb serta hubungan dari mengkonsumsi Fe dan protein terhadap kadar Hb.

Prastika (2011) Hubungan Lama Menstruasi Dengan Kadar Hb pada Remaja

Siswi SMAN 1 Wonosari. Dalam hal ini desain penelitian menggunakan observasional

analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil sebanyak 30 siswi SMA 1 Wonosari. Hasil penelitian menggunakan hasil kali product-momen dari pearson didapatkan nilai p=0,000 (<0,05) dan r=0,624 (>0,361) dengan demikian dapat diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara lama menstruasi dengan kadar Hb pada remaja siswi SMA 1 Wonosari. Perbedaan dengan penelitian selanjutnya sampel yang digunakan berbeda serta terdapat 2 penambahan variable yaitu konsumsi supplement Fe dan susu kedelai terhadap kadar Hb.

Nurlina dan Kiki (2011) Hubungan Antara Pola Menstruasi Dan Konsumsi Zat Besi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di SMA Informatika Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian ini menyimpulkan rata siklus menstruasi responden 20,93 hari, rata-rata lama hari menstruasi responden adalah 9,04 hari, dan rata-rata-rata-rata kadar hemoglobin 11,27 gr/dl. Didapatkan hubungan antara siklus menstruasi dengan kejadian anemia (p=0,025 dan OR=4,54) dan konsumsi zat besi dengan kejadian anemia (P=0,000 dan OR=44,3). Perbedaan dengan penelitian selanjutnya sampel yang digunakan berbeda serta terdapat penambahan satu variabel yang diteliti terhadap kadar Hb. Saran dari peneliti kepada peneliti selanjutnya untuk memperbaiki pola konsumsi dengan mengkonsumsi makanan bergizi terutama untuk meningkatkan penyerapan zat besi pada saat menstruasi.


(1)

Protein dapat diperoleh melalui sumber pangan salah satunya adalah susu. Selain mengandung protein susu juga mengandung hampir semua zat-zat makanan seperti karbohidrat, kalsium, mineral dan vitamin. Protein dalam susu terdiri dari kasein dan whey. Kasien terdiri atas empat jenis polipeptida. Whey terdiri dari serum albumin dan protein antimikroba yang berupa laktabumin (Edwars dalam Budimarwani, 2009). Susu terbagi menjadi 2 yaitu susu hewani dan susu nabati. Beberapa orang alergi terhadap susu hewani serta susu hewani dapat meningkatkan kadar kolesterol sehingga sebagian orang mulai mengkonsumsi susu nabati dalam bentuk susu kedalai sebagai pengganti susu hewani (Santoso, 1994).

Susu kedelai merupakan salah satu hasil olahan ekstraksi dari kedelai. Susu kedelai harganya lebih murah dari pada susu hewani dan dapat dibuat dengan teknologi dan peralatan sederhana sehingga semua orang dapat membuat sendiri di rumah. Protein susu kedelai memiliki susunan asam amino yang hampir sama dengan susu sapi sehingga susu kedelai sering digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi mereka yang alergi terhadap protein hewani. Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi, terurama kandungan proteinnya. Kandungan protein dalam susu kedelai yaitu sebesar 3,50 mg. Pemberian susu kedelai yang kaya akan protein, dimungkinkan juga akan memberikan cadangan yang disimpan dalam hati, limpa dan sumsum tulang untuk menyediakan kebutuhan akan protein, khususnya untuk pembentukan hemoglobin (Sudoyo, 2009).

Cara untuk mengetahui seseorang menderita anemia atau tidak yaitu dengan dilakukan pemeriksaan hemoglobin. Pemeriksaan hemoglobin dapat dilakukan dengan menggunakan metode sahli. Hasil pemeriksaan hemoglobin dapat digolongkan sebagai berikut : (1) Hb 11 gr% : tidak anemia, (2) Hb 9-10gr% : anemia ringan, (3) 7-8 gr% : anemia sedang, Hb <7 gr% : anemia berat ( Manuba, 2011).


(2)

Dampak anemia pada wanita dewasa muda adalah sebagai berikut menurunnya produktifitas, menurunnya konsentrasi, daya tahan tubuh akan menurun sehingga mudah terserang penyakit, menurunnya produksi energi dan akumulasi laktat dalam otot serta meningkatkan resiko pendarahan pada saat persalinan yang dapat menimbulkan kematian ibu (Bakta, 2006).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kim et al, pada tahun 1993 terhadap 1712 orang wanita yang berusia 18-44 tahun, ditemukan bahwa nilai rata-rata hemoglobin adalah paling rendah pada saat wanita menstruasi dan paling tinggi pada fase luteal. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Qomariah (2006) juga ditemukan bahwa ada hubungan antara pola haid dan konsumsi zat sumber penghambat penyerapan zat besi pada siswi SMU di Kecamatan Mauk Tanggerang. Penelitian yang dilakukan oleh Latif, dkk pada tahun 2005 prevalensi anemia remaja di Jawa Timur sebesar 54,49%. Dengan besarnya prevalensi anemia pada remaja putri di Jawa Timur maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai anemia di Jawa Timur.

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada mahasiswi di PSIK 7A Universitas Muhammadiyah Malang tahun ajaran 2012-2013 pada 45 orang. Didapatkan hasil 10 mahasiswi mengatakan terjadi pendarahan dalam jumlah banyak pada saat menstruasi hal ini diindikasikan dengan penggantian pembalut sebanyak 3 kali sehari selama menstruasi berlangsung, selain itu 10 mahasiswi tersebut memiliki siklus menstruasi yang lama yaitu lebih dari 8 hari. Sebanyak 10 mahasiswi tidak pernah mengkonsumsi supplement Fe selama menstruasi. Dari hasil wawancara Peneliti kepada 5 mahasiswi, didapatkan hasil tidak terbiasa mengkonsumsi susu saat menstruasi, hal ini dikarenakan mereka merasa mual apabila mengkonsumsi susu sapi saat menstruasi, dan sebagian darimereka juga mengatakan mengkonsumsi susu sapi


(3)

akan mengakibatkan alergi mereka kambuh dan mereka lebih menyukai mengkonsumsi susu kedelai dari pada susu sapi, meraka juga lebih memilih mengkonsumsi makanan cepat saji dan minuman-minuman bersoda. Hasil wawancara kepada 10 mahasiswi antara lain mengeluh pusing, mual, lemas saat mengalami menstruasi, serta didapatkan hasil mereka tidak pernah melakukan pemeriksaan kadar Hb pada saat menstruasi dan mengalami gejala tersebut, mereka juga mengatakan jarang mengkonsumsi sayuran terutama sayur bayam karena banyak dari mereka yang tidak suka mengkonsumsi sayur.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimanakah hubungan antara lama menstruasi, jumlah darah menstruasi, konsumsi zat besi dan protein (susu kedelai) dengan kejadian anemia pada Pada Mahasiswi Jurusan S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesahatan Universitas Muhammadiyah Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah HubunganAntara Lama Menstruasi dan Jumlah Darah Menstruasi, Konsumsi Zat Besi Dan Konsumsi Protein (Susu kedelai) Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswi Jurusan S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan Antara Lama Menstruasi, Jumlah Darah Menstruasi, Konsumsi Zat Besi Dan Konsumsi Protein (Susu Kedelai) Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswi Jurusan S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.


(4)

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi kejadian anemia pada Mahasiswi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Mengidentifikasi lama menstruasi pada Mahasiswi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Mengidentifikasi jumlah darah menstruasi pada Mahasiswi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

4. Mengidentifikasi konsumsi zat besi pada Mahasiswi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Mengidentifikasi konsumsi protein (susu kedelai) pada Mahasiswi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 6. Menganalisis hubungan antara lama menstruasi dan jumlah darah

menstruasi, konsumsi zat besi dan konsumsi protein (susu kedelai) dengan kejadian anemiapada Mahasiswi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Menganalisis daya hubungan faktor lama menstruasi dan jumlah darah menstruasi, konsumsi zat besi, dan konsumsi protein (susu kedelai) dengan kejadian anemia pada Mahasiswi S1Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Mahasiswi S1 Keperawatan

Bagi semua mahasiswi perlu memperhatikan tentang menstruasinya mulai dari jumlah hari yang diperlukan saat menstruasi dan jumlah darah yang keluar saat terjadinya menstruasi agar tidak menyebabkan anemia. Mahasiswi dapat memperbaiki pola konsumsinya dengan mengkonsumsi beragam makanan


(5)

bergizi yang mengandung zat besi dan protein untuk membantu penyerapan zat besi dalam tubuh dan terutama saat mengalami menstruasi untuk mencegah terjadinya anemia, sehingga tidak menurunnya konsentrasi bejalar dan menurunnya kebugaran tubuh yang berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari. 1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat memperkaya bahan bacaan tentang menstruasi, zat besi dan protein dan khususnya untuk mencegah terjadinya anemia yang lebih banyak pada wanita.

1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan penelitian selanjutnya dengan menambahkan variabel yang lain dengan populasi sampel yang lebih besar. 1.5 Keaslian Penelitian

Dining (2011) Efektifitas Penyuluhan Tentang Zat Besi (fe) Dan Protein Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Trimester III di UPTD Kesehatan Kepanjen Kidul Kota Blitar. Dalam hal ini Desain penelitian adalah Quasi Experimental. Dari hasil penelitian di dapatkan rerata (mean) kadar Hb pre penyuluhan 11,47 gr/dl dengan kadar Hb minimum 10 gr/dl, kadar Hb maksimum 13,8 gr/dl dan standart deviasi 1,11. Sedangkan rerata (mean) kadar Hb post penyeluhan 11,73 gr/dl dengan kadar Hb minimum 10,2 gr/dl kadar Hb maksimum 13,3 gr/dl dan standart deviasi 0,838. Perbedaan dengan penelitian selanjutnya yaitu pengukuran kadar Hb tidak hanya dilakukan pada ibu hamil saja, tetapi pada remaja yang mengalami menstruasi juga sangat penting karena untuk mencegah terjadinya anemia. Asupan zat besi dan protein juga sangat penting bagi remaja yang mengalami menstruasi. Saran dari peneliti menggunakan penelitian terdahulu sebagai refrensi


(6)

untuk dapat mengukur kadar Hb serta hubungan dari mengkonsumsi Fe dan protein terhadap kadar Hb.

Prastika (2011) Hubungan Lama Menstruasi Dengan Kadar Hb pada Remaja Siswi SMAN 1 Wonosari. Dalam hal ini desain penelitian menggunakan observasional

analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil sebanyak 30 siswi SMA 1

Wonosari. Hasil penelitian menggunakan hasil kali product-momen dari pearson didapatkan nilai p=0,000 (<0,05) dan r=0,624 (>0,361) dengan demikian dapat diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara lama menstruasi dengan kadar Hb pada remaja siswi SMA 1 Wonosari. Perbedaan dengan penelitian selanjutnya sampel yang digunakan berbeda serta terdapat 2 penambahan variable yaitu konsumsi supplement Fe dan susu kedelai terhadap kadar Hb.

Nurlina dan Kiki (2011) Hubungan Antara Pola Menstruasi Dan Konsumsi Zat Besi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di SMA Informatika Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian ini menyimpulkan rata siklus menstruasi responden 20,93 hari, rata-rata lama hari menstruasi responden adalah 9,04 hari, dan rata-rata-rata-rata kadar hemoglobin 11,27 gr/dl. Didapatkan hubungan antara siklus menstruasi dengan kejadian anemia (p=0,025 dan OR=4,54) dan konsumsi zat besi dengan kejadian anemia (P=0,000 dan OR=44,3). Perbedaan dengan penelitian selanjutnya sampel yang digunakan berbeda serta terdapat penambahan satu variabel yang diteliti terhadap kadar Hb. Saran dari peneliti kepada peneliti selanjutnya untuk memperbaiki pola konsumsi dengan mengkonsumsi makanan bergizi terutama untuk meningkatkan penyerapan zat besi pada saat menstruasi.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kadar Protein dan Jumlah Sel CSF dengan Angka Kejadian Malfungsi VP Shunt di Rumah Sakit Haji Adam Malik

3 52 73

Pengaruh Lama Penyimpanan dan Media Pengencer Kuning Telur Dengan Madu Terhadap Kualitas Sperma Kambing Peranakan Etawah (PE)

1 61 52

Hubungan Jumlah Leukosit Darah Penderita Stroke Iskemik Akut Di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2010

4 68 70

Pengaruh Lama Penyangraian Dan Konsentrasi Minyak Kacang Terhadap Mutu Mentega Kacang (Peanut Butter)

7 57 85

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, STATUS GIZI, KONSUMSI ZAT BESI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN ANEMIA SAAT MENSTRUASI PADA MAHASISWI JURUSAN S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

0 10 28

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI PANGAN SUMBER PROTEIN, ZAT BESI, DAN VITAMIN C DENGAN KEJADIAN ANEMIA SISWA SEKOLAH DASAR

0 36 22

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI ZAT BESI DAN POLA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI Hubungan Tingkat Konsumsi Zat Besi Dan Pola Menstruasi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Smp Kristen 1 Surakarta.

0 2 16

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI ZAT BESI DAN POLA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI Hubungan Tingkat Konsumsi Zat Besi Dan Pola Menstruasi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Smp Kristen 1 Surakarta.

0 2 17

BAB I PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Konsumsi Zat Besi Dan Pola Menstruasi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Smp Kristen 1 Surakarta.

0 2 7

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Tingkat Konsumsi Zat Besi Dan Pola Menstruasi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Smp Kristen 1 Surakarta.

0 3 4