pengkajian dan pelayanan resep penelusuran riwayat penggunaan obat Pelayanan lnformasi obat PIO konseling visite

sediaan farmasi nonsteril untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Kegiatan produksi yang dilakukan adalah membuat akuades, H 2 O 2 3, NaCl 0,9 non steril , handscrub serta mengubah menjadi kemasan yang lebih kecil re-packing antara lain alkohol 96 dan 70, isodin povidon iodium, hydrexfirst aidcutisoft, talkum dan kloralhidrat. Pendistribusian perbekalan farmasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi di unit-unit pelayanan seperti: a. rawat inap terpadu Rindu, CMU dan COT, instalasi gawat darurat IGD dan Apotek I dan Apotek II. b. instalasi seperti instalasi diagnostik terpadu IDT, instalasi hemodialisis IHD, instalasi patologi anatomi IPA, instalasi patologi klinik IPK, dan instalasi radiologi. IPK telah memiliki kerja sama operasional KSO dengan pihak lain untuk reagen tertentu, namun untuk pengadaan reagen lain yang tidak termasuk KSO tetap dilakukan oleh instalasi farmasi. c. user lainnya seperti poli-poli rawat jalan.

4.2.3 Pokja Farmasi Klinis

a. pengkajian dan pelayanan resep

Apoteker telah melakukan pengkajian pelayanan resep untuk pasien rawat inap yang dilayani oleh apoteker di depo farmasi dan juga pada pasien rawat jalan yang dilayani oleh apotek I dan apotek II. Universitas Sumatera Utara

b. penelusuran riwayat penggunaan obat

Penelusuran riwayat penggunaan obat dilakukan pada saat visite oleh farmasi klinis, namun kegiatan ini tidak dilakukan kepada seluruh pasien di RSUP H. Adam Malik.

c. Pelayanan lnformasi obat PIO

Seluruh kegiatan PIO telah dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik. Untuk pasien rawat inap, PIO dilakukan oleh depo farmasi, sedangkan untuk pasien rawat jalan, dilakukan oleh apotek I dan apotek II, dan juga dilaksakan oleh seluruh pokja yang ada di IFRS. Salah satu kegiatan PIO yang telah dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik yaitu melalui penyuluhan. Penyuluhan dilaksanakan oleh farmasi klinis yang bekerja sama dengan PKMRS sebanyak empat kali dalam satu bulan, yaitu dua kali untuk pasien rawat inap dan dua kali untuk pasien rawat jalan. Kemudian setiap bulan laporan PIO direkap oleh koordianator PIO yang ada di pokja farmasi klinis.

d. konseling

Pelaksanaan konseling telah dilaksanakan secara optimal, dimana sarana dan prasarana untuk melakukan kegiatan konseling telah tersedia. Selain itu pencatatan data pasien dan data penggunaan obat telah dilaksanakan secara kontinu, sehingga diperoleh informasi perkembangan pasien setelah intervensi obat. Jumlah pasien yang telah dikonseling pada bulan Mei 2011 antara lain: i. pasien dari poli kardiologi : 50 orang ii. pasien diabetes melitus : 17 orang iii. pasien dari poli paru : 10 orang iv. pasien psikiatri : 12 orang v. pasien neurologi : 10 orang Universitas Sumatera Utara vi. pasien dari poli penyakit dalam : 9 orang vii. pasien obstetri dan ginekologi : 2 orang viii. pasien TB : 3 orang

e. visite

Kegiatan visite telah dilaksanakan secara optimal pada pasien di Rindu A 1 penyakit dalam wanita, Rindu A 1 penyakit dalam pria, Rindu A 4 bedah saraf, VIP A, Rindu B 3 ortopedi, dan VIP B.

f. pemantauan terapi obat PTO